• Penyebabnya :
- Bakteri memecah protein dlm usus menjadi NH3 dan amina yg kemudian
dibawa melalui vena porta ke hepar untuk diubah menjadi urea akibat
kegagalan hepar untuk membentuk urea sehingga NH3 berlebihan dlm
darah dapat melewati sawar darah otak dan menyebabkan efek toksik pada
otak (Patofisiologi 1, 500)
Segera setelah fase akut terlewati, intake protein mulai ditingkatkan dari beban
protein kemudian ditambahkan 10 gram secara bertahap sampai kebutuhan
maintanance (40-60 gram/ hari).
Antibiotika :
- neomisin 4x1-2gram/hari, peroral, untuk stadium I-II, atau melalui pipa
nasogastrik untuk stadium III-IV.
indikasi: mengurangi populasi bakteri dikolon sebelum operasi atau pd
kegagalan fungsi hati infeksi kulit, & mukosa.
- Rifaximin (derifat Rimycin), dosis : 1200 mg per hari selama 5 hari dikatakan
cukup efektif.
3. Obat-obatan lain
Penderita koma hepatikum perlu mendapatkan nutrisi parenteral.
Sebagai langkah pertama dapat diberikan cairan dektrose 10% atau maltose
10%, karena kebutuhan karbohidrat harus terpenuhi lebih dahulu.
Langkah selanjutnya dapat diberikan cairan yang mengandung AARC
(Comafusin hepar) atau campuran sedikit AAA dalam AARC
(Aminoleban) : 1000 cc/hari.
Tujuan pemberian AARC:
- Menyeimbangkan asam amino aromatik dg asam amino rantai cabang
- Memperbaiki neurotransmitter
- untuk mencegah masuknya AAA ke dalam sawar otak,
- menurunkan katabolisme protein,
- dan mengurangi konsentrasi ammonia darah.
Cairan ini banyak dibicarakan akhir-akhir ini.
L-dopa : 0,5 gram peroral untuk stadium I-II atau melalui pipa nesogastrik
untuk stadium III-IV tiap 4 jam.
Levodopa sbg prekusor dopamin akan menggantikan dopamin yg hilang.