Nama : An. F
Umur : 10 tahun 10 bulan
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tanggal dirawat : 22 Juli 2018
Tanggal diperiksa : 24 Juli 2018
Nama Ayah : Tn. A
Pekerjaan : Wiraswasta
Nama Ibu : Ny. D
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
II. Anamnesis
BCG - HiB -
DPT - - - MMR -
Polio - - - Hep. A -
Hep. B - - - Cacar -
air
Campak -
Riwayat Penyakit Dahulu
Berbalik : 3 bulan
Duduk : 6 bulan
Berdiri : 12 bulan
Berjalan : 13 bulan
Bicara : 4 bulan
Membaca : 5 tahun
Menulis : 5 tahun
III. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Kesadaran : Compos mentis
Kesan sakit : Sakit sedang
Tanda-tanda Vital
TD : 100/70 mmHg, uji torniquet + (Ditemukan 15
petekie dalam lingkaran dengan diameter 3 cm di bagian
volar lengan bawah dekat fossa cubiti).
Nadi : 88 x/menit, regular, equal, isi cukup
Suhu : 36,6 C
Respirasi : 24 x/menit, thoracoabdominal
BB : 34 kg
TB : 130 cm
BMI : 20.11
Status Generalis
Kepala : Bentuk normal
Rambut : Hitam, terdistribusi merata
Mata : Mata cekung -/-, pupil bulat isokor +/+,
konjungtiva anemis -/-, sklera
ikterik -/-, edema palpebra -/-
Hidung : Sekret -/-, PCH -/-, mukosa hiperemis -/-
Telinga : Sekret -/-
Mulut : mukosa bibir basah, tonsil T1/T1, tidak
hiperemis, faring tidak hiperemis,
frenulum tidak ikterik, POC (-)
Tenggorokan : Tonsil T1/T1, mukosa faring
hiperemis (-), detritus (-),
granulasi (-)
Leher : Pembesaran KGB (-), retraksi
suprasternal (-)
Thorax
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas jantung sulit ditentukan
Auskultasi : Bunyi jantung S1 S2 reguler, murmur (-)
Paru
Inspeksi : Bentuk dan pergerakan simetris, retraksi
intercostal (-)
Palpasi : Pergerakan simetris, ICS tidak melebar
Perkusi : Sonor kanan=kiri
Auskultasi : VBS +/+ kanan=kiri, ronkhi -/-, slem -/-,
wheezing -/-
Abdomen
Ht 46 % 40 40 42
MCV 79 fL 75 78 77
MCH 25 pg/ml 25 25 25
MCHC 32 g/dl 34 33 32
VI. Diagnosis
Diagnosis banding:
Demam berdarah dengue
Viral infection
Diagnosis Kerja :
Dengue Haemorrhagic Fever Grade II
VII. Usulan Pemeriksaan
Penunjang
Hematologi rutin serial (Hb, Ht, Leukosit,
Trombosit, Eritrosit)
IgM anti dengue
Foto Thorax PA
VIII. Penatalaksanaan
Non medikamentosa
Tirah baring (rawat inap)
Infus RL 1500cc/24jam
Monitor tanda-tanda vital, tanda perdarahan
dan urine output
Monitoring Hb, Ht, Trombosit tiap 6 jam
Edukasi untuk banyak minum
Diet bubur
Medikamentosa
Paracetamol 10mg/kgBB/kali prn PO 3dd
cth1/2 paracetamol forte
IX. Pencegahan
Pemberdayaan masyarakat dalam gerakan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN 3M Plus),
(menutup- menguras- mendaur ulang)
Syok
Asidosis metabolic
DIC
Encephalopathy atau encephalitis
Disfungsi organ
Efusi pleura
Ascites
Kongesti paru akut
Gagal jantung
Abnormalitas metabolic
Pencegahan
Strategi pemberantasan DHF lebih ditekankan pada
(1) upaya preventif, yaitu melaksanakan penyemprotan masal
sebelum musim penularan penyakit di desa/kelurahan endemis DHF
(2) strategi ini diperkuat dengan menggalakan pembinaan peran serta
masyarakat dalam kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN),
Program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus dan Gerakan 1
Rumah 1 Jumantik
3M :
1. Menguras -> Membersihkan tempat yang seringa dijadikan tempat
penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat
penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain lain
2. Menutup -> Menutup rapat rapat tempat tempat penampungan air
seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya
3. Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang
memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk
penular Demam Berdarah
Plus
Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan
air yang sulit dibersihkan Menggunakan obat nyamuk atau
anti nyamuk
Menggunakan kelambu saat tidur
Memelihara ikan pemangsa jentik jentik nyamuk
Menanam tamanan pengusir nyamuk
Mengatur cahay dan ventilasi dalam rumah
Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam
rumah yang bisa
(3) melaksanakan penanggulangan fokus di rumah pasien
dan di sekitar tempat tinggalnya guna mencegah
terjadinya kejadian luar biasa (KLB), dan (4) melaksanakan
penyuluhan kepada masyarakat melalui berbagai media.
Kewajiban pelaporan kasus/tersangka dalam tempo 24 jam
ke Dinkes. Apabila dari penyelidikan epidemiologi diperoleh
data adanya risiko penularan DHF, maka Puskesmas / Dinkes
Dati II akan melakukan langkah-langkah upaya
penanggulangan berupa (1) fogging fokus, (2) abatisasi
selektif.
TERIMA KASIH
Daftar Pustaka
•Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2009. Pedoman Pelayan Medis Ikatan Dokter
Anak Indonesia. http://www.idai.or.id/downloads/PPM/Buku-PPM.pdf,
diunduh tanggal 20 April 2016.
•Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2012. Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis.
Jakarta : Badan Penerbit IDAI.
•Ilmu Kesehatan Anak. 2014. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan
Anak. Bandung : Departemen/ SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas
Kedokteran Universitas Padjajaran/ RSUP Dr. Hasan Sadikin.