Anda di halaman 1dari 11

Etika Professional

Kelompok 4 :
Meynisa Tyas Rahayu (17212029)
Ika Nadia Salsabilla (17212005)
Arie Agustiana (17212021)
Vachrul Arvandi (17212058)
Pengertian Etika
Etika adalah serangkaian prinsip atau nilai moral .
Contoh prinsip atau nilai moral diantaranya
undang-undang dan peraturan ,doktrin gereja kode
etik bisnis bagi kelompok profesi seperti akuntan
publik ,serta kode perilaku dalam organisasi
Perilaku etis sangat diperlukan oleh masyarakat
agar dapat berfungsi secara teratur
Perilaku tidak etis adalah tindakan yang berbeda dengan tindakan
yang mereka percayai yang merupakan tindakan tepat dilakukan
dalam situasi tertentu
Alasan seseorang bertindak tidak etis
• Standar etika seseorang berbeda dengan standar etika yang
berlaku di masyarakat
• Orang memilih untuk bertindak egois
Dilema Etika (ethical dilemma)
Merupakan situasi yang dihadapi oleh seseorang dimana dia harus mengambil
keputusan tentang perilaku tepat .
Contoh : Auditor akan tetap mengemukakan pendapat sesuai penemuannya
walau terancam digantikan oleh auditor baru atau tetap mengemukakan atau
mengganti pendapatnya .
Ada alternative untuk menyelesaikan dilemma etika :(namun sering kali
mengakibatkan tindakan tidak etis )
1. Alasan bahwa setiap orang melakukan contoh : menconteksaat ujian
2. Jika sah menurut hukum, hal itu etis contoh : argument bahwa semua
perilaku yang sah menurut hukum adalah perilaku etis tergantung pada
kesempurnaan hukum tsb.
3. Kemungkinan penemuan dan ada konsekuensinyafilosofinya bergantung
pada evaluasi atas kemungkinan bahwa orang lain akan menemukan
perilaku tersebut.
6 pendekatan untuk menyelesaikan dilema etika
1. Memperoleh fakta yang relevan
2. Mengidentifikasikan isu isu etis berdasarkan fakta tersebut
3. Menentukan siapa yang akan terkena pengaruh dari
keluaran (outcome) dilema tersebut dan bagaimana cara
setiap pribadi atau kelompok itu dipengaruhi
4. Mengidentifikasikan berbagai alternatif yang tersedia bagi
pribadi yang harus menyelesaikan dilema tersebut
5. Mengidentifikasikan konsekuensi yang mungkin terjadi
pada setiap alternatif
6. Memutuskan tindakan yang tepat untuk dilakukan
Kebutuhan khusus akan perilaku etis dalam profesi
Professional adalah tanggung jawab untuk bertindak lebih dari sekedar
memenuhi tanggung jawab diri sendiri maupun ketentuan hukum dan
dan peraturan masyarakat
Seorang akuntan publik sebagai seorang profesional mengakui adanya
tanggung jawab kepada masyarakat,klien serta rekan satu profesi
Perlunya Etika Profesional bagi Organisasi Profesi
 Setiap profesi yang menyediakan jasanya kepada masyarakat
memerlukan kepercayaan dari masyarakat yang dilayaninya.
 Kepercayaan masyarakat terhadap mutu jasa akuntan publik
akan menjadi lebih tinggi jika profesi tersebut menerapkan standar
mutu tinggi terhadap pelaksanaan pekerjaan profesional yang
dilakukan oleh anggota profesinya.
Perbedaan antara Kantor Akuntan
Publik dan Professional lainnya
Jasa Professional lainnya contoh adalah seorang pengacara
dibayar oleh klien untuk membela klien
Auditor dibayar oleh klien untuk memeriksa laporan keuangan
yang berguna untuk pengguna laporan keuangan dari klien
Kode Perilaku Professional
• Prinsip = menyediakan standar perilaku yag ideal
• Peraturan Perilaku = standar minimum dari perilaku etis
yang dinyatakan sebagai perilaku spesifik
• Interpertasi atas peraturan perilaku = interpertasi atas
peraturan perilaku oleh divisi etika profesional dari
AICPA
• Kaidah etika = penjelasan yang diterbitkan dan jawaban
atas pertanyaan tentang peraturan perilaku yang
diserahkan kepada AICPA oleh para praktisi dan pihak
lain yang berkepenyingan dengan persyaratan etis
Independensi
Independensi dalam audit adalah sudut pandang yang
tidak bias dalam melakukan ujian audit ,mengevaluasi
hasilnya dan membuat laporan audit
2 jenis independensi yang harus dipertahankan oleh
seorang auditor :
1. Independensi dalam fakta = Auditor benar benar
mempertahankan perilaku tidak bias atau
independen dalam melakukan audit
2. Independensi dalam penampilan = Hasil dari
intrepertasi lain atas independensi
Ketentuan Saranes Oxley untuk jasa non audit :
1. jasa pembukuan dan akuntansi lain
2. perancangan dan implementasi system informasikeuangan
3. jasa penaksiran atau penilaian
4. jasa actuarial
5. outsorcing audit internal
6. fungsi manajemen das umber daya manusia
7. jasa pialang atau dealer atau penasehat investasi
8. jasa hukum dan pakar yang tidak berkaitandengan audit
9. jasa lain yang tidak diperkenankan dalam daftarPCAOB

Anda mungkin juga menyukai