Anda di halaman 1dari 6

SAMPLING UNIT MONETER

Sampling unit moneter (monetary unit sampling = MUS ) merupakan metode sampling statistic yang
paling umum digunakan untuk pengujian atas rincian saldo karena memiliki kesederhanaan statistic bagi
sampling atribut serta memberikan hasil statistic yang diekspresikan dalam dolar ( atau mata uang lainnya yang
sesuai ). MUS juga disebut sebagai sampling unit dolar, sampling jumlah moneter kumulatif, dan sampling
dengan probabilitas yang proporsiaonal dengan ukuran.

3.1 Perbedaan Antara Sampling Unit Moneter ( MUS )


dan Sampling Nonstatistik

MUS serupa dengan penggunaan sampling nonstatistik. Ke-14 langkahnya juga harus dilakukan dalam
MUS, walaupun beberapa dilakukan dengan cara yang berbeda. Perbedaan tersebut yaitu:
3.1.1 Definisi Unit Sampling adalah suatu Dolar Individual
MUS memiliki fitur yang penting seperti definisi unit sampling sebagai suatu dolar individual dalam
saldo akun. Dengan berfokus pada dolar individual sebagai unit sampling, secara otomatis MUS akan menekankan
unit fisik yang memiliki saldo tercatat lebih besar. Karena sampel dipilih berdasarkan doalr individual, akun dengan
saldo yang besar memiliki kesempatan yang lebih besar untuk dimasukkan ketimbang akun dengan saldo yang lebih
kecil. Akibatnya sampling berstratifikasi tidak diperlukan dalam MUS. Stratifikasi itu akan terjadi secara otomatis.

3.1.2 Ukuran Populasi adalah Populasi Dolar yang Tercatat


MUS tidak dapat digunakan untuk mengevaluasi apakah item persediaan tertentu memang ada tetapi
belum diperhitungkan. Jika tujuan kelengkapan sangat penting dalam pengujian audit, tujuan tersebut harus
dipenuhi secara terpisah dari pengujian MUS.

3.1.3 Ukuran Sampel Ditentukan dengan Menggunakan Rumus Statistik


Proses ini akan dibahas secara terpisah setelah membahas 14 langkah sampling untuk sampling unit
moneter ( MUS )
3.1.4 Pemilihan Sampel Dilakukan dengan Menggunakan PPS
Sampel unit moneter adalah sampel yang dipilih dengan menggunakan probabilitas yang proporsional bagi pemilihan
ukuran sampel (probability proportional to size sample selection=PPS). Sampel PPS dapat diperoleh dengan menggunakan
perangkat lunak computer, tabel angka acak, atau teknik sampling sistematis.

Salah satu masalah dalam menggunakan pemilihan PPS adalah bahwa item populasi dengan saldo tercatat nol tidak
memiliki peluang untuk dipilih melalui pemilihan sampel PPS, walaupun mungkin mengandung salah saji. Demikian juga, saldo
berjumlah kecil akibat kurang saji yang signifikan memiliki kesempatan yang kecil untuk dimasukkan dalam sampel. Masalah ini
dapat diatasi dengan melakukan pengujian audit khusus atas item bersaldo nol dan berjumlah kecil, dengan mengasumsikan bahwa
hal itu perlu ditangani.

Masalah lainnya adalah ketidakmampuan PPS untuk memasukkan saldo negative, seperti saldo kredit piutang usaha, ke
dalam sampel PPS.
3.2 Memutuskan Akseptabilitas Populasi dengan
Menggunakan MUS

Auditor membandingkan batas salah saji yang telah dihitung itu dengan salah saji yang
dapat ditoleransi. Jika batas salah saji melebihi salah saji yang dapat ditoleransi , populasi itu
dianggap tidak dapat diterima.

3.3 Menentukan Ukuran Sampel dengan Menggunakan MUS

Metode yang digunakan untuk menentukan ukuran sampel MUS berdasarkan dengan Audit
Guide Audit sampling AICPA .
Faktor – factor yang digunakan dalam
perhitungan ukuran sampel
1. Risiko yang Dapat Diterima atas Penerimaan yang Salah (Accepted Risk of
Incorrect Acceptance)
2. Nilai Populasi yang Dicatat (Recorded Population Value)
3. Salah Saji yang Dapat Ditoleransi (tolerable misstatement)
4. Salah Saji yang Dapat Ditoleransi sebagai Persentase Nilai Populasi (tolerable
misstatement asa percentage of population value)
5. Estimasi Salah Saji (estimated population misstatement)
6. Rasio Estimasi Salah Saji Populasi terhadap Salah Saji yang Dapat Ditoleransi
(ratio of estimated population misstatement to tolerable misstatement)
7. Faktor Keyakinan (confidence factor)
8. Ukuran Sampel (sample size)
9. Interval sampling
3.4 Menentukan Ukuran Sampel dengan
Menggunakan MUS
Jika seluruh sampel diaudit dan tidak ada salah saji yang ditemukan
dalam sampel tersebut, auditor dapat membuat kesimpulan tanpa
melakukan perhitungan tambahan bahwa jumlah populasi yang
tercatat tidak mengandung lebih salah saji yang lebih besar dari salah
saji yang dapat ditoleransi menurut risiko spesifik penerimaan yang
salah.

Anda mungkin juga menyukai