Anda di halaman 1dari 25

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN KINERJA, DAN KEPATUHAN ATAS ENTITAS KOMERSIAL,

NIRLABA DAN ETAP


“How to detect Accounting Gimmicks and Fraud in Financial Reporting?”

YUDIANTO SYAHPUTRA
ENDANG TRI PRATIWI
SRI APRIYANTI HUSAIN

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2014
Shenanigans keuangan adalah tindakan yang dirancang
untuk menyembunyikan atau mendistorsi kinerja keuangan
atau kondisi keuangan perusahaan yang dilakukan oleh
manajemen dengan tujuan menyesatkan investor tentang
kinerja keuangan perusahaan atau kesehatan ekonomi.
Akibatnya, investor sering tertipu untuk percaya bahwa
pendapatan perusahaan yang besar, arus kas yang lebih kuat,
dan kondisi neraca yang lebih aman dari yang sebenarnya
terjadi.
7 Shenanigans manipulasi laba (EM) menurut Scilit’s yang mengakibatkan kekeliruan
pendapatan perusahaan berkelanjutan.
Banyaknya skandal pelaporan keuangan dan penyajian kembali laba dalam beberapa
tahun terakhir telah menimbulkan banyak pertanyaan pada investor, apakah laba yang
dilaporkan bisa bebas dari manipulasi manajemen. Investor telah memperluas fokus
mereka untuk menyertakan Laporan Arus Kas khususnya bagian yang menyoroti arus
kas dari operasi (CFFO).
4 Shenanigans Arus Kas (CF) berikut yang dapat mengakibatkan kekeliruan dari kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan arus kas dari operasinya:
Arus kas operasi, dapat ditinjau dengan:
Quality Income = CFFO / Operating Income
Interest Coverage = CFFO before interest and taxes / Interest
Return on Assets = CFFO before interest and taxes / Assets
Jelas, tidak semua perusahaan menggunakan trik pelaporan kepada investor.
Memang, kami percaya bahwa sebagian besar perusahaan melaporkan kondisi
perusahaannya dengan jujur. Namun demikian, investor harus selalu waspada
dan aktif mencari tanda-tanda peringatan dari masalah, karena shenanigans
terjadi dengan frekuensi yang cukup signifikan jika dibiarkan tidak terdeteksi.
1. Melebih-lebihkan aset atau menunjukkan saldo pada jumlah nilai realisasi bersih.
2. Pengecilan aset saat perusahaan mencoba untuk melancarkan penghasilan dengan
mengalihkan beban masa depan dalam tahun fiskal saat ini.
3. Pengecilan kewajiban, baik dengan tidak termasuk kewajiban sepenuhnya dari
neraca atau dengan mengakui perkiraan kewajiban yang konservatif di masa
depan.
4. Pembesaran kewajiban, menggunakan cadangan untuk melancarkan penghasilan
dengan mengalihkan pendapatan tahun berjalan ke tahun yang akan datang.

5. Penghilangan ekuitas pemilik.


 Gross Profit Margin = Gross Profit / Sales
 Operating Margin = Operating Profit / Sales
(Untuk melihat Profitabilitas dari aktivitas operasi)
 Net Profit Margin = Net Income / Sales
(Untuk menentukan laba dari setiap rupiah penjualan)
 ROA = Net Income / Asset
(Untuk melihat pengembalian atas investasi antara pemegang saham dan pemberi kredit)
 ROE = Net Income / Equity
(Untuk melihat pengembalian investasi pada pemegang saham)
 Earning Per Shares = Net Income / Number of Shares
(Untuk melihat profitabilitas pemegang saham berdasarkan jumlah per lembar saham)
 Current Ratio = Current Assets / Current Liabilities
 Working Capital = Current Assets – Current Liabilities
 Quick Ratio = (Current Assets – Inventory) / Current Liabilities
 Inventory to Net Working Capital = Inventory / (Current Assets
– Current Liabilities)
 Debt to Assets = Total Debt / Total Assets
 Debt to Equity = Total debt / Total Equity
 Long Term Debt to Equity = Long Term Debt / Total Equity
 Interest Coverage Ratio = Operating Income / Interest Expense
 Inventory Turnover = Cost of Sales / Average Inventory
 Account Receivable Turnover = Sales / Average Account
Fraud dapat dilakukan oleh siapa saja, meskipun pelaku fraud adalah
orang yang dapat dipercaya. Kemungkinan besar suatu fraud terjadi
ketika lingkungan pekerjaan integritasnya lemah, pengendaliannya
tidak kuat, kehilangan akuntabilitas, atau mendapat tekanan yang
besar, maka tidak dapat dipungkiri seseorang akan melakukan
ketidakjujuran
Pelaku kecurangan dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok, yaitu
manajemen dan karyawan/pegawai. Pihak manajemen melakukan kecurangan
biasanya untuk kepentingan perusahaan, contoh kecurangan yang dilakukan oleh
manajemen yaitu salah saji yang timbul karena kecurangan pelaporan keuangan
(misstatements arising from fraudulent financial reporting). Sedangkan
karyawan/pegawai melakukan kecurangan bertujuan untuk keuntungan individu,
misalnya salah saji yang berupa penyalahgunaan aktiva (misstatements arising
from misappropriation of assets).
Contoh dari kecurangan karyawan (employee fraud) mengacuh pada Sawyers dalam “The Practice of Modern
Internal Audit” yang telah dialih bahasakan oleh Amin Widjaja, ada 40 bentuk kecurangan karyawan, antara lain :
Kecurangan dalam laporan keuangan antara lain berupa
mempublikasikan secara sengaja terhadap informasi yang palsu dari
bagian suatu laporan keuangan. Kecurangan ini biasanya terjadi ketika
sebuah perusahaan melaporkan lebih tinggi dari yang sebenarnya
(overstates) terhadap asset atau pendapatan, atau ketika perusahaan
melaporkan lebih rendah dari yang sebenarnya (understates) terhadap
kewajiban dan beban. Sering kali para pemegang saham, karyawan dan
investor tidak mengetahui sepenuhnya dari ketidakjelasan terhadap nilai
asset perusahaan dan adanya kewajiban jika terjadi suatu kecurangan.
Enron didirikan pada 1930 sebagai Northern Natural Gas Company, sebuah
konsorsium dari Northern American Power and Light Company, Lone Star Gas
Company, dan United Lights and Railways Corporation. Kepemilikan
konsorsium ini secara bertahap dan pasti dibubarkan antara 1941 dan 1947
melalui penawaran saham kepada publik. Pada 1979, Northern Natural Gas
mengorganisir dirinya sebagai sebuah holding company, InterNorth, yang
menggantikan Northern Natural Gas di Pasar Saham Nwe York (New York Stock
Exchange).

Anda mungkin juga menyukai