Anda di halaman 1dari 24

IKATAN KIMIA

I. Pengertian ikatan kimia


Ikatan Kimia :
 Gaya yang mengikat atom-atom atau ion-ion setelah terjadi
penyusunan elektron sebelum membentuk senyawa.
 Perubahan yang terjadi pada pembentukan ikatan kimia
adalah:
 Atom-atom hanya mengalami perubahan pada struktur
elektronnya, terutama kulit terluar (menuju kekonfigurasi e
yang lebih stabil s2 p6 sebagaimana dimiliki atom gas
mulia kecuali He (2 e)
 Pembentukan ikatan kimia terjadi berdasarkan serah
terima e atau pemasangan e bergantung kepada jenis
unsur yang berkaitan.
Melepas elektron
Unsur-unsur yang cenderung melepas e adalah
unsur logam karena logam mempunyai energi
ionisasi kecil, dengan demikian unsur logam
bersifat elektro positif.

Menerima elektron
Unsur-unsur yang cenderung menerima e
adalah unsur non logam karena non logam
mempunyai afinitas e atau elektro negativitas
yang relatif besar atau bersifat elektronegatif.
Melepas elektron
3 Li 1S2 2S1 (akan melepas 1 e pd kulit terluar)
11 Na 1S2 2S2 2p6 3S1
19 K 1S2 2S2 2p6 3S2 3p6 4S1
37 Rb 1S2 2S2 2p6 3S2 3p6 4S1
55Cs 1S2 2S2 2p6 3S2 3p6 4S2 3d10 4p6 5S2 4d10 5p6
6S1
87Fr 1S2 2S2 2p6 3S2 3p6 4S2 3d10 4p6 5S2 4d10 5p6
6S2 4f14 5d10 6p6 7S1
Menerima elektron
9F1s2 2s2 2p5 (akan menerima 1 e pada kulit terluar)

17Cl 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5

35Br 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5

53 I 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 5p6 6s2 4f14
5d10 6p5
Contoh:

- Na (2, 8, 1) melepas 1 e membentuk ion Na+


(2, 8)
- Cl (2, 8, 7) menerima 1 e membentuk ion Cl-
(2,8,8)
II. Jenis Ikatan kimia

A. Ikatan Ion
Polar

B. Ikatan Kovalen
IKATAN KIMIA Non Polar

C. Ikatan Hidrogen

D. Ikatan Koordinasi
A. Ikatan ion
Ialah gaya yang mengikat atom satu dengan yang
lainnya, masing-masing atom mengadakan
penyusunan ulang elektron sehingga menjadi
atom bermuatan berlawanan (bentuk ion).
Contoh:
Reaksi pembentukan NaCl dari unsur Na dan Cl
11Na 1S2 2S2 2p2 3S1 melepas 1e
menjadi Ion Na+ 1S2 2S2 2p6 .
17 Cl 1S2 2S2 2p6 3S2 3p5 menarik 1e
menjadi Ion Cl- 1S2 2S2 2p2 3S2 3p6
• Kedua unsur tsb mengadakan penyusunan ulang e
menuju ke konfigurasi gas mulia s2 p6 yang stabil. Na
melepas e nya pada orbital 3S sehingga bermuatan
ion positif. Dan Cl menerima 1 e membentuk Cl
bermuatan ion negatif.
• Jika ke dua ion tsb bersenyawa maka akan terjadi ikatan
ion NaCl.
Na + Cl NaCl
Ikatan ion dapat terjadi antara unsur logam dan logam
yang perbedaan elektronegatifannya cukup besar.
• Ikatan ion mempunyai gaya tarik-menarik listrik antar ion
yang berbeda muatan.
• Ikatan ion relatif kuat, berupa zat padat dengan Titik
leleh yang tinggi.
B. Ikatan kovalen
 Melibatkan penggunaan bersama pasangan
elektron oleh dua atom yang berikatan.
 Ikatan kovalen terbentuk antar sesama unsur
non logam yakni unsur-unsur yang cenderung
menarik e.
 Tidak terjadi serah terima elektron karena
masing-masing mempunyai daya tarik elektron
yang besar.
 Contoh :
1. Non Polar : H2, Cl2, Br2, I2, CCl4, CH4.
2. Polar : HCl, HF, HBr, NH3, H20.
1. Ik. Kovalen non polar :

 Molekul yang terbentuk dari atom-atom yang


sama keelektronegatifannya.
 Tidak terjadi polarisasi (pengkutub-kutuban) atau
dipol-dipol.
 Tidak terjadi pemisahan muatan.
 Contoh :
H2 H H

Cl2 Cl Cl
Contoh
Pada molekul H2 dan Cl2 ke dua atom
pembentuknya mempunyai
keelektronegatifan yang sama, sehingga ke
dua elektron (e) berada di tengah-tengah
ke dua inti atom sehingga tidak terjadi
pemisahan muatan.
2. Ikatan Kovalen Polar

Ikatan kovalen polar terjadi apabila:


