Anda di halaman 1dari 16

Proposal Karya Tulis Ilmiah

MOBILITAS OBAT DAN PERBEKALAN FARMASI DI


DEPO IBS RSUD CIBABAT CIMAHI TAHUN 2017

Disusun oleh :
Esti Afianti
NIM P17335115037

POLTEKKES KEMENKES BANDUNG


JURUSAN FARMASI
2018
LATAR BELAKANG

 Investasi IFRS menyerap 40%-50% anggaran rumah sakit, sehingga jika


terjadi kelebihan investasi akan meningkatkan biaya penyimpanan.
Pengelolaan obat yang kurang efisien mengakibatkan obat ED,rusak dan
hilang.
 Depo IBS merupakan salah satu depo dengan tingkat pergerakan obat
cukup tinggi, kertersediaannya perlu dijamin karena melayani kebutuhan
IBS. Mobilitas keluar masuk obat dan perbekalan farmasi dikhawatirkan
terjadi masalah seperti perbedaan data antar persediaan yang di gudang
dengan jumlah yang dicatat di buku, kehilangan ataupun pencurian stok
barang.
 Berdasarkan data di Instalansi Farmasi RSU Cibabat Cimahi ditemukan ada
sekitar 6,21% pada tahun 2014 -2017,yang menunjukan obat tersebut
kadaluarsa dan yang tidak terlayani ada sekitar 6% pada tahun 2017
dikarenakan stok obat kosong
RUMUSAN MASALAH MANFAAT PENELITIAN

Untuk Penulis
Bagaimana mobilitas obat dan
Mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama
perbekalan farmasi di depo Instalasi
masa perkuliahan.
Bedah Sentral RSUD Cibabat Cimahi
Menambah pengetahuan dan pengalaman tentang
tahun 2017?
pengelolaan perbekalan farmasi dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya di depo IBS RSU Cibabat
TUJUAN PENELITIAN Untuk Akademik
Sebagai bahan tambahan kepustakaan, khususnya di
Tujuan dari penelitian ini adalah bidang profil rumah sakit.
untuk mengetahui gambaran Sebagai referensi untuk penelitian lebih lanjut.
mobilitas obat dan perbekalan
farmasi di depo IBS RSUD Cibabat Untuk RSUD Cibabat Kota Cimahi
Cimahi pada tahun 2017 Memberikan masukan pengembangan sistem
pengelolaan obat di depo Instalasi Bedah Sentral
yang optimal di Instalasi Farmasi RSU Cibabat Cimahi
TINJAUAN PUSTAKA

RUMAH SAKIT OBAT

INSTALASI FARMASI

PERBEKALAN FARMASI

Perbekalan farmasi adalah bahan atau alat yang digunakan untuk menunjang
kegiatan terapi baik tindakan maupun perawatan terhadap pasien.
PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI

PEMILIHAN 01
PEMILIHAN  kegiatan untuk menetapkan jenis
sediaan farmasi, alat kesehatan,
dan bahan medis habis pakai
ADMINISTRASI PERENCANAAN sesuai dengan kebutuhan

PERENCANAAN 02
PENGENDALIAN PENGADAAN
 kegiatan untuk menentukan jumlah dan
periode pengadaan sediaan farmasi yang
menjamin terpenuhinya kriteria tepat jenis,
tepat jumlah, tepat waktu dan efisien
PENERIMAAN
PEMUSNAHAN

PENGADAAN 03
PENDISTRIBUSIAN PENYIMPANAN  kegiatan untuk merealisasikan perencanaan
kebutuhan untuk menjamin ketersediaan,
jumlah, dan waktu yang tepat dengan harga yang
terjangkau dan sesuai standar mutu.
PENERIMAAN 04  kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis, spesifikasi, jumlah, mutu, waktu penyerahan dan
harga yang tertera dalam kontrak atau surat pesanan dengan kondisi fisik yang diterima.

PENYIMPANAN 05  Penyimpanan harus dapat menjamin kualitas dan keamanan sediaan farmasi sesuai dengan
persyaratan kefarmasian yang meliputi persyaratan stabilitas dan keamanan, sanitasi, cahaya,
kelembaban, ventilasi, dan penggolongan jenis.

PEDISTRIBUSIAN 06  Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan
mempertimbangkan efisiensi dan efektifitas sumber daya yang ada, serta mempertimbangkan
metode sentralisasi atau desentralisasi.

PEMUSNAHAN 07  Pemusnahan untuk sediaan farmasi bila tidak memenuhi persyaratan mutu, telah
DAN PENARIKAN kadaluwarsa, tidak memenuhi syarat untuk kesehatan dan dicabut izin edarnya.

PENGENDALIAN 08  Tujuan pengendalian sediaan farmasi untuk:


• penggunaan obat sesuai dengan Formularium Rumah Sakit
• penggunaan obat sesuai dengan diagnosa dan terapi

ADMINISTRASI 09 dilakukan secara tertib dan berkesinambungan untuk


memudahkan penelusuran kegiatan yang sudah berlalu.
Tujuan Pemantauan Mobilitas Obat adalah menjamin ketersediaan obat
MOBILITAS OBAT DAN dengan jenis dan jumlah yang cukup sehingga mudah diperoleh dengan
PERBEKALAN FARMASI tepat.
Mobilitas Obat dan Perbekalan Farmasi mencakup kegiatan penggolongan
obat untuk mengetahui pergerakan obat secara slow moving, medium
 pergerakan atau moving, dan fast moving.

proses keluar Hal tersebut berfungsi untuk pengendalian ketersediaan stok obat, memantau
expired date, serta menghindari penumpukan stok obat depo IBS
masuk obat dan
perbekalan farmasi Cara perhitungan mobilitas dapat diperoleh melalui :
1. Buat daftar list semua item dan cantumkan harganya.
yang diukur dengan 2. Masukkan jumlah kebutuhannya dalam periode tertentu.
data sekunder 3. Kalikan harga dan jumlah kebutuhan.
4. Hitung persentase harga dari masing-masing item.
seperti surat bukti 5. Atur daftar list secara desending dengan nilai harga tertinggi berada di atas.
barang keluar(SBBK) 6. Hitung persentase kumulatif dari masing-masing item terhadap total harga.
7. Tentukan klasifikasinya A, B atau C.
dan kartu stok
Ket : A Kategori Obat yang Fast Moving
B Kategori Obat yang Medium Moving
C Kategori Obat yang Slow Moving
DEPO FARMASI
INSTALASI Definisi
BEDAH SENTRAL Depo Farmasi IBS merupakan unit
pelayanan dari Instalasi Farmasi yang
melayani kebutuhan obat-obatan dan alat
kesehatan untuk kamar operasi dan
pasien-pasien operasi

Pelayanan untuk
Depo Farmasi IBS :
• Pasien Umum
• Pasien BPJS
DEFINISI OPERASIONAL
No Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Ukur
1 Mobilitas Proses Hasil Data Hasil yang akan Kategorik
keluar dan ditentukan dari sekunder dicapai dari mobilitas
masuknya kebutuhan data seperti surat tersebut adalah
obat dan penerimaan bukti barang meminimalisir exp
perbekalan dan keluar (SBBK) date, stok yang
farmasi pengeluaran dan Kartu berlebih dan
kemudian Stok. kekosongan barang.
dicatat , Obat dan perbekalan
direkap dan farmasi
dihitung % dikelompokan : fast
kumulatifnya. moving, medium
moving dan slow
moving.
No Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
2 Penerimaan Kegiatan Hasil Data Data Numerik
untuk ditentukan sekunder penerimaan
menjamin dengan seperti Surat obat dan
kesesuaian mencocokan bukti barang perbekalan
penerimaan bukti fisik keluar farmasi per
jenis,spesifi- obat dan (SBBK) dan item obat per
kasi,jumlah, perbekalan kartu stok bulan
mutu,waktu farmasi
penyerahan dengansurat
dan harga bukti barang
yang tertera keluar (SBBK)
dalam
kontrak atau
surat pesanan
No Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

3 Pengeluaran Proses obat Hasil Data Data Numerik


dan ditentukan pengeluaran pengeluaran
perbekalan dengan obat per per item obat
farmasi yang mencocokan bulan per bulan
telah melalui kebutuhan dikomputer
proses obat dengan
penyimpanan persediaan
yang mana yang ada.
nantinya akan
disistribusikan
kepada pasen
sesuai
kebutuhan
METODOLOGI PENELITIAN
DESAIN PENELITIAN 1 POPULASI DAN SAMPEL 3
Untuk penelitian ini adalah semua data
Penelitian yang akan dilakukan merupakan
penerimaan dan pengeluaran perbekalan
penelitian dekskriptif dengan pengambilan
farmasi untuk depo IBS RSUD Cibabat
data secara retrospektif.
tahun 2017

2 PENGAMBILAN DATA DAN RENCANA ANALISIS 4


WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Data diambil dari laporan penerimaan maupun
laporan pengeluaran perbekalan farmasi di depo
Penelitian akan dilakukan di Instalasi IBS pada tahun 2017.
Farmasi RSUD Cibabat Cimahi pada Data tersebut dicatat nama barang atau obat,
jumlah dan jenisnya.
bulan Februari sampai Mei 2018 Data diolah dan disajikan secara dekskriptif dengan
menggunakan tabel distribusi frekuensi.
SBBK Kartu Stock

Pengeluaran Penerimaan

bulan bulan

tahun tahun
Fast, medium, slow
moving

Analisis
Ketersediaan
RENCANA PENELITIAN

Februari Maret April Mei


Kegiatan
No Minggu ke-
Penelitian
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyusunan
1
Proposal
Persiapan
2
Survey
Pengumpulan
3
Data
Pengolahan
4
Data

5 Analisis Data

Penyusunan
6
Laporan
DAFTAR PUSTAKA
JP Siregar & Lia Amalia Kasim. (2003). Farmasi Rumah Sakit Teori dan Penerapan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI & JICA. (2011), Profil Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Tahun 2010. Jakarta :
Kementerian Kesehatan R.I.
Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. (2010), Pedoman pengelolaan perbkalan farmasi di rumah sakit Tahun 2008. Jakarta :
Kementerian Kesehatan R.I.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit.
Mellen, R.C & Pudjirahardjo, W.J. (2013). Faktor Penyebab Dan Kerugian Akibat Stockout Dan Stagnant Obat Di Unit Logistik RSU Haji Surabaya. Jurnal
Administrasi Kesehatan Indonesia, Vol. 1(1), pp. 99-107.
Putri Ayu Lestary, Junaid, & Lisnawaty (2018). Analisis Pengendalian Persediaan Obat Berdasarkan Metode Analisis Abc Indeks Kritis Di Instalasi Farmasi
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Baubau Tahun 2016. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo.
http://www.sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi
Alya Safira (2016, October 23), Mengenal Klasifikasi dan juga Pengertian Alat Kesehatan. A Medium Corporation (US).
https://www.medium.com
Natasya Manengkey (2014), Analisis Sistem Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagang Dan Penerapan Akuntansi Pada Pt. Cahaya Mitra Alkes,
Jurnal EMBA (Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi) Universitas Sam Ratulangi Manado, Vol.2 No.3 September 2014, Hal. 013-021.
No Name (2018). Pengertian Mobilitas.
http://www.pengertianahli.com/2014/08/pengertian-mobilitas-sosial.html#

Anda mungkin juga menyukai