Soepardi, Efianti Arsyad, dkk.Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & leher. Edisi keenam.
Jakarta : balai penerbit FKUI. 2007. hal 139
Kelainan pada hidung dengan gejala bersin-bersin,
rinore, rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa
hidung terpapar alergen yang diperantarai oleh IgE.
(WHO)
Soepardi, Efianti Arsyad, dkk.Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & leher. Edisi keenam.
Jakarta : balai penerbit FKUI. 2007. hal 128-33
Histamin : rasa gatal pada hidung, bersin-bersin,
kelenjar mukosa dan sel goblet mengalami
hipersekresi dan permeabilitas kapiler meningkat
(rinore), hidung tersumbat
Soepardi, Efianti Arsyad, dkk.Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & leher. Edisi keenam.
Jakarta : balai penerbit FKUI. 2007. hal 128-33
Gambaran histologik :
- Dilatasi pembuluh darah dengan pembesaran sel
goblet dan sel pembentuk mukus
- Pembesaran ruang interstitial seluler dan penebalan
membran basal
- Infiltrasi sel eosinofil pada jaringan mukosa dan
submukosa
serangan dpt persisten perubahan irreversible
proliferasi jaringan ikat dan hiperplasia mukosa
mukosa hidung menebal
Soepardi, Efianti Arsyad, dkk.Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & leher. Edisi keenam.
Jakarta : balai penerbit FKUI. 2007. hal 128-33
Diagnosis :
- Anamnesis : serangan bersin berulang, rinore yang encer dan banyak,
hidung tersumbat, hidung dan mata gatal, yang kadang disertai
lakrimasi
- PF :
rinoskopi anterior mukosa edema, basah, livide, disertai sekret yang
encer dan banyak ; bila persisten, mukosa inferior hipertrofi
Allergic shiner, allergic salute, allergic crease, cobblestone appearance,
geographic tounge
- PP :
In vitro : Hitung eosinofil, ELISA, sitologi hidung
In vivo : tes cukit kulit, uji intrakutan/intradermal yang tunggal ata
berseri (SET, Skin End-point Titration) ; tes provokasi “Challenge Test”
Soepardi, Efianti Arsyad, dkk.Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & leher. Edisi keenam.
Jakarta : balai penerbit FKUI. 2007. hal 128-33
Polip hidung
Otitis media efusi
Sinusitis paranasal
Alogaritma Diagnosis Rhinitis Alergi
Penatalaksanaan
Rhinitis Alergi
Penghindaran alergen
intermiten Persisten
KS topikal
- AH oral/ topikal, - AH oral/ topikal, atau
atau - AH + dekongestan
- AH + dekongestan Evaluasi 2-4 minggu
oral
oral, atau
- KS topikal
- NA kromoglikat Membaik Tidak ada
Soepardi, Efianti Arsyad, dkk.Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & leher. Edisi keenam.
Jakarta : balai penerbit FKUI. 2007. hal 135-7
Gejala klinis :
- Hidung tersumbat bergantian kanan/kiri
- Rinore mukoid/ serosa
- Jarang disertai gejala mata
- Gejala dapat memburuk dipagi hari
Berdasarkan gejala, dibagi dlm 3 kelompok :
1. Gol. Bersin (sneezers)
2. Gol. Rinore (runners))
3. Gol. Tersumbat (blockers)
Soepardi, Efianti Arsyad, dkk.Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & leher. Edisi keenam.
Jakarta : balai penerbit FKUI. 2007. hal 135-7
Diagnosis :
- Rinoskopi anterior : edema mukosa hidung, konka merah
gelap, permukaan konka dapat licin/berbenjol-benjol,
terdapat sekresi mukoid biasanya sedikit, sekresi serosa
banyak (pada kel. Rinore)
- Uji lab. Untuk menyingkirkan rhinitis alergi (tes cukit
kulit, kadar IgE spesifik, eosinofil)
Th/ :
- Menghindari stimulus
- Pengobatan simtomatis (dekongestan oral, lar. AgNO3
25%, kortikosteroid topikal)
- operatif
Soepardi, Efianti Arsyad, dkk.Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & leher. Edisi keenam.
Jakarta : balai penerbit FKUI. 2007. hal 135-7
Gangguan vasomotor yang diakibatkan oleh pemakaian
vasokonstriktor topikal (tetes hidung/ semprot hidung)
dalam waktu lama dan berlebihan, sehingga menyebabkan
sumbatan hidung yang menetap
Patofisiologi :
Pemakaian vasokonstriktor berulang rebound dilatation
gejala obstruksi pasien lebih sering dan banyak
memakai obat tsb kadar alfa adrenergik tinggi di
mukosa, penurunan sensitivitas alfa adrenergik di
pembuluh darah toleransi aktivitas tonus simpatis
yang menyebabkan vasokonstriksi menghilang dilatasi
dan kongesti mukosa hidung (rebound congestion)
Soepardi, Efianti Arsyad, dkk.Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & leher. Edisi keenam.
Jakarta : balai penerbit FKUI. 2007. hal 137
Kerusakan yang terjadi pada mukosa hidung, pada
pemakaian obat tetes hidung dalam jangka waktu lama :
- Silia rusak
- sel goblet berubah ukuran,
- membran basal menebal,
- pembuluh darah melebar,
- stroma tampak edema,
- hipersekresi kelenjar mukus dan perubahan pH sekret
hidung,
- lapisan submukosa menebal, lapisan periostium menebal
Soepardi, Efianti Arsyad, dkk.Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & leher. Edisi keenam.
Jakarta : balai penerbit FKUI. 2007. hal 137
• Gejala dan tanda : keluhan hidung tersumbat terus
menerus dan berair, edema/ hipertrofi konka dengan
sekret hidung yang berlebihan, apabila diberi tampon
adrenalin edema konka tidak berkurang
• Th/ :
- Hentikan pemakaian vasokonstriktor hidung
- Sumbatan berulang : kortikosteroid oral
- Dekongestan oral
Soepardi, Efianti Arsyad, dkk.Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & leher. Edisi keenam.
Jakarta : balai penerbit FKUI. 2007. hal 137
Hipertrofi : perubahan mukosa hidung pada konka
inferior yang mengalami hipertrofi karena proses
inflamasi kronis yang disebabkan oleh infeksi
bakteri primer atau sekunder. Dapat juga karena
lanjutan dari rhinitis alergi atau vasomotor.
Gejala utama :
- sumbatan hidung, atau gejala diluar hidung spt
mulut kering, nyeri kepala, dan gangguan tidur.
- Sekret biasanya banyak dan mukopurulen.
Soepardi, Efianti Arsyad, dkk.Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & leher. Edisi keenam.
Jakarta : balai penerbit FKUI. 2007. hal 140
• Pemeriksaan :
- Konka hipertrofi, permukaan berbenjol-benjol
- Pasase udara dalam rongga hidung sempit
- Sekret mukopurulen diantara konka inferior dan
septum serta didasar rongga hidung
• Th/ :
- simptomatis, zat kimia (nitras argenti atau
trikoloasetat) atau dg elektrokauter
- konkoplasti
Soepardi, Efianti Arsyad, dkk.Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & leher. Edisi keenam.
Jakarta : balai penerbit FKUI. 2007. hal 140
Infeksi hidung kronik
Ditandai dg atrofi progresif pada mukosa dan tulang
konka
Mukosa hidung Sekret yang kental dan cepat
mengering shg terbentuk krusta yang berbau busuk
Histo-PA :
- Metaplasia epitel torak bersilia menjadi epitel kubik/
epitel gepeng berlapis
- Silia menghilang
- Lap. Submukosa jadi lebih tipis
- Kelenjar berdegenerasi/ atrofi
Soepardi, Efianti Arsyad, dkk.Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & leher. Edisi keenam.
Jakarta : balai penerbit FKUI. 2007. hal 140-1
• Etiologi :
Infeksi kuman spesifik (Klebsiella ozaena, stafilokokus,
streptokokus), defisiensi FE, defisiensi Vit A, sinusitis
kronik, kelainan hormonal, penyakit kolagen,
autoimun.
• Gejala klinis :
Napas berbau, sekret kental dan berwarna hijau,
gangguan penghidu, sakit kepala, hidung merasa
tersumbat.
Soepardi, Efianti Arsyad, dkk.Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & leher. Edisi keenam.
Jakarta : balai penerbit FKUI. 2007. hal 140-1
Pemeriksaan :
- Rongga hidung lapang
- Konka inferior/ media menjadi hipotrofi atau atopi
- Terdapat sekret purulen & krusta yang berwarna
hijau
Penunjang : HistoPA, uji resistensi kuman,
mikrobiologi, CT scan
Th/ : antibiotika berspektrum luas, larutan garam
hipertonik, teknik opertif penutupan lubang
hidung/ penyempitan rongga hidung.
Soepardi, Efianti Arsyad, dkk.Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & leher. Edisi keenam.
Jakarta : balai penerbit FKUI. 2007. hal 140-1