Anda di halaman 1dari 33

CAESARIA DENGAN FETAL

DISTRES
LAPORAN KASUS
DEPARTEMEN ILMU ANESTESI

RSUD CUT MEUTIA/FK UNIMAL

Oleh
SITI RUBIAH
NIM 130611024

Pembimbing
dr. Anna Millizia, M.Ked(An), Sp.An
BAB1. PENDAHULUAN
• Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tergolong tertinggi jika dibandingkan dengan
negara-negara ASEANMenurut World Health Organization (WHO) tahun 2009 angka kejadian
gawat janin sebesar 21,6%.Indonesia menunjukkan kejadian gawat janin relatif cukup banyak
(34,7%) terutama terjadi pada persalinan yang diantaranya bradikardi sebesar 11,4% dan takikardi
DEFINISI sebesar 13,2% dari 100.000 kelahiran hidup.

• Anestesi spinal atau epidural paling umum dilakukan dalam bedah caesaria.
• Secara international, guideline anestesi untuk obstetri merekomendasikan digunakan spinal dan
epidural dibandingkan menggunakan anestesi umum untuk sebagian besar sectio caesarea (SC)

• SAB menimbulkan blok simpatis, analgesia sensoris dan blok motorik


• Alasan utama rekomendasi digunakan anestesi blok karena resiko kegagalan intubasi
endeotrakeal dan aspirasi cairan gaster pada wanita hamil pada anestesi umum. Sementara
terdapat bukti bahwa anestesi umum berhubungan dengan peningkatan kebutuhan resusitasi
neonates

23/10/2018 2
2.1 Identitas Pasien

Nama : Ny.I BAB2


Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 22 tahun
Agama : Islam LAPORAN KASUS
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan : IRT
Alamat : Keutapang
No. RM : 101853
Ruangan : Nifas
TMRS : 18 Agustus 2018

2.2 Anamnesis

1. Keluhan Utama
Keluar flek berwarna coklat
2. Keluhan Tambahan 23/10/2018 3
Nyeri perut dan lemas
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang rujukan bidan dengan G1P0A0 hamil 39-40
minggu, pasien datang ke IGD tanggal 18 Agustus 2018 pukul 09.00,
pasien datang dengan keluhan keluar flek berwarna kecoklatan sejak
± 3 SMSR. Selain itu os juga mngeluhkan nyeri perut dan lemas.
Ketuban pecah (-),BAB dan BAK tidak ada keluhan.Di Rumah Sakit
Umum Cut Meutia kemudian dilakukan induksi oksitosin, partus tak
maju sehingga dilakukan sectio caessaria.

23/10/2018 4
4. Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat Hipertensi : Disangkal


Riwayat DM : Disangkal
Riwayat Penyakit Jantung : Disangkal
Riwayat Asma : Disangkal
Riwayat Alergi Obat/ Makanan : Disangkal
Riwayat Operasi : Disangkal

5. Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat asma, alergi, dan riwayat penyakit yang sama dengan pasien disangkal.

23/10/2018 5
2.3 Objektif
1. Status Generalis
Status Generalis Kesadaran Compos Mentis

TD 130/80 mmHg

Nadi 80x/ menit

Pernapasan 23x/ menit

Suhu 37,0oC

Berat badan 67 kg
Status Gizi
Tinggi badan 156 cm

23/10/2018 6
Kepala Normosefali, edema (-), scar (-) rambut tidak mudah dicabut
Wajah Edema (-), kulit kuning langsat

Mata Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), palpebra edema (-/-)

Telinga Normotia (+/+)


Hidung Bentuk normal, tidak ada deviasi septum
Mulut Bibir edema (-), sianosis (-)
Paru
Inspeksi: normochest, simetris, jejas (-), scar (-)
Palpasi : stem fremitus (normal/normal)
Perkusi: sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi: SP: vesikuler, ST: (-)
Thoraks
Jantung
Inspeksi: Ictus Cordis tidak tampak
Palpasi: Tidak ada thrill
Perkusi: DBN
Auskultasi: DBN
Inspeksi: Distensi (+)
Palpasi: Soepel, Hepar tidak teraba, lien tidak teraba, tidak ada defans muskuler, nyeri tekan (+)
Abdomen
Perkusi: Tympani
Auskultasi: Bising usus (+) 23/10/2018 7
2. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah rutin tanggal 18 Agustus 2018.
Pemeriksaan Hasil Nilai normal

Hemoglobin 12,3 12-16 g/dL

Eritrosit 4,65 3,8-5,8 juta/mm3

Leukosit 7,96 4.0-11.0 ribu/mm3

Hematokrit 42,9 37-47%

Trombosit 260 150-450 ribu/L

MCV 92,3 79.0-99,0 fl

MCH 26,3 27,0-32,0 pg

MCHC 28,5 33,0-37,0 %

Glukosa stik 88 70-125 mg/dL

Protein urin +1 Negatif


USG

23/10/2018 9
2.7 Rencana Anestesi:
• 2.4 Assesment
Anestesi Regional
G1A0P0 dengan Fetal Distres
Induksi : Bupivacain
• 2.5 Penggolongan Status Fisik
Pasien Menurut ASA
2.8 Kesimpulan
ASA II
Pasien perempuan usia 22 tahun dengan status fisik ASA
• 2.6 Rencana Pembedahan II. Pasien akan dilakukan Sectio Caesaria dengan rencana
anestesi regional.
Sectio Caessaria
• 2.9 Laporan Anestesi • Di Ruang Persiapan
• Memakai pakaian operasi yang telah disediakan di ruang
• Pre Operatif persiapan.
• Pemeriksaan fisik pasien di ruang persiapan :: TD=(130/70
• Persiapan Pasien mmHg), nadi= 80x/menit, suhu=36,70C, RR=23x/menit

• Persiapan alat anestesi umum:


18 Agustus 2018 • Monitor
• Sphygmomanometer
• Di Nifas • Pulse Oxymetri
• Co spesialis anestesi
• Informed consent:
• Surat persetujuan operasi • Alat untuk melakukan pembiusan:
• tidak makan dan minum sejak siang • Spuit 3 cc
pukul 13.00 • Spuit 5 cc
• Spinocan 25 G/ 27 G
• Persiapan obat-obatan anestesi • M (Maintenance)
• Premedikasi : • 2 cc/ kgBB/ jam = 2 cc/ 67 kg/ jam ` 134
cc / jam
• Ondansentron 4 mg/ 2 ml/ IV
• O (Operasi)
• Ranitidin 50 mg/ 2 ml/Iv
• Karena operasi ini termasuk operasi besar,
• Induksi : Bupivacaine 2mg/kgBB/IV maka kebutuhan cairannya adalah:

• Obat Tambahan/ pilihan lain: • 8 ml x kgBB  8 ml x 50 kg 


536 ml
• Oxytosin 10 IU/ml • P (Puasa)
• Metilergometrin Maleat 0,2 mg/ml • Karena pasien puasa selama 8 jam, maka
kebutuhan cairannya adalah:
• Ketorolac 30 mg/ml
• Lama puasa x M  8 x 134 ml 
• Rencana terapi cairan intraoperatif: 1.072 ml
• Pada pasien, diberikan cairan NaCl • Total cairan yang dibutuhkan:
yang setiap kolf nya berisi 500 ml.
• Jam pertama M+O+½ P
 (134 + 536 + 500) ml = 1.170 ml
• 18 Agustus pukul 20.00 WIB Intra Operatif
• 18 Agustus 2018 pukul 20.15 WIB
• Airway : clear
• Pasien masuk kamar operasi dan
• Breathing : RR 23 x/ menit, stidor (-) dibaringkan di meja operasi dengan posisi
supine kemudian dilakukan pemasangan
snorring (-) gargling (-) manset dan oksimeter.
• Circulation : HR 80 x/ menit reguler, isi • Menilai keadaan umum dan melakukan
dan tegangan cukup pemeriksaan tanda-tanda vital di awal atau
penilaian pra induksi:
• Disability : GCS : E4V6M5 = • Kesadaran: Compos Mentis, TD= 145/100
15, mmHg, nadi= 85 x/menit, saturasi O2: 99%.
• Pasien didudukan untuk induksi spinal
• kesadaran : compos anastesi
mentis
• Pasien dilakukan spinal anastesi dengan
• Exposure : hamil usia 39-40 minggu menggunakan spinocan 25 G dengan
Bupivacain Hcl 15 mg (3 cc) Setinggi L3-L4
diantara kedua krista SIAS.
• ASA : II
• Pasien diberikan O2 4 L/menit dengan
menggunakan nasal canul.
23/10/2018 13
• Pukul 20.20 WIB • Pukul 20.40 WIB
• Tindakan SC dimulai • TD= 120/50 , nadi= 80x/menit, saturasi
• Pukul 20.30 WIB O2 99%
• TD= 120/55 mmHg , nadi= 84 x/menit, • Pukul 20.45 WIB
saturasi O2 100%
• TD= 114/60 , nadi= 74x/menit, saturasi
• Injeksi ranitidin 50 mg/2 ml IV (spuit 3 O2 98%
cc) dan ondansetron 4 mg/2 ml IV (spuit
3 cc), ketorolac 30 mg/ml • Tindakan SC selesai
• Drip oxytosin 10 IU/ml dan • Pukul 20.50 WIB
metilergometrine maleat 0,2 mg/ml
• Pasien dibawa ke Recovery room
• Pukul 20.35 WIB selanjutnya dibaa ke ruang nifas
• TD= 121/55 , nadi= 70x/menit, saturasi
O2 98%

