Anda di halaman 1dari 38

GOVERNANCE

( TATA KELOLA )

dr.Adib A.Yahya,MARS
ROKIAH KUSUMAPRADJA
TATA KELOLA RS
UU NO 44 TH 2009 TENTANG RUMAH SAKIT

MATERI PENJELASAN

BAB IX
PENYELENGGARAAN
BagianKesatu
Pengorganisasian

Pasal 33
Ayat (1)
Organisasi Rumah Sakit disusun
1) Setiap Rumah Sakit harus memiliki dengan tujuan untuk mencapai
organisasi yang efektif, efisien, dan visi dan misi Rumah Sakit
akuntabel. dengan menjalankan tata kelola
perusahaan yang baik (Good
Corporate Governance) dan tata
kelola klinis yang baik (Good
Clinical Governance).
Bagian Kedua

Pengelolaan Klinik Tata kelola rumah sakit yang baik adalah


penerapan fungsi-fungsi manajemen
Rumah Sakit yang berdasarkan prinsip-
Pasal 36 prinsip tranparansi, akuntabilitas,
independensi dan responsibilitas,
kesetaraan dan kewajaran.
Setiap Rumah Sakit harus
menyelenggarakan tata kelola
Tata kelola klinis yang baik adalah
Rumah Sakit dan tata kelola klinis penerapan fungsi manajemen klinis
yang baik. yang meliputi kepemimpinan klinik,
audit klinis, data klinis, resiko klinis
berbasis bukti, peningkatan kinerja,
pengelolaan keluhan, mekanisme
monitor hasil pelayanan,
pengembangan profesional, dan
akreditasi rumah sakit.
GOVERNING BOARD

THE GOVERNING BOARD IS THE ULTIMATE AUTHORITY


OF THE HOSPITAL AND PROVIDES OVERSIGHT AND
DIRECTION FOR THE PLANNING,OPERATION, AND
EVALUATION OF ALL PROGRAMS, SERVICES, AND
ACTIVITIES.

IT ALSO HIRES AND MONITORS THE CHIEF EXECUTIVE


OFFICER
HOSPITAL GOVERNANCE EVOLVED IN
THREE STAGES :

1. THE HONORIFIC – PHILANTHROPIC STAGE ( THE


EMPHASIS IS ON FUND RAISING )

2. THE TRANSITION STAGE ( THE EMPHASIS IS ON


EDUCATION )

3. THE ACTIVE – EFFECTIVE STAGE ( THE EMPHASIS IS


ON BOARD EFFECTIVENESS AND SELF –
EVALUATION )
ROLES AND RESPONSIBILITY OF
THE BOARD

GOVERNANCE AND MANAGEMENT :


CEO RELATIONS, SELECTION, AND
EVALUATION
MISSION DEVELOPMENT AND EVALUATION
STRATEGIC PLANNING
MEDICAL STAFF RELATIONS
FINANCIAL OVERSIGHT
HOSPITAL AND COMMUNITY ADVOCACY
SIX DIMENSIONS OF STRONG BOARDS
CHARACTERISTICS

1. CONTEXTUAL DIMENSION
2. EDUCATIONAL DIMENSION
3. INTERPERSONAL DIMENSION
4. ANALYTICAL DIMENSION
5. POLITICAL DIMENSION
6. STRATEGIC DIMENSION
HOSPITAL BYLAWS
BYLAWS

Inggris Kuno
By bisa berarti town, sehingga bylaws berarti
peraturan kota atau peraturan setempat.

Oxford dictionary
Regulasi yang dibuat oleh local authority atau
korporasi.
Webster’s dictionary
Peraturan yang digunakan oleh organisasi (mis.
klub atau kotapraja) yang utamanya untuk tata -
kelola anggota dan berbagai urusan organisasi.
Wharton
UU, peraturan, regulasi, perintah dan konstitusi
korporasi guna tatakelola anggota-anggotanya.
Hospital Bylaws akan memiliki kekuatan mengikat
sepanjang tidak bertentangan dengan hukum,
kelaziman, tujuan baik serta hal-hal yang dilarang.