Perbedaan keelektronegatifan yang besar
dari dua atom yang membentuk molekul,
sehingga terjadi pemisahan muatan
(kutub) yang berlawanan.
Pada kutub-kutub tersebut terdapat gaya
tarik yang disebut gaya elektrostatik.
Dengan adanya gaya tarik tersebut
sehingga senyawa polar dapat bercampur
dengan senyawa polar lainnya.
Contoh
1. HCl
Pada molekul HCL, atom Cl lebih bersifat
elektronegatif dari pada atom H, sehingga e lebih
dekat ke atom Cl menyebabkan Cl bermuatan
negatif (Cl- ) sedang atom H lebih elektropositif (H+),
karena adanya perbedaan keelektronegatifan maka
akan terjadi pemisahan muatan yang menimbulkan
sifat polar
2. H2O adalah senyawa polar dapat bercampur
dengan HCl
C. Ikatan hidrogen
 Adalah ikatan antar molekul dari senyawa kovalen
yang sangat polar.
 Senyawa yg mempunyai ik.Hidrogen berarti
mempunyai perbedaan keelektronegatifan yang
sangat besar.
 Urutan keelektronegatifan sbb :
F>O>N
 Contoh senyawa yg mempunyai ikatan Hidrogen
Yaitu : HF ; H2O ; HCl ; NH3.
Senyawa tersebut mempunyai T.didih & T.leleh yang
tinggi.
Pembentukan Ikatan Hidrogen
pada molekul
• Contoh molekul H2 O

Ikatan hidorgen
Pengaruh ikatan hidrogen
pada titik didih
Titik didih suatu zat dipengaruhi oleh
Ikatan antar molekul; Jika ikatan kuat maka titik
didih besar, jika ikatan lemah maka titik
didih kecil
SENYAWA PERBEDAAN TITIK
ELEKTRONEGATIFITAS DIDIH

HF 2,0 + 19
HCl 0,8 - 85
HBr 0,7 - 66
HI 0,4 - 35
ELEKTRONEGATIVITAS DARI UNSUR
TERTENTU
H
2.1

Li Be B C N O F
1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0

Na Mg Al Si P S Cl
0.9 1.2 1.5 1.8 2.1 2.5 3.0

Br
2.8
ELEKTRONEGATIVITAS
Adalah ukuran dari penarikan suatu inti atom pada
elektron terluarnya.
Atom yang cenderung menarik atau mengambil
elektron seperti. O ; Cl lebih elektronegatif dari
pada atom yang cenderung kehilangan e, seperti:
Na atau logam lain.
Unsur-unsur yang atomnya cenderung menarik
elektron disebut unsur elektronegatif.
Unsur-unsur yang atomnya cenderung kehilangan
elektron disebut unsur elektropositif.
D. Ikatan kordinasi
Ikatan ini termasuk ikatan semi polar, oleh karena pasangan
elektron pada kedua atom yang berikatan berasal hanya dari
satu atom saja, dan yang memberikan pasangan elektron
adalah atom yang bersifat bukan logam, dan atom yang
bersifat logam biasanya melepaskan elektron terluarnya
sehingga membentuk kation. Kation ini kemudian dikelilingi
oleh 2,4,6 anion atau molekul.
Contoh : NH3 ; H2O ; CN- ; Cl-
Anion atau molekul yang mengelilingi kation (atom pusat) itu
membentuk suatu oktet.
Anion yang mengelilingi kation (atom pusat) yang disebut ION
KOMPLEKS.
Ion logam : Ag+

Ligan : CN- , Cl-

Ion kompleks : Ag(CN)2 Disiano Argentat

Ag(Cl2) Dikhloro Argentat.


Kesimpulan
 H20 adalah contoh zat yang partikelnya berupa
molekul, setiap molekul H20 terdiri dari satu
atom oksigen yang berikatan dua atom
hidrogen, gaya yang menyatukan atom-atom
dalam molekul merupakan ikatan kimia (ik
kovalen).
 Gaya yang mempersatukam molekul yang satu
dengan molekul lainnya merupakan gaya antar
molekul (contoh ikatan hidrogen)
 Gaya antar molekul berkaitan dengan sifat fisis
zat, seperti titik leleh dan titik didih. Semakin
kuat gaya antar molekul, semakin tinggi titik
leleh atau titik didihnya
Molekul polar dan Nonpolar
• Molekul nonpolar jika distribusi rapatan
elektronnya dalam mol tersebar merata
(bentuk simetris).
Contoh : H2
• Molekul nopolar jika distribusi rapatan
elektronnya dalam molekul tersebar
tidak merata (bentuk tidak simetris).
Contoh : HCl
GAYA TARIK MOLEKUL
 Gaya tarik-menarik dipol sesaat (Gaya London)
adalah gaya tarik-menarik antar mol dalam zat yang
nonpolar.
 Zat yang mol nya bertarikan berdasarkan Gaya
London mempunyai T.leleh & T.didih yang rendah
Contoh : H2, N2, CH4
 Gaya tarik dipol-dipol adalah gaya tarik-menarik
antar mol dalam zat yang polar.
 Mol-mol nya cenderung menyusun diri dengan
ujung (pol) positif berdekatan dengan ujung (pol)
negatif
 Zat-zat yang mol nya bertarikan berdasarkan
dipol-dipol mempunyai T.leleh & T.didih yang tinggi
.
 Contoh : HF, HCL

Anda mungkin juga menyukai