23/10/2018 14
Post Operatif
• 18 Agustus 2018 Pukul 20.50 WIB INSTRUKSI POST OP
• Setelah tindakan selesai, pasien dibawa ke Recovery Room,
lalu diberikan O2 2 liter/menit dengan nasal canul, kemudian
dilakukan pemantauan terhadap 6B:
• IVFD Nacl 0,9% 20 gtt/I + drip ketorolac
1 amp/fls
• B1 : Airway : clear

• TD : 115/ 60 mmHg • Inj Cefotaxime 1 gr/12 jam/IV


• RR : 20 x/ menit, reguler
• Inj Ranitidine 50 mg/12 jam/IV
• B2 : HR : 78 x/menit reguler, isi dan
tegangan cukup
• Inj Ondansentrone 4 mg/12 jam/IV
• B3 : GCS : E4V6M5 = 15, kesadaran :
compos mentis
• Inj Ketorolac 30 mg/8 jam/IV
• B4 : urin : (450 cc)

• B5 : mual (-), muntah (-), bising usus (+) dalam batas normal • Diet MB
• B6 : area operasi ditutup dengan kain.

• Kesan : Tampak sakit sedang

• Sikap : Observasi keadaan umum dan tanda vital

23/10/2018 15
BAB3PEMBAHASAN
1. Fetal Distres

Etiologi
definisi
Kontraksimengurangi darah ke placenta,
dapat terjadi karena:

- persalinan yang lama ( kala II lama)


- penggunaan oksitosin
- uterus yang hipertonik ( otot-otot
hipoksia pada janin ( kadar oksigen yang rendah dalam menjadi terlalu tegang dan tidak dapat
darah). Keadaan tersebut dapat terjadi baik pada berkontraksi ritmis dengan benar)
antepartum maupun intrapartum
-Infeksi
-Perdarahan
-Abrupsi plasenta
-Plasenta terlalu dini memisahkan diri dari -
fetus
-Tali pusat prolaps
-Hipotensi

23/10/2018 16
- Wanita hamil usia > 35 tahun - Mekonium kental berwarna hijau
Faktor - Wanita dengan riwayat: Tanda terdapat di cairan ketuban pada
dan letak kepala
Resiko -Bayi lahir mati
-Pertumbuhan janin terhambat gejala - Takikardi/ bradikardi/ iregularitas
-Oligohidramnion atau dari denyut jantung janin
polihidramnion Untuk mengetahui adanya tanda-
-Kehamilan ganda/ gemelli tanda seperti di atas dilakukan
-Sensitasi rhesus pemantauan menggunakan
kardiotokografi
-Hipertensi
-Diabetes dan penyakit- - Asidosis janin
penyakit kronis lainnya Diperiksa dengan cara mengambil
-Berkurangnya gerakan janin sampel darah janin.

