Anda di halaman 1dari 17

KONSEP DASAR MEDIK

1. Definisi
Hipertensi adalah tekanan darah resisten dimana tekanan
sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90
mmHg. (Brunner and Suddarth, 2001).
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah pada orang

dewasa. Dikatakan hipertensi jika tekanan darah sistolik > 140
mmHg dan tekanan diastolik > 90 mmHg. (Lewis, Medical
Surgical Nursing, 2000).
Klasifikasi Hipertensi (JNC VII)
 
Tekanan darah TD Sistolik/mmhg   TD
Diastolik/mmHg
Normal < 120 d < 80
Pre hipertensi 120-129 a 80-89
Hipertensi stage I
Hipertensi stage II 
140-159
> 160
n
a
90-99
> 100
t
a
u
a
t
a
u
a
t
a
u
Anatomi Fisiologi

1) Jantung adalah organ berongga berotot, yang terletak di tengah


toraks, dan ia menempati rongga antara paru dan diafragma.

Beratnya sekitar  300 gram. Agar dapat berfungsi dengan baik,
jantung dilindungi oleh perikardium. Perikardium terdiri dari 2
lapisan; lapisan dalam disebut perikardium viseralis dan lapisan
luar disebut perikardium parietalis. Kedua lapisan ini dipisahkan
oleh sedikit cairan pelumas yang berfungsi mengurangi gesekan
pada gerakan memompa dari jantung itu sendiri.
- Lapisan jantung terdiri atas:
- Apikardium, yaitu lapisan terluar
- Miokardium, yaitu lapisan tengah merupakan lapisan otot
- Endokardium yaitu lapisan terdalam
- Ruang jantung terdiri atas:
- Atrium kanan
Atrium kanan berdinding tipis berfungsi untuk penyimpanan darah,
dan sebagai penyalur darah dari vena-vena sirkulasi sistemik ke dalam
ventrikel kanan dan kemudian paru-paru.
- Ventrikel kanan 
Pada kontraksi ventrikel, maka tiap ventrikel harus menghasilkan
kekuatan yang cukup besar untuk dapat memompakan darah yang
diterimanya dari atrium ke sirkulasi pulmonal ataupun sirkulasi
sistemik.
- Atrium kiri
Atrium kiri menerima darah yang sudah dioksigenisasi dari paru-paru
melalui keempat vena pulmonalis. Antara vena pulmonalis dan atrium
kiri tidak ada katup sejati. Karena itu perubahan tekanan darah atrium
kiri mudah sekali membalik retrograde ke dalam pembuluh paru-paru.
Peningkatan tekanan atrium kiri yang akan menyebabkan mendung
paru-paru.
Katub Jantung
Jantung mempunyai empat katup jantung yang berfungsi
mempertahankan aliran darah searah melalui bilik-bilik jantung.

2) Fungsi jantung: 
a. Memompa darah ke jaringan
b. Mensuplai oksigen dan zat nutrisi lain
c. Mengangkut karbondioksida dan sampah hasil metabolisme

3) Sistem peredaran darah dalam tubuh mempunyai 3 sirkulasi:


a. Sirkulasi sistemik
b. Sirkulasi pulmonal
c. Sirkulasi koroner
2. Etiologi
a) Hipertensi primer
 Faktor keturunan
 Obesitas


Usia (> 65 tahun)
Merokok

 Alkohol
 Konsumsi garam yang berlebihan

b) Hipertensi sekunder
 Penyakit ginjal
 Obat-obatan seperti NSAID
 Kontrasepsi oral
 DM
3. Manifestasi klinik
Penyebab pasti dari hipertensi primer belum diketahui, tetapi diduga
faktor-faktor berikut ini yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan
darah
4. Otak
5. Jantung

6. Ginjal
7. Mata

a) Palpitasi
b) Sakit kepala
c) Pusing
d) Merasa tegang di tengkuk
e) Kelemahan
f) Gangguan penglihatan
g) Gelisah
h) Mual dan muntah
i) Edema
5. Patofisiologi
Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang terjadi adalah
difusi (konsentik). Pada masa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri.
Pada stadium selanjutnya, karena penyakit berlanjut terus, hipertrofi

menjadi tak teratur dan akhirnya akibat terbatasnya aliran darah
coroner menjadi eksentrik, berkurangnya rasio antara masa dan
volume jantung akibat peningkatan volume diastolik akhir adalah
khas pada jantung dengan hipertrofi eksentrik.
6. Test Diagnostik/ Pemeriksaan penunjang

