Anda di halaman 1dari 35

PIODERMA

KEPANITRAAN KLINIK KULIT DAN KELAMIN


RSUD PASAR REBO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
2018
DEFINISI • Penyakit kulit yang disebabkan oleh
kuman (gram positif) Staphylococcus
atau Streptococcus atau oleh kedua-
duanya
ETIOLOGI Penyebab utama : Staphylococcus aureus,
Streptococcus B hemolyticus
Jarang : Staphylococcus epidermidis
(flora normal di kulit)
FAKTOR • Higiene yang kurang

PREDISPOSISI • Menurunnya daya tahan :


a. Kekurangan gizi
b. Anemia
c. Penyakit kronik
d. Neoplasma
e. Diabetes melitus
• Telah ada penyakit lain di kulit
epidermis rusak sehingga fungsi kulit
sebagai pelindung terganggu yang
memudahkan terjadinya infeksi
Pioderma primer

• Timbul pada kulit yang normal, gejala


klinik tertentu,
• Etiologi satu macam mikroorganisme

KLASIFIKASI Pioderma Sekunder


• Timbul pada pada kulit yang telah ada
penyakit kulit lainnya.
• Gambaran klinis tidak khas dan mengikuti
penyakit yang telah ada
• Tanda : pus, pustul, bula purulen, krusta
kuning kehijauan, pembesaran
KGB, leukositosis, dapat disertai demam
Pioderma Superficialis
Infeksi kulit mulai dari epidermis hingga dermis,
terdiri dari:
• Impetigo
• Folikulitia
• Furunkel
• Karbunkel

KLASIFIKASI
Furunkulosis
• Ektima
Pioderma Profunda
Infeksi kulit mulai dari dermis hingga jaringan
dibawahnya, terdiri dari:
• Erisipelas
• Selulitis
• Flegmon
• Hidradenitis
• Ulkus piogenik
• Abses kelenjar keringat
EKTIMA
EKTIMA • Ulkus superfisial dengan krusta
diatasnya disebabkan infeksi oleh
streptococcus.
• Etiologi: Streptococcus B hemolyticus
• Gejala klinis:
– Krusta tebal warna kuning,di tungkai bawah,
pada tempat relatif banyak mendapat
trauma
– Jika krusta diangkat tampak ulkus yang
dalam
EKTIMA Pengobatan
• Jika hanya sedikit,krusta diangkat diberi
salep antibiotik
• Kalau banyak diobati dengan antibiotik
sistemik

Diagnosa Banding
• Impetigo krustosa
PIONIKIA
PIONIKIA • Radang di sekitar kuku oleh piokokus
• Etiologi : S. aureus dan atau
Streptococcus. β hemolitycus
PIONIKIA Klinis :
- Riwayat trauma sebelumnya
- Muncul tanda radang di lipat kuku,
menjalar ke matriks & lempeng kuku
terbentuk abses subungual

Terapi :
- kompres dgn larutan antiseptik
- antibiotika sistemik
- ekstraksi kuku jika terdapat abses
subungual
ERISIPELAS
ERISIPELAS • Penyakit infeksi akut,biasanya
disebabkan oleh streptococcus ,gejala
utamanya ialah eritema berwarna
merah cerah dan berbatas tegas serta
disertai gejala kontitusi

• Etiologi: Staphylococcus B hemolyticus


ERISIPELAS Gejala klinis :
• Gejala konstitusi demam: demam,malaise
• Didahului trauma,predileksi di tungkai
bawah
• Kelainan kulit yang utama ialah eritema
yang berwarna merah cerah,berbatas
tegas dan pinggir-pinggirnya meninggi
dengan tanda-tanda radang akut.
• Dapat disertai edema,vesikel dan bula
• Terdapat leukositosis

Diagnosis banding:
Selulitis,pada penyakit ini terdapat infiltrat di
subkutan
ERISIPELAS
ERISIPELAS Pengobatan
• Istirahat
• Tungkai bawah dan kaki yang di serang
ditinggikan (elevasi)
• Sedikit lebih tinggi daripada letak
jantung
• Pengobatan sistemik: topikal diberikan
kompres terbuka dengan larutan
antiseptik. Jika terdapat edema
diberikan diuretika
FLEGMON DAN
SELULITIS
Erisipelas Selulitis Flegmon

Etiologi
Streptococcus B Hemolyticus

Gejala Demam, Malaise Demam, Malaise, Demam, Malaise,


Klinis Teraba hangat Teraba hangat

Predileksi Tungkai Bawah, daerah trauma Tungkai Bawah, Tungkai Bawah,


daerah trauma daerah trauma
Lesi • Eritema, merah cerah, batas Infiltrat difus di Infiltrat difus di
tegas, tepi meninggi, dengan subkutan, tanda subkutan dengan
tanda radang akut radang akut supurasi, tanda
• Dpt disertai edema, vesikel, radang akut
dan bula, Leukositosis
DD/ Selulitis Erisipelas -

Terapi • Antibiotik topikal dan sistemik • Antibiotik topikal • Antibiotik topikal dan
• Kompres antiseptik dan sistemik sistemik
• Diuretik, kaki ditinggikan • Kompres antiseptik • Kompres antiseptik
• Diuretik, kaki • Diuretik, kaki
ditinggikan ditinggikan
• Insisi
Erisipela Flegmon
s

Selulitis
ABSES
MULTIPEL
KELENJAR
KERINGAT
ABSES Infeksi pada kelenjar keringat berupa
MULTIPEL abses multipel, tidak nyeri, berbentuk
kubah
KELENJAR
Etiologi : Staphylococcus aureus
KERINGAT
Sering pada anak-anak
Faktor predisposisi:
• Daya tahan tubuh menurun
(malnutrisi, morbili, dll)
• Keringat yang banyak  sering
bersama-sama miliaria
ABSES Lesi kulit : nodus eritematosa, multipel,
MULTIPEL tidak nyeri, berbentuk kubah, lama
memecah
KELENJAR
KERINGAT DD/ : furunkulosis

Terapi : antibiotika topikal dan


sistemik
HIDRADENITIS
SUPURATIVA
HIDRADENITIS • Infeksi kelenjar apokrin
SUPURATIVA • Etiologi : S. aureus
• Predileksi : daerah banyak kelenjar
apokrin (ketiak, perineum)
HIDRADENITIS Klinis :

SUPURATIVA  Mengenai usia akil balik – dewasa


 Riwayat trauma sebelumnya
(keringat, deodoran, rambut ketiak
digunting)

 Gejala konstitusi : demam, malaise


 Lesi kulit : nodus dengan tanda
radang, kemudian melunak menjadi
abses → pecah → fistel
 Jika menahun ditemukan abses,
fistel, sinus yang multipel
 Disertai leukositosis

Diagnosis banding : skrofuloderma


HIDRADENITIS Terapi :
SUPURATIVA • antibiotika sistemik
• kompres
• Insisi
• eksisi kelenjar apokrin jika kronik residif
STAPHYLOCOCCAL SCALDED SKIN SYNDROME

SSSS
SSSS • Sinonim : Dermatitis eksfoliativa
neonatorum / Penyakit Ritter von
Rittershain
• Etiologi : S. aureus grup II faga 52, 55, 71

Mengenai
• Anak < 5 thn ok fungsi ginjal yang belum
sempurna untuk mengeksresikan
eksotoksin kuman
• Dewasa : kegagalan fungsi ginjal
gangguan imunologik
obat imunosupresif
Sumber infeksi di mata, telinga, hidung dan tenggorokan.

Kuman menghasilkan eksotoksin (epidermolin dan eksfoliatin)


yang bersifat epidermolisis, beredar di seluruh tubuh

Toksin sampai ke kulit

Lisis epidermis
Staphylococcal Manifestasi Klinis
Scalded Skin Demam tinggi

Syndrome Infeksi sal. nafas atas


(S.S.S.S) Lesi kulit : eritema mendadak di
muka, leher, ketiak, lipat pahaa
akhirnya seluruh tubuh menyeluruh
dalam 24 jam. Dalam 24 - 48 jam
kemudian muncul bula berdinding
kendur, tanda Nikolsky (+). Dalam 2-3
hr kemudian terjadi pengeriputan
spontan, pengelupasan kulit → erosif

Mengering disertai deskuamasi

Penyembuhan dalam 10 – 14 hari


tanpa sikatrik
31
Staphylococ • Komplikasi
septikemia
: selulitis, pneumonia,

cal Scalded • Laboratorium : bakteriologik dari


sumber infeksi
Skin (mata, THT), kuman
tidak ditemukan di
Syndrome kulit

(S.S.S.S) • Histopatologi : lepuh intraepidermal,


celah di stratum
granulosum, nekrosis sel
(-)
• DD/ : NET
• Prognosis : kematian bayi ; 1 – 10%
oleh karena
gangguan keseimbangan
cairan/elektrolit, sepsis
• PP : Darah : Leukositosis
32
Kultur dan tes resistensi
Staphylococ 1. Penisilin dan semisintetiknya :

cal Scalded
Ampisilin : 4 x 500 mg/hr
Amoksisilin : 4 x 500 mg/hr
Skin Golongan obat penisilin
Syndrome resisten- penisilinase:

(S.S.S.S) - Kloksasilin : 3 x 250 mg/hr


- Dikloksasilin : 4 x 125 – 500
Terapi mg/hari

2. Klindamisin : 4 x 150 mg/hr


Efek samping : kolitis
pseudomembranosa
3. Eritromisin : 4 x 500 mg/hr
33
4. Sefalosporin : ex : sefadroksil 2 x
500 - 1000 mg/hr
Staphylococ Antibiotika topikal :
Basitrasin
cal Scalded Neomisin 0,5%

Skin Polimiksin B
Asam fusidat 2%
Syndrome Mupirosin 2%
(S.S.S.S)
Terapi Larutan Antiseptik :
Larutan Permanganas Kalikus
1/5.000 – 1/10.000
Larutan Rivanol 1/1.000
Povidon yodium 7,5 - 10% dilarutkan
10x
Larutan Asam Salisilat 1/1.000
34
Borwater 3%
Staphylococ
cal Scalded
Skin
Syndrome
(S.S.S.S)

35

Anda mungkin juga menyukai