23/10/2018 17
. Tata - Reposisi pasien ke sisi kiri - Jika denyut
Laksana - Hentikan pemberian oksitosin jantung abnormal
- Identifikasi penyebab
maternal ( demam ibu, obat-
menetap atau
obatan), dan diterapi sesuai ada tanda
dengan penyebab
tambahan gawat
- Jika penyebab ibu tidak ada
tetapi denyut jantung tetap janin, rencanakan
abnormal minimal 3 kontraksi,
lakukan pemeriksaan vaginal
persalinan SC

23/10/2018 18
2. Spinal Anestesi  SAB

DEFINISI Indikasi
Anestesi spinal pertama kali Ra-Sab
1885 1. Transurethral
Anestesi regional adalah prostatectomy
pemberian anestesi ke bagian Hysterectomy
tubuh tanpa terjadi hilangnya
2. Caesarean section (T6)
kesadaran atau berkurangnya
kesadaran 3. Semua prosedur yang
melibatkan ekstrimitas
bagian bawah
4. Prosedur yang
melibatkan pelvis dan
perianaL

23/10/2018 19
KONTRAINDIKASI
• Pasien menolak
Komplikasi
• Deformitas pada lokasi injeksi • Nyeri tempat suntikan, Nyeri
punggung
• Hipovolemia berat
• Nyeri kepala karena kebocoran
• Sedang dalam terapi likuor
antikoagulan
• Retensio urine
• Cardiac ouput yang terbatas;
seperti stenosis aorta • Meningitis
• Peningkatan tekanan
intracranial.

23/10/2018 20
Teknik Anastesi

23/10/2018 21
• Penilaian Preoperatif
• Tatalaksana evaluasi
Preoperatif (anamnesis, pemeriksaan
fisik, penunjang dan
konsul, tentuin prognosis
 ASA )

• Masukan oral
Persiapan
• Terapi Cairan
Preoperatif2
• Premedikasi

MANAJEMEN
ANESTESI
• Persiapan Pasien
Durante • Pemakaian Obat Anestesi
Operasi • Terapi Cairan
• Monitoring

• Pemindahan Pasien dari


Post OK  RR
Operatif • Perawatan Post Anestesi
di Recovery Room

23/10/2018 22
Tabel 2.3 Klasifikasi ASA
ASA 1 pasien penyakit bedah tanpa disertai penyakit sistemik.
ASA 2 pasien penyakit bedah dengan disertai dengan penyakit sistemikringan
sampai sedang
ASA 3 pasien penyakit bedah dengan disertai dengan penyakit sistemik berat
yang disebabkan karena berbagai penyebab tetapi tidak mengancam
nyawa.
ASA 4 pasien penyakit bedah dengan disertai dengan penyakit sistemik berat
yang secara langsung mengancam kehidupannya.

ASA 5 pasien penyakit bedah dengan disertai dengan penyakit sistemik berat
yang sudah tidak mungkin ditolong lagi, dioperasi ataupun tidak dalam24
jam pasien meninggal.
ASA 6 pasien mati batang otak yang akan menjalani transplantasi organ untuk
donor.
E Jika prosedur merupakan prosedur emergensi, maka status pemeriksaan
diikuti “E” (Misal, “2E”)
23/10/2018 23
Obat yang diberikan pada pasien

