Anda di halaman 1dari 9

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Paprika dengan nama latin Capsicum Annuum var Grossum ini termasuk

ke dalam jenis hortikultura sayuran yang merupakan salah satu komoditas utama

ekspor hortikultura Indonesia (Dirjen Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Pertanian, 2003). Adapun jenis-jenis paprika ada banyak, antara lain wonder bell,

blue star, takii ace, jumbo sweet, green horn, skipper, colombo, marengo, dan

lain-lain.

Paprika merupakan sayuran yang berpotensi sebagai antioksidan (Deepa et

al., 2006 dalam Suma, 2014) dan banyak memiliki manfaat yang sangat baik bagi

kesehatan manusia karena mengandung vitamin C. Vitamin C ditemukan dalam

jumlah yang sangat tinggi di dalam buah paprika. Kandungan Vitamin C yang

terdapat pada paprika berkisar antara 76-243 mg per 100 g. Selain mengandung

vitamin C. Paprika juga mengandung senyawa-senyawa fitokimia yang terdiri dari

fenolik, flavonolid, dan karatenoid. Senyawa ini berfungsi sebagai antioksidan

sehingga paprika dipercaya dapat menyembuhkan beberapa penyakit.

Jika dilihat dari warnanya, paprika terdiri dari warna merah, kuning, ungu,

orange dan hijau. Untuk paprika yang berwarna hijau, panen dilakukan sebelum

buah paprika berwarna tua (siap panen), sedangkan untuk buah paprika dengan

warna merah, ungu,orange dan kuning panen dilakukan saat buah berusia tua atau

dalam keadaan masak (Dinas Pertanian Tanaman Holtikultura Denpasar, 2014).

Konsumsi paprika di Indonesia masih belum memasyarakat. Biasanya

paprika hanya digunakan untuk bahan masakan di restoran-restoran mewah, hotel

dan penduduk asing yang menetap di Indonesia. Meskipun begitu paprika

1
2

termasuk dalam jenis sayuran yang bernilai ekonomis tinggi. Oleh karena itu

penanaman paprika terus dikembangkan karena adanya pasar yang terus

meningkat sehingga paprika memiliki prospek yang cerah untuk dibudidayakan

(Prihmantoro dan Indriani,1990). Misalnya saja pada tahun 2004-2005, paprika

Indonesia sudah diekspor ke Singapura dengan permintaan 2 ton per bulannya.

Volume dan nilai ekspor paprika ke Singapura pada tahun 2004-2005 dapat

dilihat di tabel berikut.

Tabel 1.1
Volume dan Nilai Ekspor Paprika Indonesia ke Singapura pada tahun 2004-2005
Bulan 2004 2005
Volume (kg) Nilai (Rp) Volume (kg) Nilai (Rp)
Januari * * 2185 21.293.000
Februari * * 2.205 24.763.000
Maret * * 1.390 15.164.000
April * * 1.965 21.184.500
Mei * * 2.700 25.328.000
Juni * * 6.285 75.166.500
Juli 2.050 19.470.000 1.500 17.516.500
Agustus 3.105 29.761.000 4.175 48.231.500
September 1.869 18.625.500 3.405 38.771.500
Oktober 2.165 21.807.500 6.670 82.150.000
November 3.920 34.645.000 7.420 90.637.550
Desember 3.235 28.997.500 10.485 44.438.550
Total 16.344 153.306.000 50.365 505.274.750
Sumber: Assosiasi Pengusaha Paprika, 2005 dalam Kartikasari,2006
Keterangan : * menunjukkan tidak ada data.

Pada tahun 2011 sampai sekarang paprika Indonesia sudah diekspor ke

beberapa negara, yaitu Belanda, Hongkong, Singapura dan Taiwan. Melihat


3

peluang pasar dan permintaan pasar yang semakin meningkat, tak heran jika

komoditas paprika di Indonesia semakin meningkat.

Menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2012, komoditas paprika di

Indonesia yang berkembang masih di tiga pulau, yaitu di Sumatera, Jawa dan

Bali. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.2

Tabel 1.2
Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Paprika Indonesia Tahun 2011

Provinsi Luas Panen (ha) Produksi (Ton) Produktivitas


(Ton/ha)
Sumatera Utara 3 11 3,67
Jawa Barat 106 4661 43,97
Jawa Tengah 3 53 17,67
Jawa Timur 30 586 12,87
Bali 3 42 4,6
Total 144 5.353 82,78
Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia, 2012

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pulau Jawa merupakan sentra

produksi paprika di Indonesia, dengan total produksi tahun 2011 mencapai

95,78% dari total produksi paprika nasional atau sekitar 4.661 ton dengan luas

panen 106 ha. Sehingga dapat disimpulkan Provinsi Jawa Barat merupakan sentra

utama penghasil paprika terbesar di Indonesia, kemudian diikuti oleh Jawa Timur,

Jawa Tengah, Sumatera Utara dan kemudian Provinsi Bali.

Provinsi Bali juga merupakan salah satu penghasil paprika di Indonesia,

meskipun lahan paprika di Bali tidak seluas lahan paprika di Jawa Barat,

namunusahatani paprika di Bali dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Jika

pada tahun 2011, lahan paprika di Bali hanya seluas 2 hektar saja, maka pada
4

tahun 2013 Dinas Pertanian dan Tanaman Holtikultura Bali mencatat luas lahan

paprika di Bali sudah mencapai 6 hektar dengan total produksi 3.091 kuintal.

Salah satu sentra produksi paprika di Bali adalah Desa Candi Kuning, Kecamatan

Baturitti, Kabupaten Tabanan. Daerah ini merupakan kawasan pariwisata yang

terletak pada ketinggian ±1240 m dari permukaan laut. Daerah ini sangat sejuk

dengan temperatur rata rata 18⁰C pada malam hari dan 24⁰C pada siang hari.

Peningkatan produksi dan kualitas paprika penting untuk memenuhi

permintaan yang terus menerus meningkat hingga ke pasar ekspor. Hal ini

merupakan peluang yang sangat baik untuk petani paprika di Bali. Namun seiring

dengan perkembangan zaman yang semakin maju, maka lahan-lahan pertanian

khususnya di Bali beralih fungsi menjadi lahan non pertanian. Oleh karena itu

untuk menyesuaikan dengan kondisi pertanian saat ini diperlukan peningkatan

produktivitas, sehingga diharapkan dapat meningkatkan produksi. Adapun salah

satu usaha penerapan teknologi tepat guna untuk mencapai peningkatan produksi

pertanian khususnya paprika dengan kualitas dan kontinuitas yang baik adalah

dengan teknologisecara hidroponik.Teknologihidroponik memberikan alternatif

bagi para petani yang memiliki lahan sempit atau yang hanya memiliki

pekarangan rumah untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha yang dapat dijadikan

sebagai sumber penghasilan yang memadai, namun teknologi paprika hidroponik

memerlukan modal biaya yang cukup besar dalam pembuatan green house(rumah

plastik) dan sarana lainnya.

Jika dilihat dari segi penanamannya, perbedaan paling menonjol antara

hidroponik dan budidaya konvensional adalah penyediaan nutrisi tanaman. Pada

budidaya konvensional, ketersediaan nutrisi untuk tanaman sangat tergantung


5

pada kemampuan tanah menyediakan unsur-unsur hara dalam jumlah cukup dan

lengkap. Unsur-unsur hara itu biasanya berasal dari dekomposisi bahan bahan

organik dan anorganik dalam tanah yang terlarut dalam air. Kekurangan salah satu

atau beberapa unsur hara dalam tanah umumnya dipenuhi dengan pemupukan

tambahan. Pada teknologi hidroponik, semua kebutuhan nutrisi diupayakan

tersedia dalam jumlah yang tepat dan mudah diserap oleh tanaman. Nutrisi itu

diberikan dalam bentuk larutan yang bahannya dapat berasal dari bahan organik

maupun anorganik. Pemberian nutrisi melalui permukaan media tanam atau akar

tanaman. Selain itu panen dengan cara hidroponik juga terbilang lebih cepat

dibandingkan dengan cara konvensional, karena para petani tidak perlu waktu

terlalu lama untuk menunggu masa tanam atau masa panen.

