Bab 10
Pentingnya Iman
Iman merupakan suatu aspek yang esensial dari
konversi, bersama dengan pertobatan,
keduanya merupakan keharusan dalam
keselamatan
Iman adalah sarana yg dengannya kita
diselamatkan (Rom 10:9), dan jalan menuju
pengharapan yang pasti (Ibr 11:1). Sampai saat
kebangkitan kita, kita dijaga oleh kuasa Allah
melalui iman (I Ptr 1:5)
Studi Kata
PL :
he’ min : mempercayai atau mempercayakan
diri kepada seseorang
batach : yakin akan, bersandar pada,
mempercayai
chasah : mencari perlindungan
Studi Kata
PB :
Pistis (kata benda) :
suatu keyakinan atas kebenaran dari suatu hal
Isi dari apa yang dipercayai
Pisteuein (kata kerja)
Berpikir bahwa sesuatu adalah benar (Mat 24:23)
Menerima pesan Allah yang disampaikan oleh mereka yang
ditunjuk oleh Allah (Kis 24:14)
Menerima Yesus sebagai Mesias, sumber keselamatan kekal
yang ditetapkan secara ilahi (Yoh 3:16)
Iman sebagaimana dideskripsikan
oleh para penulis Alkitab
Di dalam kitab Mazmur, iman
digambarkan dengan berbagai cara:
Sebagai kepercayaan kepada Allah
Mendapatkan perlindungan di dalamNya
Memberikan diri kita kepadaNya
Berlari kepadaNya
dsb.
Iman sebagaimana dideskripsikan
oleh para penulis Alkitab
Iman di PL adalah mengucapkan Amin
kepada Allah, Iman di PB mengucapkan
Amin kepada Injil.
Pisteuein dalam Injil Yohanes berarti
mengakui Kristus sebagai Juruselamat
yang diutus oleh Bapa ke dalam dunia,
berserah padaNya, dan mempercayaiNya
Iman sebagaimana dideskripsikan
oleh para penulis Alkitab
Dalam Kisah Para Rasul, iman mencakup
paling sedikit 2 hal :
Penerimaan terhadap kesaksian rasuli
tentang Kristus
Kepercayaan secara pribadi kepada Kristus
untuk keselamatan
Iman sebagaimana dideskripsikan
oleh para penulis Alkitab
Dalam surat Ibrani iman digambarkan
sebagai dinamika kehidupan Kristen, yang
dengannya orang-orang percaya
dimampukan untuk bertekun sampai akhir
Yakobus menekankan bahwa iman tanpa
perbuatan adalah mati (2:26).
Iman sebagaimana dideskripsikan
oleh para penulis Alkitab
Surat pertama Petrus mengaitkan iman dengan
pengharapan : “sehingga imanmu dan
pengharapanmu tertuju kepada Allah” (1:21).
Melalui iman kita “dipelihara dalam kekuatan
Allah … sementara .. Menantikan keselamatan
yang telah tersedia untuk dinyatakan pada
zaman akhir” (1:5). Sesungguhnya keselamatan
yang telah tersedia untuk dinyatakan pada
zaman akhir ini adalah tujuan dari iman kita.
Iman sebagaimana dideskripsikan
oleh para penulis Alkitab
Dalam melawan ajaran Gnostistisme yang baru
mulai muncul, yang mengagungkan
pengetahuan di atas iman, Yohanes di dalam
surat-suratnya menekankan bahwa iman sejati
membawa serta pengetahuan : “Semuanya itu
kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang
percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa
kamu memiliki hidup yang kekal” (1 Yoh 5:13)
Iman sebagaimana dideskripsikan
oleh para penulis Alkitab
Keselamatan hanya didapatkan melalui
iman yang hidup kepada Kristus
Deskripsi lain tentang Iman di PB
Ibrani 11:1 “Iman adalah dasar dari segala
sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari
segala sesuatu yang tidak kita lihat”
“dasar” = hypostasis = realitas dari apa yang
diharapkan
Iman adalah surat bukti hak milik atas hal-hal
yang diharapkan.
Iman memberikan kepada orang percaya suatu
jaminan bahwa mereka pada suatu hari akan
memiliki realitas yang transendental atas apa
yang mereka harapkan
Deskripsi lain tentang Iman di PB
Ibrani 11:1 “Iman adalah dasar dari segala
sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari
segala sesuatu yang tidak kita lihat”
“bukti” = elenchos = bukti yang meyakinkan
Iman digambarkan sebagai bukti yang
dengannya kita diyakinkan akan eksistensi
dari hal-hal yang tidak terlihat – realitas
rohani dan masa yang akan datang.
Deskripsi lain tentang Iman di PB