Anda di halaman 1dari 22

FRAUD RISK ASSESSMENT

Kelompok 4
Siska Dewi
Suyati Dwi Ariyani
Sondang Tiurma
Verina Purnamasari
Penilaian Risiko Fraud

Suatu proses identifikasi, analisis, dan evaluasi


atas kerentanan suatu organisasi dalam
menghadapi risiko kecurangan
Tujuan Penilaian Risiko

Dimaksudkan untuk memberikan pandangan kepada


manajemen mengenai peristiwa yang dapat berdampak
pada pencapaian tujuan.

Membantu pemeriksa fraud dalam mengidentifikasi fraud


dan hal-hal apa yang harus dilakukan dalam
penanggulangan fraud
3 Elemen Fraud Assessment

• Proses identifikasi resiko kecurangan bawaan


(inherent fraud risk)
• Proses pengukuran
• Proses pengambilan keputusan
Technical Literature and Risk Assessment

Standart yang mencerminkan peningkatan cakupan


resiko :
• Standar Auditing PCAOB No. 5
• American Institute of Certified Public Accountants
(AICPA)
• Standar Audit Sistem Informasi (SISAS)
Faktor-Faktor Penilaian Risiko

• Faktor lingkungan perusahaan


• Faktor internal
• Faktor kecurangan
Faktor Lingkungan Perusahaan

Faktor Potensi Kecurangan Tinggi Faktor Kecurangan Rendah


Gaya Manajemen Otokratis, berfokus pada laba Partisipatif, berfokus pada
pelanggan

Perencanaan Sentralisasi Desentralisasi


Jangka pendek Jangka panjang

Hubungan Bermusuhan Profesional


eksternal/kompetisi

Hubungan sesama Bermusuhan, agresif Bekerja sama, bersahabat


Faktor Internal

• Kegagalan untuk menciptakan budaya jujur


• Kegagalan untuk mengartikulasikan dan mengkomunikasikan
standar minimum kinerja dan perilaku pribadi.
• Orientasi yang tidak memadai dalam pelatihan tentang isu-isu
hukum, etika, penipuan, dan keamanan
• Kebijakan perusahaan yang tidak memadai sehubungan dengan
sanksi bagi hukum, etika, dan pelanggaran keamanan; terutama
untuk penipuan dan kejahatan kerah putih.
• Ketidakjelasan dalam peran pekerjaan, tugas, tanggung jawab, dan
bidang akuntabilitas.
Faktor Kecurangan

• Penipuan laporan keuangan, para eksekutif dari


entitas adalah yang paling mungkin menjadi pelaku
kecurangan dan dengan demikian penilaian risiko
tentu akan mencakup orang-orang tersebut.
• Penyalahgunaan aset, karyawan dalam posisi yang
dipercaya cenderung menjadi pelakunya.
• Korupsi, mungkin pelakunya juga orang dipercaya
tetapi melibatkan seseorang di luar entitas yang
bekerja dengan seseorang di dalam
Risk Assessment
Best Practice

Formal

Continuously

In Team

Cross-section

Business understanding

Experienced – Well trained people

Independent, creative, logic, critical


Risk Management Checklist

Fraud Awareness & Policies Items Yes No N/A Ref

• Generic risk factors


• Individual risk factors
• Management awareness
v
Internal Controls
• Fraud integral to internal controls v
• Access
• Job description
• Regular reconciliation & analyses v
• Supervision
• Audit
v
Other Fraud Prevention Issues
Fraud Schemes Checklist

Fraud Inherent Control Residual Business Red Flags


Schemes Risk Assessment Risk Process
An Evaluation of Clients’ Fraud Reasoning Motives in Assessing
Fraud Risks: From the Perspective of External and Internal
Auditors

Peneliti Zuraidah Mohd-Sanusi, Nurliyana Haji Khalid, Amilin Mahir

• Untuk menguji efek faktor risiko penipuan, yaitu; 1)


tekanan; 2) sistem pengendalian internal (peluang); dan 3)
jenis auditor (auditor internal dan eksternal) pada
Tujuan kemampuan mereka dalam menilai risiko penipuan.
• Untuk menguji pengaruh interaksi dari berbagai kombinasi
faktor risiko kecurangan pada kemampuan auditor dalam
menilai risiko penipuan.

Sampel : 60 auditor eksternal dan 69 auditor internal


Metodelogi Data dikumpulkan melalui kuesioner dengan menggunakan
email atau faks dalam bentuk hardcopy dan softcopy
Latar Belakang Penelitian

Kegagalan untuk Auditor internal dan


menilai potensi eksternal memiliki peran Konsep segitiga
risiko penipuan dalam penilaian dan kecurangan
deteksi resiko penipuan
Hipotesis Penelitian

H1: Ada hubungan yang signifikan antara Sistem Pengendalian Internal


Klien pada Penilaian Risiko Kecurangan.

H2: Ada hubungan yang signifikan antara Jenis Auditor (internal dan
eksternal) pada Penilaian Risiko Kecurangan.

H3: Ada hubungan yang signifikan antara Tingkat Tekanan Klien dan
Penilaian Risiko Kecurangan.

H4: Ada efek interaksi antara Jenis Auditor (internal dan eksternal) dan
Sistem Pengendalian Internal Klien pada Penilaian Risiko Kecurangan.

H5: Ada efek interaksi antara Jenis Auditor (internal dan eksternal) dan
Tingkat Tekanan Klien pada Penilaian Risiko Kecurangan.
Hasil Penelitian

H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara Sistem Pengendalian Internal dan


Penilaian Risiko Kecurangan

H2 : Ada pengaruh yang signifikan antara Jenis Auditor (Auditor Internal dan
Eksternal) dan Penilaian Risiko Kecurangan

H3 : Ada pengaruh yang signifikan antara Tingkat Tekanan dan Penilaian Risiko
Kecurangan
H4 : Ada efek interaksi yang signifikan antara Jenis Auditor (Internal dan
Eksternal) dan Sistem Pengendalian Internal Klien pada Penilaian Risiko
Kecurangan
H5 : Ada efek interaksi yang signifikan antara Jenis Auditor (Internal dan
Eksternal) dan Tingkat Tekanan Klien pada Penilaian Risiko Kecurangan
Kesimpulan

• Proses penilaian risiko harus dilakukan secara


periodik sesuai perkembangan skema-skema fraud
yang sekiranya potensial.
• Penilaian risiko yang efektif bergantung pada
pengetahuan tentang konsep fraud secara
keseluruhan (segitiga fraud, red flags, skema fraud,
sistem informasi akuntansi, dan lain-lain).

Anda mungkin juga menyukai