Anda di halaman 1dari 14

Encefalitis

SUB Kelompok iiI :

supartini
Yerry sandi
Hj. YANTY ZACHRAILLY
Pengertian
 Ensefalitis adalah infeksi jaringan otak
oleh berbagai macam mikroorganisme
(Hassan, 2007). Pada encephalitis
terjadi peradangan jaringan otak yang
dapat mengenai selaput pembungkus
otak dan medula spinalis.
Etiologi
Berbagai macam mikroorganisme dapat
menimbulkan Ensefalitis.
a.Bakteria, protozoa, cacing, jamur, spirochaeta,
dan virus
b.Penyebab lain adalah keracunan arsenik dan
reaksi toksin dari thypoid fever, campak dan
chicken pox/cacar air.
c.Penyebab encephalitis yang terpenting dan
tersering ialah virus
Tanda dan Gejala
 Suhu yang mendadak naik, seringkali ditemukan
hiperpireksia
 Kesadaran dengan cepat menurun
 Muntah
 Kejang-kejang, yang dapat bersifat umum, fokal
atau twitching saja (kejang-kejang di muka)
 Gejala-gejala serebrum lain, yang dapat timbul
sendiri-sendiri atau bersama-sama, misal paresis
atau paralisis, afasia, dan sebagainya
(Hassan, 2007)
 Perubahan perilaku
 Gelisah
Patofisiologi

 Virus masuk tubuh klien melalui kulit, saluran napas, dan


saluran cerna. Setelah masuk ke dalam tubuh, virus akan
menyebar ke seluruh tubuh dengan beberapa cara :

 Lokal : virus alirannya terbatas menginfeksi selaput


lender permukaan atau organ tertentu.
 Penyebaran hematogen primer : virus masuk ke dalam
darah, kemudian menyebar ke organ dan berkembang biak
di organ tersebut.

 Penyebaran melalui saraf-saraf : virus berkembang biak di


perukaan selaput lendir dan menyebar melalui system
persarafan.
 Setelah terjadi penyebaran ke otak terjadi manifestasi klinis
ensefalitis. Masa prodromal berlangsung 1- 4 hari ditandai dengan
demam, sakit kepala, pusing, muntah nyeri tenggorokan, malaise,
nyeri ekstremitas, dan pucat. Suhu badan meningkat, fotofobia, sakit
kepala, muntah-muntah, kadang disertai kaku kuduk apabila infeksi
mengenai meningen.
Komplikasi
Komplikasi pada ensefalitis berupa :
1. Retardasi mental
2. Iritabel
3. Gangguan motorik
4. Epilepsi
5. Emosi tidak stabil
6. Sulit tidur
7. Halusinasi
8. Enuresi.
Pemeriksaan Penunjang

1. Lumbal pungsi (pemeriksaan CSS)


Cairan warna jernih
Glukosa normal
Leukosit meningkat
Tekanan Intra Kranial meningkat

2. Protein agak meningkat


3. Kultur darah/ hidung/ tenggorokan/ urin

Sukar oleh karena uremia berlangsung singkat

Dapat membantu mengidentifikasikan daerahpusat


infeksi dan penyebab infeksi

4. CT Scan/ MRI

Membantu melokalisasi lesi, melihat ukuran/ letak


ventrikel, hematom, daerah cerebral, hemoragic, atau
tumor.
Penatalaksanaan
 Isolasi bertujuan mengurangi stimulus / rangsangan
dari luar dan sebagai tindakan pencegahan.

 Terapi antimikroba, sesuai hasil kultur Obat yang


mungkin dianjurkan oleh dokter.

 Mengurangi meningkatnya tekanan intracranial,


manajemen edema otak
 Mengontrol kejang Obat antikonvulsif diberikan
segera untuk memberantas kejang. Obat yang
diberikan ialah valium dan atau luminal.

 Mempertahankan ventilasi Bebaskan jalan nafas,


berikan O2 sesuai kebutuhan

(2-3l/menit).

Anda mungkin juga menyukai