Anda di halaman 1dari 11

Potensi Kandungan Kalsium (Ca) Dalam Tahu Sebagai Pengganti

Susu Sapi Dalam Mencegah Penyakit


Osteoporosis Dan Ricket Disease
Pada Anak-anak

RAVI HAMSYAH HIDAYAT


Rickets Disease
dan
Osteoposis Juvenil
Ricket Disease adalah penyakit yang
diakibatkan oleh adanya defisiensi
vitamin D yang menyebabkan
pelunakan pada tulang.
Osteoporosis terjadi saat
ketidakseimbangan antara
pembentukan sel tulang baru dengan
resorpsi sel tulang tua

Osteoporosis biasanya adalah


penyakit yang diderita oleh para
lansia, namun hal ini juga dapat
terjadi pada anak-anak yang disebut
Osteoporosis Juvenil

Osteoporosis Juvenil adalah kondisi


abnormal dimana pelapukan tulang
terjadi pada anak-anak (juvenile)
Kalsium dan Vitamin D dalam Osteogenesis

Vitamin D Aktif Provitamin D3


Konsumsi Ca Vitamin D3 Previtamin D3
1,25 (OH)2D 7-dehidrokolesterol

Monocytic
Absorbsi oleh duodenum dan Osteoklas
Stem Cell
jejunum proximal oleh
protein pengikat Ca

Osteogenesis

Cytochrome Cytochrome
p450- p450-vit D-25
monooxygenas hidroksilase
e, 25 (OH)-1-
Hdroksilase
Penyebab Osteoporosis Juvenil

Defisiensi Vitamin D (Ricket Disease)

Asupan Kalsium Rendah

Faktor Kebiasaan dan Sosial


10% atau ±26.000.000 Jiwa Rakyat Indonesia
Hidup dalam Kemiskinan
Angka Kemiskinan (%)

35%

65%
Kandungan Tahu Kandungan Susu
(100 g) (100 mL)
Karbohidrat 1,9 g Karbohidrat 55 g
Lemak 4,8 g Lemak 28 g
Protein 8,1 g Protein 3,2 g
Kalsium 350 mg Kalsium 350 mg
Besi 5,4 mg Besi 6 mg
Magnesium 30 mg Magnesium 60 mg
Sodium 7 mg Sodium 49 mg
Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa tahu merupakan makanan yang


mempunyai kandungan kalsium yang setara dengan susu sapi
dengan harga yang relative jauh lebih murah sehingga dapat
menjadi alternatif pangan pengganti susu sapi untuk memenuhi
asupan kalsium sehari-hari sehingga dapat mencegah naiknya
angka penderita osteoporosis khususnya dikalangan anak dan
remaja.
Saran

Para tenaga kesehatan dan juga pemerintah sebaiknya mulai mensosialisasikan dan
juga memberikan arahan kepada masyarakat khususnya yang menderita
osteoporosis dan juga kalangan yang kurang mampu untuk mulai mengonsumsi tahu
sebagai pengganti susu sapi sebagai sumber kalsium yang diperlukan oleh tulang
sebagai cara pencegahan untuk mengurangi semakin banyaknya penderita
osteoporosis khususnya osteoporosis juvenil.

Pemerintah sebaiknya mendukung dan mengembangkan industri pembuatan tahu


sehingga produksi tahu dapat meningkat sebagai upaya untuk memajukan
kesehatan masyarakat.
Daftar Pustaka
1. Tandra H. Segala Sesuatu Yang Harus Anda Ketahui Tentang Osteoporosis. 2009.
2. Kemenkes RI. Data dan Kondisi Penyakit Osteoporosis di Indonesia. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Okt 20:1-6
3. Ramadani M. Faktor-Faktor Resiko Osteoporosis Dan Upaya Pencegahannya. Jurnal Kesehatan Masyarakat UNAND. 2010 Mar;4(2):111-115
4. Purnasari G, Briawan D, Dwiriani C.M. Calcium Intake and Calcium Adequacy among Pregnant Women in Jember Regency. 2016
Des;12(4):261-268
5. Saraswati, T.R. The Calsium Absorption and Metabolism of Quail (Coturnix-coturnix Japonica). Buletin Anatomi dan Fisiologi UNDIP. 2017
Aug 2;2:178-186
6. Shita A.D.P, Sulistyani. Pengaruh Kalsium Terhadap Tumbuh Kembang Gigi Geligi Anak. Stomagtonatik (J.K.G UNEJ). 2010;7(3):40-44
7. Suryowardojo P. Penampilan Kandungan Protein Dan Kadar Lemak Susu Pada Sapi Perah Mastitis Friesian Holstein. J.Exp Life Sci.
2012;2(1):42-48
8. Hasim, Martindah E. The Comparation of Cow and Soybean Milk : The Content and Biochemical Absorption. Semiloka Nasional Prospek
Industri Sapi Perah Menuju Perdagangan Bebas 2020:272-278
9. Nurhidajah, Susanto A. Kadar Kalsium Dan Sifat Organoleptik Tahu Susu Dengan Variasi Jenis Bahan Penggumpal. Jurnal Pangan dan Gizi.
2012;03(05):39-47
10. Widaningrum I. Teknologi Pembuatan Tahu Yang Ramah Lingkungan (Bebas Limbah). Jurnal Dedikasi. 2015 Mei. 14-21
11. Sarwono B, Saragih Y.P. Membuat Aneka Tahu.

Anda mungkin juga menyukai