Anda di halaman 1dari 25

TUMOR KOLON

Pembimbing: dr. M. Hawari Abdi,


Sp. Rad

Uray Annisya Defia Putri Hendry


PENDAHULUAN
ANATOMI KOLON

KOLON
TRANSVERSUM
KOLON
KOLON DESCENDEN
ASCENDEN

CAECUM KOLON SIGMOID


ANATOMI KOLON

LAPISAN

OTOT

DARI

KOLON
DEFINISI

TUMOR KOLON

Tumor berasal dari bahasa latin tumere yang berarti


bengkak, merupakan salah satu dari lima karakteristik
inflamasi. Namun, istilah ini sekarang digunakan untuk
menggambarkan pertumbuhan biologikal jaringan yang
tidak normal. Pertumbuhannya dapat digolongkan menjadi
jinak atau ganas yang berada di dalam kolon

Kanker kolon  suatu bentuk keganasan yang terjadi pada


caecum, kolon, dan rectum.

Adenoma (Polip)  Tidak menimbulkan gejala 


Berkembang sangat cepat  Kanker Kolon
EPIDEMIOLOGI

• Kanker kolon adalah penyebab kematian


kedua akibat kanker
• Insidensi puncaknya pada usia 60 dan
70 tahun.
• Laki-laki terkena sekitar 20% lebih
sering daripada perempuan
ETIOLOGI
DIET:

1 2

3 4
STADIUM & KLASIFIKASI MENURUT
DUKES

Letak keganasan kolorektal

•Stadium I: Neoplasma masih terbatas pada


dinding rektum dan kolon.
•Stadium II: Terdapat penyebaran kanker dinding
kolon tapi belum terjadi metastase ke kelenjar
limfe.
•Stadium III : Sudah terjadi metastase ke
kelenjar limfe regional.
•Stadium IV : Terdapat metastase ke kelenjar
limfe yag agak berjauhan atau ke pleksus
limfatikus dan ke lain organ misalnya ke hepar,
pulmo.
Klasifikasi Dukes dibagi berdasarkan dalamnya infiltrasi karsinoma di dinding usus:
MANIFESTASI KLINIS
PENEGAKAN
DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
ANAMNESIS
FISIK PENUNJANG

- Keluhan utama Rectal toucher: - Biopsi


- RPS - Tonus sfingter ani - CEA scrinning
- RPD - Ampula rektum - Tes occult blood
- RPK - Mukosa - Barium Enema
- Riwayat kebiasaan - Tumor - Endoskopi
- Proktosigmoidoskop
- Flexible sigmoidosk
- Koloskopi
- Imaging Tehnik
 Anamnesis
tentang perubahan pola defekasi, frekuensi dari
defekasi, perasaan tidak puas atau rasa penuh
setelah defekasi, adanya benjolan dan nyeri perut
(dispepsia) yang hilang timbul (kolik) atau menetap.
 Pemeriksaan
karsinoma kolon bisa didapatkan tumor kecil yang
pada tahap dini tidak teraba pada palpasi perut, dan
jika teraba menunjukkan proses karsinoma yang
sudah lanjut. Pemeriksaan yang wajib dilakukan untuk
tumor kolon adalah pemeriksaan colok dubur.
GAMBARAN RADIOLOGIS TUMOR KOLON
Foto Polos
Abdomen

Gambar: Foto abdomen left


lateral decubitus
Gambar: Foto polos abdomen
Foto Polos Abdomen
  Foto polos abdomen merupakan pemeriksaan awal untuk
melakukan pemeriksaan barium enema.
 Apabila terdapat udara bebas pada foto thoraks tegak yang
menunjukkan adanya perforasi usus maka pemeriksaan
barium enema merupakan kontra indikasi.
 Pada foto polos abdomen dapat ditemukan gambaran “step
ladder dan air fluid level” terutama pada obstruksi bagian
distal.
Ultrasonografi

 Terdapat struktur
hiperechoic yang
diproyeksikan kedalam
lumen dari kolon. Polip
dapat sukar untuk
diidentifikasi pada USG.
 Tumor primer biasanya
terlihat massa yang
kurang echo dengan
pusat yang hiperechoic
yang diketahui sebagai
target sign
COLON IN LOOP
• Tehnik yang sering digunakan adalah
dengan memakai double kontras barium
enema

• Sensitifitasnya mencapai 90% dalam


mendeteksi polip yang berukuran >1 cm

• Dapat digunakan :
- bersama dengan fleksibel sigmoidoskopi
merupakan cara yang hemat biaya sebagai
alternatif pengganti kolonoskopI -
pemantauan jangka panjang pada pasien
yang mempunyai riwayat polip atau kanker
yang telah di eksisi.

Karsinoma kolon secara radiologi member


gambaran :

- Penonjolan ke dalam lumen (protruded


lession)
- Kerancuan dinding kolon (colonic wall
deformity): Dapat bersifat simetris (napkin
ring) atau asimetris (apple core).
- Kekakuan dinding kolon (rigidity colonic wall)
COLON IN LOOP

Massa yang melingkar di kolon transversum bagian tengah (panah merah) kebanyakan
menghalangi aliran retrograde barium enema kontras tunggal ini. The Shelf-like defect
disebabkan oleh ujung distal massa (panah putih) menghasilkan tanda "Apple-core”
tanda dari karsinoma kolon
Tampak filling defect pada
kolon descenden disertai
pelebaran/dilatasi caecum
dan ileum
IMAGING TEHNIK
CT SCAN
• CT scan dapat mengevaluasi abdominal cavity
dari pasien kanker kolon pre operatif

• CT scan bisa mendeteksi metastase ke hepar,


kelenjar adrenal, ovarium, kelenjar limfa dan
organ lainnya di pelvis dengan menggunakan
kontras

• Pelvic CT scan dapat mengidentifikasi invasi


tumor ke dinding usus dengan akurasi
mencapai 90 %, dan mendeteksi pembesaran
kelanjar getah bening >1 cm pada 75% pasien

CT scan pelvis menunjukkan


adanya tumor kolon yang
sudah metastasis pada
hepar dan daerah
intraperitoneal TEHNIK
CT SCAN
Kolonoskopi
 Kolonoskopi dianjurkan untuk memeriksa
pasien lebih dari 50 tahun rata-rata berusia
risiko kanker usus besar atau polip kolon.
 Kanker usus jarang tidak dapat dideteksi
pada kolonoskopi karena ia cenderung
lebih besar daripada adenomatosa polip.
Kolonoskopi adalah tes yang sangat
spesifik.
 Pada kolonoskopi, massa dibiopsi untuk
diagnosis patologis.
KESIMPULAN

• Kanker Usus Besar adalah suatu bentuk keganasan


yang terjadi pada caecum, kolon, dan rectum.

• Insidensi kanker kolorektal di Indonesia sendiri cukup


tinggi, demikian juga angka kematiannya.

• Diagnosis tumor kolon dapat ditegakkan dari


anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang diantaranya Colon in Loop, Kolonoskopi, CT-
Scan dan MRI,
Foto Polos Abdomen Colon in Loop, dan Kolonoskopi
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai