Anda di halaman 1dari 39

CLINICAL SCIENCE SESSION

INFEKSI TORCH,
HEPATITIS B DAN
MALARIA DALAM
KEHAMILAN
P R E S E N TA N :
• MAULANA HAFIZ MEFID
• N A D I A P U S P I TA D E W I

Preseptor :
d r. M u t i a r a I s l a m , S p O G
INFEKSI
TOXOPLASMOSIS
KO N G E N I TA L
D I S E B A B K A N O L E H TOX O P L A S M A G O N D I I
Toksoplasmosis
Infeksi akuisita Lainnya
kongenital
• transmisi • Makan daging • transplantasi
melalui mentah atau organ dari
plasenta bila kurang matang donor yang
ibu mengalami yang menderita
infeksi primer mengandung toksoplasmosis
saat hamil ookista primer
PATOGENESIS

Kematian
Parasit Invasi sel
Kista Peningkatan sel +
menyebar
tertelan takizoit
ke jaringan sekitar nekrosis
fokal

Parasit Masuk ke
bebas eritrosit, Infeksi Replikasi
transformasi
dari kista
MANIFESTASI KLINIS

Fatigue Nyeri otot

Hamil Bayi
• Abortus spontan • Kelainan mata dan telinga
• Janin menderita • Retardasi mental
toksoplasmosis • Kejang-kejang
• Ensefalitis
DIAGNOSIS PRENATAL

Pembiakan darah
Kordosentesis
janin ataupun cairan
ataupun
ketuban dalam
amniosentesis
kultur sel fibroblast

Pemeriksaan
Pemeriksaan
dengan teknik
dengan PCR
ELISA
TATALAKSANA
Pyrimethamine 50 mg/hari + Sulfadiazine 3 g/hari
selama 3 minggu

Atau diganti dengan Spiramycin 3 g/hari


selama 3minggu.

Terapi dilanjutkan sampai persalinan

Folinic acid 5 mg perminggu


INFEKSI RUBELL A
VIRUS RNA DARI GOLONGAN
T O G AV I R U S
PATOGENESIS
Penularan

• Droplet

Penyebaran

• Pada hasil konsepsi terutama secara hematogen

Viremia maternal

• terjadi saat replikasi virus dalam sel trofoblas

Viremia fetal

• replikasi virus terjadi dalam sel endotel janin  kelainan organ


MANIFESTASI KLINIS

munculnya ruam  dimulai


Infeksi primer  pembesaran
pada daerah muka menyebar
KGB
dengan cepat ke seluruh tubuh

Infeksi ibu pada trimester 2


Janin • Anemia hemolitik

• Trimester 1 : •
hepatitis
nefritis interstitial
Abortus • ensefalitis
• pankreatitis interstitial
• osteomielitis
SINDROMA RUBELLA KONGENITAL

Gangguan jantung 
Gangguan
PDA, VSD dan
pendengaran tipe katarak dan glaukoma.
stenosis katup
neurosensorik.
pulmonal.

Hepatosplenomegali,
Purpura meningoensefalitis,
Retardasi mental
trombositopeni pneumonitis, dan lain-
lain
DIAGNOSIS

IgM spesifik
Gejala klinis rubella dengan
primer menggunakan
sistem ELISA

Prenatal 
memeriksa adanya
IgM dari darah
janin melalui CVS
TATALAKSANA

Jika tidak terjadi komplikasi bakteri, pengobatan adalah


simtomatis.

Adamantanamin hidrokhlorida (amantadin) telah


dilaporkan efektif in vitro  bukan untuk ibu hamil

Pencegahan : vaksin MMR (Measles, Mumps,


Rubella).
INFEKSI
CYTOMEGALOVIRUS
D I S E B A B K A N O L E H C Y TO M E G A L OV I RU S
Hubungan
Horizontal Vertikal
Seksual
• terjadi melalui • penularan
“droplet proses infeksi
infection” maternal ke
yaitu kontak janin
dengan air (transplasenta,
ludah dan air sekresi
seni. serviks, air
susu ibu)
TRANSMISI IBU KE JANIN

Infeksi eksogenus dapat


bersifat primer yaitu terjadi
pada ibu hamil dengan pola infeksi endogenus adalah
imunologis seronegatif dan hasil suatu reaktivasi virus
non primer bila ibu hamil
dalam keadaan seropositif
MANIFESTASI KLINIS

infeksi kongenital dengan kematian perinatal 20 – 30%


manifestasi klinis susunan saraf serta timbulnya cacat neurologik
pusat dan berbagai organ lainnya berat lebih dari 90% pada
(multiple organ). kelahiran.

hepatosplenomegali, mikrosefali,
retardasi mental, gangguan
psikomotor, ikterus, petechiae,
korioretinitis dan kalsifikasi
serebral.
DIAGNOSIS

Serologis Virologis
adanya IgM dan menggunakan uji
IgG anti CMV immunofluoresen

Diagnosis
prenatal 
amniosentesis
TATALAKSANA

Tidak ada terapi yang Obat yang digunakan


memuaskan dapat untuk anti CMV untuk
diterapkan khususnya saat ini adalah
pada pengobatan infeksi Ganciclovir, Foscarnet,
kongenital Cidofivir dan Valaciclovir
INFEKSI HERPES
SIMPLEX
D I S E B A B K A N O L E H H S V - 1 D A N H S V- 2
PATOGENESIS

HSV dari ibu ke bayi


HSV-1 dan HSV-2.
adalah melalui saluran
HSV-1 biasanya
kelahiran yang
dikaitkan dengan
terinfeksi selama
herpes oral;
melahirkan
MANIFESTASI KLINIS

Bayi yang dilahirkan


Infeksi HSV dapat dari ibu yang terinfeksi
melibatkan genital HSV II biasanya
eksterna, vagina, serviks memperlihatkan lepuh
pada kulit
EFEK PADA KEHAMILAN
20 minggu pertama
• Abortus
• Lahir mati
• Cacat kongenital

Trimester 3
• Mono-nuclear chorionitis
• Severe necrotizing amnionitis
DIAGNOSIS

Laboratorium
Klinis
–> tzank tes
TATALAKSANA

Wanita yang tertular herpes genital Wanita yang tertular herpes genital
saat pertengahan pertama pada kehamilan akhir: Bayi yang
kehamilan: dikandung beresiko tinggi terhadap
• hindari prosedur trans-servikal invasive penularan herpes;
sampai lesi tersebut sembuh; • hindari prosedur invasive trans-servikal;
• atasi dengan asiklovir, • dapat diatasi dengan asiklovir;
• dapat melahirkan pervaginam apabila tidak • persalinan dengan operasi seksio sesar
terdapat lesi ataupun gejala prodromal.
INFEKSI MAL ARIA
D I S E B A B K A N O L E H P L A S M O D I U M S P.
PATOFISIOLOGI

• Malaria ditularkan ketika nyamuk yang mengandung


plasmodium menghisap darah manusia sehingga terjadi
perpindahan sporozoit plasmodium dari air ludah nyamuk ke
jaringan kapiler darah manusia.
• Gejala malaria terutama disebabkan oleh terserangnya eritrosit
serta respon inflamasi oleh tubuh. Infeksi malaria
menyebabkan terjadinya sintesis immunoglobulin
RESPON IMUN TERHADAP INFEKSI MALARIA
SELAMA KEHAMILAN
• Wanita hamil memiliki resiko terserang malaria falciparum
lebih sering dan lebih berat dibandingkan wanita tidak hamil
• Konsentrasi hormon progresteron yang meningkat selama
kehamilan berefek menghambat aktifasi limfosit T terhadap
stimulasi antigen. Selain itu efek imunosupresi kortisol juga
berperan dalam menghambat respon imun
MANIFESTASI KLINIS

serangan yang demam tinggi dan


berulang dari berkeringat pada saat
menggigil turunnya demam

perasaan tidak nyaman sakit kepala, mual,


dan malaise muntah dan diare
KOMPLIKASI

Bayi lahir
Anemia
mati

Malaria Malaria
BBLR
kongenital serebral
TATALAKSANA

Terapi pada spesies Terapi Infeksi


Kemoprofilaksis
non-falciparum Falciparum
• Cloroquin (25 • artemisin based • berguna
mg/kg BB) aman combination menurunkan
diberikan pada therapy (ACT) anemia maternal
semua trisemester efektif pada dan berat lahir
trisemester kedua rendah
dan tiga • Klorokuin,
hidroksiklorokuin
dan meflokuin
I N F E K S I H E P AT I T I S B
D I S E B A B K A N O L E H V I R U S H E PAT I T I S B
VIRUS (HBV)
PATOGENESIS

ditularkan melalui
perkutaneus atau mukosa
yang terpapar dengan
darah yang terinfeksi dan
berbagai cairan tubuh
lainnya
TRANSMISI VIRUS DARI IBU KE JANIN

Transmisi
Transmisi trans
Transmisisaat postnatal selama
plasental dalam
melahirkan perawatan atau
rahim
melalui ASI.
Gejala Klinik

Fase Akut
• biasanya pasien merasa tidak enak badan, anorexia, mual,
muntah, nyeri perut pada kuadran kanan atas, demam, sakit
kepala, myalgia, rash pada kulit, arthralgia dan arthritis,
dan urin berwarna gelap, gejala-gejala ini dapat terjadi 1
sampai 2 hari sebelum fase ikterik
Fase ikterik
• ditandai dengan sklera menjadi kuning dengan waktu rata-
rata 90 hari sejak terinfeksi sampai menjadi kuning
TATALAKSANA : SAAT KEHAMILAN

Ketika kontak
seksual dengan
Berikan vaksin VHB
penderita hepatitis B
terjadi dalam 14 hari
ANJURAN WANITA CARRIER HEPATITIS B

Tidak memakai bersama


Tidak mengkonsumsi Jangan mendonorkan
alat-alat yang dapat
alkohol dan obat-obatan darah, organ tubuh,
terkontaminasi darah
hepatotoksik seperti jaringan tubuh lain atau
seperti sikat gigi, alat
asetaminophen semen
cukur dan sebagainya.

Pastikan bayinya
Memberikan informasi
mendapatkan HBIg saat
pada ahli anak, kebidanan
lahir, vaksin hepatitis B
dan laboratorium bahwa
dalam 1 minggu setelah
dirinya penderita hepatitis
lahir, 1 bulan dan 6 bulan
B carrier.
kemudian
TATALAKSANA : SAAT PERSALINAN
Pada ibu hamil dengan
Viral Load tinggi dapat
Persalinan sebaiknya
dipertimbangkan
jangan dibiarkan
pemberian HBIG atau
berlangsung lama
lamivudin pada 1 – 2 bulan
sebelum persalinan.

Persalinan pada ibu hamil


dengan titer VHB tinggi
(3,5 pg/ml) atau HbsAg
positif atau persalinan > 16
jam, lebih baik seksio
sesarea.

Anda mungkin juga menyukai