Anestetik lokal Berat jenis Sifat Dosis

Bupivakain(Markain)
0,5% dalam air 1.005 Isobarik 5-20mg(1-4ml)
0,5% dalam Dekstrose 1.027 Hiperbarik 5-15 mg(1-3 ml)
8,25%
Obat Anestesi
Lidokain
• 1 ampul = 100 mg/5ml.
• Dosis pada lidokain 1-1,5 mg/kgBB iv.
• Indikasi: ekstrasistol ventrikel, aritmia ventricular, fibrilasi ventrikel
residif.
• Kontraindikasi : blok derajat tinggi, gangguan irama, bradikardi,
gagal jantungdekompensasi
• Efek samping: pada dosis berlebih dapat terjadi gangguan saraf pusat ,
anatra lain: kejang, blok AV, bradikardi, penurunan tekanan darah.
Fentanyl
• Indikasi: anestesia pembedahan
• 1 ml= 50 mcg
• Dosis: dosis 1-3 mcg/kgBB analgesinya kira-kira berlangsung 30 menit.
Dosis besar 50-150 mcg/kgBB digunakan untuk induksi anestesia dan
pemeliharaan anestesia dengan kombinasi bensodiazepin dan
anestetik inhalasi dosis rendah, pada bedah jantung.
• Efek samping: kekakuan otot punggung. Dosis besar dapat mencegah
peningkatan kadar gula, katekolamin plasma, ADH, renin, aldosteron
dan kortisol. Efek depresi napasnya lebih lama dibanding efek
analgesinya
Bunascan(Bupivacaine)
• Indikasi: anestesi spinal untuk operasi abdomen, urologi dan tungkai
bawah.
• Anestesi spinal pada orang dewasa7,5- 20 mg
• Kontraindikasi: meningitis, tumor, polio mielitis, perdarahan kranial, TBC
aktif, septikemia, anemia pernisiosa, infeksi piogenik pada kulit /ptempat
injeksi, syok kardiogenik /hipovolemik, gangguan koagulasi darah atau
sedang menjalani terapi dengan antikoagulan.
• Perhatian: gangguan fungsi ginjal, hati dan kardiovaskular, hamil dan
laktasi.
• Eefk samping: hipotensi, bradikardi, dakit kepala pasca anestesi spinal
Midazolam
• induksi tidur jangka pendek untuk premedikasi, induksi dan
pemeliharaan anestesi. Efek obat timbul dalam 2 menit setelah
penyuntikan.
• Dosis premedikasi dewasa 0,07-0,10 mg/kgBB, disesuaikan dengan
umur dan keadaan pasien. Dosis lazim adalah 5 mg. pada orang tua dan
pasien lemah dosisnya 0,025-0,05 mg/kgBB.
• Efek sampingnya terjadi perubahan tekanan darah arteri, denyut nadi
dan pernafasan, umumnya hanya sedikit
Ketorolac (NSAID),
• Dosis: inj IM/IV bolus. IV bolus diberikan dalam 15 menit.
• Kontraindikasi: hipersensitif terhadap aspirin atau AINS lain, riwayat
tukak peptik atau perdarahan GI, sindrom polip nasal angioedema,
bronkospasme, hipovolemia, gagal ginjal, asma, perdarahan
serebrovaskular, diatesis hemoragik, hemostasis inkomplit, risiko tinggi
perdarahan, sindrom Stevens-Johnson atau lesi vesikulobulosa , hamil,
laktasi, anak <18 tahun.
• Perhatian: riwayat perdarahan GI, tukak peptik, gangguan ginjal atau
hati, perdarahan, gangguan pembekuan darah, retensi cairan(edema)
• Efek samping: diare, disepsia, nyeri GI, mual, sakit kepala, mengantuk,
pusing, konvulsi, asma, dispnea, pruritus, urtikaria, vasodilatasi, pucat
Odansentron
• mencegah mual dan muntah sesudah kemoterapi, bedah dan
radioterapi.
• Dosis: pencegahan mual dan muntah pasca op, awal 8mg 1 jam sebelum
anestesi, diikuti pemberian 2 dosis 8 mg tiap 8 jam. Pengobatan mual
dan muntah pasca oop 4 mg IM sebagai dosis tunggal atau inj IV lambat.
• Efek samping: sakit kepala, rasa panas, hangat pada kepala dan
epigastrium,konstipasi, reaksi hipersensitivitas, penglihatan kabur,
pusing
BAB IV
KESIMPULAN
Pada pasien ini, keluhan utama ialah keluar flek berwarna
kecoklatan sejak 3 hari SMRS. Selain itu itu pasien merasa nyeri
kontraksi tidak teratur atau jarang, serta lemas . Pada tanggal 18
Agustus 2018 pukul 09.30 pasien datang ke IGD Rumah Sakit
Umum Cut Meutia kemudian dilakukan induksi oksitosin, setelah
10 jam induksi diameter satu jari longgar, terjadi fetal distres
dilakukan sectio caessaria. Pemeriksaan fisik dari tanda vital sign
didapatkan TD 130/80 mmHg, nadi 80x/ menit, DJJ 170 x/menit,
pernapasan 23x/ menit, suhu 36,2oC.Os tampak lemah.
Pemeriksaan laboratorium darah rutin dalam batas normal. Dari
hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
disimpulkan bahwa pasien masuk dalam ASA II karena pasien
mengalami perdarahan dan partus tak maju. Cairan yang
dibutuhkan pada jam pertama 1.071 ml. Operasi sectio cessaria
dilakukan dengan anestesi spinal. Pada saat post operasi pasien di
bawa ke Recovery Room setela itu dibawa ke ruang nifas.

