Anda di halaman 1dari 18

Kelompok 5

1) Putri Ayu Ningrum (201505035)


2) Putri Syahirotun Nada (201505036)
3) Rizatul Jannah (201505038)
4) Said Agil Alma’ruf (201505040)
Hipertensi
• adalah desakan darah yang berlebihan dan
hampir konstan pada arteri. Tekanan dihasilkan
oleh kekuatan jantung ketika memompa darah.
Hipertensi berkaitan dengan kenaikan tekanan
diastolik, tekanan sistolik, atau kedua-duanya
secara terus-menerus. Tekanan sistolik berkaitan
dengan tingginya tekanan pada arteri bila jantung
berkontraksi (denyut jantung). Tekanan darah
diastolik berkaitan dengan tekanan dalam arteri
bila jantung berada dalam keadaan relaksasi di
antara dua denyutan.
Joint National Committe on Detection, Evaluation and
Treatment of High Blood Pressure tahun 2003

• hipertensi adalah tekanan yang lebih tinggi dari


140/90 mmHg dan diklasifikasikan sesuai derajat
keparahannya, mempunyai rentang dari tekanan
darah tinggi sampai maligna atau sekunder,
terjadi sebagai akibat dari kondisi patologi yang
dapat dikenali, sering kali dapat diperbaiki.16
Peningkatan tekanan darah memberikan gejala
yang akan berlanjut ke suatu organ target seperti
stroke (untuk otak), penyakit jantung koroner
(untuk pembuluh darah jantung), dan hipertrofi
ventrikel kanan (untuk otot jantung).
Faktor-faktor yang dapat dimasukkan sebagai
faktor risiko hipertensi adalah:
1) Umur
2) Jenis kelamin
3) Etnis
4) Hereditas (riwayat keluarga)
5) Stres psikologis
6) Pola makan
7) Gaya hidup
8) Obesitas
Tanda dan gejala hipertensi
• sakit kepala,
• perdarahan dari hidung,
• pusing,
• wajah kemerahan, dan
• kelelahan, yang bisa saja terjadi baik pada penderita
hipertensi maupun pada seseorang dengan tekanan darah
yang normal.
• Retina merupakan bagian tubuh yang secara langsung bisa
menunjukkan adanya efek dari hipertensi terhadap
arteriola (pembuluh darah kecil). Dengan anggapan bahwa
perubahan yang terjadi di dalam retina mirip dengan
perubahan yang terjadi di dalam pembuluh darah lainnya di
dalam tubuh, seperti ginjal.
Patofisiologi hipertensi
• Pada Lansia Dimulai dengan atherosklerosis,
gangguan struktur anatomi pembuluh darah perifer
yang berlanjut dengan kekakuan pembuluh darah.
Kekakuan pembuluh darah disertai dengan
penyempitan dan kemungkinan pembesaran
plague yang menghambat gangguan peredaran
darah perifer. Kekakuan dan kelambanan aliran
darah menyebabkan beban jantung bertambah
berat yang akhirnya dekompensasi dengan
peningkatan upaya pemompaan jantung yang
memberikan gambaran peningkatan tekanan darah
dalam sistem sirkulasi.
Etiologi hipertensi
• Menurut Brooker (2009. Hal 193) penyebab yang
mendasari hipertensi tidak diketahui pada
sebagian besar pasien (lebih dari 95%) dan
disebut hipertensi esensial. Etiologi hipertensi
terdiri atas multi faktor – faktor yang berkaitan
dengan hipertensi meliputi obesitas, diabetes,
asupan garam (natrium) tinggi, penyalahan
alkohol dan merokok. Faktor genetik juga
memegang peranan. Kelompok ras tertentu
memiliki prevalensi hipertensi lebih tinggi, seperti
afrika, Amerika dan Jepang.
Klasifikasi Hipertensi
menurut kasusnya

1.Hipertensi esensial merupakan penyakit


multifaktor yang dipengaruhi oleh faktor
genetik dan lingkungan.

2. Hipertensi sekunder, adalah jika penyebabnya


diketahui. Pada sekitar 5- 10% penderita
hipertensi, penyebabnya adalah penyakit
ginjal
Hiperlipidermia
• adalah suatu kondisi kadar lipid darah yang
melebihi kadar normalnya. Hiperlipidemia
disebut juga peningkatan lemak dalam darah
dan karena sering disertai peningkatan
beberapa fraksi lipoprotein, disebut juga
hiperlipoproteinemia. Hiperlipidemik dapat
berupa hiperkolesterolemia dan
hipertrigliseridemia (Kumalasari, 2005).
Klasifikasi hiperlipidermia
• Berdasarkan penyebabnya Hiperlipidemia
dibagi menjadi primer : berasal dari kelainan
gen tunggal yang diwarisi atau lebih sering
disebabkan kkombinasi faktor genetic dan
lingkungan. Hiperlipidemia sekunder :
disebabkan penyakit metabolik seperti
diabetes mellitus, asupan alkohol,
hipotiroidisme, atau sirosis bilia primer
Patofisiologis hiperlipidermia
• suatu jenis lemak yang ada dalam tubuh dan
dibagi menjadi LDL, HDL, Total kolesterol dan
Trigliserida. Kolesterol di angkut oleh
lipoprotein yang bernama LDL untuk dibawa
ke sel-sel tubuh yang memerlukan, termasuk
ke sel otot jantung, otak dan lain-lain agar
dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Lanjutan :
• Kelebihan kolesterol akan diangkat kembali oleh
lipoprotein yang disebut HDL (High Density
Lipoprotein) untuk dibawa kembali ke hati yang
selanjutnya akan diuraikan lalu dibuang ke dalam
kantung empedu sebagai asam (cairan) empedu.
LDL mengandung lebih banyak lemak dari pada
HDL sehingga ia akan mengambang di dalam
darah. Protein utama yang membentuk LDL
adalah Apo-B (Apolipoprotein-B). LDL dianggap
sebagai lemak yang “jahat” karena dapat
menyebabkan penempelan kolesterol di dinding
pembuluh darah.
Tanda dan gejala hiperlipidermia
• Sakit dada, Jantung berdebar, Berkeringat,
Cemas, Nafas pendek, Hilangnya kesadaran
atau kesulitan berbicara atau bergerak, Sakit
abdominal, Kematian mendadak.
• Sakit kepala dan pegal-pegal sebagai gejala
awal. Gejala ini muncul sebagai akibat dari
kekurangan oksigen. Kadar lipid yang tinggi
akan menyebabkan aliran darah menjadi
kental sehingga oksigen menjadi kurang.
Lanjutan :
• Gejala yang lain adalah adanya endapan
lemak yang akan membentuk suatu
pertumbuhan yang disebut xantoma di dalam
tendo (urat daging) dan di dalam kulit. Kadar
trigliserida (sampai 800 mg/dL atau lebih) bisa
menyebabkan pembesaran hati dan limpa dan
gejala-gejala lain misalnya nyeri perut
yang hebat
Etiologi hiperlipidermia
• penyebab hiperlipidemia adalah faktorgenetik,
mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan
kolesterol, konsumsi alkohol, konsumsi makanan
berkalori tinggi, penyakit lain dan pengaruh obat-
obatan
• Hiperkolesterolemia
• Hiperkolesterolemia familial (defekpada LDL
reseptor)
• Kerusakan APO B 100 familial
• Hiperkolesterolemei apoligenik
Faktor-faktor yang dapat dimasukkan sebagai
faktor risiko hiperlipidemia adalah:
• Riwayat keluarga
• Pola makan tinggi dalam total lemak, lemak jenuh, dan kolesterol
• Diabetes melitus
• Penyakit ginjal kronis: Penyakit ginjal berhubungan dengan
hipertrigliseridemia.
• Hipotiroidisme
• Obesitas: Kelebihan berat badan dihubungkan dengan peningkatan
kolesterol total, LDL, dan trigliserida, serta dengan menurunnya
tingkat HDL.
• Fisik tidak aktif
• Alkoholisme
• Penggunaan steroid
• Pil kontrasepsi oral
• Merokok: Merokok menurunkan tingkat HDL dan merupakan faktor
risiko untuk penyakit jantung.
Terimakasih...

Anda mungkin juga menyukai