Anda di halaman 1dari 21

REGRESI

(REGRESI LINIER SEDERHANA)

STATISTIK
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
YOGYAKARTA
DEFINISI
 Gagasan perhitungan ditetapkan pertama
kali oleh Sir Francis Galton (1822-1911).
 Persamaan regresi adalah : persamaan
matematik yang memungkinkan peramalan
nilai suatu peubah tak bebas (dependent
variable) dari nilai peubah bebas
(independent variable).
 Diagram Pencar (Scatter Diagram) adalah:
Diagram yang menggambarkan nilai-nilai
observasi peubah tak bebas dan peubah
bebas.
DEFINISI

Nilai peubah bebas ditulis pada sumbu X


(sumbu horizontal)
Nilai peubah tak bebas ditulis pada sumbu Y
(sumbu vertikal)

Nilai peubah tak bebas ditentukan oleh nilai


peubah bebas
CONTOH

 Umur tanaman dengan tinggi tanaman


 Kecepatan reaksi dengan konsentrasi

MANA PEUBAH BEBAS DAN MANA


PEUBAH TAK BEBAS?
JAWAB

 Umur tanaman adalah PEUBAH BEBAS


Tinggi tanaman adalah PEUBAH TAK BEBAS
 Kecepatan reaksi adalah PEUBAH TAK BEBAS
Konsentrasi adalah PEUBAH BEBAS
SOAL
Tentukan mana yang peubah bebas dan
mana yang peubah tak bebas!

 Suhu dengan panjang besi


 Debit aliran dengan diameter pipa
 Volume penjualan dengan biaya promosi
 Berat badan dengan kekuatan tinju
 Kesehatan anak dengan asupan gizi
 Banyaknya rezeki dengan semangat kerja
 Suhu gas dengan tekanan
CARA MUDAH
Untuk memudahkan penentuan mana yang peubah
bebas dan mana yang peubah tak bebas, maka
carilah mana SEBAB dan mana yang AKIBAT.

SEBAB adalah Peubah Bebas


Sedangkan
AKIBAT adalah Peubah Tak Bebas

UJILAH contoh soal pada slide sebelumnya dengan cara


mencari mana yang sebab dan mana yang akibat.
BENTUK
PERSAMAAN

1. Persamaan linier y = a + b(x)


2. Persamaan polinomial y = a + b(x) + c(x)2 + . . .
3. Persamaan hiperbola y = 1 / (a + b(x))
4. Persamaan eksponensial y = a e(bx)
5. Persamaan geometri y = a (x)b
GRAFIK LINIER

Sumbu Y
slope
(b)
intercept
(a)

Sumbu X
Garis dengan persamaan
Y = a + bX
REGRESI LINIER

Persamaan untuk menentukan


koefisien a dan b

n  n
n 
n xiyi    xi  yi 
b   i 1  i 1  i 1 
2
 n
2  n

n xi    xi 
 i 1   i 1  n n

y i x i
a i 1
 b i 1
n n
CONTOH SOAL

Berdasarkan suatu n Kec. putaran Kec. Reaksi


penelitian oleh (ppm) (X) (mmol/s) (Y)
mahasiswa STTN- 1 50 64
BATAN di 2 100 105
laboratorium OTK 3 150 142
didapatkan data 4 200 188
hubungan antara 5 300 264
kecepatan reaksi 6 450 345
dengan kecepatan 7 700 587
putaran pengaduk sbb:
PENYELESAIAN

NO KEC. PUTARAN KEC. REAKSI X2 XY


(ppm) (X) (mmol/s) (Y)
1 50 64 2500 3200

2 100 105 10000 10500

3 150 142 22500 21300

4 200 188 40000 37600

5 300 264 90000 79200

6 450 345 160000 138000

7 700 587 490000 410900

∑ 1900 1695 815000 700700


PENYELESAIAN

n  n
n  n n
n xiyi    xi  yi  y i x i
b   i 1  i 1  i 1  a i 1
 b i 1
 n
2  n

2
n n
n xi    xi 
 i 1   i 1 
 0,804
1695 1900

7700700  19001695 7 7

7815000  1900
2

 23,912
 0,804

Dengan demikian persamaannya adalah :


Y = 23,912 + 0,804 (X)
PERAMALAN

Setelah diketahui hubungan antara peubah


bebas dengan peubah tak bebas, maka kita
dapat meramalkan berapa nilai peubah bebas
jika diinginkan nilai peubah tak bebas tertentu
(nilai peubah tak bebas diketahui)
PERAMALAN

Contoh :
Untuk contoh soal sebelumnya, berapa
kecepatan putaran pengaduk yang diperlukan
jika diinginkan kecepatan reaksinya adalah
200 mmol/s.
PERAMALAN

Penyelesaian
Y  23,912  0,804 X 
Y  23,912
X
0,804 Artinya bahwa untuk
200  23,912 mendapatkan kecepatan
  219,015
0,804 reaksi sebesar 200 mmol/s,
pengaduk harus diputar
dengan kecepatan 219,015
ppm
LATIHAN
Seorang peneliti botani yang bernama Imam Lautan
telah melakukan penelitian tentang tinggi tanaman
pisang sesuai dengan umurnya yang menghasilkan
data sebagai berikut :
NO TINGGI UMUR
(cm) (bulan)
1 25 2
2 40 3
Tentukan 3 72 5
hubungan antara 4 124 8
tinggi tanaman
5 235 12
pisang dengan
6 320 16
umurnya!
7 430 21
KOEFISIEN KORELASI

 Koefisien korelasi adalah ukuran hubungan linier antara


peubah X dan peubah Y
Nilai r berkisar antara (+1) sampai (-1)
Nilai r yang (+) ditandai oleh nilai b yang (+)
Nilai r yang (-) ditandai oleh nilai b yang (-)
 Jika nilai r mendekati +1 atau r mendekati -1 maka X
dan Y memiliki korelasi linier yang tinggi
 Jika nilai r = +1 atau r = -1 maka X dan Y memiliki
korelasi linier sempurna
 Jika nilai r = 0 maka X dan Y tidak memiliki relasi
(hubungan) linier (dalam kasus r mendekati 0, anda
dapat melanjutkan analisis ke regresi eksponensial)
KOEFISIEN
DETERMINASI SAMPEL

Adalah ukuran proporsi keragaman total nilai


peubah Y yang dapat dijelaskan oleh nilai peubah
X melalui hubungan linier.

Penetapan & Interpretasi Koefisien Korelasi dan


Koefisien Determinasi
n   n  n 
n xiyi    xi   yi 
r  i 1   i 1   i 1 
  n 2   n  2   n 2   n  2 
n xi    xi  n yi    yi  
  i 1   i 1    i 1   i 1  

R = r2
CONTOH SOAL

Dengan mengambil data pada soal latihan, tentukan


koefisien korelasi (r) dan koefisien determinasi (R) serta
jelaskan apa maksudnya!
Penyelesaian :
Dengan menggunakan persamaan koefisien korelasi
maka didapatkan :
r = 0,996
Sehingga koefisien determinasinya adalah :
R = r2 = 0,9962 = 0,992 = 99,2%
PENYELESAIAN

Nilai r = 0.996 menunjukkan bahwa peubah X (umur


tanaman) dan Y (tinggi tanaman) berkorelasi linier
yang positif dan tinggi

Nilai R = 99,2 % menunjukkan bahwa 99,2 % proporsi


keragaman nilai peubah Y (tinggi tanaman) dapat
dijelaskan oleh nilai peubah X (umur tanaman) melalui
hubungan linier

Sisanya, yaitu 0,8 % dijelaskan oleh hal-hal lain

Anda mungkin juga menyukai