Black’s law dictionary


Hak-hak dan kewajiban-kewajiban bagi semua
pegawai, orang-orang ataupun grup yang berada
dalam struktur korporasi serta menyediakan aturan
tentang hal-hal rutin (misalnya rapat-rapat dsbnya).
CIRI BYLAWS
 Bersifat abstrak, umum (general principles)
dan pasif.
 Sebagai dasar bagi pembuatan rules & regulati-
ons (peraturan rumah sakit).
 Disahkan oleh governing body (sebagai pemegang
otoritas tertinggi yang mewakili pemilik).

CIRI RULES AND REGULATIONS


 Bersifat lebih konkrit, lebih spesifik dan lebih
operasional.
 Untuk keperluan implementsi dari general princi-
ples yang ada didalam bylaws.
 Disahkan oleh Direktur.
HOSPITAL BYLAWS:

Menetapkan & mengatur fungsi, kewajiban,


wewenang, hubungan fungsional dan hubungan
tanggung jawab antara :

Governing Body (owner),


Chief Executive Officier (CEO),
dan Medical Staff Organization
 “Three-Legged Stool”
DEFINISI HOSPITAL BYLAWS:

“Peraturan intern dan ketentuan yang dibuat sendiri oleh


rumah sakit untuk mengatur tingkah laku atau perbuatan.

Peraturan intern tersebut merupakan kerangka hukum


dan manajerial yang menjadi acuan bagi rumah sakit
dalam mencapai tujuannya.”

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR :


772/MENKES/SK/VI/2002 TENTANG PEDOMAN PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT
(HOSPITAL BYLAWS)
PEMILIK RS

GOVERNING
BODY

THREE LEGGED STOOL MODEL

CEO STAF MEDIK


“DIRECTING”

GOVERNING
BODY

MEDICAL
DIREKSI STAFF

‘STEERING’: ‘ROWING’:
HOSPITAL BYLAWS :

- “Tailor made” untuk tiap Rumah Sakit


- Merupakan konstitusi Rumah Sakit
- Ditetapkan oleh pemilik
- Menjamin terlaksananya “Good Corporate
governace” dan “Good Clinical
governance”
HOSPITAL BYLAWS TERDIRI DARI :

–CORPORATE BYLAWS
–MEDICAL STAFF BYLAWS
CORPORATE BYLAWS
 The role and purpose of the hospital.
 The duties and responsibilities of the GB.
 The mechanism for selecting members of the GB.
 The GB’s organizational structure.
 The relationship between the GB and the hospital
chief executive officer and the medical staff.
 The requirement for establishment of medical staff.
 The requirement for the establishment of auxiliary
organizations.
 Mechanism for adopting the governing body
bylaws.
 Mechanism for review and revision of bylaws.
(Blum, J, D,. 2001)
PERATURAN INTERNAL RS /
HOSPITAL BYLAWS

Peraturan internal RS adalah suatu produk hukum yang


merupakan ART dltetapkan oleh pemilik RS atau yang
mewakili.
Peraturan internal RS mengatur : organisasi pemillk atau
yang mewakili peran,tugas dan kewenangan pemilik
atau yang mewakili peran,tugas dan kewenangan
Dlrektur RS, organisasi staf medis : peran,tugas dan
kewenangan staf medis
Bukan mengatur tentang KEBIJAKAN TEKNIS
OPERASLONAL
FUNGSI PERATURAN INTERNAL

Acuan bagi pemilik RS  pengawasan rumah sakitnya.