32 23/10/2018
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen2 halaman
    Bab 3
    RubiahSheBiach
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen2 halaman
    Bab 1
    RubiahSheBiach
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Refarat
    Kata Pengantar Refarat
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar Refarat
    RubiahSheBiach
    Belum ada peringkat
  • Mekanisme Menstruasi
    Mekanisme Menstruasi
    Dokumen20 halaman
    Mekanisme Menstruasi
    RubiahSheBiach
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen23 halaman
    Bab 2
    RubiahSheBiach
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    RubiahSheBiach
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen2 halaman
    Bab 1
    RubiahSheBiach
    Belum ada peringkat
  • Vignette
    Vignette
    Dokumen3 halaman
    Vignette
    RubiahSheBiach
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Pendahuluan
    Bab 1 Pendahuluan
    Dokumen39 halaman
    Bab 1 Pendahuluan
    RubiahSheBiach
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar AF
    Kata Pengantar AF
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar AF
    Shabrina Rina
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    RubiahSheBiach
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    RubiahSheBiach
    Belum ada peringkat
  • BAB I-Dapus
    BAB I-Dapus
    Dokumen19 halaman
    BAB I-Dapus
    RubiahSheBiach
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Maulana 'Sugat' Iskandar Dinata
    Belum ada peringkat
  • Pathway Bronkitis
    Pathway Bronkitis
    Dokumen1 halaman
    Pathway Bronkitis
    RubiahSheBiach
    Belum ada peringkat
  • Bab 4 Paru
    Bab 4 Paru
    Dokumen2 halaman
    Bab 4 Paru
    RubiahSheBiach
    Belum ada peringkat
  • Bab 4 Paru
    Bab 4 Paru
    Dokumen2 halaman
    Bab 4 Paru
    RubiahSheBiach
    Belum ada peringkat
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Dokumen21 halaman
    Presentation 1
    RubiahSheBiach
    Belum ada peringkat
  • Daftar Is1
    Daftar Is1
    Dokumen2 halaman
    Daftar Is1
    RubiahSheBiach
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Pendahuluan
    Bab 1 Pendahuluan
    Dokumen1 halaman
    Bab 1 Pendahuluan
    RubiahSheBiach
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Pendahuluan
    Bab 1 Pendahuluan
    Dokumen39 halaman
    Bab 1 Pendahuluan
    RubiahSheBiach
    Belum ada peringkat
  • Daftar Is1
    Daftar Is1
    Dokumen1 halaman
    Daftar Is1
    RubiahSheBiach
    Belum ada peringkat
  • Bab 2 Lapkas
    Bab 2 Lapkas
    Dokumen20 halaman
    Bab 2 Lapkas
    RubiahSheBiach
    Belum ada peringkat
  • Adrian Setiaji 22010110130154 Bab2kti
    Adrian Setiaji 22010110130154 Bab2kti
    Dokumen30 halaman
    Adrian Setiaji 22010110130154 Bab2kti
    Dinar Yudit Permadi
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen22 halaman
    Bab 2
    RubiahSheBiach
    Belum ada peringkat
  • Daftar Is1
    Daftar Is1
    Dokumen1 halaman
    Daftar Is1
    RubiahSheBiach
    Belum ada peringkat
  • BAB II Edit Tinjauan
    BAB II Edit Tinjauan
    Dokumen14 halaman
    BAB II Edit Tinjauan
    Risfiani Wulandari
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Pendahuluan
    Bab 1 Pendahuluan
    Dokumen1 halaman
    Bab 1 Pendahuluan
    RubiahSheBiach
    Belum ada peringkat
  • Adrian Setiaji 22010110130154 Bab2kti
    Adrian Setiaji 22010110130154 Bab2kti
    Dokumen15 halaman
    Adrian Setiaji 22010110130154 Bab2kti
    RubiahSheBiach
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Pendahuluan
    Bab 1 Pendahuluan
    Dokumen1 halaman
    Bab 1 Pendahuluan
    RubiahSheBiach
    Belum ada peringkat