a) Pemeriksaan dara
b) Urinalisa: darah (+), protein (+), glukosa (+)
Mengisyaratkan disfungsi ginjal 
c) Foto thorax: dapat ditemukan pada pembesaran ventrikel kiri
d) CT-scan : mengkaji tumor serebral
e) EKG: menunjukkan pembesaran jantung, gangguan konduksi
seperti
Aritmia
f. Arteriografi: mengetahui lokasi pasti dan lesi/tingkat obstruksi
dan
perubahan patologis pembuluh darah arteri.
Komplikasi

a) CVD/Stroke
b) Hipertropi ventrikel kiri
c) Gagal ginjal 
Diagnosa Pembanding

d) Angina Pektoris
e) Cardio megali
f) Hemorargi strok
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
a) Kebiasaan: mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung
garam berlebihan, lemak dan gorengan.
b) Kebiasaan merokok
c) Konsumsi alkohol
d) Pemahaman dan pengetahuan tentang penyakit hipertensi.
e) Riwayat hipertensi dalam keluarga

2. Pola nutrisi metabolik


a) Mual, muntah
b) Mengkonsumsi makanan yang berlemak
c) Kebiasaan minum kopi
3. Pola eliminasi
a) Pola BAK: adanya tahanan/mengejan, warna, frekuensi, nyeri
b) Pola BAB: teratur/tidak, ada nyeri atau tahanan saat BAB

4.
a)
Pola aktivitas dan latihan
Kelelahan

b) Nyeri dada
c) Palpitasi
d) Pernafasan cepat dan dalam

5. Pola persepsi kognitif


a) Nyeri kepala, pusing
b) Penglihatan kabur
c) Pola reproduksi dan seksualitas
d) Riwayat pemakaian kontrasepsi oral.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan
peningkatan tahanan pembuluh darah perifer.
2. Nyeri: sakit kepala berhubungan dengan peningkatan vaskuler
serebral. 
3. Penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertropi
ventrikel.

C. Perencanaan Keperawatan
DP 1. Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan
peningkatan tahanan pembuluh darah perifer.
HYD: - Tekanan darah berkurang sampai batas normal (100/70
mmHg-120/80 mmHg).
D. Capillary refill kembali dalam 2 detik, nadi teraba, kulit hangat dan
tidak pucat.
Intervensi:

a) Monitor dan catat tanda dan gejala perfusi jaringan sistemik yang
berkurang.

b) Anjurkan pasien untuk bedrest, posisi tidur kepala lebih
ditinggikan.
c) Anjurkan pasien untuk mengurangi rokok atau berhenti merokok.
d) Berikan cairan perparenteral sesuai dengan indikasi dan batasi
konsumsi garam.
e) Kolaborasi: berikan obat-obat anti hipertensi, antidiuretika.
DP 2. Nyeri: sakit kepala berhubungan dengan peningkatan vaskuler
serebral.
HYD: Nyeri kepala berkurang sampai dengan hilang dengan kriteria:
E Keluhan nyeri berkurang/hilang
F Ekspresi wajah rileks
G Partisipasi dalam beraktivitas

Intervensi:
a) Kaji keluhan pasien.
b) Kaji karakteristik sakit kepala: tipe, intensitas, waktu.
c) Tirah baring selama fase aku
d) Kaji tanda verbal dan non verbal terhadap nyeri.
e) Beri tindakan non farmakologi untuk menghilangkan sakit kepala mis:
kompres dingin, pijat punggung dan leher, redupkan lampu kamar,
teknik relaksasi.
f) Berikan cairan, makanan lunak, perawatan mulut yang teratur bila
terjadi perdarahan hidung atau kompres hidung untuk menghentikan
perdarahan.
g) Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat anti hipertensi,
analgesic atau ansietas..
DP 3. Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan
hipertrofi ventrikel, peningkatan overload, iskemik miokard.
H. DP 3. Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan
hipertrofi ventrikel, peningkatan overload, iskemik miokard.
I. Mempertahankan TD normal.

J. Memperlihatkan irama dan frekuensi jantung stabil.
Intervensi:
a) Pantau TD tiap 4 jam.
b) Catat keberadaan kualitas denyutan sentral dan perifer
c) Amati warna kulit, kelembaban suhu dan capillary refill.
d) Catat adanya edema.
e) Beri lingkungan tenang dan nyaman.
f) Pertahankan pembatasan aktivitas.
g) Anjurkan tehnik relaksasi, panduan imaginasi.
h) Pantau respon terhadap obat untuk mengontrol tekanan darah.
i) Berikan obat sesuai instruksi dokter.
 

TERIMAKASI

Anda mungkin juga menyukai