Anda di halaman 1dari 18

SELEKTIVITAS ALAT TANGKAP

PANGKEP 2018
MUHAMMAD SULAIMAN; 081355935593; dgcule1@gmail.com
Selektivitas merupakan salah satu persyaratan
yang harus dipenuhi suatu alat tangkap untuk
dapat dioperasikan berdasarkan kaidah yang
termuat di dalam perikanan bertanggung jawab.
Selektivitas merupakan kemampuan suatu alat
tangkap untuk menangkap jenis dan atau ukuran
ikan tertentu. Sparre dan Venema (1999)
mengartikan selektivitas sebagai kemampuan
alat tangkap untuk menangkap ikan dengan
kisaran panjang tertentu, sehingga demikian
tidak menangkap ikan yang berukuran sangat
kecil dan juga ikan yang berukuran sangat besar.
Secara Umum ada dua jenis kriteria selektivitas yaitu
seletivitas ukuran dan selektivitas jenis. (dari jelek ke baik)
1. Seletivitas alat penangkap ikan lebih dari tiga spesies
dengan ukuran yang berbeda jauh
2. Seletivitas alat penangkap ikan tiga spesies dengan
ukuran yang berbeda jauh
3. Seletivitas alat penangkap ikan kurang dari tiga
spesies dengan ukuran yang kurang lebih sama.
4. Seletivitas alat penangkap ikan satu spesies saja
dengan ukuran yang kurang lebih sama.
Martasuganda (2008) membagi selektivitas alat tangkap
ke dalam 4 jenis, yaitu alat tangkap yang:
1. selektif positif terhadap ukuran dan spesies, yaitu alat tangkap hanya
menangkap ukuran dan spesies ikan tertentu dari satu atau beberapa
populasi ikan yang tidak layak tangkap.
2. Selektif negatif terhadap ukuran dan spesies, yaitu alat tangkap yang
hanya menangkap ukuran ikan yang masih belum layak tangkap.
3. Selektif positif terhadap ukuran, negatif terhadap spesies, yaitu alat
tangkap yang hanya menangkap ukuran ikan tertentu dari beberapa
spesies ikan yang layak tangkap.
4. Selektif positif terhadap spesies, dan ukuran, yaitu alat tangkap yang
hanya menangkap spesies ikan tertentu dengan ukuran tertentu dari
beberapa populasi ikan yang layak tangkap.
Alat tangkap yang baik harus memiliki selektivitas yang
tinggi. Artinya, alat tangkap tersebut diupayakan hanya
dapat menangkap ikan/organisme lain yang menjadi
sasaran penangkapan saja (target spesies). Sebaliknya,
alat tangkap yang dalam pengoperasiannya, menangkap
banyak jenis dan banyak ukuran ikan, maka alat tangkap
tersebut tergolong tidak memiliki selektivitas yang baik,
sehingga hal itu sangat berbahaya terhadap kelestarian
sumberdaya ikan secara umum. Ikan yang ditangkap dan
bukan merupakan target spesies, kemungkinan besar
hanya dibuang begitu saja (tidak dimanfaatkan) sehingga
hanya menjadi hasil tangkapan sampingan (By-catch)
yang terbuang percuma di laut
a. Memiliki selektivitas yang tinggi.
Alat tangkap yang dioperasikan hanya
menangkap target spesies dengan ukuran
tertentu. Selektivitas alat tangkap bukan
hanya terhadap ukuran tetapi juga terhadap
spesies.
b. Tidak merusak habitat/ekosistem,
misalnya ekosistem terumbu karang.
c. Tidak membahayakan keanekaragaman
hayati dan tidak menangkap spesies yang
dilindungi.
d. Tidak membahayakan kelestarian
sumberdaya ikan target.
e. Tidak membahayakan keselamatan dan
kesehatan nelayan.
a. Melakukan seleksi terhadap ikan yang akan
dijadikan target tangkapan atau ikan layak tangkap
baik dari jenis ikan dan ukurannya dengan membuat
desain dan konstruksi alat tangkap yang disesuaikan
dengan jenis dan ukuran dari habitat perairan yang
akan dijadikan target tangkapan. Dengan demikian
diharapkan bisa meminimumkan hasil tangkapan
sampingan yang tidak diharapkan dari habitat
perairan yang dilindungi.
b.Pengoperasian jaring insang di suatu
kawasan perairan yang dioperasikan pada
siang hari, harus dilengkapi dengan
pelampung tanda sedangkan untuk yang
diperasikan pada malam hari, maka
pelampung tanda sebaiknya dilengkapi
dengan cahaya (light bouy) atau pelampung
cahaya yang bertujuan agar kapal yang akan
lewat bisa menghindari alat tangkap yang
dipasang.
c.Tidak memakai ukuran yang dilarang
(berdasarkan SK. Menteri Pertanian No.
607/KPB/UM/9/1976 butir 3, yang
menyatakan bahwa mata jaring di bawah 25
mm dengan toleransi 5% dilarang untuk
dioperasikan.
d. Tidak melakukan kegiatan usaha
penangkapan di perairan atau di daerah
penangkapan ikan yang sudah dinyatakan
lebih tangkap (over fishing), di daerah
kawasan konservasi yang dilarang, di daerah
penangkapan yang dinyatakan tercemar
dengan logam berat dan kawasan perairan
lainnya yang dinyatakan terlarang.
e. Tidak melakukan pencemaran yang akan
mengakibatkan berubahnya tatanan lingkungan
sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi
sesuai dengan peruntukannya. Sebagai contoh tidak
membuang alat tangkap (jaring bekas atau
potongan-potongan jaring) atau benda lain (bahan
bakar bekas pakai, seperti oli, bensin, dan bahan
kimia lainnya)
Alat tangkap harus memiliki selektivitas yang tinggi.
Artinya, alat tangkap tersebut diupayakan hanya dapat
menangkap ikan/organisme lain yang menjadi sasaran
penangkapan saja

Anda mungkin juga menyukai