Anda di halaman 1dari 37

1.

Akreditasi  pelayanan berfokus pasien dan menjadikan keselamatan


pasien sebagai standar utama
2. Kesalahan obat merupakan masalah yang termasuk high risk, high
volume, serta high cost

KESALAHAN PASIEN JATUH


PROSEDUR
28%
KLINIS
13%

KESALAHAN
MEDIKASI
59%

2
DATA KNC DISPENSING SEDIAAN FARMASI
TAHUN 2013 s/d JUNI 2014
F
A 12
R 12

M 10
A 8
SALAH OBAT
S 6 SALAH KETIK
SALAH BACA
I
4
2
2 1 1
0 0
0
2013 2014

3
Tingginya angka medication error di RSUD Kabupaten Sidoarjo

Akar masalah insiden keselamatan pasien berdasarkan unit kerja :


1. Kesalahan dalam membaca (identitas pasien / obat / dosis /
rute / waktu / jumlah obat / harga)
2. Pengambilan obat
3. Peracikan obat
4. Pengemasan obat
5. Etiket / cara penggunaan / pemberian informasi
6. Penyerahan obat

4
Teknik proaktif
untuk mendeteksi
dan mereduksi Metodologi untuk mengidentifikasi
suatu kesalahan potensi kegagalan pada sistem, desain,
(Spath, 2003) proses dan atau pelayanan serta
merekomendasikan tindakan korektif Metode yang digunakan
untuk memperbaiki kegagalan sebelum untuk mengidentifikasi
sampai kepada pelanggan (Stamatis, dan menganalisis suatu
2003). kegagalan dan
akibatnya untuk
menghindari
krmungkinan kegagalan
yang terjadi
(McDermott, 2009)

5
Alur Pelayanan Analisa Risiko
dengan Failure Menurunnya
Obat Pasien
Mode and angka Perubahan
Rawat Jalan dan
Rawat Inap di Effeck Analysis medication prosedur
Instalasi Farmasi error
(FMEA)

6
7
Alur Pelayanan Obat Pasien Rawat Jalan
dan Rawat Inap di Instalasi Farmasi

8
PEMBENTUKAN TIM FMEA

• Ketua : Ketua Tim Pengendali Mutu RS


• Sekretaris : Sekretaris Tim Pengendali Mutu RS
• Anggota : 1. Kepala Instalasi Farmasi
2. Kepala Instalasi Rawat Jalan dan Rawat Inap
3. Kepala Instalasi Rekam Medis
4. Kepala Perawat Instalasi Rawat Jalan dan Rawat Inap
5. Anggota Tim Pengendali Mutu RS
6. Anggota Tim Keselamatan Pasien RS
7. Apoteker
8. Petugas IT
9
Kertas Kerja FMEA

10
Langkah 4 :

1. Menyusun modus kegagalan pada masing-masing subproses yang telah


dipilih
2. Menyusun dampak (potensial dampak kegagalan) masing-masing
kesalahan dari setiap subproses.
3. Menentukan potensial penyebab kegagalan dari setiap dampak kegagalan
yang timbul.

11
Proses 1 : Penulisan Resep di Instalasi Proses 2 : Penerimaan Resep di Pelayanan
Rawat Jalan dan Rawat Inap Farmasi

Penulisan resep Resep Deteksi identitas pasien


oleh dokter dibawa/diserahkan
(nama, tgl lahir, status
ke depo farmasi
penjamin, kelengkapan)
Modus Kegagalan
a. Tulisan dokter tidak
terbaca
b. Dokter salah menulis Modus Kegagalan
identitas px
c. Dokter salah menulis Kegagalan
nama obat mendeteksi
d. Dokter salah menulis identitas
dosis obat
e. Dokter salah menulis
cara pakai obat 12
• Proses 3 : Skrining / validasi

5 6
1 2 3 4
Petugas Petugas
Petugas Konfirmasi ke Petugas Petugas menghitung
dokter apabila memberi paraf
memeriksa mendeteksi menghitung total biaya obat setiap lembar
tulisan tidak
kelengkapan resep terbaca, obat
cara dosis masing- dalam resep resep yang telah
penggunaan dan menginput diskrining pada
dengan 7 benar kosong dalam masing obat data dalam
persediaan atau obat kolom TRES
racikan modul SIM
tidak sesuai Farmasi
dengan 7 benar Modus Kegagalan
Modus Kegagalan Modus Kegagalan Modus Kegagalan
Modus Kegagalan Petugas tidak
Petugas tidak Petugas salah Petugas salah memberikan
Modus Kegagalan
melakukan mendeteksi menghitung Petugas salah paraf pada
Petugas tidak cara dosis obat memasukkan setiap lembar
pemeriksaan resep
melakukan data resep yang telah
dengan 7 benar
konfirmasi diskrining

13
Proses 4 : Penyerahan resep kepada Proses 5 : Penyiapan obat di pelayanan
bagian peracikan farmasi

Petugas Petugas Petugas Petugas


menyerahkan menginformasikan menyiapkan memberi paraf
resep ke bagian resep yang Petugas setiap lembar
dan meracik
peracikan sesuai bertuliskan “CITO” mengambil resep yang
obat yang
urutannya untuk segera obat telah diracik
telah
disiapkan pada kolom
disiapkan TRES
Modus Kegagalan Modus Kegagalan Modus Kegagalan
Modus Kegagalan
Obat yang Modus Kegagalan Petugas tidak
Petugas tidak
Petugas salah diambil tidak memberikan paraf
menginformasikan Obat yang
menyerahkan resep yang sesuai pada setiap
diracik tidak
resep ke bagian bertuliskan “CITO” sesuai lembar resep yang
peracikan untuk segera telah diracik pada
disiapkan kolom TRES

14
• Proses 6 : Pengemasan dan pembuatan etiket di pelayanan farmasi

5
1 2 3 4

Petugas Petugas memberi


Petugas memeriksa Petugas Petugas
membuat paraf setiap lembar
obat yang telah mengemas obat menyiapkan
etiket pada resep yang telah
selesai diracik dan yang telah obat racikan
obat yang diberi etiket pada
mencocokkan diperiksa dan sesuai dosis
telah dikemas kolom TRES
kesesuaian obat sesuai dengan 7 yang sudah
dalam lembar resep benar sesuai dengan dihitung
dengan 7 benar 7 benar

Modus Kegagalan Modus Kegagalan Modus Kegagalan


Modus Kegagalan Modus Kegagalan
Petugas salah Obat racikan Petugas tidak
Pengecekan tidak Pengemasan memberikan paraf
membuat tidak sesuai
sesuai obat tidak setiap lembar resep
etiket
sesuai yang telah diberi
etiket
15
Proses 7 : Koreksi oleh apoteker sebelum Proses 8 : Penyerahan obat ke pasien
penyerahan obat

Apoteker mengoreksi Apoteker Apoteker Penjelasan Petugas


obat yang telah menyerahkan obat kepada keluarga memberi paraf
menyerahkan
dikemas dan diberi yang telah dikoreksi / pasien tentang setiap lembar
obat kepada cara
etiket sesuai dengan 7 sesuai dengan 7 resep untuk
pasien mengkonsumsi obat yang telah
benar benar ke bagian obat, efek diserahkan pada
penyerahan obat samping obat kolom TRES
Modus Kegagalan
dan cara
Modus Kegagalan Modus Kegagalan a. Pemakaian obat penyimpanan
Modus Kegagalan
tidak sesuai cara obat
Apoteker tidak Apoteker salah pakai Petugas tidak
melakukan koreksi menyerahkan obat Modus memberikan paraf
yang telah dikoreksi b. Kejadian nyaris Kegagalan pada setiap lembar
obat yang telah
sesuai dengan 7 cedera (terdapat resep untuk obat
dikemas dan diberi Pasien salah
interaksi obat) yang telah diserahkan
etiket sesuai dengan benar ke bagian
cara pakai pada kolom TRES
7 benar penyerahan obat c. Salah Pasien
obat
16
Hasil Brainstorming Modus Kegagalan, Potensial Dampak Kegagalan Dan Penyebab Kegagalan
Sub Proses Modus Potensial Dampak Potensial Penyebab
No Proses
Kegiatan Kegagalan Kegagalan Kegagalan
1. Penulisan resep Penulisan resep oleh Tulisan dokter tidak Regulasi tentang penulisan resep tidak ada /
dari Instalasi dokter terbaca Salah obat, salah bentuk sediaan, tidak dipatuhi
Rawat Jalan dan salah rute pemberian Petugas farmasi tidak kompeten membaca
Rawat Inap tulisan dokter
Dokter salah menulis Salah pasien Dokter tidak melakukan verifikasi identifikasi
identitas pasien pasien
Dokter salah menulis Salah obat Dokter tidak melakukan verifikasi nama obat
nama obat
Dokter salah menulis Salah dosis pemberian Dokter tidak melakukan verifikasi data / tidak
dosis obat mempertimbangkan pasien dengan parameter
spesifik (misal : gagal fungsi ginjal, hepar,
adanya alergi)
Dokter tidak mengetahui dosis obat
Dokter salah menulis Salah cara pakai obat Dokter tidak mengetahui interaksi obat,
cara pakai obat incompatibility, dan kontra indikasi obat
Resep dibawa/
diserahkan ke depo
17
farmasi
Hasil Brainstorming Modus Kegagalan, Potensial Dampak Kegagalan Dan Penyebab Kegagalan
Potensial Dampak Potensial Penyebab
No Proses Sub Proses Kegiatan Modus Kegagalan
Kegagalan Kegagalan
2. Penerimaan Deteksi identitas pasien (nama, Kegagalan mendeteksi identitas Pasien mendapatkan Petugas tidak melakukan skrining identitas
resep di status penjamin, kelengkapan pasien (salah nama pasien / obat dengan waktu pasien, resep langsung diletakkan di kotak, tidak
pelayanan persyaratan penjamin) tertukar resep pasien) tunggu yang lama, ada tatap muka, tidak ada komunikasi
farmasi proses lain tidak berjalan Tidak ada petugas jaga di loket penerimaan resep

3. Skrining / Petugas memeriksa kelengkapan Petugas tidak melakukan Salah obat, salah cara Petugas tidak melakukan pemeriksaan resep
validasi resep dengan 7 benar pemeriksaan resep dengan 7 pemberian, salah pasien dengan 7 benar secara lengkap
benar
Konfirmasi ke dokter apabila Petugas tidak melakukan Salah obat, salah cara Petugas tidak melakukan konfirmasi
tulisan tidak terbaca, obat kosong konfirmasi pemberian, salah pasien
dalam persediaan atau tidak
sesuai dengan 7 benar
Petugas mendeteksi cara Petugas salah mendeteksi cara Salah cara penggunaan Petugas tidak teliti dalam mendeteksi cara
penggunaan obat penggunaan obat obat penggunaan obat
Petugas menghitung dosis masing- Petugas salah menghitung Salah dosis obat Petugas salah menghitung dosis saat meracik
masing obat racikan dosis obat
Petugas menghitung total biaya Petugas salah memasukkan Salah menghitung total Petugas tidak teliti dalam memasukkan data
obat dalam resep dan menginput data biaya pasien
data dalam modul SIM Farmasi Petugas tidak teliti dalam menghitung total biaya

Petugas memberi paraf setiap Petugas tidak memberikan Proses skrining / validasi Petugas tidak teliti dalam mengkaji proses
lembar resep yang telah diskrining paraf pada setiap lembar resep tidak lengkap skrining 18
pada kolom TRES yang telah diskrining
Hasil Brainstorming Modus Kegagalan, Potensial Dampak Kegagalan Dan Penyebab Kegagalan
Potensial
Sub Proses Modus Potensial Penyebab
No Proses Dampak
Kegiatan Kegagalan Kegagalan
Kegagalan
4. Penyerahan resep Petugas menyerahkan Petugas salah menyerahkan Salah pasien Petugas tidak melakukan
kepada bagian resep ke bagian peracikan resep ke bagian peracikan pengecekan kembali atas
peracikan sesuai urutannya resep yang diserahkan
Petugas Petugas tidak Resep terlambat Petugas tidak mengetahui
menginformasikan resep menginformasikan resep disiapkan bahwa resep cito harus segera
yang bertuliskan “CITO” yang bertuliskan “CITO” diinformasikan
untuk segera disiapkan untuk segera disiapkan
5. Penyiapan obat di Petugas mengambil obat Obat yang diambil tidak Salah obat Petugas salah mengambil obat
pelayanan farmasi sesuai
Obat yang diambil kadaluarsa
Petugas menyiapkan dan Obat yang diracik tidak Salah obat, salah Petugas salah meracik obat
meracik obat yang telah sesuai dosis
disiapkan
Petugas memberi paraf Petugas tidak memberikan Proses penyiapan Petugas tidak teliti dalam
setiap lembar resep yang paraf pada setiap lembar obat tidak melakukan penyiapan obat
telah diracik pada kolom resep yang telah diracik lengkap
19
TRES pada kolom TRES
Hasil Brainstorming Modus Kegagalan, Potensial Dampak Kegagalan Dan Penyebab Kegagalan
Potensial
Sub Proses Modus Potensial Penyebab
No Proses Dampak
Kegiatan Kegagalan Kegagalan
Kegagalan
6. Pengemas Petugas memeriksa obat yang telah Pengecekan tidak sesuai Salah Petugas tidak melakukan pemeriksaan resep dengan 7
an dan selesai diracik dan mencocokkan pasien benar secara lengkap
pembuatan kesesuaian obat dalam lembar resep Petugas tidak memeriksa ulang kesesuaian obat dengan
etiket di dengan 7 benar resep
pelayanan Petugas mengemas obat yang telah Pengemasan obat tidak Salah cara Petugas salah menulis identitas pada etiket
farmasi diperiksa dan sesuai dengan 7 benar sesuai pemberian Petugas salah menulis aturan pakai pada etiket
Petugas salah memasukkan obat pada tempat obat
pasien lain
Petugas salah menempel etiket obat
Petugas membuat etiket pada obat Petugas salah membuat Salah Petugas tidak teliti dalam melengkapi pembuatan etiket
yang telah dikemas sesuai dengan 7 etiket pasien
benar
Petugas menyiapkan obat racikan Obat racikan tidak Salah obat Petugas salah mempersiapkan obat sesuai dosis yang
sesuai dosis yang sudah dihitung sesuai sudah dihitung
Petugas salah mengambil obat yang akan diracik
Obat yang akan diracik kadaluarsa
Petugas memberi paraf setiap Petugas tidak Proses Petugas tidak teliti dalam melakukan pemberian etiket
lembar resep yang telah diberi etiket memberikan paraf setiap pemberian
20
pada kolom TRES lembar resep yang telah etiket tidak
Hasil Brainstorming Modus Kegagalan, Potensial Dampak Kegagalan Dan Penyebab Kegagalan
Potensial
Sub Proses Modus Potensial Penyebab
No Proses Dampak
Kegiatan Kegagalan Kegagalan
Kegagalan
7. Koreksi oleh Apoteker mengoreksi obat yang telah Apoteker tidak melakukan koreksi Salah pasien, salah Apoteker tidak melakukan koreksi obat sesuai
apoteker dikemas dan diberi etiket sesuai dengan 7 obat yang telah dikemas dan obat dengan 7 benar
sebelum benar diberi etiket sesuai dengan 7
penyerahan benar
obat Apoteker menyerahkan obat yang telah Apoteker salah menyerahkan obat Salah pasien, salah Apoteker tidak membaca etiket
dikoreksi sesuai dengan 7 benar ke bagian yang telah dikoreksi sesuai obat
penyerahan obat dengan 7 benar ke bagian
penyerahan obat
8. Penyerahan Apoteker menyerahkan obat kepada Pemakaian obat tidak sesuai cara Salah cara pakai Petugas tidak memberikan penjelasan kepada
obat ke pasien pakai obat pasien tentang obat yang diterima (kegunaan,
pasien cara pakai, efek samping, cara penggunaan)
Kejadian nyaris cedera (terdapat Alergi terhadap Petugas tidak memberikan penjelasan kepada
interaksi obat) obat pasien tentang interaksi obat yang diterima
Salah pasien Salah pasien Petugas menyerahkan obat pada pasien lain
Penjelasan kepada keluarga / pasien Pasien salah cara pakai obat Alergi terhadap Petugas tidak memberikan penjelasan kepada
tentang cara mengkonsumsi obat, efek obat pasien tentang obat yang diterima (kegunaan,
samping obat dan cara penyimpanan obat cara pakai, efek samping, cara penggunaan)
Petugas memberi paraf setiap lembar Petugas tidak memberikan paraf Proses penyerahan Petugas tidak teliti dalam proses melakukan
resep untuk obat yang telah diserahkan pada setiap lembar resep untuk obat tidak lengkap penyerahan obat
pada kolom TRES obat yang telah diserahkan pada 21
• Melakukan perhitungan Risk Priority Number (RPN) dari tiap potensial modus kegagalan dan
potensial dampak kegagalan pada lembar kerja FMEA dengan menggunakan rumus:

RPN = Severity x Occurance x Detectability

• Menjumlahkan RPN pada masing-masing potensial modus kegagalan


• Menentukan cut-off point sebesar > 45 sebagai dasar dalam mengembangkan langkah berikutnya
• Nilai dibawah cut off point tidak memerlukan tindakan segera kecuali tersedia waktu .
• Nilai di atas cut off point, harus dilakukan eksplorasi.
• Menyusun RPN yang telah dihitung dari nilai tertinggi sampai nilai terendah
• Menentukan prioritas untuk langkah berikutnya berdasarkan urutan RPN.
22
Modifikasi Kriteria Evaluasi dan Sistem Peringkat untuk Severity of Effects dalam FMEA
Deskripsi Definisi Nilai
Berbahaya a. Kegagalan menyebabkan kematian atau kecacatan 5
b. Kematian atau kerugian permanen terhadap fungsi organ tubuh (sensorik, motoric, psikologi, atau intelektual),
bunuh diri, pemerkosaan, reaksi transfusi, operasi pada bagian atau pada pasien yang salah, pemberian bayi pada
orang tua yang salah
c. Kematian; atau perawatan 3 atau lebih pengunjung
d. Kematian; atau perawatan 3 atau lebih staf
e. Kerusakan sama dengan atau lebih dari $250000
Tinggi a. Kegagalan menyebabkan kerugian yang lebih besar terhadap pasien 4
b. Kerugian terhadap fungsi organ tubuh (sensorik, motoric, psikologi, atau intelektual) diperlukan operasi lebih
lanjut, perpanjangan hari rawat untuk 3 atau lebih pasien, peningkatan level pelayanan untuk 3 atau lebih pasien
c. Perawatan untuk 1 atau 2 pengunjung
d. Perawatan 1 atau 2 staf atau 3 atau lebih, dan terjadi kecelakaan kerja
Sedang a. Kegagalan dapat mempengaruhi proses pelayanan kesehatan tetapi menimbulkan kerugian minor 3
b. Perpanjangan hari rawat atau perpanjangan kualitas pelayanan untuk 1 atau 2 pasien
c. Evaluasi dan penanganan untuk 1 atau 2 pengunjung
d. Pengeluaran medis, kehilangan waktu atau ada kecelakaan kerja untuk 1 atau 2 staf
e. Kerusakan lebih dari $10000 tetapi kurang dari $100000
Rendah a. Kegagalan yang tidak disadari oleh pasien dan tidak menimbulkan dampak dalam pelayanan kesehatan 2
b. Pasien tidak cedera, atau tidak adanya perpanjangan hari rawat
c. Evaluasi dan tidak dibutuhkan penanganan untuk pengunjung
d. Staf hanya penanganan ringan tanpa kerugian waktu atau tidak menimbulkan kecelakaan kerja
e. Kerusakan kurang dari $10000 atau tanpa menimbulkan dampak terhadap pasien
Tidak ada Tidak ada efek 1 23
Modifikasi Kriteria Evaluasi dan Sistem Peringkat untuk Occurence dalam
FMEA
Deskripsi Definisi Nilai
Sangat sering : Hampir sering muncul dalam waktu yang relatif singkat (mungkin 5
Kegagalan hampir tidak bisa terjadi setiap bulan)
dihindari
Sering : Kemungkinan akan muncul 4
Kegagalan berulang (dapat terjadi beberapa kali dalam satu tahun )

Sedang : Kemungkinan akan muncul 3


Kegagalan kadang-kadang (dapat terjadi beberapa kali dalam 1 - 2 tahun)

Jarang : Jarang terjadi 2


Kegagalan jarang (dapat terjadi dalam 2 - 5 tahun)

Sangat jarang : Sangat jarang terjadi 1


Kegagalan hampir tidak pernah (dapat terjadi dalam 5 - 30 tahun)
ada 24
Modifikasi Kriteria Evaluasi dan Sistem Peringkat untuk Detection dalam FMEA

Deskripsi Probabilitas terdeteksi Definisi Nilai


Hampir tidak 0 dari 10 Deteksi tidak mungkin terjadi dimanapun 5
terdeteksi

Rendah 2 dari 10 Tidak mungkin dideteksi 4

Sedang 5 dari 10 Kemungkinan cukup terdeteksi 3

Tinggi 7 dari 10 Mungkin terdeteksi 2

Pasti 10 dari 10 Hampir selalu terdeteksi langsung 1


terdeteksi
25
HASIL PERHITUNGAN RPN
Potensial dampak Potensial penyebab
No Potensial modus kegagalan Severity Occurrence Detec tion RPN Priori tas
kegagalan kegagalan
Petugas tidak melakukan Petugas tidak melakukan
Salah obat, salah cara
1 pemeriksaan resep dengan pemeriksaan resep dengan 5 5 3 75 I
pemberian, salah pasien
7 benar 7 benar secara lengkap
Obat yang diracik tidak
2 Salah obat, salah dosis Petugas salah meracik obat 5 3 5 75 II
sesuai
Petugas tidak melakukan
3 Pengecekan tidak sesuai Salah pasien pemeriksaan resep dengan 5 5 3 75 III
7 benar secara lengkap

Petugas tidak melakukan Salah obat, salah cara Petugas tidak melakukan
4 5 3 4 60 IV
konfirmasi pemberian, salah pasien konfirmasi

Petugas tidak teliti dalam


Petugas salah mendeteksi Salah cara penggunaan
5 mendeteksi cara 5 3 4 60 V
cara penggunaan obat obat
penggunaan obat
Petugas salah menghitung Petugas salah menghitung
6 Salah dosis obat 5 3 4 60 VI
dosis obat dosis saat meracik
Petugas tidak memberikan
Kejadian nyaris cedera penjelasan kepada pasien
7 Alergi terhadap obat 5 4 3 60 VII
(terdapat interaksi obat) tentang interaksi obat yang
diterima

Petugas salah mengambil


8 Obat racikan tidak sesuai Salah obat 5 2 5 50 VIII
obat yang akan diracik
26
HASIL PERHITUNGAN RPN
Potensial dampak Potensial penyebab
No Potensial modus kegagalan Severity Occurrence Detec tion RPN Priori tas
kegagalan kegagalan
Petugas tidak memberikan paraf Petugas tidak teliti
Proses skrining / validasi
9 pada setiap lembar resep yang dalam mengkaji proses 5 3 3 45 IX
tidak lengkap
telah diskrining skrining
Petugas tidak
Petugas salah menyerahkan resep melakukan pengecekan
10 Salah pasien 5 3 3 45 X
ke bagian peracikan kembali atas resep yang
diserahkan
Petugas salah
11 Obat yang diambil tidak sesuai Salah obat 5 3 3 45 XI
mengambil obat
Petugas tidak memberikan paraf Petugas tidak teliti
Proses penyiapan obat
12 pada setiap lembar resep yang dalam melakukan 5 3 3 45 XII
tidak lengkap
telah diracik pada kolom TRES penyiapan obat
Petugas salah
13 Pengemasan obat tidak sesuai Salah cara pemberian 5 3 3 45 XIII
menempel etiket obat
Petugas tidak memberikan paraf Petugas tidak teliti
Proses pemberian etiket
14 setiap lembar resep yang telah dalam melakukan 5 3 3 45 XIV
tidak lengkap
diberi etiket pada kolom TRES pemberian etiket
Apoteker tidak melakukan koreksi Apoteker tidak
15 obat yang telah dikemas dan diberi Salah pasien, salah obat melakukan koreksi obat 5 3 3 45 XV
etiket sesuai dengan 7 benar sesuai dengan 7 benar
Apoteker salah menyerahkan obat
yang telah dikoreksi sesuai Apoteker tidak
16 Salah pasien, salah obat 5 3 3 45 XVI
dengan 7 benar ke bagian membaca etiket
penyerahan obat
Petugas tidak memberikan paraf Petugas tidak teliti
pada setiap lembar resep untuk Proses penyerahan tidak dalam proses
17 5 3 3 45 XVII
obat yang telah diserahkan pada lengkap melakukan penyerahan
kolom TRES obat 27
• Menyusun rencana pengembangan action plan pada lembar
action plan.
• Menentukan rekomendasi serta tindakan sesuai dengan
prioritas RPN yang telah disusun dari nilai tertinggi sampai
nilai terendah.

28
PENGEMBANGAN ACTION PLAN
No Potensial Penyebab Kegagalan Action Plan Penanggung Jawab Waktu
1. Petugas tidak melakukan pemeriksaan a. Merubah blangko resep dengan menambahkan Ka Instalasi Farmasi Setiap saat
resep dengan 7 benar secara lengkap ceklist pengkajian resep sesuai dengan 7 benar
b. Meningkatkan ketelitian petugas dalam penerimaan
obat melalui double checking
2. Petugas salah meracik obat Meningkatkan ketelitian petugas dalam penerimaan obat Ka Instalasi Farmasi Setiap saat
dengan cara double checking
3. Petugas tidak melakukan konfirmasi Meningkatkan ketelitian petugas dengan melakukan Ka Instalasi Farmasi Setiap saat
konfirmasi atas pesanan dokter yang tidak lengkap dan
tidak terbaca
4. Petugas tidak teliti dalam mendeteksi Memenuhi petugas dengan referensi tentang penggunaan Ka Instalasi Farmasi Setiap saat
cara penggunaan obat obat
5. Petugas salah menghitung dosis saat Melaksanakan pelatihan bagi petugas khususnya petugas Ka Instalasi Farmasi Sesuai SAP unit
meracik dispensing obat IFRS
6. Petugas tidak memberikan penjelasan Menyediakan alat bantu untuk mengidentifikasi interaksi Ka Instalasi Farmasi Januari 2015
kepada pasien tentang interaksi obat obat melalui SIM RS
yang diterima
7. Petugas salah mengambil obat yang akan Meningkatkan ketelitian petugas dengan cara double Ka Instalasi Farmasi Setiap saat
diracik checking dispensing/peracikan obat

8. Petugas tidak teliti dalam mengkaji Meningkatkan ketelitian petugas dengan melaksanakan Ka Instalasi Farmasi Setiap saat
proses skrining pengkajian dan verifikasi peresepan

29
PENGEMBANGAN ACTION PLAN

No Potensial Penyebab Kegagalan Action Plan Penanggung Jawab Waktu

9. Petugas tidak melakukan pengecekan Meningkatkan ketelitian petugas dengan melaksanakan Ka Instalasi Farmasi Setiap saat
kembali atas resep yang diserahkan double check pada saat penyerahan obat

10. Petugas salah mengambil obat Mengatur penataan, penyimpanan dan pelabelan obat Ka Instalasi Farmasi Setiap saat
dengan rapi dan jelas
11. Petugas tidak teliti dalam melakukan Meningkatkan ketelitian petugas dengan melaksanakan Ka Instalasi Farmasi Setiap saat
penyiapan obat double check pada saat penyiapan obat

12. Petugas salah menempel etiket obat Meningkatkan ketelitian petugas dengan melaksanakan Ka Instalasi Farmasi Setiap saat
double check pada saat menempelkan etiket obat
13. Petugas tidak teliti dalam melakukan Meningkatkan ketelitian petugas dengan melaksanakan Ka Instalasi Farmasi Setiap saat
pemberian etiket double check pada saat pemberian etiket berdasarkan
identifikasi pasien (nama dan tanggal lahir)
14. Apoteker tidak melakukan koreksi obat Meningkatkan ketelitian petugas dengan menambah Ka Instalasi Farmasi Setiap saat
sesuai dengan 7 benar petugas sesuai dengan beban kerja sehingga dapat
melakukan koreksi obat sesuai dengan 7 benar
15. Apoteker tidak teliti dalam membaca Meningkatkan ketelitian petugas dengan menambah Ka Instalasi Farmasi Setiap saat
etiket petugas sesuai dengan beban kerja
16. Petugas tidak teliti dalam proses Meningkatkan ketelitian petugas dengan melaksanakan Ka Instalasi Farmasi Setiap saat
melakukan penyerahan obat pengkajian dan verifikasi obat yang akan diserahkan 30
PLAN DO CHECK ACTION (PDCA)

FORM PDCA (Plan Do Check Action):


Petugas tidak melakukan pemeriksaan resep dengan 7 benar secara lengkap

PLAN
1. Perubahan blangko resep dengan menambahkan ceklist pengkajian resep sesuai dengan 7 benar
2. Peningkatan ketelitian petugas dalam seluruh proses melalui double checking

Diharapkan dapat menghasilkan :


1. Menurunnya angka medication error di RS
2. Meningkatnya kepuasan pasien

DO
Pelaksanaan ceklist pengkajian resep dan double checking pada setiap tahap proses pelayanan farmasi

CHECK
Monitoring pelaksananaan, cek dan ukur hasil perubahan

ACTION
Penerbitan resep baru
31
PERUBAHAN BLANGKO RESEP

RESEP LAMA RESEP BARU

32
• Perhitungan dilakukan secara berkala sesuai batas selama 12 bulan

UJI COBA PROSES BARU


a. Tim mengimplementasikan redesain dalam skala kecil, memonitor hasilnya,
dan melakukan redesain sesuai kebutuhan jika diimplementasikan dalam
skala besar
b. Mengumpulkan umpan balik dari staf yang terlibat dalam proses di skala kecil
tersebut
c. Mempertimbangkan pre dan post survey staf yang terlibat dalam uji coba
proses baru sehingga didapatkan informasi tentang bagaimana kelompok
membandingkan proses sebelum dan sesudah redesain
33
Rekomendasi Pelaksanaan FMEA di Instalasi Farmasi

PROSEDUR :
1. Merubah blangko resep dengan menambahkan ceklist pengkajian resep sesuai
dengan 7 benar
2. Menyusun kebijakan yang terdiri dari:
a. Kebijakan tentang pengelolaan resep ke farmasi
b. Kebijakan tentang penulisan resep
c. Kebijakan tentang penulisan identitas pasien di rumah sakit yang baik dan
benar
3. Menyediakan alat bantu untuk mengidentifikasi interaksi obat melalui SIM RS
4. Mengatur letak dan pelabelan obat dengan rapi dan jelas

34
Rekomendasi Pelaksanaan FMEA di Instalasi Farmasi

SDM :
1. Meningkatkan ketelitian petugas dalam proses penerimaan, penyiapan, dispensing/ peracikan,
penempelan dan pemberian etiket, serta penyerahan obat, melalui double checking
2. Meningkatkan ketelitian petugas dengan melakukan konfirmasi atas pesanan dokter yang tidak
lengkap dan tidak terbaca serta dalam melaksanakan pengkajian dan verifikasi peresepan
3. Melaksanakan pelatihan bagi petugas khususnya petugas dispensing obat
4. Memenuhi petugas dengan referensi tentang penggunaan obat
5. Meningkatkan ketelitian petugas dalam membawa resep dengan dibekali buku serah terima yang
menunjukkan identitas resep pasien
6. Meningkatkan komunikasi antara petugas dengan pasien dari setiap tindakan yang akan dilakukan
misalnya saat serah terima obat
7. Perlu adanya refreshing sistem dan SPO kepada petugas untuk menghindari kesalahan atau petugas
yang tidak mentaati prosedur yang telah ditetapkan
8. Meningkatkan ketelitian dokter dalam penulisan resep dengan cara selalu didampingi perawat
(perawat selalu mengingatkan jika dokter lupa atau kurang jelas dalam menulis resep) sehingga
kedepannya dapat diupayakan penulisan resep secara elektronik yang terhubung ke SIM RS
35
SARAN

1. Seluruh anggota tim perlu dilatih dengan beberapa metode lain


untuk mengembangkan ide dalam menentukan proses dan sub
proses yang dianalisis
2. Perlu waktu yang cukup dalam mengimplementasikan seluruh
langkah FMEA
3. Perlu dukungan penuh dari manajemen RSUD Kabupaten Sidoarjo
kepada Tim Pengendali Mutu untuk mendesiminasikan metode
FMEA agar dapat diimplementasikan pada seluruh unit kerja di
RSUD Kabupaten Sidoarjo

36

Anda mungkin juga menyukai