Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan segala rahmat
dan hidayah – Nya, maka penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah dalam mata kuliah
IBD yang berjudul “Metabolisme lemak” dapat selesai dengan tepat waktu..
Tak lupa penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada para pihak yang tidak dapat
penyusun sebutkan disini satu per satu, yang telah membantu penyusun dalam menyelesaikan
tugas makalah ini hingga mencapai titik akhir maksimal yang dapat penyusun sajikan.
Penyusun sangat menyadari sepenuhnya, bahwa makalah yang berjudul “Metabolisme lemak”
ini, sangat jauh dari sempurna. Penyusun sangat membutuhkan segala kritik dan saran yang
membangun guna menghasilkan tugas makalah yang jauh lebih baik lagi dari yang sekarang.
Sekian goresan pena dari penyusun. Penyusun mohon maaf yang sebesar – besarnya apabaila
dalam makalah ini terdapat kata – kata yang kurang berkenan di hati para pembaca. Billahi
taufik wal hidayah.

Wassalamu’alaikum Wr,. Wb.

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 4
1.3 Tujuan ................................................................................................................ 5

1.4 Manfat ............................................................................................................... 5


BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Definisi metabolism Lipid.................................................................................... 6
2.2 Siklus Krebs ....................................................................................................... 7
2.3 Transport Lipid dalam Plasma ............................................................................ 9
2.4 Biosintesis Lipid ............................................................................................... 10
2.5 Metabolisme jaringan lemak ............................................................................. 12
2.6 Lemak sebagai sumber energy untuk proses hidup ......................................... 15
2.7 Fungsi lemak tidak jenuh.................................................................................. 19
2.7.1 Oksidasi asam lemak tidak jenuh .................................................................. 20
2.8 Metabolisme Lipoprotein plasma ...................................................................... 21
2.9 Peranan hati pada metabolism Lipid ............................................................... 24

2.10 Proses ketogenesis dan terjadinya ketosis metabolism kolesterol .................. 24


BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 29
3.2 Saran ............................................................................................................... 29

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 3


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara umum senyawa yang disebut lipid dapat diartikan sebagai suatu senyawa yang dalam
pelarut tidak larut dalam air, namun dapat larut dalam pelarut organik, contohnya benzen, eter,
dan kloroform. Suatu lipid tersusun atas asam lemak dan gliserol. Berbagai kelas lipid
dihubungkan satu nama lain berdasarkan komponen dasarnya, sumber penghasilnya,
kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya. Kebanyakan lipid ditemukan dalam
kombinasi dengan senyawa sederhana lainnya (seperti ester lilin, trigliserida, steril ester dan
fosfolipid), kombinasi dengan karbohidrat (glikolipid), kombinasi dengan protein (lipoprotein).
Lipid adalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah senyawa yang
terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut organik. Pelarut organik yang
dimaksud adalah pelarut organik nonpolar, seperti benzen, pentana, dietil eter, dan karbon
tetraklorida. Dengan pelarut-pelarut tersebut lipid dapat diekstraksi dari sel dan jaringan
tumbuhan ataupun hewan. Lipid didefinisikan sebagai senyawa yang tak larut dalam air yang
diekstrak dari organisme hidup menggunakan pelarut yang kepolarannya lemah atau pelarut
non polar. Definisi ini berdasarkan atas sifat fisik, berlawanan dengan definisi protein,
karbohidrat, maupun asam nukleat yang berdasarkan atas struktur kimianya. Istilah lipid
mencakup berbagai macam kelompok senyawa yang berbeda-beda strukturnya. Seperti halnya
karbohidrat dan protein, lemak merupakan sumber energi bagi tubuh. Besarnya energi yang
dihasilkan per gram lemak adalah lebih besar dari energi yang dihasilkan oleh 1 gram
karbohidrat atau 1 gram protein. 1 gram lemak menghasilkan 9 kalori (kal).Lemak dalam
makanan merupakan campuran lemak heterogen yang sebagian besar terdiri dari trigliserida.
Triglesirida disebut lemak jika pada suhu ruang berbentuk padatan, dan disebut minyak jika
pada suhu ruang berbentuk cairan. Triglesirida merupakan campuran asam-asam lemak,
biasanya dengan panjang rantai karbon sebanyak 12-22 dengan jumlah ikatan rangkap dari 0-
4. Dalam lemak makanan juga terdapat sejumlah kecil fosfolipid, sfingolipid, kolesterol, dan
fitosterol. Lemak yang akan dibicarakan disini adalah lemak netral yang merupakan ester dari
gliserol dan asam lemak. Gliserol mempunyai 3 gugusan hidroksil dimana masing-masing akan
mengikat 1 molekul asam lemak yang disebut trigliserol. Lipid mengacu pada golongan
senyawa hidrokarbon alifatik nonpolar dan hidrofobik. Karena nonpolar, seperti alkohol, eter,
atau kloroform. Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk menyimpan energi, sebagai
komponen struktural membran sel, dan sebagai pensinyalan molekul.
Metabolisme adalah pertukaran zat antara suatu sel atau suatu organisme secara keseluruhan
dengan zat antara suatusel atau organisme secara keseluruhan dengan
lingkungannya.Metabolisme berasal dari kata Yunani “Metabole” ynisme hang berarti
perubahan. Metabolisme kadang juga diartikan pertukaran zat antaara satu sel atau secara
keseluruhan dengan lingkungannya. Salah satu aktivitas protoplasma yang penting adalah
pembentukan sel baru dengan cara pembelahan. Sebelum sel melakukan pembelahan, maka
protoplasma akan aktif mengumpulkan serta mensintesa karbohidrat, protein, lemak dan
banyak lagi senyawa kompleks yang merupakan bagian dari protoplasma dan dinding sel.
Bahan dasar untuk sintesa senyawa organic tersebut adalah unsure-unsur aorganic yang
diserap oleh akar dan gula yang dibentuk dari karbon dioksida dan air pada proses fotosintesa
(asimilasi karbon).
Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup,
mulai makhluk hidup bersel satu hingga yang memiliki susunan tubuh kompleks seperti
manusia. Dalam hal ini, makhluk hidup mendapat, mengubah dan memakai senyawa kimia dari
sekitarnya untuk mempertahankan hidupnya.
Metabolisme meliputi proses sintesis (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) senyawa atau
komponen dalam sel hidup. Semua reaksi metabolisme dikatalis oleh enzim. Hal lain yang
penting dalam metabollisme adalah perenannya dalam penawar racun atau detoksifikasi.
Proses metabolisme yang terjadi didalam sel merupakan aktivitas yang sangat terkoordinasi,
melibatkan kerjasama berbagai system enzim yang mengkatalis reaksi-reaksi secara bertahap
dan memerlukan pengaturan metabolic untuk mengendalikan mekanisme reaaksinya.

Anabolisme adalah lintasan metabolisme yang menyusun beberapa senyawa organik


sederhana menjadi senyawa kimia atau molekul kompleks Proses ini membutuhkan energy dari
luar. Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat berupa energi cahaya ataupun energi kimia.
Energi tersebut, selanjutnya digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana tersebut
menjadi senyawa yang lebih kompleks. Jadi, dalam proses ini energi yang diperlukan tersebut
tidak hilang, tetapi tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks yang
terbentuk.
Anabolisme meliputi tiga tahapan dasar. Pertama, produksi prekursor seperti asam amino,
monosakarida, dan nukleotida. Kedua, adalah aktivasi senyawa-senyawa tersebut menjadi
bentuk reaktif menggunakan energi dari ATP. Ketiga, penggabungan prekursor tersebut
menjadi molekul kompleks, seperti protein, polisakarida, lemak, dan asam nukleat.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Metabolisme lipid ?
2. Bagaimana transport lipid dalam plasma ?
3. Bagaimana biosentesit lipid ?
4. Bagaimana metabolisme jaringan lemak ?
5. Bagaimana lemak sebagai sumber energy untuk proses hidup ?
6. Bagaimana fungsi lemak tak jenuh ?
7. Bagaimana metabolisme lipopprotein plasma ?
8. Bagaimana peranan hati pada metabolisme lipid ?
9. Bagaimana etogenesis danterjadinya ketosis metabolisme kolesterol ?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan-tujuan dari pembuatan makalah ini, antara lain :
1. Mengetahui definisi metabolisme lipid.
2. Mengetahui transport lipid dalam plasma.
3. Menegetahui biosentesit lipid.
4. Mengetahui metabolisme jaringan lemak.
5. Mengetahui sebagai sumber energy untuk proses hidup.
6. Mengetahui fungsi lemak tak jenuh.
7. Mengetahui metabolisme lipopprotein plasma.
8. Mengetahui peranan hati pada metabolisme lipid.
9. Mengetahui etogenesis danterjadinya ketosis metabolism kolesterol.

1.4. Manfaat
Memberikan pengetahuan tentang lipid dan beberapa hal yang menyangkut hal-hal tentang lipid
kepada pembaca makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Metabolisme Lipid


Lipid adalah ester asam lemak. Biasanya zat tersebut tidak larut dalam air akan tetapi larut
dalam pelarut lemak. Pelarut lemak adaah eter, chloroform, benzena, carbontetrachlorida,
xylena, alkohol panas, dan aseton panas. (Iskandar, 1974)
Lipid adalah suatu senyawa yang bersifat hidrofobik, terdapat dalam semua bagian tubuh serta
dapat diekstraksi dari materi hidup dengan menggunakan pelarut non polar seperti kloroform,
benzena dan etil eter. (Murray dkk, 2003)

Lipid merupakan kelompok heterogen dari senyawa yang lebih berkerabat karena sifat fisiknya
disbanding sifat kimianya. Kelompok ini mempunyai sifat umum, yaitu :
1. Relatif tidak larut dalam air.
2. Larut di dalam pelarut non polar, seperti eter, kloroform, serta benzene.
Dengan demikian, kelompok lipid mencakup lemak, minyak, mala (wax) dan senyawa-senyawa
lain yang berhubungan.

Klasifikasi lipid berikut ini merupakan hasil modifikasi klasifikasi Bloor :


1. Lipid Sederhana : Ester asam lemak dengan berbagai alkohol
a. Lemak : Ester asam lemak dengan gliserol. Lemak dalam keadaan cair dikenal
dengan minyak.
b. Malam : Ester asam lemak dengan alkohol monohidrat berbobot molekul lebih tinggi.
2. Lipid Kompleks : Ester asam lemak yang mengandung gugus-gugus lain di samping
alkohol dan asam lemak.
a. Fosfolipid
Kelompok lipid, yang selain mengandung asam lemak dan alkohol, juga mengandung
residu asam fosfat. Lipid ini sering mempunyai basa yang mengandung nitrogen dan
subtituen lain, misal pada gliserofosfolipid, alkohol yang dimilikinya adalah gliserol, dan
alcohol pada sfingofosfolipid adalah sfingosin.
b. Glikolipid (glikosfingolipid)
kelompok lipid yang mengandung asam lemak, sfingosin dan karbohidrat.
c. Lipid kompleks lain
lipid seperti sulfolipid dan amino-lipid. Lipoprotein juga dapat dimasukkan ke dalam
kategori ini.

3. Prekusor dan derivate lipid


kelompok ini mencakup asam lemak, gliserol, steroid, senyawa alkohol selain gliserol serta
sterol, aldehid lemak, dan badan keton, hidrokarbon, vitamin larut-lemak, serta berbagai
hormon. Karena tidak bermuatan, agliserol (gliserida), kolestrol dan ester kolestril dinamakan
lipid netral.

2.2. Siklus Kreb


Siklus Krebs adalah tahapan selanjutnya dari respirasi seluler. Siklus Krebs adalah reaksi
antara asetil ko-A dengan asam oksaloasetat, yang kemudian membentuk asam sitrat. Siklus
Krebs disebut juga dengan siklus asam sitrat, karena menggambarkan langkah pertama dari
siklus tersebut, yaitu penyatuan asetil ko-A dengan asam oksaloasetat untuk membentuk asam
sitrat.
Pertama-tama, asetil ko-A hasil dari reaksi antara (dekarboksilasi oksidatif) masuk ke dalam
siklus dan bergabung dengan asam oksaloasetat membentuk asam sitrat. Setelah “mengantar”
asetil masuk ke dalam siklus Krebs, ko-A memisahkan diri dari asetil dan keluar dari siklus.
Kemudian, asam sitrat mengalami pengurangan dan penambahan satu molekul air sehingga
terbentuk asam isositrat. Lalu, asam isositrat mengalami oksidasi dengan melepas ion H+, yang
kemudian mereduksi NAD+ menjadi NADH, dan melepaskan satu molekul CO2 dan
membentuk asam a-ketoglutarat (baca: asam alpha ketoglutarat). Setelah itu, asam a-
ketoglutarat kembali melepaskan satu molekul CO2, dan teroksidasi dengan melepaskan satu
ion H+ yang kembali mereduksi NAD+ menjadi NADH. Selain itu, asam a-ketoglutarat
mendapatkan tambahan satu ko-A dan membentuk suksinil ko-A. Setelah terbentuk suksinil ko-
A, molekul ko-A kembali meninggalkan siklus, sehingga terbentuk asam suksinat. Pelepasan
ko-A dan perubahan suksinil ko-A menjadi asam suksinat menghasilkan cukup energi untuk
menggabungkan satu molekul ADP dan satu gugus fosfat anorganik menjadi satu molekul ATP.
Kemudian, asam suksinat mengalami oksidasi dan melepaskan dua ion H+, yang kemudian
diterima oleh FAD dan membentuk FADH2, dan terbentuklah asam fumarat. Satu molekul air
kemudian ditambahkan ke asam fumarat dan menyebabkan perubahan susunan (ikatan)
substrat pada asam fumarat, karena itu asam fumarat berubah menjadi asam malat. Terakhir,
asam malat mengalami oksidasi dan kembali melepaskan satu ion H+, yang kemudian diterima
oleh NAD+ dan membentuk NADH, dan asam oksaloasetat kembali terbentuk. Asam
oksaloasetat ini kemudian akan kembali mengikat asetil ko-A dan kembali menjalani siklus
Krebs.
Dari siklus Krebs ini, dari setiap molekul glukosa akan dihasilkan 2 ATP, 6 NADH, 2 FADH2,
dan 4 CO2. Selanjutnya, molekul NADH dan FADH2 yang terbentuk akan menjalani rangkaian
terakhir respirasi aerob, yaitu rantai transpor elektron.

2.3. Transport Lipid dalam Plasma


Pada umumnya 2,5 hingga 3 jam setelah orang makan-makanan yang mengandung banyak
lemak, kadar lemak dalam darah akan kembali normal. Dalam darah lemak diangkut dalam tiga
bentuk, yaitu berbentuk kilomikron, partikel lipoprotein yang sangat kecil, dan bentuk asam
lemak yang terikat dalam albumin. Kilomikron yang menyebabkan darah tampak keruh, terdiri
atas lemak 81-82%, protein 2%, fosfolipid 7% dan kolesterol 9%. Kekeruhan akan hilang dan
darah menjadi jernih kembali apabila darah telah mengalir melalui beberapa organ tubuh atau
jaringan-jaringan, karena terjadinya proses hidrolisis lemak oleh enzim lipoprotein
lipase.lipoprotein lipase terdapat dalam sebagian besar jaringan, dan terdpat dalam jumlah
banyak pada jaringan adipose dan otot jantung. Sebagian besar lemak yang diabsorbsi
diangkut ke hati. Di sini lemak diubah menjadi fosfolipid yang kemudian di angkut ke organ-
organ maupun jaringan-jaringan tubuh.
Asam lemak dan transportasi kolesterol dalam lipoprotein plasma berkembang dalam konteks
sistem peredaran darah terbuka di mana partikel lipoprotein disekresikan langsung ke dalam
darah dan memiliki akses siap untuk sel-sel di berbagai jaringan. Pada vertebrata yang lebih
tinggi dengan tempat tidur kapiler tertutup, hidrolisis trigliserida pada permukaan kapiler
diperlukan untuk penyerapan asam efisien komponen lemak mereka ke dalam sel. Demikian
juga, hidrolisis dari trigliserida seluler dalam sel-sel jaringan adiposa mendahului mobilisasi
asam lemak dan memungkinkan jumlah besar untuk diangkut dalam darah. Namun, di semua
lipoprotein Metazoa terutama disekresikan dari sel yang berdekatan dengan tempat tidur
mikrovaskuler terbuka. Serapan partikel lipoprotein seperti ke dalam sel terjadi dalam
invertebrata dan vertebrata sama, difasilitasi dengan mengikat reseptor afinitas tinggi pada
permukaan sel. Pada vertebrata, gradien konsentrasi yang dibuat antara kolesterol dalam sel
dan lipoprotein oleh enzim kolesterol esterifying yang bekerja pada lipoprotein kolesterol
mempromosikan gerakan ke dalam kompartemen plasma. Dengan demikian strategi untuk
transportasi buruk larut lipid mencakup reaksi enzimatik pada permukaan sel dan dalam plasma
darah serta proses eksositosis dan endositosis.
2.4. Biosintesis Lipid
Pada biosintesis asam lemak diperlukan tiga karbon intermediet, yaitu malonil CoA.
Pembentukan malonil-CoA berasal dari asetil-CoA dan bikarbonat yang dikatalisis oleh enzim
asetil-CoA karboksilase.
Sintesis asam lemak dimulai dengan transfer asetil-CoA pada gugus cys-SH enzim ketoacyl-
ACP synthase (KS). Proses transfer ini dikatalisis oleh enzim acetyl-CoA–ACP transacetylase
(AT). Sedangkan malonil CoA ditransfer pada gugus ser-SH acyl carrier protein (ACP) melalui
ikatan kovalen tioester. Proses transfer ini dikatalisis olehe enzim malonyl-CoA–ACP
transferase (MT). ACP adalah molekul protein kecil yang memiliki gugus prostetik 4’-
phosphopantetheine dan terdapat gugus tiol (SH) pada ujungnya. Gugus prostetik 4’-
phosphopantetheine pada ACP memiliki lengan yang lentur sehingga memudahkan asam
lemak intermediet berinteraksi dengan gugus asil ketika terjadi perpanjangan rantai asam
lemak.
Selanjutnya, gugus malonil dan gugus asil yang teraktifasi melakukan reaksi kondensasi
menghasilkan satu molekul CO2 dan acetoacetyl-ACP. Reaksi kondensasi ini dikatalisis oleh
enzim ketoacyl-ACP synthase (KS).
Acetoacetyl-ACP yang terbentuk pada tahap kondensasi kemudian mengalami reaksi reduksi
gugus karbonil pada karbon C-3 membentuk D-β-hydroxybutyryl-ACP. Reaksi ini dikatalis oleh
ketoacyl-ACP reductase (KR), dan yang berperan sebagai donor elektron adalah NADPH.
Tahap selanjutnya adalah reaksi dehidrasi. Pada tahap ini satu molekul air dilepaskan dari
karbon C-2 dan C-3 D-β-hydroxybutyryl-ACP membentuk ikatan ganda pada produknya trans-
Δ2- butenoyl-ACP. Enzim yang mengkatalis reaksi dehidrasi adalah hydroxyacyl-ACP
dehydratase (HD).
Tahap terakhir biosintesis asam lemak adalah reaksi reduksi ikatan ganda trans-Δ2- butenoyl-
ACP membentuk butyryl-ACP. Reaksi reduksi ini dikatalisis oleh enzim enoyl-ACP reductase
(ER). NADPH berperan sebagai donor elektron pada reaksi reduksi ini.
Pada hewan, bila ada kelebihan pasokan karbohidrat makanan, kelebihan karbohidrat diubah
menjadi triacylglycerol. Hal ini melibatkan sintesis asam lemak dari asetil-KoA dan esterifikasi
asam lemak dalam produksi triacylglycerol, proses yang disebut lipogenesis. Asam lemak yang
dibuat oleh synthases asam lemak yang mempolimerisasi dan kemudian mengurangi asetil-KoA
unit. Rantai asil dalam asam lemak diperluas oleh siklus reaksi yang menambahkan gugus
asetil, mereduksinya menjadi alkohol, dehidrasi untuk kelompok alkena dan kemudian
mengurangi lagi untuk kelompok alkana. Enzim-enzim biosintesis asam lemak dibagi menjadi
dua kelompok, pada hewan dan jamur semua reaksi asam lemak sintase dilakukan oleh protein
tunggal multifungsi, sementara di plastida tanaman dan bakteri enzim yang terpisah melakukan
setiap langkah dalam jalur tersebut. Asam lemak dapat selanjutnya dikonversi ke
triacylglycerols yang dikemas dalam lipoprotein dan disekresi dari hati.
Sintesis asam lemak tak jenuh melibatkan reaksi desaturation, dimana ikatan ganda
diperkenalkan ke dalam rantai asil lemak. Sebagai contoh, pada manusia, desaturasi asam
stearat oleh stearoil-CoA desaturase-1 menghasilkan asam oleat. Asam tak jenuh ganda-asam
linoleat lemak serta asam linolenat triply-tak jenuh tidak dapat disintesis dalam jaringan
mamalia, dan oleh karena itu asam lemak esensial dan harus diperoleh dari makanan.
Sintesis Triacylglycerol terjadi dalam retikulum endoplasma oleh jalur metabolik di mana gugus
asil lemak asil-di COA akan ditransfer ke gugus hidroksil dari gliserol-3-fosfat dan diasilgliserol.
Terpene dan isoprenoidnya, termasuk karotenoid, dibuat oleh perakitan dan modifikasi unit
isoprena disumbangkan dari prekursor isopentenil pirofosfat reaktif dan pirofosfat dimethylallyl.
Prekursor ini dapat dibuat dalam cara yang berbeda. Pada hewan dan archaea, jalur
mevalonate menghasilkan senyawa ini dari asetil-KoA, sedangkan pada tumbuhan dan bakteri
non-jalur mevalonate menggunakan piruvat dan gliseraldehida 3-fosfat sebagai substrat. Salah
satu reaksi penting yang menggunakan donor isoprena ini diaktifkan biosintesis steroid. Di sini,
unit isoprena bergabung bersama untuk membuat squalene dan kemudian dilipat dan dibentuk
menjadi satu set cincin untuk membuat lanosterol. Lanosterol kemudian dapat diubah menjadi
steroid lain seperti kolesterol dan ergosterol.

2.5. Metabolisme Jaringan Lemak


Proses pencernaan lemak di dalam tubuh dimulai di dalam mulut yaitu dikunya, dan dicampur
dengan air ludah, dan dicampur dengan enzim lipase lingual yang terdapat di dalam kelenjar air
liur. setelah itu lemak masuk ke dalam esofagus dan didalam esofagus lemak tidak mengalami
proses pencernaan. Kemudian ke lambung, di dalam lambung dengan bantuan enzim lipase
lingual dalam jumlah terbatas memulai proses hidrolisis trigliserida menjadi digliserida dan
asam lemak, dan proses ini terbatas sebab lipase lambung hanya dapat melakukan hidrolisis
dalam jumlah terbatas. lalu masuk ke dalam usus halus, di dalam usus halus, bahan empedu
dari kontong empedu mengemulsi lemak. anzim lipase yang ebrasal dari pankreas dan dinding
usus halus menghidrolisis lemak dalam bentuk emulsi menjadi digliserida, monogliserida,
gliserol, dan asam lemak. fosfolipida yang berasal dari pankreas juga menghidrolisis fosfolipid
menjadi asam lemak dan lisofosfolipida. kolesteorolesterase berasal dari pankreas
menghidrolisis ester kolesterol. lalu pencernaan masih berlanjur ke dalam usus besar, sedikit
lemak dan kolesterol yang terkurung dalam serat makanan, dikeluarkan melalui feses.dan dari
usus halus lemak yang telah mengalami proses hidrolisi alan masuk ke dalam proses
metabolisme lemak, seperti yang tergambar dalam gambar diatas.
Lemak utama dalam makanan dalam darah berbentuk trigliserida, dan fungsi utamanya adalah
sebagai cadangan energi. sebagai cadangan energi, tubuh akan menyimpannya dalam bentuk
simpanan lemak yang utamanya disimpan dalam sel lemak dalam jaringan lemak tubuh. sel-sel
lemak memiliki enzim khusus di permukaannya yaitu lipoprotein lipase (LPL) yang memiliki
kemampuan melepaskan trigliserida dan lipoprotein, menghidrolisisnya dan meneruskan hasil
hidrolisis ke dalam sel.
jika sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan menghidrolisis simpanan
trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepaskan ke dalam pembuluh darah. pada
sel yang membutuhkan, komponen ini kemudian dibakar dan menghasilkan energi, CO2 dan
H2O. pada tahap akhir hidrolisis, setiap pecahan berasal dari lemak mengikat pecahan berasal
dari glukosa sebelum akhirnya dioksidasi secara komplit menjadi CO2 dan H2O. Lemak tubuh
tidak dapat dihidrolisis secara sempurna tanpa kehadiran karbohidrat. tanpa karbohidrat akan
diperoleh hasil antara pambakaran lemak berupa bahan-bahan keton yang dapat menimbulkan
ketosis.
Karena itu untuk memperlancar hidrolisis lemak tubuh membutuhkan karbohidrat, karena itu,
jika mengonsumsi lemak dalam jumlah yang banyak sebaiknya diikuti dengan mengonsumsi
karbohidrat dalam jumlah yang banyak juga.

a. Biosintesis asam lemak lignoserat CH3(CH2)22COOH


Tahap yang dilalui dalam metababolisme asam lemak adalah setelah masuk ke mitokondria
oksidasi pada asam lemak terjadi dalam dua tahap. Tahap pertama dalam metabolime asam
lemak adalah asam lemak mengalami pelepasan unit 2-karbon berturut- turut secara oksidatif,
yang dimulai dari ujung karboksil rantai asam lemak, dengan berulang-ulang melewati
rangkaian enzim yang melepaskan satu unit asetil-2 karbon pada sekali proses dalam
membentuk asetil Co-A, sehingga pada asam lemak lignoserat yang memiliki 24 atom karbon
mengalami 11 kali proses melewati enzim ini. Pada akhir kesebelas proses ini, unit 2-karbon
yang terakhir dari asam lignoserat juga muncul sebagai asetil Co-A, sehingga keseluruhan
membentuk 12 potongan 2-karbon dalam bentuk gugus asetil, yaitu gugus asetil Co-A. Setiap
pembentukan tiap molekul asetil Co-A memerlukan pelepasan empat atom hidrogen dari setiap
asam lemak oleh kerja enzim dehidrogenase.
b. Keterkaiatn Asetil Co-A pada metabolisme protein, karbohidrat dan lemak
Keterkaitan Asetil Co-A pada metabolisme protein, karbohidrat dan lemak adalah bahwa semua
proses metabolisme yang dilalui masing-masing zat menghasilkan asetil Co-A untuk masuk ke
dalam s

2.6. Lemak Sebagai Sumber Energi Untuk Proses Untuk Proseas Hidup
Lemak sebagai sumber energi untuk proses hidup

Lemak, disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi sebagai sumber
energi yang utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak yang beredar di dalam tubuh
diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hati, yang bisa disimpan
di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi.
Fungsi lemak adalah sebagai sumber energi, pelindung organ tubuh, pembentukan sel, sumber
asam lemak esensial, alat angkut vitamin larut lemak, menghemat protein, memberi rasa
kenyang dan kelezatan, sebagai pelumas, dan memelihara suhu tubuh.
Secara ilmu gizi, lemak dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

A. Lipid sederhana :
o lemak netral (monogliserida, digliserida, trigliserida),
o ester asam lemak dengan alkohol berberat molekul tinggi
B. Lipid majemuk
o fosfolipid
o lipoprotein
C. Lipid turunan
o asam lemak
o sterol (kolesterol, ergosterol,dsb)

Secara klinis, lemak yang penting adalah


1. Kolesterol
2. Trigliserida (lemak netral)
3. Fosfolipid
4. Asam Lemak
Sebagian besar lemak dan minyak di alam terdiri atas 98-99% trigliserida. Trigliserida adalah
suatu ester gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak dan gliserol. Apabila terdapat satu
asam lemak dalam ikatan dengan gliserol maka dinamakan monogliserida. Fungsi utama
Trigliserida adalah sebagai zat energi. Lemak disimpan di dalam tubuh dalam bentuk
trigliserida. Apabila sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan memecah
trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh darah. Oleh
sel-sel yang membutuhkan komponen-komponen tersebut kemudian dibakar dan menghasilkan
energi, karbondioksida (CO2), dan air (H2O).
Kolesterol adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh masyarakat. Kolesterol merupakan
komponen utama pada struktur selaput sel dan merupakan komponen utama sel otak dan
saraf. Kolesterol merupakan bahan perantara untuk pembentukan sejumlah komponen penting
seperti vitamin D (untuk membentuk & mempertahankan tulang yang sehat), hormon seks
(contohnya Estrogen & Testosteron) dan asam empedu (untuk fungsi pencernaan ).
Kolesterol tubuh berasal dari hasil pembentukan di dalam tubuh (sekitar 500 mg/hari) dan dari
makanan yang dimakan. Pembentukan kolesterol di dalam tubuh terutama terjadi di hati (50%
total sintesis) dan sisanya di usus, kulit, dan semua jaringan yang mempunyai sel-sel berinti.
Jenis-jenis makanan yang banyak mengandung kolesterol antara lain daging (sapi maupun
unggas), ikan dan produk susu. Makanan yang berasal dari daging hewan biasanya banyak
mengandung kolesterol, tetapi makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan tidak
mengandung kolesterol.
Pada umumnya lemak tidak larut dalam air, yang berarti juga tidak larut dalam plasma darah.
Agar lemak dapat diangkut ke dalam peredaran darah, maka lemak tersebut harus dibuat larut
dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut dalam air. Ikatan antara lemak (kolesterol,
trigliserida, dan fosfolipid) dengan protein ini disebut Lipoprotein (dari kata Lipo=lemak, dan
protein).

Tubuh mengatur kadar lipoprotein melalui beberapa cara:


o Mengurangi pembentukan lipoprotein dan mengurangi jumlah lipoprotein yang masuk ke
dalam darah
o Meningkatkan atau menurunkan kecepatan pembuangan lipoprotein dari dalam darah
Lemak dalam darah diangkut dengan dua cara, yaitu melalui jalur eksogen dan jalur endogen
1. Jalur eksogen
Trigliserida & kolesterol yang berasal dari makanan dalam usus dikemas dalam bentuk
partikel besar lipoprotein, yang disebut Kilomikron. Kilomikron ini akan membawanya ke
dalam aliran darah. Kemudian trigliserid dalam kilomikron tadi mengalami penguraian
oleh enzim lipoprotein lipase, sehingga terbentuk asam lemak bebas dan kilomikron
remnan. Asam lemak bebas akan menembus jaringan lemak atau sel otot untuk diubah
menjadi trigliserida kembali sebagai cadangan energi. Sedangkan kilomikron remnan
akan dimetabolisme dalam hati sehingga menghasilkan kolesterol bebas.
Sebagian kolesterol yang mencapai organ hati diubah menjadi asam empedu, yang
akan dikeluarkan ke dalam usus, berfungsi seperti detergen & membantu proses
penyerapan lemak dari makanan. Sebagian lagi dari kolesterol dikeluarkan melalui
saluran empedu tanpa dimetabolisme menjadi asam empedu kemudian organ hati akan
mendistribusikan kolesterol ke jaringan tubuh lainnya melalui jalur endogen. Pada
akhirnya, kilomikron yang tersisa (yang lemaknya telah diambil), dibuang dari aliran
darah oleh hati.
Kolesterol juga dapat diproduksi oleh hati dengan bantuan enzim yang disebut HMG
Koenzim-A Reduktase, kemudian dikirimkan ke dalam aliran darah.

2. Jalur endogen
Pembentukan trigliserida dalam hati akan meningkat apabila makanan sehari-hari mengandung
karbohidrat yang berlebihan.
Hati mengubah karbohidrat menjadi asam lemak, kemudian membentuk trigliserida, trigliserida
ini dibawa melalui aliran darah dalam bentuk Very Low Density Lipoprotein (VLDL). VLDL
kemudian akan dimetabolisme oleh enzim lipoprotein lipase menjadi IDL (Intermediate Density
Lipoprotein). Kemudian IDL melalui serangkaian proses akan berubah menjadi LDL (Low
Density Lipoprotein) yang kaya akan kolesterol. Kira-kira ¾ dari kolesterol total dalam plasma
normal manusia mengandung partikel LDL. LDL ini bertugas menghantarkan kolesterol ke
dalam tubuh.
Kolesterol yang tidak diperlukan akan dilepaskan ke dalam darah, dimana pertama-tama akan
berikatan dengan HDL (High Density Lipoprotein). HDL bertugas membuang kelebihan
kolesterol dari dalam tubuh.
Itulah sebab munculnya istilah LDL-Kolesterol disebut lemak “jahat” dan HDL-Kolesterol disebut
lemak “baik”. Sehingga rasio keduanya harus seimbang.
2.7. Fungsi Lemak Tak Jenuh
Jumlah kolesterol baik dalam darah merupakan penandaan penting soal gangguan jantung,
tanpa peduli berapa banyak kolesterol jahat yang di kurangi.
Fungsi lemak tak jenuh ialah :
a). Mengusir lemak jenuh yang menempel pada arteri sehingga aliran darah kembali lancar .
b). Mencegah penyakit kardiovaskuler.
c). Kekakuannya dapat mencegah terjadinya pengumpulan molekul lemak dekat menjadi padat.
d). Bahan baku hormon.
e). Membantu transport vit.larut lemak.
f). Sebagai bahan insulasi perubahan suhu.
g). Pelindung organ-organ tubuh bagian dalam.
h). dapat membantu menurunkan LDL (kolesterol jahat) bila digunakan sebagai pengganti
lemak jenuh.
i). dapat mempertahankan atau meningkatkan HDL (baik) kadar kolesterol.

Cara kerja lemak tak jenuh :


a). Lemak jenuh (kolesterol jahat) LDL yang berasal dari hasil disalurkan ke bagian tubuh lain
dan lama-lama menumpuk dan berkontribusi membentuk plak.
b). Timbunan lemak (LDL) pada dinding arteri membentuk plak (kotoran menempel).
c). Lemak tak jenuh kolesterol baik (HDL) sifatnya stabil dan membawa sifat lemak jenuh
menjauh arteri dan membawa kembali ke hati.

Lemak tak jenuh tunggal dapat ditemukan dalam makanan seperti minyak zaitun dan minyak
canola, berbagai jenis kacang-kacangan, alpukat, selai kacang, dan ikan berlemak tinggi seperti
salmon dan tuna. Lemak tak jenuh ganda dapat ditemukan pada ikan dan jenis minyak dari
jagung, bunga matahari, biji kapas dan kedelai.

2.7.1. Oksidasi asam lemak tidak jenuh


Asam lemak tidak jenuh banyak dijumpai dalam alam dalam alam. Tiga diantaranya termasuk
dalam golongan asam lemak esensial yaitu asam linoleat, asam linoleanat dan asam
arakhidonat. Pemecahan asam lemak, lemak tersebut pada dasarnya tidak berbeda dari
degradasi asam lemak jenuh yang telah diterangkan sebelumnya. Akan tetapi karena adanya
ikatan ganda, yang pada umunya adalah sis, maka perlu ada cara khisus untuk menanganinya.
Dari tahapn reaksi oksidasi asam lemak jenuh dapat diketahui bahwa senyawa hasil antara
pemecahan asam lemak ada satu yang berkaitan ganda.bentuk ikatan tersebut adalah trans.
Oleh karena itu perlu ada enzim khusus yang dapat mengubah bentuk ikatan dari sis menjadi
trans.
Pada asam lemak polienoat timbulsenyawa 3-hidroksi yang konfigurasinya adalah D. untuk
inipun diperlukan enzim tambahan yang dapat mengubah bentuk D ke bentuk L. kedua jenis
reaksi yang menimbulkan masalah diatas dapat dilihat pada reaksi pemecahan dibawah ini.
Pertama kali asam lemak tidak jenuh ada diluar mitochondria diaktifkan, di angkut oleh
karnitin masuk kedalam organel tersebut. Bentuk asam lemk aktif setelah berada didalam asil-
KoA (tak jenuh) yang kemudian didegrasi seperti halnya pemecahan asam lemak jenuh.

2.8. Metabolisme Lipop Protein Plasma


Lipoprotein adalah agregat kompleks lipid dan protein yang membuat lipid yang kompatibel
dengan lingkungan berair dari cairan tubuh dan memungkinkan transportasi mereka di seluruh
tubuh semua vertebrata dan serangga untuk jaringan di mana mereka diwajibkan. Karena
pentingnya klinis mereka, proporsi yang sangat tinggi penelitian tentang penawaran lipoprotein
dengan fungsi mereka pada manusia dalam hubungannya dengan kesehatan, dan diskusi yang
mengikuti memiliki bias manusia. Lipoprotein disintesis terutama dalam hati dan usus. Dalam
sirkulasi, agregat tersebut dalam keadaan fluks konstan, perubahan dalam komposisi dan
struktur fisik sebagai jaringan perifer mengambil berbagai komponen sisa-sisa sebelum kembali
ke hati. Konstituen lemak yang paling melimpah adalah triacylglycerols, bebas kolesterol, ester
kolesterol dan fosfolipid (fosfatidilkolin dan sphingomyelin terutama), meskipun vitamin larut
lemak dan anti-oksidan juga diangkut dengan cara ini. Gratis (tanpa esterifikasi) asam lemak
dan lysophosphatidylcholine terikat pada protein albumin oleh kekuatan hidrofobik dalam
plasma dan berlaku yang didetoksifikasi.
Lipid plasma terdiri dari triasilgliserol ( 16% ), fosfolipid ( 30 % ), kolesterol ( 14 % ), dan
esterkolesteril ( 36 % ), serta sedikit asam lemak rantai-panjang tak-teresterifikasi ( asam lemak
bebas, FFA ) ( 4 % ). Fraksi yang terakhir ini, asam lemak bebas ( FFA), secara metabolic
adalah lemak plasma yang paling aktif.
reseptor Idealnya, agregat lipoprotein harus dijelaskan dari segi komponen protein yang
berbeda atau apoprotein (atau 'apolipoproteins'), karena ini menentukan struktur keseluruhan
dan metabolisme, dan interaksi dengan molekul di hati dan jaringan perifer. Namun, metode
praktis yang telah digunakan untuk memisahkan kelas lipoprotein berbeda telah menentukan
tata nama. Dengan demikian, kelompok utama diklasifikasikan sebagai kilomikron (CM),
sangat-low-density lipoprotein (VLDL), low-density lipoprotein (LDL) dan high density lipoprotein
(HDL), berdasarkan kepadatan relatif agregat pada ultrasentrifugasi. Namun, kelas-kelas ini
dapat lebih disempurnakan dengan prosedur pemisahan yang lebih baik, dan intermediate
density lipoprotein (IDL) dan subdivisi dari HDL (HDL misalnya 1, 2 HDL, HDL 3 dan sebagainya)
sering didefinisikan. Densitas ditentukan oleh konsentrasi relatif triacylglycerols dan protein dan
oleh diameter partikel luas bola, yang bervariasi dari sekitar 6000Â di CM untuk 100a atau
kurang dalam HDL terkecil. Sebuah tata-nama alternatif ini didasarkan pada mobilitas relatif
pada elektroforesis pada gel agarosa. Dengan demikian, α, β lipoprotein pra-dan β sesuai
dengan HDL, VLDL dan LDL, masing-masing

2.9. Peranan Hati Pada Metabolisme Lipid


Metabolisme lipid di dalam tubuh merupakan perkiraan hak istimewa hati. Jaringan mempunyai
kemampuan untuk mengoksidasi asam lemak sampai tuntas. Jaringan adiposa memiliki sifat
metabolisme yang aktif untuk memodifikasi terhadap peranan hati yang bersifat sentral dan unit
di dalam metabolisme lipid merupakan konsep yang penting.

Hati melaksanakan fungsi - fungsi utama berikut ini dalam metabolisme lipid :
1. Hati mempermudah pencernaan dan penyerapan lipid dengan menghasilkan empedu yang
mengandung kolesterol dan garam empedu yang disintesis dihati de novo atau dari penyerapan
kolesterol lipoprotein (Bab 26 ). murray
2. Hati mempunyai sistem enzim yang aktif untuk sintesis serta oksidas asam lemak dan untk
sintesis triasilgliserol serta fosfilipid (Bab 22 dan 23).
3. Hati mengonversi asam lemak menjadi badan keton (KETOGENESIS). (bab 22)
4. Hati memainkan peranan integral dadalam sintesis serta metabolisme
lipoprotein plasma.
A. Produksi

Badan keton yang dihasilkan terutama dalam mitokondria dari hati sel. Sintesis terjadi dalam
menanggapi rendah karbohidrat tingkat dalam darah, dan setelah kelelahan toko karbohidrat
selular, seperti glikogen . Produksi badan keton ini kemudian berinisiatif untuk membuat energi
tersedia yang disimpan sebagai asam lemak juga dikenal sebagai lipid . Asam lemak enzimatik
dipecah dalam β-oksidasi untuk membentuk asetil-KoA . Biasanya, asetil-KoA selanjutnya
teroksidasi dan energinya ditransfer sebagai elektron untuk NADH , FADH 2 , dan GTP dalam
siklus asam sitrat (siklus TCA). Namun, jika jumlah asetil-KoA yang dihasilkan dalam lemak-
asam β-oksidasi tantangan kapasitas pengolahan dari siklus TCA atau jika aktivitas dalam
siklus TCA rendah karena jumlah rendah intermediet seperti oksaloasetat , asetil-KoA kemudian
digunakan bukan dalam biosintesis badan keton melalui acetoacyl-KoA dan β-hidroksi-β-
methylglutaryl-KoA ( HMG-CoA ).

Selain perannya dalam sintesis badan keton, HMG-CoA juga merupakan antara dalam sintesis
kolesterol .

D. Patologi

Badan keton diciptakan pada tingkat yang moderat dalam tubuh setiap orang, seperti saat tidur
dan lain kali bila tidak ada karbohidrat tersedia. Namun, ketika ketogenesis yang terjadi pada
lebih tinggi dari tingkat normal, tubuh dikatakan dalam keadaan ketosis . Tidak diketahui apakah
ketosis memiliki negatif efek jangka panjang atau tidak.
Kedua asetoasetat dan beta-hidroksibutirat adalah asam , dan, jika tingkat badan-badan keton
terlalu tinggi, pH dari tetes darah, sehingga ketoasidosis. Hal ini sangat jarang, dan, secara
umum, terjadi hanya dalam tipe yang tidak diobati Saya diabetes (lihat diabetic ketoacidosis )
dan pecandu alkohol setelah pesta minuman keras dan kelaparan berikutnya (lihat ketoasidosis
beralkohol ).

E. Proseskitosis
Ketosis adalah kata yang akan buah mulut banyak, tanpa pandang bulu dalam pandangan
saya, dan itu salah dikutip menjadi penyebab utama sejumlah penyaki. Sementara dalam
kondisi tertentu selama kehamilan atau laktasi ketosis dapat mengembangkan sebagai 'kondisi
sekunder', adalah tidak terbatas pada kehamilan ataupun menyusui, dan dapat muncul pada
setiap tahap dalam kehidupan seekor kambing. (Ketosis terjadi pada orang juga.)
Itu terjadi kepada saya bahwa arti sebenarnya dari Ketosis yang mungkin tidak dipahami
dengan baik, jadi saya akan mencoba untuk menjelaskannya:
Penjelasan teknis dari proses adalah: Ketosis adalah kondisi yang disebabkan oleh
ketidakseimbangan metabolik. Dalam istilah ilmiah itu didefinisikan sebagai akumulasi
berlebihan dari badan keton dalam jaringan tubuh dan cairan. 'Tubuh Keton' adalah zat
metabolisme asam acetoacetic dan beta-hidroksibutirat. Aseton, yang menempatkan off bau
tertentu yang terkait dengan Ketosis, muncul dari asam acetoacetic, menjadi gejala ketika
hewan tersebut dalam keadaan ketotik. Semua zat ini adalah produk metabolisme normal
'lemak' dalam hati. Ketika mereka menjadi sangat tidak seimbang akibat ketosis, hasil akhirnya
adalah kegagalan hati.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan makalah ini, Secara umum senyawa yang disebut lipid dapat diartikan sebagai
suatu senyawa yang dalam pelarut tidak larut dalam air, namun dapat larut dalam pelarut
organik, contohnya benzen, eter, dan kloroform. Suatu lipid tersusun atas asam lemak dan
gliserol. Berbagai kelas lipid dihubungkan satu nama lain berdasarkan komponen dasarnya,
sumber penghasilnya, kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya. Kebanyakan
lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana lainnya (seperti ester lilin,
trigliserida, steril ester dan fosfolipid), kombinasi dengan karbohidrat (glikolipid), kombinasi
dengan protein (lipoprotein).

B. SARAN
Dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dari penulis, diharapkan pembaca
mencari referensi lain untuk menambah pengetahuan tentang materi lipid.
DAFTAR PUSTAKA

1. Murray Robert K, et al: Biokimia Harper Edisi 27. EGC cetakan I: 2009
2. Martoharsono Soeharsono: Biokimia2. Gadjah Mada University Press: 2006
3. Poedjiadi Anna dan Supriyanti F.M. Titin: Dasar-Dasar Biokimia: UI-Press, 2007
10. Murray Robert K, et al: Biokimia Harper Edisi 24. EGC, 1999
TUGAS INDIVIDU

ILMU BIOMEDIK DASAR

“ METABOLISME LEMAK “

DI SUSUN OLEH

NAMA : SITI NURJANNAH LATUE

NIM : P07120316 078

TINGKAT : II B

KEMENTRIAN KESEHATAN RI

POLTEKES KEMENKES MALUKU

PRODI KEPERAWATAN MASOHI

T.A 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai