Anda di halaman 1dari 49

Protein Energi Malnutrition

(PEM)

Oleh :
dr. Reni Zuraida, M,Si

BLOK ENDOKRIN, METABOLISME DAN NUTRISI


UNIVERSITAS LAMPUNG
STANDAR KEMAMPUAN 4
STANDAR KOMPETENSI DOKTER UMUM
(SKDI)

Tingkat Kemampuan 4:
• Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik
dan melakukan penatalaksanaan penyakit
tersebut secara mandiri dan tuntas.
ISTILAH STATUS GIZI
Indikator Kategori
Status Gizi

BB/U Gizi Buruk, Gizi Kurang, Gizi Baik,


Gizi Lebih

TB/U Sangat Pendek, Pendek, Normal

BB/TB Sangat Kurus, Kurus, Normal,


Gemuk

TB/U-BB/TB Pendek-Kurus, Pendek-Normal,


Pendek-Gemuk, Normal-Kurus,
Normal-Normal, Normal-Gemuk
Laju populasi dunia (1800-2100)

12
population, billions

10

0
1800 1850 1900 1950 2000 2050 2100
Laju populasi dunia (1500 - 2025)
8
developed countries
population, billions

6
developing countries

0
1950 1975 2000 2025
Laju populasi dunia (angka kelahiran dan kematian)

45

40 developed
35
developing
30
rate /1000

least developed
25

20

15

10

0
birth death
Usia Harapan Hidup

Life expectancy developed


developing
80
least developed
70
74.5
60

50
62.4
40 50.6
30

20

10

0
PROTEIN DALAM TUBUH
KOMPOSISI PROTEIN PADA TUBUH
Approximate body composition computing
water
64%

essential fat
3%
storage fat
minerals 12%
protein
6%
15%

water
54%
essential fat
9%

storage fat
minerals 19%
5% protein
13%

computing
Overview of protein metabolism
dietary protein
80 g

body protein
enzymes (~ 10 kg)
intestinal cells
mucus
70 g

amino acids
amino acids
and dipeptides

urine
(70 g)
metabolites
faecal loss
(10 g)


Nitrogen balance
computing
Nitrogen balance
Perbandingan antara jumlah nitrogen yang ditahan tubuh
dengan yang diekskresikan oleh tubuh

dietary protein
80 g
enzymes body protein
intestinal cells (~ 10 kg)
mucus
70 g
amino acids
amino acids
and dipeptides
urine
(70 g)
faecal loss metabolites
(10 g)


Nitrogen balance
computing
Nitrogen balance - equilibrium
ASUPAN = EKSKRESI
N balance atau kesetimbangan

Keadaan normal pd orang dewasa

Tidak ada perubahan pd protein tubuh

dietary protein
80 g
enzymes body protein
intestinal cells (~ 10 kg)
mucus
70 g
amino acids
amino acids
and dipeptides
urine
(70 g)
faecal loss metabolites
(10 g)


Nitrogen balance
computing
Positive nitrogen balance
ASUPAN > EKSKRESI
Balance N positif

Peningkatan protein tubuh

Masa pertumbuhan, hamil dan penyembuhan

dietary protein
80 g
enzymes body protein
intestinal cells (~ 10 kg)
mucus
70 g
amino acids
amino acids
and dipeptides
urine
(70 g)
faecal loss metabolites
(10 g)


Nitrogen balance
computing
Negative nitrogen balance
ASUPAN < EKSKRESI
Balance N Negatif

Pengurangan protein tubuh

Kondisi tidak normal; sakit, trauma atau inadekuat asupan

dietary protein
80 g
enzymes body protein
intestinal cells (~ 10 kg)
mucus
70 g
amino acids
amino acids
and dipeptides
urine
(70 g)
faecal loss metabolites
(10 g)


PROTEIN ENERGI MALNUTRISI
Protein-energi malnutrition

Tidak secara spesifik kekurangan protein


 Tidak ada energi untuk metabolisme
 Sumber protein digunakan sebagai
energi
 Sintesis protein di jaringan berkurang
 Sintesis protein mahal
Sintesis protein butuh energi besar

Energi yang Turnover % Energi yang


Makanan
dikeluarkan g / jam dikeluarkan
Puasa - 1.95 8.7 %

Tinggi karbohidrat + 5.7 % 3.04 11.7 %

Tinggi protein + 9.6 % 6.47 19.8 %


The fed state
computing
The fed state

glycogen
triacyglycerol

protein
glucose triacylglycerol in
triacylglycerol chylomicrons
in VLDL
amino acids
glucose
glycogen
protein
amino acids


The fasting state
computing
The fasting state
`

amino acids
glucose
triacyglycerol
protein hormone-sensitive
ketone bodies glucose
lipase

amino acids glycerol

fatty acids
glycogen fatty acids


KLASIFIKASI PEM PADA ORANG DEWASA

INDEKS MASSA TUBUH = Kg/m2

BMI < 16 protein-energi malnutrition berat

BMI 16 - 17 protein-energi malnutrition sedang-berat

BMI 17 - 18.4 protein-energi malnutrition sedang

BMI 20 - 25 normal
Kelaparan– inadekuat asupan yang berkepanjangan
 Otot dan glikogen hati (< 24jam) :
 peningkatan ketogenesis dari jaringan adiposa triacylglycerol
 peningkatan katabolisme dari protein otot untuk
glukoneogenesis

 Setelah 2 – 3 minggu :
 ketone bodies plasma cukup tinggi untuk dipakai oleh SSP
 Kekurangan protein otot untuk glukoneogenesis

 Jaringan lemak cadangan habis :


 Peningkatan katabolisme dari protein otot dan lain-lain protein
jaringan untuk digunakan sebagai bahan bakar
 Kematian akibat dari kehilangan protein jaringan essesnsial
Bahan bakar (energi) pada saat makan, puasa dan kelaparan

6 1.2
glucose and ketone bodies, mmol /L

5 1

fatty acids, mmol /L


4 0.8

3 0.6

2 0.4

glucose
1 ketone bodies 0.2
fatty acids
0 0
fed 40h fasting 7d starving
Marasmus – Respon akibat kelaparan

 Sangat sedikit cadangan lemak


 Gangguan sintesis protein
 Sintesis protein butuh energi besar
 Pengurangan massa otot
 death follows from loss of essential tissue
proteins
Marasmus – Respon kelaparan

Gangguan sintesis protein :


 Rendahnya sintesis retinol binding protein
 Defisiensi fungsi vitamin A
 Gangguan sintesis of immunoglobulins
 greater susceptibility to infection
 ‘mild’ infections may be ultimate cause of death
 Hilangnya mukosa intestinal atau terjadi pendataran villi
usus
 Gangguan absorbsi makanan yang ada
 Diare
Hilangnya mukosa intestinal atau terjadi pendataran villi usus

Mukosa normal
20 – 40 villi / mm2
Masing-masing villi : 0.5 – 1.5 mm
Total absorbsi permukaan usus halus ~ 300 m2
Tanda-tanda Marasmus :

1. Anak sangat kurus, tampak tulang terbungkus


kulit
2. Tulang rusuk menonjol
3. Wajah seperti orang tua
4. Kulit keriput (jaringan lemaksangat sedikit
sampai tidak ada)
5. Cengeng/rewel
6. Perut cekung, disertai diare kronik dan susah
buang air kecil
Marasmus banyak di seluruh dunia :
defisit energi dan protein; kwashiorkor
juga defisit energi dan protein.

Karena itu PM dimodifikasi menjadi


protein calorie malnutrition (PCM) atau
PEM.
Ada pula yang menyebut ENM (Energy-
Nutrient Malnutrition).
KWASHIORKOR
Deskripsi kwashiorkor oleh
Cicely Williams, 1933 :
Umur 1 – 4 tahun
Riwayat menu “abnormal”,
diberi ASI oleh wanita dewasa
atau wanita hamil dgn menu
jagung.
Odem
Wasting
Diare
Kulit lengan dan kaki terkelupas
Perlemakan hati
Fatal, kecuali diobati
Kwashioskor : Bahasa Ga di Afrika Barat berarti
anak yang ditelantarkan.
Teori klasik Def. Protein pada kwashiorkor :

A. Oedem disebabkan oleh hypoakbuminaemia.


Def. K berhubungan dgn protein dalam pangan.

B. Hypoalbuminaemia disebabkan oleh suplai asam amino


yang tidak cukup, yang menekan sintesis albumin di hati.
Hambatan sintesis ini diperparah oleh infeksi. Teori ini
diperkuat oleh hubungan perlemakan hati (fatty liver)
dengan odem.

C. Anak yang menjadi kwashiorkor mengkonsumsi menu


yang defisit protein, yang berarti kadar proteinnya rendah
bila dikaitkan dengan energinya.
Tanda-tanda Kwashiorkor :

• Bengkak pada seluruh tubuh, terutama pada


punggung dan kaki, bila ditekan akan meninggalkan
bekas seperti lubang.
• Otot mengecil dan menyebabkan lengan atas kurus
• Timbul ruam berwarna merah muda yang meluas dan
berubah warna menjadi coklat kehitaman dan
terkelupas
• Tidak nafsu makan
• Rambut menipis, berwarna merah seperti rambut
jagung dan mudah dicabut tanpa menimbulkan rasa
sakit
• Cengeng, rewel dan apatis
• Sering disertasi infeksi, anemia dan diare
Jenis Campuran Marasmik- Kwashiorkor :

• Campuran dari beberapa tanda marasmus dan


kwashiorkor
• Pembengkakan tidak mencolok
Protein-energy malnutrition pada anak
Protein-energy malnutrition pada anak
weight for age
no oedema oedema
% of expected
60 - 80 undernutrition kwashiorkor
< 60 marasmus marasmic kwashiorkor
Kwashiorkor – Edema (pitting oedema)


Kwashiorkor – Infiltrat lemak pada hati
Kwashiorkor – fatty liver computing


Kwashiorkor : edema dan sunburn-like sooty dermatitis
computing
Kwashiorkor - dermatitis


Kwashiorkor – kehilangan warna dan tekstur rambut
computing
Kwashiorkor - hair


Kwashiorkor diakibatkan oleh kekurangan protein semata
Kwashiorkor is not due to protein deficiency alone computing
Pengaruh defisiensi protein terhadap pertumbuhan tinggi badan

100
length for age, % of expected

90

80

86 84.5 92
70
marasmus marasmic kwashiorkor
kwashiorkor


Gizi Buruk
Gizi Buruk
Gizi Buruk
Gizi Buruk
Hubungan kurang gizi dan kemiskinan
Penyebab Malnutrisi
GIZI BURUK

Penyebab
Langsung

Kurang Penyebab Tidak


Tidak Cukup Pengasuhan Pelayanan Langsung
Persediaan Pangan Yg baik Kesehatan
di Rumah Dasar

Penyebab
Utama

Akar
Masalah

Ekonomi, Keamanan, Politik dll Tidak Menentu


Sumber : Unicef, 1998

Anda mungkin juga menyukai