Acuan bagl dlrektur RS  mengelola RS dan
menyusun kebijakan yang bersifat teknis operasional.
Sarana untuk menjamin efektifitas, efisiensi dan mutu.
Sarana perlindungan hukum bagl semua pihak yg
berkaitan dengan RS
Acuan bagi penyelesaian konflik di RS antara
pemilik,direktur RS dan staf medis.
Untuk memenuhi persyaratan akreditasl RS.
KERANGKA HUKUM YANG MENGATUR
KEHIDUPAN RS
Landasan korporasl
AD Perseroan Terbatas (PT).
AD Yayasan.
PP Perusahaan Jawatan (Perjan).
Peraturan lain yang terkalt dengan bentuk badan hukum pemlltk RS
Peraturan perundangan tentang kesehatan dan perumahsakltan
UU tentang Kesehatan dan UU lain yang terkait.
Peraturan dan perundang-undangan yang mengatur RS.
Kebijakan kesehatan pemerintah setempat
– Kebijakan perijinan.
.Kebijakan pelaporan,dll.
Peraturan internal rumah saklt
Kebijakan teknls operaslonal RS, SOP (Standar Operating
Procedure) Job descrlptlon,dll
Aturan hukum umum
KUHP
Undang-undang tentang Lingkungan Undang-undang tentang Tenaga Kerja
Undang-undang tentang Perlindunga·n Konsumen
Peraturan nternal RS
( Hospital bylaws )

AD : YAYASAN, PT,
BLU/BLUD

PERATURAN INTERNAL
RS (HOSPITAL BYLAWS )

ATURAN PELAKSANAAN
( SOP,JOB DISC,DLL
CIRI DAN SUBSTANSI
PERATURAN INTERNAL RS
Peraturan internal RS adalah "tallor made', setiap RS berbeda. Hal
terkait dengan : sejarah, pendirian, kepemllikan, situasl dan kondisinya
berlainan di setlap RS.
Peraturan internal RS lntinya mengatur hal-hal yang merupakan
konstltusl RS atau peraturan-peraturan dasar RS.
Peraturan Internal RS pada prinsipnya adalah peraturan yang
ditetapkan oleh pemllk atau yang mewakili.
Peraturan internal RS mengatur hubungan pemilik atau yang
mewakli,direktur RS dan staf medis.
Uraian di dalam peraturan Internal RS harus tegas, jelas dan terperinci.
Karena rumusannya sudah jelas,maka peraturan Internal RS tldak
dapat ditafsirkan lagl secara Individual,sehingga tertutup kemungklnan
untuk mengadakan penafstran yang berbeda.
Peraturan Internal liimah RS harus dlterima, yang mempunyat otorltas
dan ditaati oleh pihak-plhak yang terkait.
Agar tetap up-to-date, maka peraturan internal RS harus di evaluasl
secara berkala.
Peraturan di RS ada 2 tingkatan
• 1. peraturan internal RS
Mempunyai jenjang tertlnggi karena
merupakan AD/ART suatu RS.
Disusun dan dltetapkan oleh pemilik RS
atau yang mewaklll.
Pada umumnya mengatur : visi,misi,
tujuan organisasi RS dan hubungan
pemllik, direktur RS dan staff medis.
2. Kebijakan teknis operasional
Acuan untuk menyusun adalah peraturan Internal RS.
Disusun dan dltetapkan oleh Dlrektur RS
Pada umumnya terdirl darl kebljakan dan prosedur
di bldang administrasl,medis, penunjang medis dan
keperawatan.
Kebijakan teknls ada yang berupa : SK,mis :
– surat keputusan pengangkatan,
– penempatan atau pemberhentIan pegawai.
– Pembuatan surat keputusan tersebut berdasarkan pellmpahan
kewenangan yang tercantum di dalam peraturan Internal rumah
saklt.
Peraturan internal RS hubungannya
dengan KODE ETIK RS

CIRI ETIK PERATURAN INTERNAL


RS
Sifat Seharusnva Wajiib ditaati
Tolok Ukur Hat! nuranl (conscience) Ketentuan tertulis
Dibuat oleh ·Kelompok sendlrl (self- Pemllik atau yang
Imposed regulatlon) mewaklli
Sanksi dari Organisasi Pemilik/ yang mewakill
•Pemerintah

