• Syifa Auliya Persebaran Flora Berdasarkan Curah Hujan 1. Hutan Hujan Tropis 2. Hutan Musim 3. Sabana 4. Stepa 1. Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis adalah “Bioma berupa hutan yang
selalu basah atau lembap, yang dapat ditemui di wilayah sekitar khatulistiwa; yakni kurang lebih pada lintang 0°–10° ke utara dan ke selatan garis khatulistiwa.“ Hutan ini dapat di jumpai hampir di sepanjang garis khatulistiwa yaitu Asia, Australia, Afrika, Amerika selatan, Amerika tengah, Meksiko, dan Kepulauan Pasifik. Selain itu, Hutan hujan tropis mempunyai keanekaragaman tumbuhan yang tinggi serta iklim yang lembab. Ciri-ciri Hutan Hujan Tropis
– Mempunyai pohon tinggi, rapat, serta berdaun lebat
– Kelembapan udara tinggi – Mempunyai vegetasi tanaman berlapis – Sinar matahari tidak mampu menjangkau dasar hutan – Terdapat genangan air di dasar hutan – Mempunyai daya regenerasi tinggi – Tumbuhan epifit menempel di pepohonan Manfaat Hutan Hujan Tropis
– Sebagai penyeimbang ekosistem dunia
– Sebagai penyuplai oksigen – Sebagai daerah resapan air – Mencegah banjir dan tanah longsor – Sebagai habitat satwa – Sebagai tempat pariwisata – Lokasi penelitian – Mengatur siklus hujan – Sumber obat obatan alami Jenis jenis Hutan Hujan Tropis
1. Hutan Hujan Pegunungan Tinggi
Ciri-ciri : – Tempat tumbuhnya berada pada ketinggian 1500-2400 meter. – Jenis-jenis vegetasinya lebih sedikit jika dibandingkan dengan hutan hujan pengunungan daerah rendah. – Lebih di dominasi oleh pohon dengan ukuran yang sangat besar dan berdaun kecil. – Banyak terdapat epifit yang menempel pada pepohonan. 2. Hutan Hujan Pegunungan Rendah Ciri-ciri : – Tempat tumbuhnya berada pada ketinggian 500-1500 meter – Ketinggian pohon dapat dibedakan menjadi 3 lapis. – Lapisan teratas adalah pohon tertinggi seperti pohon cemara. 3. Hutan Hujan Tropis Dataran Rendah Ciri-ciri : – Banyak terdapat berbagai jenis tumbuhan. – Tersebar di wilayah barat dan timur wilayah Indonesia. – Tumbuh pohon berdaun jarum di wilayah timur seperti di Papua. 4. Hutan Subalpin / Hutan Berlumut Ciri-ciri : – Tempat tumbuhnya berada pada ketinggian 2400-4000 meter – Pohon-pohonnya rapat dengan ciri kanopi rendah. – Batang pohonnya membengkok dan diselimuti dengan tumbuhan lumut. 5. Hutan Pantai Ciri-ciri : – Terdapat di belakang pantai berpasir. – Lebih di dominasi dengan tumbuhan seperti dadap, pandan laut, dan cemara laut. – Susunan tumbuhan yang terdapat di daerah basah dan kering relatif serupa. 6. Hutan Mangrove Ciri-ciri : – Tumbuhan di pantai berlumpur. – Airnya bersifat payau. – Umumnya terdapat pada zona pionir, nipah, burus, dan hutan rawa gambut. – Sangat dipengaruhi oleh pasang surut air laut. 7. Hutan Rawa Gambut Ciri-ciri : – Zat hara yang terkandung sangat rendah. – Terdapat pada lahan basah pesisir dan daratan. – Lapisan gambut sangat tebal. – Pohonnya berukuran kecil. 8. Hutan Rawa Air Tawar Ciri-ciri : – Terletak diantara dua sungai yang bedekatan dengan pantai. – Tergenang oleh air tawar secara permanen atau musiman. – Tanahnya subur. – Lapisan gambutnya tipis. – Pohon berukuran lebih besar. 9. Hutan Kerangas Ciri-ciri : – Tanahnya bersifat masam dan sangat sedikit mengandung unsur hara. – Pohon yang tumbuh jarang. – Kanopi pohon terbuka. – Terdapat banyak pohon jenis bambu. 10. Hutan Batu Kapur Ciri-ciri : – Terdapat flora dan habitat yang khas. – Terdapat jenis flora endemik dan langka. 11. Hutan Batu Ultra Basik Ciri-ciri : – Tanahnya mengandung unsur besi dan magnesium yang sangat tinggi. – Jenis vegetasinya bervariasi, mulai dari semak sampai pohon yang sangat tinggi. 2. Hutan Musim
Hutan musim adalah hutan yang terdapat di wilayah
kemarau yang cukup panjang.Hutan musim tumbuhannya cendrung bersifat homogen (sejenis).Hutan musim juga dapat dikatakan sebagai hutan yang terdapat pada daerah yang suhu udaranya cukup tinggi dan mempunyai perbedaan musim hujan dan musim kemarau yang cukup jelas. Hutan ini dapat dijumpai di Kepulauan Amerika Tengah, Amerika Selatan, Timur Cina, India, Selatan Afrika, Utara Australia, Pasifik termasuk Indonesia. (Di Indonesia sendiri umumnya hutan musim banyak berada di pulau Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua) Ciri- ciri Hutan Musim
– Didominasi oleh spesies pohon yang menggugurkan daunnya
pada musim kering, maka hutan musim biasa juga disebut hutan gugur daun – Tumbuhan yang terdapat di Hutan Musim biasanya membentuk formasi musiman, misalnya pada musim kemarau daun akan meranggas atau gugur untuk mengurangi penguapan. – Lapisan kayunya sangat tebal sehingga bisa bertahan ketika musim kemarau datang. – Umumnya jenis tumbuhan yang terdapat pada hutam musim adalah tumbuhan trofopit, yaitu tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan musim hujan dan musim kemarau, juga tahan terhadap kekeringan panjang. Manfaat Hutan Musim
– Karena sebagian besar spesies tumbuhan yang berada di
wilayah ini sangat kuat sehingga bermanfaat untuk menampung dan menyimpan air tanah – Mencegah terjadinya bencana banjir dan longsor. – Pencegah hal-lah penyebab abrasi – Selain wilayah hutan musim dikenal sebagai penghasil jenis- jenis sumber daya alam seperti kayu-kayuan dan hasil hutan lainnya. – Terakhir sebagai penyeimbang iklim bumi dimana hutan musim juga membantu dalam penyerapan karbon dioksida dan mencegah pemanasan global Jenis – jenis Hutan Musim
Hutan Musim Berdasarkan Ketinggian Tempat
– Zona Hutan Musim Bawah Dinamakan zona hutan musim bawah karena wilayah hutan ini terletak pada ketinggian tempat 0 hingga 1.000 m dari permukaan laut. Di Indonesia sendiri, zona hutan musim bawah banyak terdapat di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Spesies pohon yang merupakan ciri khas tipe ekosistem zona hutan musim bawah antara lain: Tectona grandis, Acacia leucophloea, Aetinophora fragrans, Albizzia chinensis, Azadirachta indica, Caesalpinia digyna, Eucalyptus alba, Santalum album, Melaleuca leucadendron, Eucalyptus spp., Corypha utan, Timonius cerycus, dan Banksia dentate. – Zona Hutan Musim Atas Dinamakan zona hutan musim atas karena hutan musim ini terdapat wilayah dengan ketinggian 1.000 hingga 4.100 meter di atas permukaan laut. Tanaman yang khas pada zona hutan musim atas ini diantaranya Casuarina junghuhnianase, Eucalyptus spp, dan yang sering kita jumpai adalah Pinus merkusii. Hutan Musim Berdasarkan Curah Hujan – Hutan Gugur Daun Lembab (Tropical Moist Deciduous Forest) Dinamakan hutan gugur daun lembab karena hutan musim jenis ini terbentuk di daerah dengan curah hujan 1500 hingga 4000 mm per tahun. Biasanya memiliki musim kemarau selama 4-6 bulan dalam satu tahun. – Hutan Gugur Daun Kering (Tropical Dry Deciduous Forest) Hutan gugur daun kering merupakan jenis hutan musim yang berada pada wilayah dengan curah hujan 1500 mm per tahun. Biasanya memiliki musim kemarau yang lebih dari 6 bulan dalam satu tahun. 3. Hutan Sabana
Sabana adalah padang rumput yang dipenuhi
oleh semak / perdu dan diselingi oleh beberapa jenis pohon yang tumbuh menyebar, seperti palem dan akasia Beberapa daerah di dunia yang memiliki cukup banyak hutan sabana ini adalah Australia, Amerika Selatan, dan juga Afrika. Ciri – ciri Hutan Sabana
– Hutan sabana mempunyai suhu yang hangat dan tetap sama
sepanjang tahunnya – Hutan sabana mempunyai dua musim yang bertolak belakang, yaitu musim kering dan musim basah – Pada saat musim kering tiba, maka curah hujan yang turun hanyalah 4 inchi. Bahkan ketika memasuki bulan Desember hingga Februari bisa jadi tidak ada hujan sama sekali – Ketika musim kering tiba, justru cuaca akan terasa lebih dingin – Musim basah terjadi ketika musim panas, yakni dimulai pada bulan Mei – Ketika musim basah tiba, maka curah hujan yang turun mencapai 15 hingga 25 inchi sepanjang waktu. Manfaat Hutan Sabana
– Mencegah tanah longsor dan juga erosi tanah
– Menjadi rumah berbagai macam binatang dan juga tumbuhan – Sebagai penyeimbang alam – Menyimpan cadangan air – Memberikan makanan bagi berbagai macam binatang – Menambah nilai keindahan alam – Sebagai tempat wisata alam yang dapat dinikmati sendiri maupun bersama- sama – Sebagai tempat spot fotrografi yang bagus dan alami – Meningkatkan ekonomi masyarakat yang ada di sekitar wilayah hutan sabana tersebut. 4. Hutan Stepa
Stepa adalah adalah suatu dataran tanpa pohon (kecuali
yang berada di dekat sungai atau danau ); mirip dengan prairie , walaupun suatu prairie umumnya dianggap didominasi oleh rumput tinggi, sedangkan stepa umumnya ditumbuhi rumput pendek. klim pada garis lintang tengah dapat digambarkan dengan musim panas yang panas dan musim dingin yang dingin, dengan curah hujan atau ekivalen salju rata-rata 250–500 mm per tahun. Ciri – ciri Hutan Stepa
– curah hujan yang tidak teratur, antara 250-500 mm/tahun
– Suhu 19ºC – 30ºC saat musim panas, 12ºC – 20ºC saat musim dingin – Suhu udara di siang 45ºC dan di malam hari sekitar 0ºC – Memiliki kelembaban udara yang sangat rendah – Evaporasi (penguapan) tinggi yang lebih cepat dari prepitiasi (hujan) – Tanahnya berupa tanah tandus yang pada umumnya tidak mampu menyimpan air yang disebabkan oleh rendahnya tingkat porositas tanah dan sistem penyaluran yang kurang baik sehingga menyebabkan rumput-rumput tumbuh dengan subur, bahkan beberapa jenis rumput tingginya mencapai tiga setengah meter. Hal ini menyebabkan tumbuhnya vegetasi rumput yang luas – Merupakan padang rumput yang beriklim sedang Persebaran Bioma Stepa
Pada umumnya Bioma stepa terdapat pada daerah tropis
dan subtropis dengan curah hujan antara 250-500 mm/tahun. tetapi ada juga yang terdapat pada padang rumput dengan curah hujan yang mencapai 1.000 mm, hanya saja curah hujannya tidak teratur. Daerah padang rumput yang kering mempunyai rumput yang pendek sedangkan daerah padang rumput yang basah mempunyai rumput yang tingginya dapat mencapai tiga meter, contohnya jenis bluestem dan Indian grasses pada daerah Amerika Utara.