(PENARIKAN-PEMUSNAHAN-PENGENDALIAN-PELAPORAN)
& MENEJEMEN SUPPORT (SDM)
1. Sistem Pengorganisasian
2. Keuangan
3. Sistem Informasi
4. SDM
LINGKAR 10 KEGIATAN PENGELOLAAN &
PENGGUNAAN OBAT
Pemilihan Obat
PENGGUNAAN
1 Perencanaan
Evaluasi 2
10 Pengadaan
Pelaporan
Selection
3 Pengadaan
Pemantauan:
Rasionalitas, 9 Procureme
khasiat &
keamanan Use nt 4 Penyimpanan
- Kelas I:
Penarikan obat yang apabila digunakan
dapat menyebabkan efek yang serius
terhadap kesehatan yang berpotensi
menyebabkan kematian
- Kelas II :
Penarikan terhadap obat yang apabila
digunakan dapat menyebabkan penyakit atau
pengobatan keliru yang efeknya bersifat
sementara terhadap kesehatan dan dapat
pulih kembali
- Kelas III:
Penarikan terhadap obat yang tidak
menimbulkan bahaya signifikan terhadap
kesehatan tetapi karena alasan lain, dan tidak
termasuk kelas I dan II
PENARIKAN WAJIB DAN SUKARELA
Wajib (Mandatory Recall):
Penarikan yang diperintahkan oleh Kepala
BPOM
dan khasiat
Temuan kritikal dari inspeksi atas CPOB
Penarikan obat karena tidak
memenuhi persyaratan mutu
Hasil pemeriksaan, tidak memenuhi
persyaratan :
* Pemerian * Ketidaksesuaian label
* Sterilitas * Kadar air
* Uji disolusi * Ketidak sesuaian label
dengan yang disetujui
* Uji Potensi * Keseragaman bobot
* Kadar * Volume
* Isi Minimum * Keseragaman sediaaan
* pH * Waktu hancur
Sistem Kewaspadaan Cepat
(Rapid Alert System)
Pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan
dilaksanakan terhadap sediaan farmasi dan alat kesehatan
yang :
a. diproduksi tanpa memenuhi persyaratan yang berlaku;
b. telah kadaluwarsa;
c. tidak memenuhi syarat untuk digunakan
dalampelayanan kesehatan atau kepentingan ilmu
pengetahuan;
d. dicabut izin edaranya;
e. berhubungan dengan tindak pidana di bidang sediaan
farmasi dan
alat kesehatan.
Pemusnahan Sediaan Farmasi
Pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan dilaksanakan
dengan memperhatikan dampak terhadap kesehatan
manusia serta upaya pelestarian lingkungan hidup.
(1) Pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan harus
dilaporkan kepada Menteri.
(2) Laporan pemusnahan sediaan farmasi dan alat
kesehatan sebagaimana dimaksud dlm ayat (1) sekurang-
kurangnya memuat keterangan:
a. waktu dan tempat pelaksanaan pemusnahan sediaan
farmasi dan alat kesehatan;
b. jumlah dan jenis sediaan farmasi dan alat kesehatan;
alasan dimusnahkan.
c. nama penanggung jawab pelaksana pemusnahan sediaan
farmasi dan alat kesehatan;
d. nama satu orang saksi dalam pelaksanaan pemusnahan
sediaan farmasi dan alat kesehatan.
TIM PEMUSNAH O/A
Menejemen RS
Farmasis RS
Dinas Kesehatan
Kepolisian
Unsur Terkait
FOTO DOKUMENTASI
Pengendalian Sediaan
Farmasi
Pengendalian dilakukan untuk mempertahankan
jenis dan jumlah persediaan sesuai kebutuhan ,
melalui pengaturan sistem pesanan atau
pengadaan, penyimpanan dan pengeluaran. Hal ini
bertujuan untuk menghindari terjadinya kelebihan,
kekurangan, kekosongan, kerusakan, kadaluwarsa,
kehilangan serta pengembalian pesanan.
Pengendalian persediaan dilakukan menggunakan
kartu stok baik dengan cara manual atau elektronik.
Kartu stok sekurang- kurangnya memuat nama
Obat, tanggal kadaluwarsa, jumlah pemasukan,
jumlah pengeluaran dan sisa persediaan.
Pengendalian Jenis Sediaan Farmasi
Pengadaan hanya dilakukan untuk sediaan
farmasi yang telah disepakati penggunaannya
di rumah sakit : sesuai dengan formularium
dan kompendium rs
Pengadaan diluar formularium / kompendium
time
Back up data secara periodik - saat stock
opname
Pencatatan manual untuk telusur selisih data
NARKOTIKA
PSIKOTROPIKA
PREKURSOR
ARV
OAT
PENGGUNAAN OBAT GENERIK
PENGGUNAAN OBAT FORMULARIUM
PELAPORAN INTERNAL
HASIL STOCK OPNAME
TRANSAKSI
REKONSILIASI HUTANG OBAT
OBAT KOSONG
DEATH STOCK
OA ED/RUSAK
MODUL PENCATATAN &
PELAPORAN ONLINE
UJI KOMPETENSI
SIPA
KREDENSIAL
KEWENANGAN KLINIS
PELATIHAN KHUSUS FARMASI
Memiliki ijazah dari institusi pendidikan
farmasi
KECUKUPAN SDM
ANALISA BEBAN KERJA
Hitung kesesuaian jumlah SDM Fungsional
farmasi (TTK, Farmasis) dengan standar yang
ditetapkan oleh kementrian kesehatan:
- Kelas RS
- Cakupan Layanan
- Jumlah Bed
- Jumlah Resep
SDM FARMASI
Pelayanan Kefarmasian di IFRS diselenggarakan oleh
Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian yang
memiliki Surat Tanda Registrasi, Surat Izin Praktik
atau Surat Izin Kerja.
Dalam melakukan Pelayanan Kefarmasian
Apoteker harus memenuhi kriteria:
1. Persyaratan administrasi
a. Memiliki ijazah dari institusi pendidikan farmasi
yang terakreditasi
b. Memiliki Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA)
c. Memiliki sertifikat kompetensi yang masih berlaku
d. Memiliki Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA)
SDM FARMASI
2.Menggunakan atribut praktik,baju praktik, tanda
pengenal.
3.Wajib mengikuti pendidikan berkelanjutan/Continuing
SEMOGA BERMANFAAT