Banyaknya keuntungan yang didapatkan dari teknologi secara hidroponik

tidak membuat seluruh petani paprika di Bedugul berpindah dari konvensional ke

hidroponik. Menurut Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi

Bali pada tahun 2014, terdapat40 petani yang mempunyai lahan paprika di Bali,

namun hanya sekitar 25 petani yang berusahatanipaprika secara hidroponik dalam

green house, dan 15 orang diantaranya merupakan petani yang berusahatani

paprika hidroponik dalam green housedi Desa Candi Kuning, sedangkan yang

lainnya di Desa Pancasari.Petani di Desa Candi Kuning yang berusahatani paprika

hidroponik dalam green house rata-rata memiliki2 green house dengan luas lahan

sekitar 400 m² per green house-nya.

Adanya ketakutan petani paprika untuk berpindah ke hidroponik

disebabkan lebih tingginya modal awal yang dikeluarkan untuk membangun green

house serta pembelian sarana lainnya dibandingkan secara konvensional di lahan


6

terbuka. Selain itu, ketakutan petani dalam mengembangkan usahatani ini

dikarenakan rentannya tanaman paprika terkena serangan hama dan penyakit.

Padahal paprika hidroponik di Bali khususnya Desa Candi Kuning sangat

menjanjikan. Oleh karena itu jika dilihat dari kelebihan,kekurangan serta

permintaan akan paprika yang cukup tinggi perlunya dilakukan penelitian

mengenai studi kelayakan finansial usahatani paprika hidroponik dalam green

housedi Desa Candi Kuning Bedugul, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan

masalah penelitian sebagai berikut.

1. Apakah usahatani paprika hidroponik dalam green houselayak secara

finansial?

2. Bagaimana tingkat kepekaan usahatani paprika hidroponik dalam green

house, bila terjadi berbagai perubahan terutama kenaikan harga input,

penurunan jumlah produksi dan penurunan harga produksi?

3. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi dan solusinya dalam

usahatanipaprika hidroponik dalam green house di Desa Candi Kuning?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah

dipaparkan, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis apakah usahatani paprika hidroponik dalam green

houselayak secara finansial.


7

2. Untuk mengetahui tingkat kepekaan usahatani paprika hidroponik

dalam green house, bila terjadi berbagai perubahan terutama kenaikan

harga input,penurunan jumlah produksi dan penurunan harga produksi.

3. Untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi dan

solusinya dalam usahatani paprika hidroponik dalam green housedi

Desa Candi Kuning.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian inidiharapkan memiliki manfaat bagi akademisi dan

praktisi paprika selaku obyek penelitian. Jika diuraikan maka manfaat dari

penelitian ini yaitu:

1. Bagi kalangan akademik seperti dosen, mahasiswa dan peneliti

diharapkan dapat menambah pengetahuan ilmiah dan pengalaman, serta

sebagai bahan referensi maupun informasi untuk penelitian lebih lanjut

dalam pengembangan pengetahuan di bidang pertanian agribisnis

khususnya tekhnik budidaya paprika.

2. Manfaat praktis, bagi perusahaan, pelaku bisnis dan petani sebagai

masukan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menjalankan

usaha hidroponik paprika dalam green house .

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang profil dan

kelayakan finansial budidaya paprika dengan menggunakan usahatanihidroponik

dalam green housedi desa Candi Kuning, karena itu analisis yang digunakan

dalam penelitian ini adalah analisiskelayakan finansial dengan menggunakan

kriteria investasi. Alat ukur yang dilakukan dapat melalui pendekatan payback
8

period (PP), Net Present Value (NPV), Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C), Internal

Rate of Return (IRR), dan Sensitivity Analysis (Analisis Sensitivitas). Selain itu

