Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS VERTEBRATA DARAT

URGENSI PENILAIAN FAUNA:


 Kelangsungan hidup spesies baik yang melimpah
maupun yang langka
 Kelangsungan interaksi ekologis untuk menjamin
stabilitas ekosistem
 Kelanjutan pemanfaatan plasma nutfah fauna
untuk kepentingan pemuliaan hewan
Kehandalan perkiraan fauna dengan
pencuplikan bergantung pada:

 Kecermatan dalam inventarisasi kondisi


populasi
 Kecermatan dalam inventarisasi kondisi
area
 Representasi pengambilan sampel dari
area secara keseluruhan
Permasalahan dalam analisis
Fauna:

 catchability yang dipengaruhi oleh:


- ukuran hewan
- kecepatan gerak
- penyamaran (kamuflase)
- sensitivitas
- animal learning.
 Migrasi
 Laju kelahiran dan kematian
 Perlunya identifikasi yang akurat.
Karakter Struktur Fauna:

 Ukuran:
- Sangat besar (ternak
- Besar (anjing)
- Sedang (kucing)
- Kecil (tikus)
 Cara bergerak: sayap, kaki, tak bergerak
 Kebiasaan makan:
- Karnivora - herbivora
- insektivora - omnivora
- pemakan sampah - pemakan cairan
Karakter Struktur Fauna:
 Jumlah (kelimpahan dan frekuensi)
A. Kelimpahan (kualitatif/kuantitatif)
- penaksiran mutlak (menghitung individu-individu
dalam daerah keseluruhan) : SENSUS
- penafsiran relatif (petak sampel): SAMPLING
- Penaksiran tak langsung (menghitung mangsa yang
tertinggal, jejak, jaring-jaring atau liang-liang
berbagai hewan dalam petak sampel.
B. Frekuensi (penyebaran spesies)
Karakter Struktur Fauna:
 Rumah
Golongkan “rumah” dari hewan-hewan seperti jaring-jaring,
liang, sarang lebah, tempat persembunyian, celah-celah,
dalam sampah, di balik kulit pohon atau batu, pada tanaman
atau hewan-hewan.
 Habitat
Ini berkaitan dengan tempat hewan membuat rumahnya:
udara, air atau tanah.
 Penggolongan
Cirikan dalam kelompok man hewan tersebut termasuk. Bila
perlu, gunakan pedoman-pedoman taksonomi, dan cobalah
untuk menamai hewan-hewan. Siapkan sebuah daftar hewan
dalam daerah studi di bawah judul yang didaftar di atas.
Analisis fauna dapat dilakukan:
 Pada aspek populasi atau komunitas
 Secara langsung atau tidak langsung
 Dengan pencacahan atau pencuplikan

Tiga cara dalam dalam perkiraan jumlah hewan


bergerak:
1.Pengambilan sampel dengan pemindahan yaitu dengan
penjeratan dan pengumpulan (pengambilan sampel
relatif)
2.Hitungan total dari kuadrat (pengambilan sampel
mutlak)
3.Tata kerja penandaan dan penangkapan kembali
METODE GARIS TRANSEK

1 km

Garis transek

Kerapatan populasi dihitung:

N 106 m2
D = x
2 x L x J Km2

Keterangan :
D = kepadatan populasi per km2
N = jumlah individu setiap jenis hewan yang dijumpai
L = panjang garis transek
J = jarak rata-rata dijumpainya hewan dari pengamat
METODE PENJELAJAHAN (Cruising Method)

3 km

50 m Untuk:
50 m • Babi hutan

Besar Populasi: • Rusa

AZ
P=
X2Y

Keterangan :
P = perkiraan besar populasi
A = luas area penjelajahan
Z = jumlah hewan (misal babi, rusa) yang dilihat
X = panjang garis transek
Y = jarak rata-rata tempat hewan terlihat dan terhitung
METODE PENGHALAUAN (DRIVE METHOD)

X1
Y1 X = penghalau
Y = Pencatat hewan
X2 Y2

A.p
P=
q
Keterangan :
P = besar populasi hewan yang dicacah
A = luas area yang dicacah populasinya
p = jumlah luas hewan yang ditemukan
pada unit-unit sampel
q = luas unit sampel area
METODE PENGHITUNGAN KELOMPOK KOTORAN

1 km 1 km

1 km

1 km

K
P = P = Jumlah hewan per km2
H. k

K = Jumlah kelompok kotoran per km2 yang diperoleh dengan rumus :


Total jumlah kelompok kotoran
K =
Luas area sampel (km2)
H = Jumlah hari dilakukannya penghitungan
k = Jumlah rata-rata kelompok kotoran hewan selama 24 jam
METODE PENGHITUNGAN KONSENTRASI

• Menentukan tempat untuk:


- bertengger
- makan
- minum
- kawin
• Pengamatan dilakukan secara serentak pada
lokasi yang ditetapkan baik secara langsung,
dengan teropong atau memotretnya.
METODE PENGHITUNGAN FREKUENSI VOKALISASI

Indeks besar populasi dihitung berdasarkan call heard


dari hewan seperti burung, ayam hutan atau merak setiap
interval waktu 15 menit pada pagi subuh atau senja hari.

METODE PENGHITUNGAN TERACAK

• Termasuk dalam pengambilan sampel hewan secara


tidak langsung.
• Penentuan plot sampel berupa lintasan yang dilalui
oleh hewan yang migrasi atau menyebar.
• Pada lintasan tersebut dilakukan penghitungan
terhadap jumlah teracak dengan memilahnya menjadi
berbagai ukuran sebagai pengelompokan umurnya.

METODE ROAD SIDE COUNT ( dengan berkendaraan sepanjang jalan)


METODE PENGAMATAN UDARA (HELIKOPTER)
METODE CAPTURE-MARK-RELEASE-RECAPTURE

Jml hewan yang ditandai dlm sampel (m) Jml hewan yang ditandai dlm populasi total (M)
=
Total tangkapan dlm sampel (n) Jumlah populasi total (N)

METODE PETERSON
M.n
N = Populasi
N = -------------
n = Jumlah hewan dalam sampel
m
M = Jumlah hewan yang ditandai untuk dilepas lagi
m = Jumlah hewan bertanda yang tertangkap lagi
MODIFIKASI OLEH SCNABEL
 nt . Mt
N = -------------
 mt

N = Populasi
nt = Jumlah hewan sampel pada waktu t
Mt = Jumlah hewan yang ditandai pada waktu t-1
mt = Jumlah hewan bertanda yang tertangkap
pada waktu t

MODIFIKASI SCHUMACHER & ESCHMEYER


 nt . M2t
N = -------------
 Mt . mt
CONTOH PERHITUNGAN
SAMPEL n m T M nt.Mt nt.M2t Mt.mt PETERSON
KE
1 40 - - - - - - -
2 42 3 39 40 1680 67.200 120 560
3 38 4 34 79 3002 237.158 316 750.5
4 40 5 35 113 4520 510.760 565 904
5 35 5 30 148 5180 766.640 740 1036
6 41 10 31 178 7298 1.299.044 1780 729.8
7 45 15 30 209 9405 1.965.645 3135 627
8 41 20 21 239 9799 2.341.961 4780 489.95
9 38 23 15 260 9880 2.568.800 5980 429.57
10 40 25 15 275 11000 3.025.000 6875 440
JUMLAH 110 61.764 12.782.208 24.291

Scnabel = 61.764/110 S & E = 12.782.208/24.291


= 561,49 = 526,21

Anda mungkin juga menyukai