Anda di halaman 1dari 22

Inkompatibilitas ABO

Wahyu Ardiyanti
102011172
Skenario 11

Seorang bayi perempuan usia 5 hari dibawa ke


puskesmas dengan keluhan utama kuning sejak lahir.
Ibu mengatakan bahwa badan kuning terlihat sejak 10
jam dilahirkan. Bayi dilahirkan secara normal
pervaginam di bidan, aktif, dan kuat menangis.
Sampai saat ini, bayi hanya kulit menerima asi
ekslusif dan kuat menyusu, serta aktif. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan suhu 36,8, denyut nadi
130x/menit, napas 40x/menit. Sclera dan kulit ikterik,
(+) hingga daerah abdomen, hepatosplenomegali (-).
Gol. Darah ibu O, suami B.
Analisis Masalah

Anamnesis PF & PP WD :inkompatibilitas


ABO
DD: inkompatibilitas Rh,
ikterus patologis

Anak usia 5 hari kuning sejak usia 10 jam. Aktif,


Prognosis kuat menangis, hanya diberi ASI. jaundice
seluruh tubuh. GOLONGAN DARH IBU O, AYAH B
Etiologi

Manifestasi
Penatalaksanaan Komplikasi Klinik
Hipotesis

Bayi tersebut menderita inkompatibilitas ABO


Anamnesis

 Keluhan utama

 Riwayat penyakit sekarang

 Riwayat kehamilan

 Riwayat partus
Tus
 Status kelahiran bayi

 Riwayat penyakit keluarga

 Keluhan lain
Pemeriksaan Fisik

• TTV
suhu 36,8, denyut nadi 130x/menit, napas
40x/menit.
• Antropometri
• IPPA
Sclera dan kulit ikterik (+) hingga daerah
abdomen, hepatosplenomegali (-).
Pemeriksaan penunjang

 Pemeriksaan darah lengkap


sel darah merah yang ternukleasi, retikulositosis,
polikromasia, anisositosis, sferosit, fragmentasi
sel, dan peningkatan bilirubin indirek (>16mg/dl),
hemoglobin darah tali pusat < 15 gr%, kadar
bilirubin dalam darah tali pusat > 5 mg%
 Uji Coomb’s : DIREK, INDIREK
 Amniosentesis: hiperbilirubinemia
Working diagnosis

Inkompatibilitas ABO
 terjadi hemolytic desease of the newborn (HDN)
atau erythroblastosis fetalis
• sistem imun ibu membentuk antibodi yang akan
menyerang sel darah merah bayi
• Manifestasi hiperbilirubinemia dan tampak
anemia ringan
Differential diagnosis
Inkompatibilitas Rh Ikterus Patologik
Ikterus terjadi dalam 24 jam pertama
–Lebih parah dari
inkompatibilitas ABO Kadar bilirubin melebihi 10 mg%
pada neonatus cukup bulan atau
–Terjadi isoimmunisasi melebihi 12,5 mg% pada neonatus
maternal ke antigen Rh oleh kurang bulan
transfusi darah Rh positif
atau isoimmunisasi maternal Peningkatan bilirubin lebih dari 5
dari paparan ke antigen Rh mg% perhari
janin pada kehamilan
Ikterus menetap sesudah 2 minggu
pertama atau kehamilan yang
pertama
sekarang.
Kadar bilirubin direk melebihi 1 mg%

Mempunyai hubungan dengan


proses hemolitik
6/21/13
Etiologi

Terjadi eritoblastosis karena IgG bayi dengan golongan


darah B atau A melewati plasenta ibu yang memiliki
antibodi A dan B (golongan darah O)
Epidemiologi

 25% kasus kehamilan

 75% disebabkan ibu bergolongan darah O

 40% mengenai anak pertama

 Lebih sering pada ras kulit hitam

 Cenderung menyerang bayi golongan B


Manifestasi klinik

 Hidrops fetalis, anemia

Hemolisis berlebihan dan lama 


hiperplasia eritroid pada sumsum
tulang, hematopoesis ekstrameduler di
dalam lien dan hepar, pembesaran
jantung dan perdarahan pulmoner

 Hiperbilirubinemia

 letargia, kekakuan ekstremitas,


retraksi kepala, strabismus, tangisan
melengking, tidak mau menetek dan
kejang-kejang.
Patofisiologi

sistem imun Ibu menghasilkan antibodi melawan sel darah


merah janin
→ Eritrosit janin masuk ke darah ibu
→ Membentuk imun antibodi (IgG)
→ Masuk peredaran darah janin
→ Eritrosit janin diselimuti antibodi
→ Aglutinasi & hemolisis
→ Anemia
→ Terjadi kompensasi ( eritroblas berlebih)

→ Hepatosplenomegali

→ Faktor pembekuan berkurang

→ Komplikasi
Penatalaksanaan

Transfusi tukar • Fototerapi


 kadar bilirubin indirek < 20 Blue violet; panjang gelombang
mg%, 420 nm - 470 nm

 kenaikan kadar bilirubin


indirek yang cepat (0,3-1
mg%/jam)
 anemia yang berat pada
neonatus dengan gejala
gagal jantung
 kadar hemoglobin talipusat
<14 mg%
 uji Coombs langsung positif.
Pedoman pengelolaan ikterus menurut waktu timbul
dan kadar bilirubin
Pencegahan

 Uji antiglobulin direk atau indirek untuk anti-A atau


anti-B pada setiap bayi bergolongan darah A atau B.
 transfuse darah dengan gol. O Rh (-)
 imunisasi pasif pada ibu (imunoglobulin anti-A/B)
Komplikasi

Selama kehamilan
a. Anemia hiperbilirubinemia, ringan, dan penyakit
kuning.
b. Anemia berat dengan pembesaran hati dan limpa.
c. Hidrops fetalis

Setelah lahir
a. Hiperbilirubinemia berat
b. Kernicterus (paling berat)
Prognosis

Jika titer antibodi naik sampai


secara klinis bermakna,
pemeriksaan titer antibodi
diperlukan. Titer kritis tercapai
jika didapatkan nilai 1:16 atau
lebih. Jika titer di dibawah
1:32, maka prognosis janin
diperkirakan baik.
Kesimpulan

 Berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan penunjang


dan pemeriksaan fisik, bayi ini menghidap
inkompatibilitas ABO
 Kasus ini harus segera diketahui penyebabnya

 Penatalaksanaan yang tepat harus diberikan pada


pasien agar dapat sembuh sempurna.

Hipotesis diterima!
Bye – Bye!

つつく

Anda mungkin juga menyukai