untuk mengetahuikendala yang dihadapi petani dalam usahatani paprika

hidroponik ini
9

Anda mungkin juga menyukai

  • Abdir Rohman Al Hamdany Fkik
    Abdir Rohman Al Hamdany Fkik
    Dokumen67 halaman
    Abdir Rohman Al Hamdany Fkik
    Ronald heart
    Belum ada peringkat
  • 9913 24271 1 PB PDF
    9913 24271 1 PB PDF
    Dokumen116 halaman
    9913 24271 1 PB PDF
    Chan Gavins
    Belum ada peringkat
  • Pegagan Metabolit
    Pegagan Metabolit
    Dokumen9 halaman
    Pegagan Metabolit
    erik
    Belum ada peringkat
  • 484 1125 3 PB PDF
    484 1125 3 PB PDF
    Dokumen11 halaman
    484 1125 3 PB PDF
    Candra Rani
    Belum ada peringkat
  • Aswedi Winardi PDF
    Aswedi Winardi PDF
    Dokumen140 halaman
    Aswedi Winardi PDF
    verta vera
    Belum ada peringkat
  • Manfaat Peterseli
    Manfaat Peterseli
    Dokumen9 halaman
    Manfaat Peterseli
    Kenny Brilliani
    Belum ada peringkat
  • WKWKWKW
    WKWKWKW
    Dokumen13 halaman
    WKWKWKW
    Ronald heart
    Belum ada peringkat
  • Gereja Umat Allah
    Gereja Umat Allah
    Dokumen12 halaman
    Gereja Umat Allah
    Ronald heart
    Belum ada peringkat
  • Paus
    Paus
    Dokumen9 halaman
    Paus
    Ronald heart
    Belum ada peringkat
  • Manfaat Peterseli
    Manfaat Peterseli
    Dokumen9 halaman
    Manfaat Peterseli
    Kenny Brilliani
    Belum ada peringkat
  • Budha
    Budha
    Dokumen19 halaman
    Budha
    Ronald heart
    Belum ada peringkat
  • Info Obat 2
    Info Obat 2
    Dokumen25 halaman
    Info Obat 2
    Ronald heart
    Belum ada peringkat
  • Manfaat Peterseli
    Manfaat Peterseli
    Dokumen9 halaman
    Manfaat Peterseli
    Kenny Brilliani
    Belum ada peringkat
  • Racun Pikiran
    Racun Pikiran
    Dokumen22 halaman
    Racun Pikiran
    Ronald heart
    Belum ada peringkat
  • Conth Coal
    Conth Coal
    Dokumen11 halaman
    Conth Coal
    Ronald heart
    Belum ada peringkat
  • Iman
    Iman
    Dokumen9 halaman
    Iman
    Ronald heart
    Belum ada peringkat
  • Hakekat Iman
    Hakekat Iman
    Dokumen29 halaman
    Hakekat Iman
    Ronald heart
    Belum ada peringkat
  • Refleksi Iman
    Refleksi Iman
    Dokumen21 halaman
    Refleksi Iman
    Ronald heart
    Belum ada peringkat
  • Jiwa Gereja
    Jiwa Gereja
    Dokumen16 halaman
    Jiwa Gereja
    Ronald heart
    Belum ada peringkat
  • Paprika
    Paprika
    Dokumen9 halaman
    Paprika
    Ronald heart
    Belum ada peringkat
  • Refleksi Gereja
    Refleksi Gereja
    Dokumen21 halaman
    Refleksi Gereja
    Ronald heart
    Belum ada peringkat
  • Lilin Harapan1
    Lilin Harapan1
    Dokumen12 halaman
    Lilin Harapan1
    Awan
    Belum ada peringkat
  • Vitamin K Khasus
    Vitamin K Khasus
    Dokumen7 halaman
    Vitamin K Khasus
    Ronald heart
    Belum ada peringkat
  • 01 Prelim
    01 Prelim
    Dokumen8 halaman
    01 Prelim
    Ronald heart
    Belum ada peringkat
  • Proposal
    Proposal
    Dokumen1 halaman
    Proposal
    Ronald heart
    Belum ada peringkat
  • Avriel Lavigne
    Avriel Lavigne
    Dokumen1 halaman
    Avriel Lavigne
    Ronald heart
    Belum ada peringkat
  • Bio Polusi
    Bio Polusi
    Dokumen6 halaman
    Bio Polusi
    Ronald heart
    Belum ada peringkat
  • 02 Bab 1
    02 Bab 1
    Dokumen22 halaman
    02 Bab 1
    ulwanazmi
    Belum ada peringkat
  • 01 Prelim
    01 Prelim
    Dokumen8 halaman
    01 Prelim
    Ronald heart
    Belum ada peringkat
  • Pengangguran Yang Semakin Meluas 3
    Pengangguran Yang Semakin Meluas 3
    Dokumen1 halaman
    Pengangguran Yang Semakin Meluas 3
    Ronald heart
    Belum ada peringkat