Ulkus Kornea
Ulkus Kornea
Desti Pratiwi
Definisi
Gejala objektif:
Injeksi siliar
Hilangnya sebagian kornea dan (+) infiltrat
Hipopion
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan
mata. Pemeriksaan diagnostik yang biasa dilakukan adalah:
Ketajaman penglihatan
Tes refraksi
Tes air mata
Pemeriksaan slit-lamp
Keratometri (pengukuran kornea)
Respon refleks pupil
Goresan ulkus untuk analisa atau kultur
Pewarnaan kornea dengan zat fluoresensi.
Tata laksana
Prinsip terapi ulkus kornea adalah sebagai berikut:
Benda asing dan bahan yang merangsang harus lekas dihilangkan. Erosi
kornea yang sekecil apapun harus diperhatikan dan diobati sebaik-
baiknya.
Pemberian sikloplegika Sikloplegika yang sering digunakan adalah sulfas
atropin karena bekerjannya lama 1-2 minggu. Efek kerja atropin adalah
sebagai berikut:
1. Sedatif, menghilangkan rasa sakit
2. Dekongestif, menurunkan tanda radang
Menyebabkan paralise m.siliaris dan m.konstriktor pupil. Dengan
lumpuhnya m.siliaris mata tidak mempunyai daya akomodasi sehingga
mata dalam keadaan istirahat. Dengan lumpuhnya m.konstriktor
pupil, terjadi midriasis, sehingga sinekia posterior yang telah terjadi
dapat dilepaskan dan dicegah pembentukan sinekia posterior yang
baru
Antibiotik yang sesuai dengan kuman penyebabnya atau yang berspektrum luas
dapat diberikan sebagai salep, tetes, atau suntikan subkonjunctiva.
terapi empirik Fluorokuinolon 0,3%
Antifungi lokal fluconazole 2%
Antiviral lokal asiklovir