Anda di halaman 1dari 15

ULKUS KORNEA

Desti Pratiwi
Definisi

Ulkus kornea didefinisikan sebagai diskontinuitas jaringan


kornea akibat terjadinya defek epitel.

Ulkus kornea adalah hilangnya sebagian permukaan kornea


akibat kematian jaringan kornea, ditandai dengan adanya
infiltrat supuratif disertai defek kornea bergaung dan
diskontinuitas jaringan kornea yang dapat terjadi dari epitel
sampai stroma.
Histologi Kornea
Epidemiologi
 Insidensi ulkus kornea tahun 1993 adalah 5,3 per 100.000
penduduk di Indonesia
 Predisposisi terjadinya ulkus kornea karena trauma,
pemakaian lensa kontak, dan dapat juga idiopatik
 Berdasarkan kepustakaan di USA, laki-laki >> wanita
Etiologi
Etiologi spesifik Ciri khas ulkus
Streptococcus pneumoniae Ulkus berwarna kelabu, batas tegas, dan menyebar
menuju sentral. Ulkus pada lesi awal memberikan
gambaran sembuh sementara batas lain menunjukkan
lesi aktif dan ada hipopion.
Pseudomonas aeruginosa Lesi awal berwarna kelabu atau kekuningan, disertai
nyeri hebat. Lesi menyebar ke segala arah, lesi tumbuh
cepat dan dapat mengakibatkan perforasi kornea serta
intraokular berat. Eksudat berwarna hijau kebiruan.
Staphylococcus aureus, Sering kali ditemukan pada mata dengan terapi steroid
Staphylococcus epidermidis, topikal. Ulkus bersifat superfisial.
dan Streptococcus alfa-
hemolitik
Etiologi spesifik Ciri klas ulkus
Fungi Ulkus indolen dengan infiltrat kelabu dan batas ireguler,
memiliki lesi satelit, ulserasi superfisial, dan peradangan
bola mata yang nyata.
Herpes simpleks Ulkus membentuk lesi dendritik, dapat meluas dengan
batas seperti bulu disertai sensasi kornea yang menurun,
seringkali unilateral dan tidak nyeri.
Varicella zoster Lesi amorfik, dengan pseudodendrit linear dan infiltrasi
selular ringan. Penyakit stroma dapat mengakibatkan
nekrosis dan vaskularisasi.
Acanthamoeba Gejala awal nyeri di luar proporsi dan temuan klinis,
mata merah, dan fotofobia. Ciri khas: ulkus indolen,
cincin stroma, dan infiltrat perineural.
Klasifikasi
1. Ulkus kornea sentral
Ulkus kornea bakterialis
Ulkus kornea fungi
Ulkus kornea virus
Ulkus kornea acanthamoeba

2. Ulkus kornea perifer


Ulkus marginal
Ulkus mooren (ulkus serpinginosa kronik/ulkus roden)
Ulkus cincin (ring ulcer)
Manifestasi Klinis
 Mata merah, berair, dan nyeri hebat
 Sensasi benda asing
 Sekret (mukopurulen)
 Kelopak mata udem
 Silau
 Pandangan kabur
 Bintik putih pada kornea (sesuai lokasi ulkus)

Gejala objektif:
 Injeksi siliar
 Hilangnya sebagian kornea dan (+) infiltrat
 Hipopion
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan
mata. Pemeriksaan diagnostik yang biasa dilakukan adalah:
 Ketajaman penglihatan
 Tes refraksi
 Tes air mata
 Pemeriksaan slit-lamp
 Keratometri (pengukuran kornea)
 Respon refleks pupil
 Goresan ulkus untuk analisa atau kultur
 Pewarnaan kornea dengan zat fluoresensi.
Tata laksana
Prinsip terapi ulkus kornea adalah sebagai berikut:
 Benda asing dan bahan yang merangsang harus lekas dihilangkan. Erosi
kornea yang sekecil apapun harus diperhatikan dan diobati sebaik-
baiknya.
 Pemberian sikloplegika Sikloplegika yang sering digunakan adalah sulfas
atropin karena bekerjannya lama 1-2 minggu. Efek kerja atropin adalah
sebagai berikut:
1. Sedatif, menghilangkan rasa sakit
2. Dekongestif, menurunkan tanda radang
Menyebabkan paralise m.siliaris dan m.konstriktor pupil. Dengan
lumpuhnya m.siliaris mata tidak mempunyai daya akomodasi sehingga
mata dalam keadaan istirahat. Dengan lumpuhnya m.konstriktor
pupil, terjadi midriasis, sehingga sinekia posterior yang telah terjadi
dapat dilepaskan dan dicegah pembentukan sinekia posterior yang
baru
 Antibiotik yang sesuai dengan kuman penyebabnya atau yang berspektrum luas
dapat diberikan sebagai salep, tetes, atau suntikan subkonjunctiva.
terapi empirik  Fluorokuinolon 0,3%
 Antifungi lokal  fluconazole 2%
 Antiviral lokal  asiklovir

Tindakan bedah meliputi :


1. Keratektomi superficial tanpa membuat perlukaan pada membran Bowman
2. Keratektomi superficial hingga membrane Bowman atau stroma anterior
3. Tissue adhesive atau graft amnion multilayer
4. Flap konjungtiva
5. Patch graft dengan flap konjungtiva
6. Keratoplasti tembus
7. Fascia lata graft
Komplikasi
Komplikasi dari ulkus kornea adalah perforasi kornea, uveitis,
endoftalmitis.
 TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai