KESALAHAN
MEDIKASI
59%
2
DATA KNC DISPENSING SEDIAAN FARMASI
TAHUN 2013 s/d JUNI 2014
F
A 12
R 12
M 10
A 8
SALAH OBAT
S 6 SALAH KETIK
SALAH BACA
I
4
2
2 1 1
0 0
0
2013 2014
3
Tingginya angka medication error di RSUD Kabupaten Sidoarjo
4
Teknik proaktif
untuk mendeteksi
dan mereduksi Metodologi untuk mengidentifikasi
suatu kesalahan potensi kegagalan pada sistem, desain,
(Spath, 2003) proses dan atau pelayanan serta
merekomendasikan tindakan korektif Metode yang digunakan
untuk memperbaiki kegagalan sebelum untuk mengidentifikasi
sampai kepada pelanggan (Stamatis, dan menganalisis suatu
2003). kegagalan dan
akibatnya untuk
menghindari
krmungkinan kegagalan
yang terjadi
(McDermott, 2009)
5
Alur Pelayanan Analisa Risiko
dengan Failure Menurunnya
Obat Pasien
Mode and angka Perubahan
Rawat Jalan dan
Rawat Inap di Effeck Analysis medication prosedur
Instalasi Farmasi error
(FMEA)
6
7
Alur Pelayanan Obat Pasien Rawat Jalan
dan Rawat Inap di Instalasi Farmasi
8
PEMBENTUKAN TIM FMEA
10
Langkah 4 :
11
Proses 1 : Penulisan Resep di Instalasi Proses 2 : Penerimaan Resep di Pelayanan
Rawat Jalan dan Rawat Inap Farmasi
5 6
1 2 3 4
Petugas Petugas
Petugas Konfirmasi ke Petugas Petugas menghitung
dokter apabila memberi paraf
memeriksa mendeteksi menghitung total biaya obat setiap lembar
tulisan tidak
kelengkapan resep terbaca, obat
cara dosis masing- dalam resep resep yang telah
penggunaan dan menginput diskrining pada
dengan 7 benar kosong dalam masing obat data dalam
persediaan atau obat kolom TRES
racikan modul SIM
tidak sesuai Farmasi
dengan 7 benar Modus Kegagalan
Modus Kegagalan Modus Kegagalan Modus Kegagalan
Modus Kegagalan Petugas tidak
Petugas tidak Petugas salah Petugas salah memberikan
Modus Kegagalan
melakukan mendeteksi menghitung Petugas salah paraf pada
Petugas tidak cara dosis obat memasukkan setiap lembar
pemeriksaan resep
melakukan data resep yang telah
dengan 7 benar
konfirmasi diskrining
13
Proses 4 : Penyerahan resep kepada Proses 5 : Penyiapan obat di pelayanan
bagian peracikan farmasi
14
• Proses 6 : Pengemasan dan pembuatan etiket di pelayanan farmasi
5
1 2 3 4
3. Skrining / Petugas memeriksa kelengkapan Petugas tidak melakukan Salah obat, salah cara Petugas tidak melakukan pemeriksaan resep
validasi resep dengan 7 benar pemeriksaan resep dengan 7 pemberian, salah pasien dengan 7 benar secara lengkap
benar
Konfirmasi ke dokter apabila Petugas tidak melakukan Salah obat, salah cara Petugas tidak melakukan konfirmasi
tulisan tidak terbaca, obat kosong konfirmasi pemberian, salah pasien
dalam persediaan atau tidak
sesuai dengan 7 benar
Petugas mendeteksi cara Petugas salah mendeteksi cara Salah cara penggunaan Petugas tidak teliti dalam mendeteksi cara
penggunaan obat penggunaan obat obat penggunaan obat
Petugas menghitung dosis masing- Petugas salah menghitung Salah dosis obat Petugas salah menghitung dosis saat meracik
masing obat racikan dosis obat
Petugas menghitung total biaya Petugas salah memasukkan Salah menghitung total Petugas tidak teliti dalam memasukkan data
obat dalam resep dan menginput data biaya pasien
data dalam modul SIM Farmasi Petugas tidak teliti dalam menghitung total biaya
Petugas memberi paraf setiap Petugas tidak memberikan Proses skrining / validasi Petugas tidak teliti dalam mengkaji proses
lembar resep yang telah diskrining paraf pada setiap lembar resep tidak lengkap skrining 18
pada kolom TRES yang telah diskrining
Hasil Brainstorming Modus Kegagalan, Potensial Dampak Kegagalan Dan Penyebab Kegagalan
Potensial
Sub Proses Modus Potensial Penyebab
No Proses Dampak
Kegiatan Kegagalan Kegagalan
Kegagalan
4. Penyerahan resep Petugas menyerahkan Petugas salah menyerahkan Salah pasien Petugas tidak melakukan
kepada bagian resep ke bagian peracikan resep ke bagian peracikan pengecekan kembali atas
peracikan sesuai urutannya resep yang diserahkan
Petugas Petugas tidak Resep terlambat Petugas tidak mengetahui
menginformasikan resep menginformasikan resep disiapkan bahwa resep cito harus segera
yang bertuliskan “CITO” yang bertuliskan “CITO” diinformasikan
untuk segera disiapkan untuk segera disiapkan
5. Penyiapan obat di Petugas mengambil obat Obat yang diambil tidak Salah obat Petugas salah mengambil obat
pelayanan farmasi sesuai
Obat yang diambil kadaluarsa
Petugas menyiapkan dan Obat yang diracik tidak Salah obat, salah Petugas salah meracik obat
meracik obat yang telah sesuai dosis
disiapkan
Petugas memberi paraf Petugas tidak memberikan Proses penyiapan Petugas tidak teliti dalam
setiap lembar resep yang paraf pada setiap lembar obat tidak melakukan penyiapan obat
telah diracik pada kolom resep yang telah diracik lengkap
19
TRES pada kolom TRES
Hasil Brainstorming Modus Kegagalan, Potensial Dampak Kegagalan Dan Penyebab Kegagalan
Potensial
Sub Proses Modus Potensial Penyebab
No Proses Dampak
Kegiatan Kegagalan Kegagalan
Kegagalan
6. Pengemas Petugas memeriksa obat yang telah Pengecekan tidak sesuai Salah Petugas tidak melakukan pemeriksaan resep dengan 7
an dan selesai diracik dan mencocokkan pasien benar secara lengkap
pembuatan kesesuaian obat dalam lembar resep Petugas tidak memeriksa ulang kesesuaian obat dengan
etiket di dengan 7 benar resep
pelayanan Petugas mengemas obat yang telah Pengemasan obat tidak Salah cara Petugas salah menulis identitas pada etiket
farmasi diperiksa dan sesuai dengan 7 benar sesuai pemberian Petugas salah menulis aturan pakai pada etiket
Petugas salah memasukkan obat pada tempat obat
pasien lain
Petugas salah menempel etiket obat
Petugas membuat etiket pada obat Petugas salah membuat Salah Petugas tidak teliti dalam melengkapi pembuatan etiket
yang telah dikemas sesuai dengan 7 etiket pasien
benar
Petugas menyiapkan obat racikan Obat racikan tidak Salah obat Petugas salah mempersiapkan obat sesuai dosis yang
sesuai dosis yang sudah dihitung sesuai sudah dihitung
Petugas salah mengambil obat yang akan diracik
Obat yang akan diracik kadaluarsa
Petugas memberi paraf setiap Petugas tidak Proses Petugas tidak teliti dalam melakukan pemberian etiket
lembar resep yang telah diberi etiket memberikan paraf setiap pemberian
20
pada kolom TRES lembar resep yang telah etiket tidak
Hasil Brainstorming Modus Kegagalan, Potensial Dampak Kegagalan Dan Penyebab Kegagalan
Potensial
Sub Proses Modus Potensial Penyebab
No Proses Dampak
Kegiatan Kegagalan Kegagalan
Kegagalan
7. Koreksi oleh Apoteker mengoreksi obat yang telah Apoteker tidak melakukan koreksi Salah pasien, salah Apoteker tidak melakukan koreksi obat sesuai
apoteker dikemas dan diberi etiket sesuai dengan 7 obat yang telah dikemas dan obat dengan 7 benar
sebelum benar diberi etiket sesuai dengan 7
penyerahan benar
obat Apoteker menyerahkan obat yang telah Apoteker salah menyerahkan obat Salah pasien, salah Apoteker tidak membaca etiket
dikoreksi sesuai dengan 7 benar ke bagian yang telah dikoreksi sesuai obat
penyerahan obat dengan 7 benar ke bagian
penyerahan obat
8. Penyerahan Apoteker menyerahkan obat kepada Pemakaian obat tidak sesuai cara Salah cara pakai Petugas tidak memberikan penjelasan kepada
obat ke pasien pakai obat pasien tentang obat yang diterima (kegunaan,
pasien cara pakai, efek samping, cara penggunaan)
Kejadian nyaris cedera (terdapat Alergi terhadap Petugas tidak memberikan penjelasan kepada
interaksi obat) obat pasien tentang interaksi obat yang diterima
Salah pasien Salah pasien Petugas menyerahkan obat pada pasien lain
Penjelasan kepada keluarga / pasien Pasien salah cara pakai obat Alergi terhadap Petugas tidak memberikan penjelasan kepada
tentang cara mengkonsumsi obat, efek obat pasien tentang obat yang diterima (kegunaan,
samping obat dan cara penyimpanan obat cara pakai, efek samping, cara penggunaan)
Petugas memberi paraf setiap lembar Petugas tidak memberikan paraf Proses penyerahan Petugas tidak teliti dalam proses melakukan
resep untuk obat yang telah diserahkan pada setiap lembar resep untuk obat tidak lengkap penyerahan obat
pada kolom TRES obat yang telah diserahkan pada 21
• Melakukan perhitungan Risk Priority Number (RPN) dari tiap potensial modus kegagalan dan
potensial dampak kegagalan pada lembar kerja FMEA dengan menggunakan rumus:
Petugas tidak melakukan Salah obat, salah cara Petugas tidak melakukan
4 5 3 4 60 IV
konfirmasi pemberian, salah pasien konfirmasi
28
PENGEMBANGAN ACTION PLAN
No Potensial Penyebab Kegagalan Action Plan Penanggung Jawab Waktu
1. Petugas tidak melakukan pemeriksaan a. Merubah blangko resep dengan menambahkan Ka Instalasi Farmasi Setiap saat
resep dengan 7 benar secara lengkap ceklist pengkajian resep sesuai dengan 7 benar
b. Meningkatkan ketelitian petugas dalam penerimaan
obat melalui double checking
2. Petugas salah meracik obat Meningkatkan ketelitian petugas dalam penerimaan obat Ka Instalasi Farmasi Setiap saat
dengan cara double checking
3. Petugas tidak melakukan konfirmasi Meningkatkan ketelitian petugas dengan melakukan Ka Instalasi Farmasi Setiap saat
konfirmasi atas pesanan dokter yang tidak lengkap dan
tidak terbaca
4. Petugas tidak teliti dalam mendeteksi Memenuhi petugas dengan referensi tentang penggunaan Ka Instalasi Farmasi Setiap saat
cara penggunaan obat obat
5. Petugas salah menghitung dosis saat Melaksanakan pelatihan bagi petugas khususnya petugas Ka Instalasi Farmasi Sesuai SAP unit
meracik dispensing obat IFRS
6. Petugas tidak memberikan penjelasan Menyediakan alat bantu untuk mengidentifikasi interaksi Ka Instalasi Farmasi Januari 2015
kepada pasien tentang interaksi obat obat melalui SIM RS
yang diterima
7. Petugas salah mengambil obat yang akan Meningkatkan ketelitian petugas dengan cara double Ka Instalasi Farmasi Setiap saat
diracik checking dispensing/peracikan obat
8. Petugas tidak teliti dalam mengkaji Meningkatkan ketelitian petugas dengan melaksanakan Ka Instalasi Farmasi Setiap saat
proses skrining pengkajian dan verifikasi peresepan
29
PENGEMBANGAN ACTION PLAN
9. Petugas tidak melakukan pengecekan Meningkatkan ketelitian petugas dengan melaksanakan Ka Instalasi Farmasi Setiap saat
kembali atas resep yang diserahkan double check pada saat penyerahan obat
10. Petugas salah mengambil obat Mengatur penataan, penyimpanan dan pelabelan obat Ka Instalasi Farmasi Setiap saat
dengan rapi dan jelas
11. Petugas tidak teliti dalam melakukan Meningkatkan ketelitian petugas dengan melaksanakan Ka Instalasi Farmasi Setiap saat
penyiapan obat double check pada saat penyiapan obat
12. Petugas salah menempel etiket obat Meningkatkan ketelitian petugas dengan melaksanakan Ka Instalasi Farmasi Setiap saat
double check pada saat menempelkan etiket obat
13. Petugas tidak teliti dalam melakukan Meningkatkan ketelitian petugas dengan melaksanakan Ka Instalasi Farmasi Setiap saat
pemberian etiket double check pada saat pemberian etiket berdasarkan
identifikasi pasien (nama dan tanggal lahir)
14. Apoteker tidak melakukan koreksi obat Meningkatkan ketelitian petugas dengan menambah Ka Instalasi Farmasi Setiap saat
sesuai dengan 7 benar petugas sesuai dengan beban kerja sehingga dapat
melakukan koreksi obat sesuai dengan 7 benar
15. Apoteker tidak teliti dalam membaca Meningkatkan ketelitian petugas dengan menambah Ka Instalasi Farmasi Setiap saat
etiket petugas sesuai dengan beban kerja
16. Petugas tidak teliti dalam proses Meningkatkan ketelitian petugas dengan melaksanakan Ka Instalasi Farmasi Setiap saat
melakukan penyerahan obat pengkajian dan verifikasi obat yang akan diserahkan 30
PLAN DO CHECK ACTION (PDCA)
PLAN
1. Perubahan blangko resep dengan menambahkan ceklist pengkajian resep sesuai dengan 7 benar
2. Peningkatan ketelitian petugas dalam seluruh proses melalui double checking
DO
Pelaksanaan ceklist pengkajian resep dan double checking pada setiap tahap proses pelayanan farmasi
CHECK
Monitoring pelaksananaan, cek dan ukur hasil perubahan
ACTION
Penerbitan resep baru
31
PERUBAHAN BLANGKO RESEP
32
• Perhitungan dilakukan secara berkala sesuai batas selama 12 bulan
PROSEDUR :
1. Merubah blangko resep dengan menambahkan ceklist pengkajian resep sesuai
dengan 7 benar
2. Menyusun kebijakan yang terdiri dari:
a. Kebijakan tentang pengelolaan resep ke farmasi
b. Kebijakan tentang penulisan resep
c. Kebijakan tentang penulisan identitas pasien di rumah sakit yang baik dan
benar
3. Menyediakan alat bantu untuk mengidentifikasi interaksi obat melalui SIM RS
4. Mengatur letak dan pelabelan obat dengan rapi dan jelas
34
Rekomendasi Pelaksanaan FMEA di Instalasi Farmasi
SDM :
1. Meningkatkan ketelitian petugas dalam proses penerimaan, penyiapan, dispensing/ peracikan,
penempelan dan pemberian etiket, serta penyerahan obat, melalui double checking
2. Meningkatkan ketelitian petugas dengan melakukan konfirmasi atas pesanan dokter yang tidak
lengkap dan tidak terbaca serta dalam melaksanakan pengkajian dan verifikasi peresepan
3. Melaksanakan pelatihan bagi petugas khususnya petugas dispensing obat
4. Memenuhi petugas dengan referensi tentang penggunaan obat
5. Meningkatkan ketelitian petugas dalam membawa resep dengan dibekali buku serah terima yang
menunjukkan identitas resep pasien
6. Meningkatkan komunikasi antara petugas dengan pasien dari setiap tindakan yang akan dilakukan
misalnya saat serah terima obat
7. Perlu adanya refreshing sistem dan SPO kepada petugas untuk menghindari kesalahan atau petugas
yang tidak mentaati prosedur yang telah ditetapkan
8. Meningkatkan ketelitian dokter dalam penulisan resep dengan cara selalu didampingi perawat
(perawat selalu mengingatkan jika dokter lupa atau kurang jelas dalam menulis resep) sehingga
kedepannya dapat diupayakan penulisan resep secara elektronik yang terhubung ke SIM RS
35
SARAN
36