2) Putri Syahirotun Nada (201505036) 3) Rizatul Jannah (201505038) 4) Said Agil Alma’ruf (201505040) Hipertensi • adalah desakan darah yang berlebihan dan hampir konstan pada arteri. Tekanan dihasilkan oleh kekuatan jantung ketika memompa darah. Hipertensi berkaitan dengan kenaikan tekanan diastolik, tekanan sistolik, atau kedua-duanya secara terus-menerus. Tekanan sistolik berkaitan dengan tingginya tekanan pada arteri bila jantung berkontraksi (denyut jantung). Tekanan darah diastolik berkaitan dengan tekanan dalam arteri bila jantung berada dalam keadaan relaksasi di antara dua denyutan. Joint National Committe on Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure tahun 2003
• hipertensi adalah tekanan yang lebih tinggi dari
140/90 mmHg dan diklasifikasikan sesuai derajat keparahannya, mempunyai rentang dari tekanan darah tinggi sampai maligna atau sekunder, terjadi sebagai akibat dari kondisi patologi yang dapat dikenali, sering kali dapat diperbaiki.16 Peningkatan tekanan darah memberikan gejala yang akan berlanjut ke suatu organ target seperti stroke (untuk otak), penyakit jantung koroner (untuk pembuluh darah jantung), dan hipertrofi ventrikel kanan (untuk otot jantung). Faktor-faktor yang dapat dimasukkan sebagai faktor risiko hipertensi adalah: 1) Umur 2) Jenis kelamin 3) Etnis 4) Hereditas (riwayat keluarga) 5) Stres psikologis 6) Pola makan 7) Gaya hidup 8) Obesitas Tanda dan gejala hipertensi • sakit kepala, • perdarahan dari hidung, • pusing, • wajah kemerahan, dan • kelelahan, yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal. • Retina merupakan bagian tubuh yang secara langsung bisa menunjukkan adanya efek dari hipertensi terhadap arteriola (pembuluh darah kecil). Dengan anggapan bahwa perubahan yang terjadi di dalam retina mirip dengan perubahan yang terjadi di dalam pembuluh darah lainnya di dalam tubuh, seperti ginjal. Patofisiologi hipertensi • Pada Lansia Dimulai dengan atherosklerosis, gangguan struktur anatomi pembuluh darah perifer yang berlanjut dengan kekakuan pembuluh darah. Kekakuan pembuluh darah disertai dengan penyempitan dan kemungkinan pembesaran plague yang menghambat gangguan peredaran darah perifer. Kekakuan dan kelambanan aliran darah menyebabkan beban jantung bertambah berat yang akhirnya dekompensasi dengan peningkatan upaya pemompaan jantung yang memberikan gambaran peningkatan tekanan darah dalam sistem sirkulasi. Etiologi hipertensi • Menurut Brooker (2009. Hal 193) penyebab yang mendasari hipertensi tidak diketahui pada sebagian besar pasien (lebih dari 95%) dan disebut hipertensi esensial. Etiologi hipertensi terdiri atas multi faktor – faktor yang berkaitan dengan hipertensi meliputi obesitas, diabetes, asupan garam (natrium) tinggi, penyalahan alkohol dan merokok. Faktor genetik juga memegang peranan. Kelompok ras tertentu memiliki prevalensi hipertensi lebih tinggi, seperti afrika, Amerika dan Jepang. Klasifikasi Hipertensi menurut kasusnya
1.Hipertensi esensial merupakan penyakit
multifaktor yang dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan.
2. Hipertensi sekunder, adalah jika penyebabnya
diketahui. Pada sekitar 5- 10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal Hiperlipidermia • adalah suatu kondisi kadar lipid darah yang melebihi kadar normalnya. Hiperlipidemia disebut juga peningkatan lemak dalam darah dan karena sering disertai peningkatan beberapa fraksi lipoprotein, disebut juga hiperlipoproteinemia. Hiperlipidemik dapat berupa hiperkolesterolemia dan hipertrigliseridemia (Kumalasari, 2005). Klasifikasi hiperlipidermia • Berdasarkan penyebabnya Hiperlipidemia dibagi menjadi primer : berasal dari kelainan gen tunggal yang diwarisi atau lebih sering disebabkan kkombinasi faktor genetic dan lingkungan. Hiperlipidemia sekunder : disebabkan penyakit metabolik seperti diabetes mellitus, asupan alkohol, hipotiroidisme, atau sirosis bilia primer Patofisiologis hiperlipidermia • suatu jenis lemak yang ada dalam tubuh dan dibagi menjadi LDL, HDL, Total kolesterol dan Trigliserida. Kolesterol di angkut oleh lipoprotein yang bernama LDL untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan, termasuk ke sel otot jantung, otak dan lain-lain agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Lanjutan : • Kelebihan kolesterol akan diangkat kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL (High Density Lipoprotein) untuk dibawa kembali ke hati yang selanjutnya akan diuraikan lalu dibuang ke dalam kantung empedu sebagai asam (cairan) empedu. LDL mengandung lebih banyak lemak dari pada HDL sehingga ia akan mengambang di dalam darah. Protein utama yang membentuk LDL adalah Apo-B (Apolipoprotein-B). LDL dianggap sebagai lemak yang “jahat” karena dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah. Tanda dan gejala hiperlipidermia • Sakit dada, Jantung berdebar, Berkeringat, Cemas, Nafas pendek, Hilangnya kesadaran atau kesulitan berbicara atau bergerak, Sakit abdominal, Kematian mendadak. • Sakit kepala dan pegal-pegal sebagai gejala awal. Gejala ini muncul sebagai akibat dari kekurangan oksigen. Kadar lipid yang tinggi akan menyebabkan aliran darah menjadi kental sehingga oksigen menjadi kurang. Lanjutan : • Gejala yang lain adalah adanya endapan lemak yang akan membentuk suatu pertumbuhan yang disebut xantoma di dalam tendo (urat daging) dan di dalam kulit. Kadar trigliserida (sampai 800 mg/dL atau lebih) bisa menyebabkan pembesaran hati dan limpa dan gejala-gejala lain misalnya nyeri perut yang hebat Etiologi hiperlipidermia • penyebab hiperlipidemia adalah faktorgenetik, mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan kolesterol, konsumsi alkohol, konsumsi makanan berkalori tinggi, penyakit lain dan pengaruh obat- obatan • Hiperkolesterolemia • Hiperkolesterolemia familial (defekpada LDL reseptor) • Kerusakan APO B 100 familial • Hiperkolesterolemei apoligenik Faktor-faktor yang dapat dimasukkan sebagai faktor risiko hiperlipidemia adalah: • Riwayat keluarga • Pola makan tinggi dalam total lemak, lemak jenuh, dan kolesterol • Diabetes melitus • Penyakit ginjal kronis: Penyakit ginjal berhubungan dengan hipertrigliseridemia. • Hipotiroidisme • Obesitas: Kelebihan berat badan dihubungkan dengan peningkatan kolesterol total, LDL, dan trigliserida, serta dengan menurunnya tingkat HDL. • Fisik tidak aktif • Alkoholisme • Penggunaan steroid • Pil kontrasepsi oral • Merokok: Merokok menurunkan tingkat HDL dan merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung. Terimakasih...