Berlaku intern intern dan dapat dlpakai


sebagai peraturan bukti/
hukum

Atasan yang Atasan/instansi MKEK Atasan/peradilan


berwenang
2 set peraturan internal RS
Peraturan internal yang mengatur
hubungan pemilik atau yang mewakili
dengan Direktur RS (Pengelola RS) yang
disebut peraturan internal Korporate
(Corporate bylaws )
2. Peraturan internal yang mengatur staf
medis yang disebut peraturan internal staf
medis (Medical Staff Bylaws).
MATERI YANG PERLU DIATUR.
(DICANTUMKAN) PADA PERATURAN
INTERNAL KORPORATE
1. Nama, Tujuan,Filosofi
– Nama adalah nama badan hukum pemilik RS.
– Tujuan adalah tujuan RS dldirlkan.
– Filosofi adalah filosofi organisasi RS, merupakan organisasi laba
atau nirlaba
2. Pengaturan tentang Governing body
– komposisi atau keanggotaan.
– kewenangan dan tanggung jawab
– peran terhadap staf medis
– pengaturan rapat
Pada umumnya tanggung jawab.pemilik atau yg mewakili adalah :
– Menetapkan tujuan rumah saklt.
– Mengawasimutu pelayanan rumah saklt.
– Mengawasi keterjangkauan pelayanan.
– Meningkatkan peran masyarakat
– Melakukan integrasi dan koordinasl
LANJUTAN

kepemllikan rumah Sakit :


1. Badan Hukum Perusahaan Jawatan
2. Yayasan
3. Perseroan terbatas ( PT)
4. Badan Hukum lainnya
5. Pemerintah
lanjutan
• Pengorganisasian
Pengorganisasian pemilik atau yang
mewakili yang diatur pada peraturan
internal RS ini antara lain meliputi :
– Sebutan ketua, wakil ketua (bila ada),
sekretaris dan tugas masing-masing.
– Jumlah anggota
– Persyaratan menjadi anggota
– Tata cara pemilihan, pengangkatan dan
pemberhentian
– Lama tugas/masa kerja

lanjutan
• 5. Mekanisme pengawasan ( Komite,SPI)
6. Direktur rumah sakit.
Pengaturan yang terkait dengan direktur RS
meliputi :
– Sebutan pimpinan tertinggi di RS, dimana maslng-masing RS
berbeda. ( direktur utama, diretur, kepala RS),dll
– Jumlah direksi
– Persyaratan menjadi dlreksi
– Tugas _dan wewenang
– Tata cara pengangkatan dan pemberhentian
– Lama tugas atau masa kerja
– Hubungan dengan pemilik rumah sakit atau yang mewakili
– Hubungan dengan staf medis
lanjutan
Mekanisme review dan revisi .
– Perlu disusun aturan baga!mana melakukan review
dan revisi peraturan internal korporate dan siapa
yang berwenang melakukannya .
Peraturan rumah sakit
– Perlu ditekankan pada peraturan internal korporate lni
bahwa kebijakan teknls operasional rumah sakit tldak
boleh bertentangan dengan peraturan internal
korporate .
KEBIJAKAN TEKNIS OPERASLONAL

Seperangkat SOP RS
Seperangkat peraturan direksi untuk
menyelenggarakan RS
Kebijakan tertulls RS
Job description tenaga kes, dan tenaga
RS
MEDICAL STAFF BYLAWS
1. Tujuan, otoritas staf klinik, keanggotaan,
katagori keanggotaan, hak-hak klinik (clinical
privileges), keanggotaan non-dokter dsb.
2. Penanganan terhadap performance profesional dan
etik dibawah standar (tindakan korektif, skorsing,
prosedur persidangan dan banding).
3. Rincian mengenai departemen klinik, komite klinik,
rapat-rapat (meeting) serta kebijakan menyangkut
hal-hal yang bersifat rahasia.
4. Prinsip-prinsip umum menyangkut admisi, otopsi,
informed consent, layanan emergensi, rekam medik
dan kebijakan mengenai operasi.
(Blum, J, D,. 2001)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai