dipasang etiket dan dikemas. Pemeriksaan tsb meliputi : • PEMERIKSAAN KEBOCORAN Pada pembuatan secara kecil-kecilan hal ini dapat dilakukan dengan mata, tetapi dalam jumlah besar hal ini tidak mungkin bisa dikerjakan. Untuk itu dapat dilakukan cara- cara berikut : A. Wadah-wadah takaran tunggal yang masih panas, setelah selesai disterilkan, dimasukkan ke dalam larutan biru metilena 0,1%. Jika ada wadah-wadah yang bocor, maka larutan biru metilena ini akan masuk kedalamnya karena perbedaan tekanan diluar dan didalam wadah tersebut. Tentu saja cara ini tidak dapat dipakai untuk larutan- larutan yang sudah berwarna.
10/29/18 copyright 2006 2
www.brainybetty.c B. Wadah-wadah takaran tunggal disterilkan terbalik yaitu dengan ujungnya dibawah. Ini juga digunakan pada pembuatan kecil-kecilan. Jika ada kebocoran maka larutan dalam wadah akan keluar dan akan kosong.
C. Wadah-wadah yang tidak dapat disterilkan,
kebocorannya diperiksa dengan memasukkan wadah-wadah tsb. dalam eksikator yang kemudian divakumkan. Jika ada kebocoran, larutan akan diserap keluar. Harus dijaga agar jangan sampai larutan yang telah keluar, diisap kembali jika vakum dihilangkan.
10/29/18 copyright 2006 3
www.brainybetty.c 2. PEMERIKSAAN STERILITA Cara pengambilan contoh untuk pemeriksaan
• Jika volume obat suntik yang diperiksa 2 ml
atau lebih, untuk setiap percobaan digunakan 1 ml masing-masing untuk aerob dan anaerob. Sedangkan jika yang akan diperiksa dalam bentuk padat dengan berat 100 mg atau lebih, untuk setiap percobaan diambil separuhnya masing-masing untuk aerob dan anaerob. • Pada percobaan ini semua pekerjaan harus benar-benar dilakukan secara aseptis. Bagian luar dari wadah-wadah yang akan diperiksa disterilkan dengan menggunakan larutan 10% lisol ataupun zat-zat germisida lainnya.
10/29/18 copyright 2006 4
www.brainybetty.c Cara percobaan • Perbenihan untuk jasad aerob dan anaerob ditanami dengan isi masing-masing wadah yang tertutup rapat yang hendak diperiksa. Jika volume dari masing-masing wadah 2 ml atau lebih, maka isinya dibagi dalam 2 bagian yang sama yaitu untuk jasad aerob dan anaerob. Perbenihan yang telah ditanami disimpan pada temperatur 37oC selama 5 hari. Jika selama waktu itu tidak tumbuh jasad renik, maka larutan yang diperiksa memenuhi syarat. Jika terlihat pertumbuhan jasad-jasad renik, maka diambil contoh yang baru dan percobaan diulangi lagi, jika perlu dilakukan pengulangan sampai 3 kali. Jika dari 3 kali percobaan tsb. terlihat pertumbuhan mikroorganisme, maka contoh tidak memenuhi syarat sterilitas.
10/29/18 copyright 2006 5
www.brainybetty.c Pemeriksaan serbuk padat atau kristal • Serbuk yang akan diperiksa sterilitasnya secara aseptis dimasukkan ke dalam perbenihan aerob dan anaerob. Jika serbuk tsb. tidak larut dalam perbenihan, mula-mula dibiakkan dahulu dalam satu perbenihan kemudian dibiakkan lagi dalam perbenihan baru. Hal ini penting untuk mencegah keragu-raguan dalam mengambil kesimpulan, karena mungkin kekeruhan disebabkan karena zat-zat tidak larut. Dengan pembiakan dahulu kemudian dipindahkan ke biakan baru, konsentrasi akan semakin kecil dan kekeruhan akan dapat dibedakan dengan jelas.
10/29/18 copyright 2006 6
www.brainybetty.c 3. PEMERIKSAAN PIROGEN Pemeriksaan pirogen ini perlu sekali dilakukan terhadap obat suntik yang diberikan secara intra vena atau subkutan yang tiap kali penyuntikan volumenya 10 ml atau lebih.
a. Menghitung darah putih hewan percobaan
• Bandelin menemukan bahwa pada penyuntikan larutan yang mengandung pirogen pada pembuluh balik darah ditelinga kelinci, mula-mula akan terlihat adanya leukopenia dan selanjutnya akan terjadi leukositosis. Pada leukopenia ini jumlah sel-sel darah putih menurun jadi 4000 – 9000 sel. Gejala-gejala ini akan berlangsung 60 – 90 menit setelah penyuntikan. Pada gejala leukositosis jumlah sel-sel darah putih akan naik menjadi 10000 sel atau lebih, dan gejala-gejala ini akan mencapai puncaknya antara 8 – 16 jam setelah penyuntikan.
10/29/18 copyright 2006 7
www.brainybetty.c b. Pengukuran suhu badan hewan percobaan
• Cara ini merupakan cara yang umum pada setiap farmakope. Takaran larutan yang akan diperiksa pada percobaan ini adalah 10 ml larutan untuk setiap kg bobot badan kelinci, kecuali bila dikehendaki lain dalam monografi zat-zat tsb.
Cara melakukan percobaan
• Sebelum percobaan, kelinci diberi kesempatan untuk membiasakan diri dengan pembatasan gerak selama 90 menit. Kelinci-kelinci percobaan itu tidak boleh dipakai jika suhu badannya lebih rendah dari 30,2 oC. • Kemudian suhu normal kelinci diukur dengan sebuah termometer yang disisipkan pada dubur kelinci. Jika suhu normal diatas 30,2 oC dan dibawah 38,9oC, maka kelinci tidak dapat dipakai dalam percobaan. Tidak lebih dari 15 menit kemudian, larutan yang diperiksa yang sebelumnya dipanaskan pada suhu 37oC, disuntikkan kedalam pembuluh balik di telinga kelinci. Air untuk injeksi dapat dibuat isotonis dahulu dengan penambahan NaCl bebas pirogen sebelum percobaan dimulai. Suhu dubur dicatat satu, dua dan tiga setelah penyuntikan.
10/29/18 copyright 2006 8
www.brainybetty.c 4. PEMERIKSAAN KEJERNIHAN DAN WARNA • Untuk memeriksa kejernihan ini dapat dilakukan dengan mata biasa, dengan menyinari wadah dari samping dengan latar belakang sehelai papan yang separuhnya dicat hitam dan separuhnya lagi dicat putih. Latar belakang hitam ini dipakai untuk menyelidiki kotoran-kotoran berwarna muda, sedangkan latar belakang putih untuk kotoran-kotoran berwarna gelap. • Pemeriksaan kejernihan dengan mata dapat pula dikerjakan dengan sinar polarisasi.
10/29/18 copyright 2006 9
www.brainybetty.c 5. PEMERIKSAAN VOLUME DAN BERAT • Pemeriksaan volume ini perlu dikerjakan terutama jika masing- masing ampul diisi dengan tangan secara kira-kira, jadi tidak diisi dengan buret ataupun dengan alat-alat yang sudah distandarisasi
10/29/18 copyright 2006 10
www.brainybetty.c USP XVI menjelaskan cara-cara pemeriksaan isi wadah sbb. : • Berat rata-rata dari serbuk steril yang dikemas untuk pemakaian parenteral dengan melarutkannya dengan pelarut-pelarut tertentu dalam wadah-wadah yang sesuai, tidak boleh menyimpang banyak dari berat yang telah ditentukan yang tertera dalam etiket, dan tidak boleh lebih dari satu wadah yang menunjukkan penyimpangan 2 kali lebih besar dari persentase yang diberikan. Dalam hal ini dihitung berat rata-rata dari isi 20 wadah dan berat rata-rata ini tidak boleh menyimpang dari ketentuan tsb.
10/29/18 copyright 2006 11
www.brainybetty.c Cara melakukan penimbangan
• Etiket dan kertas-kertas lain dari 20 wadah yang
akan diperiksa diambil, bagian luar wadah dicuci dengan air dan dikeringkan. • Masing-masing wadah dibuka dengan hati-hati dan ditimbang bersama isinya. Kemudian isinya dikeluarkan, wadah dicuci dengan air lalu dengan alkohol. Wadah kosong ini dikeringkan pada 105 oC selama 1 jam, lalu didinginkan dalam eksikator dan ditimbang. Berat isi wadah adalah hasil pengurangan kedua berat tsb.
10/29/18 copyright 2006 12
www.brainybetty.c 6. PEMERIKSAAN IDENTITAS
Untuk pemeriksaan ini dapat
dikerjakan seperti yang diuraikan dalam masing-masing monografi dalam farmakope.
10/29/18 copyright 2006 13
www.brainybetty.c 7. PENENTUAN HASIL • Setelah dilakukan berbagai pemeriksaan seperti yang diuraikan diatas, dapat diperoleh gambaran mengenai cara bekerja yang telah dilakukan sehingga dapat diketahui dimana kira-kira sumber kesalahan dalam bekerja dan untuk itu diadakan usaha perbaikan. Hal ini penting sekali artinya terutama pada pembuatan obat suntik dalam jumlah besar.