Anda di halaman 1dari 10

Ensefalitis

Randi Putra Permana


1310211182
 Reaksi radang atau inflamasi yang terjadi di otak.Reaksi
peradangan ini menyerang jaringan parenkim yang ada pada
otak dan biasanya disebabkan oleh mikroorganisme.
 Prevalensi dari penyakit ini lebih banyak disebabkan oleh
mikroorganisme virus daripada jenis lainnya seperti bakteri
ataupun jamur dan yang paling sering adalah kelompok
herpes simpleks virus karena mungkin tempat penyebaranya
yang dermatomal atau sesuai jalur saraf.Dan insidens dari
ensefalitis lebih banyak terjadi pada anak-anak (lebih dari
50%).
Etiologi
 Prevalensi dari penyakit ini lebih banyak disebabkan oleh
mikroorganisme virus daripada jenis lainnya seperti bakteri
ataupun jamur dan yang paling sering adalah kelompok
herpes simpleks virus karena mungkin tempat penyebaranya
yang dermatomal atau sesuai jalur saraf.Dan insidens dari
ensefalitis lebih banyak terjadi pada anak-anak (lebih dari
50%).
Diagnosis
 Anamnesa yang cermat, menanyakan gejala-gejala khas
yang muncul
 Pemeriksan pungsi lumbal
 Isolasi virus dari darah, cairan serebrospinal, ataupun
spesimen otak
 Tes serologi
 CT scan dan MRI
Diagnosis Banding
 Meningitis bakterial
 Tumor otak
 Abses subdural
 Infiltrasi neoplasma
 Ensefalopati
Komplikasi
 Kecerdasan menurun
 Kemampuan motoris menurun
 Kemampuan neurologis menurun sampai gangguan mental
 Pada neonatus dapat terjadihidrosefalus, retardasi mental dan
kelainan neurologis lainnya
Patofisiologi ensefalitis viral
Virus masuk ke dalam tubuh
(secara aerogen, tertelan, melalui kulit, inokulasi
Maupun cara lainnya)

Replikasi lokal
(di sistem limfatik)

Hematogen (viremia)

Sistemik menuju organ


(otak, SSP)
Invasi langsung ke jaringan Respon hospes terhadap virus (reaksi
saraf yang ada di otak antigen-antibodi, menyebabkan
(Replikasi Virus di otak) demielinisasi, destruksi vaskular)

Kerusakan neurologis Edema otak


gangguan neurologis

Inflamasi di otak

Tekanan intrakranial
meningkat

Membahayakan
hidup pasien
Penatalaksanaan

 Antiviral : Acyclovir intravena 10-30 mg/kg BB selama 10


hari
 Untuk mengatasi kejang : Fenobarbital 5-8 mg /kg BB
Diazepam 0,1-0,2 mg/kg BB
 Mengatasi inflamasi yang terjadi : Deksametason intravena
0,15-1,0 mg/kg BB
 Menurunkan tekanan intracranial:Manitol intravena 1,5-2,0
g/kg BB selama 30-80 menit, diulang 8-12 jam
Prognosis
 Prognosis bergantung pada kecepatan dan ketepatan
pemeriksa dalam mendiagnosa penyakit ini, bisa segera
tertolong jika pemeriksa cermat.Dan perlu diperhatikan
adanya edema otak dapat membahayakan kehidupan karena
bisa menyebabkan infark pada jaringan otak.

Anda mungkin juga menyukai