Anda di halaman 1dari 69

Bab 7 EVOLUSI

TUJUAN PEMBELAJARAN
4.1.1 Siswa dapat menjelaskan berbagai teori evolusi.
4.1.2 Siswa dapat menjelaskan pokok-pokok pikiran
teori evolusi Darwin
4.1.3 Siswa dapat menemukan persamaan dan
perbedaan pandangan para ahli tentang evolusi.
4.1.4 Menilai kebenaran teori evolusi menurut
pandangan masyarakat.
4.1.5 Siswa dapat menemukan faktor-faktor dan
petunjuk-petunjuk pendukung
EVOLUSI

EVOLUSI adalah perubahan


makhluk hidup secara bertahap
dalam jangka waktu lama akibat
seleksi alam pada variasi genetic
yang menghasilkan spesies baru .
TEORI TEORI EVOLUSI
1. ANAXIMANDER
Makhluk tinggi berasal dari makhluk rendah, manusia
berasal dari ikan.
2. EMPEDOCLAS
Manusia berasal dari bagian-bagian kepala, badan , tangan
terpisah-pisah.
3. ARISTOTELES.
Makhluk hidup berasal dari tingkat rendah hingga tingkat
tinggi.
4. CAROLUS LINNAEUS
Semua tanaman dan binatang yang hidup sekarang ini dahulu
diciptakan secara serentak.
5. DR.ERASMUS DARWIN
Respon makhluk hidup terhadap rangsangan
diwariskan dari generasi ke generasi .
6. BUFFON
Faktor alam mempengaruhi munculnya variasi-variasi
kecil yang akan diwariskan pada generasi berikutnya.
7. MALTUS
Tidak adanya keseimbangan antara penduduk dan
bahan makanan, menimbulkan persaingan dan
membuat perjuangan hidup
8. J.B . LANMARCK
Jerapah berleher pendek menjadi panjang karena
menjangkau makanan dan diwariskan .
9.C.R.DARWIN.
Makhluk hidup yang mampu beradaptasi yang dapat
lolos dari seleksi alam.
10. AUGUST WIESMANN
Perubahan Sel tubuh karena pengaruh lingkungan
tidak akan diwariskan kegenerasi berikutnya.dan
evolusi merupakan masalah pewarisan gen-gen
melalui sel kelamin atau evolusi merupakan gejala
seleksi alam
POKOK-POKOK PIKIRAN E.DARWIN
1. Tidak ada dua individu yang sama.
2. Setiap populasi berkecendrungan bertambah
banyak, karena setiap makhluk hidup
berkemampuan untuk berkembang biak.
3. Untuk perkembangbiakan perlu adanya cukup
makanan.
4. Kenyataan menunjukkan bahwa pertambahan
populasi tidak berjalan terus menerus.
PENGAMATAN SEHARI-HARI
1. ADANYA VARIASI INDIVIDU DALAM SATU
KETURUNAN.
2. BERTAMBAH BANYAKNYA POPULASI.
3. ADANYA PERJUANGAN SUATU SPECIES UNTUK
BERTAHAN HIDIP.
4. ADANYA PERISTIWA SELEKSI ALAM.
Bab 7 Evolusi

Perbandingan Teori Evolusi Darwin, Weismann, dan Lamarck

Teori evolusi Weismann vs


Darwin
Weismann menguatkan teori
Darwin, gen untuk leher panjang
jerapah bersifat dominan, gen
untuk leher pendek bersifat
resesif

Teori evolusi Lamarck vs


Weismann
Weismann berpendapat bahwa
perubahan sel tubuh akibat
pengaruh lingkungan tidak
Teori evolusi Lamarck vs Darwin diwariskan kepada
(a) Lamarck dan (b) Darwin. keturunannya, sedangkan
Lamarck berpendapat
sebaliknya
Macam-macam Evolusi
Evolusi berdasarkan hasilnya ada 2 yaitu:
a. Evolusi divergen
Evolusi divergen merupakan proses evolusi yang
perubahannya berasal dari satu spesies menjadi banyak
spesies baru.
b. Evolusi konvergen
proses evolusi yang perubahannya didasarkan pada
adanya kesamaan struktur antara dua organ atau
organisme pada garis sama dari nenek moyang yang
sama.
Evolusi berdasarkan arahnya
a. Evolusi progresif....... Dapat bertahan
Evolusi progresif merupakan evolusi menuju pada
kemungkinan yang dapat bertahan hidup
(survival). Proses ini dapat dijumpai melalui
peristiwa evolusi yang terjadi pada burung Finch.
b. Evolusi regresif.......punah
Evolusi regresif merupakan proses menuju pada
kemungkinan kepunahan. Hal ini dapat dijumpai
melalui peristiwa evolusi yang terjadi pada
hewan dinosaurus.
Evolusi berdasarkan skala
perubahannya ada 2 :
a. Makroevolusi adalah perubahan evolusi yang
dapat mengakibatkan perubahan dalam skala
besar. Adanya makroevolusi dapat mengarah
kepada terbentuknya spesies baru.
b. mikroevolusi adalah proses evolusi yang hanya
mengakibatkan perubahan dalam skala kecil.
Mikroevolusi ini hanya mengarah kepada
terjadinya perubahan pada frekuensi gen atau
kromosom.
PETUNJUK TENTANG ADANYA EVOLUSI
1. VARIASI ANTAR INDIVIDU DALAM SATU
KETURUNAN.
2. ADANYA PENGARUH PENYEBARAN GEOGRAFI
3. HOMOLOGI ALAT TUBUH.
4. PERBANDINGAN PERKEMBANGAN EMBRIO.
5. FOSIL
6. BIOLOGI MOLEKULER.
7. ORGAN TUBUH YANG TERSISA.
Bab 7 Evolusi

Perbandingan
embrio
vertebrata.
PERKEMBANGAN FOSIL KUDA
• Zaman EOSIN-Genus Eohippus
-Tubuh sebesar kucing
-Kaki depan berjari empat,kaki belakang berjari tiga
• Zaman OLIGOSEN-Genus Mesohippus
-Ukuran bertambah besar
-Kaki depan maupun belakang berjari tiga
• Zaman MIOSIN-Genus Meryhippus
-Bertambah besar lagi
-Kedua jari terluar dari ketiga jarinya memendek
• Zaman PLIOSIN-Genus Pliohippus
-Jari satu
Bab 7 Evolusi

Konvergensi morfologi pada ikan hiu,


pinguin, dan lumba-lumba.
Divergensi morfologi pada
tungkai depan vertebrata.
HOMOLOGI ALAT TUBUH
• Homologi adalah struktur sama fungsi beda
Contoh :-Tangan manusia,sayap burung,
kaki depan kucing,sayap kelelawar,
sirip lumba-lumba,kaki depan kuda.

• Analogi adalah struktur beda fungsi sama


Contoh analog :-sayap kupu-kupu dengan sayap burung
-sayap kelelawar dengan sayap elang.
CONTOH ALAT TUBUH YANG TERSISA
1.Umbai cacing
2.Selaput mata pada sudut mata sebelah dalam.
3.Otot-otot penggerak telinga
4.Tulang ekor
5.Gigi taring yang runcing
6.Rambut pada dada pada laki-laki
7. Buah dada pada laki-laki
MEKANISME EVOLUSI
1.Mutasi
2.seleksi alam
3.aliran gen
4.migrasi
5.perkawinan tidak acak
HUBUNGAN MUTASI DENGAN
EVOLUSI
• Mutasi dapat menyebabkan variasi
• Variasi karena mutasi sifatnya lebih luas dan
dapat menciptakan suatu genotip baru.
• Mutasi yang menyebabkan evolusi adalah
mutasi pada sel-sel reproduktif.
• Mutasi gen dalam suatu populasi dapat
menyebabkan perubahan frekwensi gen dan
fenotip dalam populasi
ANGKALAJU MUTASI
• Angka laju mutasi menunjukkan beberapa jumlah
gen-gen yang bermutasi diantara seluruh gamet yang
dihasilkan oleh satu individu dari satu species.
• Angka laju mutasi berkisar 1:100.000
• Walaupun angka laju mutasi sangat kecil namun bagi
mekanisme evolusi sangat penting sebab:
• a . Setiap gamet mengandung beribu-ribu gen
• b. setiap individu mampu menghasilkan berjuta-juta
gamet didalam satu generasi
• c.jumlah generasi dari suatu species itu ada banyak.
Contoh

Jumlah populasi species ada 200.000.000, Jumlah


generasi selama species itu ada 5000. Angka laju
mutasi pergen 1:100.000. Gen yang mampu
bermutasi dalam satu individu 1000 Sedangkan
perbandingan mutasi yang menguntungkan dengan
merugikan 1:1000. Berapa mutasi gen yang
menguntungkan selama species itu ada?
Jawab:
jawab
1)jumlah gen yang mampu bermutasi=
1/100.000 x 1000 gen = 1/100 gen
Jumlah mutasi gen yg menguntungkan dari gen
yang bermutasi= 1/100 x 1/1000= 1/100.000
2)dalam setiap generasi mutasi yang
menguntungkan = 1/100.000 x200.000.000
=2000 gen.
3)selama spesies itu ada= 5000 x 2000 = 10 juta
Kesimpulan mutasi terhadap
evolusi
a. dapat menghasilkan sifat baru yang lebih
menguntungkan,
b. dapat menghasilkan spesies yang adaptif,
c. memiliki peningkatan daya fertilitas dan
viabilitas
soal
• Bila laju mutasi per gen 1:1000.000 dan
perbandingan gen yang menguntungkan
1:1000. populasi spesies 200.000.000.
• jumlah generasi 500.
• Berapa jumlah gen yang menguntungkan?
• Jawab ;
HUKUM Hardy-Weinberg
• Bahwa frekwensi alel/gen dalam populasi dapat tetap
distabilkan dan tetap berada dalam keseimbangan dari satu
generasi kegenerasi dengan syarat:
a. Jumlah populasi besar
b. perkawinan secara acak /random
c. tidak terjadi mutasi
d. tidak ada seleksi
e. tidak ada migrasi
• Kalau tidak memenuhi syarat ini maka terjadilah mikro
evolusi yang akan menyebabkan makro evolusi /evolusi.
Bab 7 Evolusi

Prinsip Kesetimbangan Hardy-Weinberg


Frekuensi alel dan genotip suatu populasi selalu konstan dari
generasi ke generasi dengan kondisi sebagai berikut:
• Ukuran populasi harus besar
• Ada isolasi dari populasi lain
• Tidak terjadi mutasi
• Perkawinan acak
• Tidak terjadi seleksi alam

Misalkan p mewakili frekuensi dari suatu alel dan q mewakili


frekuensi alel lainnya, maka
p+q=1
p2 + 2pq + q2 = 1
frekuensi AA frekuensi Aa frekuensi aa

Hukum Hardy-Weinberg untuk frekuensi alel ganda p + q + r = 1


Bab 7 Evolusi

Menghitung persentase populasi manusia yang membawa alel


untuk penyakit keturunan
Misalnya:
Frekuensi individu penderita PKU (q2) = 1 tiap 10.000

Frekuensi alel q (resesif) = 0,0001 = 0,01


Frekuensi alel p (dominan) = 1  q = 1  0,01 = 0,99

Frekuensi heterozigot karier


2pq = 2  0,99  0,01
2pq = 0,0198

Berarti sekitar 2% dari suatu populasi manusia membawa alel PKU


Bab 7 Evolusi

Menghitung frekuensi alel ganda


Frekuensi golongan darah A = 320 orang
Frekuensi golongan darah B = 150 orang
Frekuensi golongan darah AB = 40 orang
Frekuensi golongan darah O = 490 orang

p2IAIA + 2prIAi + q2IBIB + 2qrIBi + 2pqIAIB + r2ii


r2 = frekuensi golongan darah O = 490/1000 = 0,49  r = 0,7
(p + r)2 = frekuensi golongan darah A + O = (320 + 490)/1000 = 0,81
(p + r) = 0,9  p = 0,9  0,7 = 0,2
q = 1  (p + r) = 1  (0,2 + 0,7) = 0,1
Jadi frekuensi alel IA = p = 0,2; frekuensi alel IB = q = 0,1; frekuensi alel i = r =0,7

Frekuensi genotip IAIA = p2 = 0,04  Golongan darah A (IAIA) = 0,04  1000 = 40 orang
Frekuensi genotip IBi = 2qr = 2(0,1  0,7) = 0,14  Golongan darah B (IBi) =
0,14  1000 = 140 orang
Bab 7 Evolusi

Menghitung frekuensi gen tertaut kromosom X

Untuk laki-laki = p + q, karena genotipnya A dan a


Untuk perempuan = p2 + 2pq + q2, karena genotipnya AA, Aa, dan aa

Misalnya:
Jumlah laki-laki penderita buta warna (c ) = 8%
Frekuensi alel c = q = 0,08
Frekuensi alel C = p = 1  q = 1  0,08 = 0,92

Frekuensi perempuan yang diperkirakan buta warna (cc) = q2 = (0,08)2 = 0,064


Frekuensi perempuan yang diperkirakan normal (CC dan Cc) = p2 + 2pq =
(0,92)2 + 2(0,92)(0,08) = 0,9936
Bab 7 Evolusi

SPESIASI
Syarat Terjadinya Spesiasi
• Adanya perubahan lingkungan
• Adanya relung (niche) yang kosong
• Adanya keanekaragaman suatu kelompok organisme

Isolasi geografi

Proses
Spesiasi
Isolasi reproduksi
SPESIASI
Definisi Spesiasi
• Spesiasi adalah proses pembentukan spesies
baru dan hasil akhir dari proses mikroevolusi.
• Hal ini terjadi apabila dua varietas dari suatu
spesies tertentu menghuni dua tempat yang
sangat berbeda sehingga tidak dapat
mengadakan hubungan reproduksi, maka
varietas tersebut akan mengalami perubahan
dan akhirnya menjadi dua spesies yang
berlainan.
Syarat terjadinya spesiasi :
1. Adanya perubahan lingkungan
Adanya bencana alam, misalnya glasiasi, vulkanisme atau akibat
pergeseran benua, dan proses-proses lainnya menyebabkan
perubahan global yang menyebabkan timbulnya kepunahan masal
di muka bumi.
2. Adanya relung (Niche) yang kosong
Relung merupakan tempat hidup dan interaksi suatu organisme.
Suatu spesies selalu menempati relung tertentu. Suatu relung
umumnya hanya dapat ditempati oleh satu jenis saja. Apabila
relung tersebut kosong, berarti tempat tersebut tidak dihuni oleh
suatu organisme.
3. Adanya keanekaragaman suatu kelompok organisme
Selalu akan ada sejumlah organisme yang mencoba mengisi
relung yang kosong. Keberhasilan suatu organisme mengisi relung
ditentukan oleh berapa besar kecocokan organisasi tersebut
dibandingkan dengan persyaratan dari relung yang kosong.
Proses Spesiasi
• Proses spesiasi terjadi akibat adanya isolasi.
• Isolasi merupakan kunci terjadinya spesies
baru, karena isolasi mencegah terciptanya
kembali keseragaman antarspesies melalui
hibridisasi.
Pembagian Isolasi
• Isolasi terbagi menjadi :
1. Isolasi geografi (penghalang/barier pada
aspek geografis).
2. Isolasi reproduksi (penghalang pada segi
reproduktif).
I. Isolasi geograf
• Merupakan suatu batas alam.
• Terjadi ketika geografi atau alam menjadi
penghalang (barrier) terhadap penyebaran
suatu populasi. Apabila batas alam tidak dapat
dilewati, suatu populasi tidak akan pernah
bertemu dengan populasi lainnya.
• Terbagi atas :
1 . Proses spesiasi Simpatri
2. Proses spesiasi tidak simpatri
1 . Proses spesiasi Simpatri
• Merupakan proses spesiasi
yang terjadi dalam area
geografi yang sama dari suatu
spesies yang paling berkerabat.
• Contohnya populasi Mus
musculus domesticus (mencit)
di Eropa Barat (terutama Swiss
dan Italia) memiliki sejumlah
populasi kecil yang tidak
interfertilisasi dengan populasi
di sebelahnya walaupun
penyebarannya sangat luas di
Eropa Barat.
2. Proses Spesiasi Tidak Simpatri
• Merupakan proses spesiasi yang terdapat
dalam area geografi yang berbeda
dibandingkan dengan area geografi suatu
spesies yang paling berkerabat.
• Terbagi atas :
- Spesiasi Alopatri
- Spesiasi Parapatri
- Spesiasi peripatri
A. Spesiasi Alopatri
• Merupakan suatu proses spesiasi yang terjadi di
daerah yang berjauhan atau berlainan dari suatu
spesies yang paling dekat hubungan
kekerabatannya.
• Sebagian dari populasi suatu spesies terpisah dan
hidup di daerah berlainan. Karena danya
pemisahan, keanekaragaman yang terbwa dari
populasi yang terpisah, berbeda dalam frekuensi
alelnya. Oleh karena kedua daerah mempunyadi
perbedaan dalam banyak hal, seleksi alam pada
daerah itu pun berbeda, hingga ketika kedua
populasi tersebut bertemu di kemudian hari akan
tidak ada lagi interaksi sosial diantara kedua
populasi tersebut.
• Contohnya : monyet Sulawesi, Macaca
brunnescens (yang hidup di Pulau Muna dan Pulau
Buton) dianggap jenis berbeda dari Macaca
ochreata (yang hidup di Sulawesi Tenggara) karena
terpisah secara geografi.
B. Spesiasi parapatri
• Merupakan spesiasi yang terjadi di daerah yang
bersebelahan dengan daerah dari suatu spesies yang
paling dekat hubungan kekerabatannya.
• Adanya perbedaan menyebabkan spesies tersebut
sebenarnya terbagi dalam populasi yang berbeda-beda
dengan persyaratan yang berbeda-beda. Dengan adanya
seleksi alam tiap populasi akan memiliki komposisi genetik
yang berbeda-beda, tetapi mungkin kurang terperhatikan
dari segi morfologi. Dengan berjalannya waktu,
terbentuklah suatu populasi yang tetap bersebelahary
tetapi kemampuan interfertilnya secara gradual :nenurun,
berbanding lurus dengan jarak antara dua populasi. Oleh
karena itu, pada suatu keadaan akan ada dua populasi
yang sudah tidak mampu berinteraksi interfertil, dan harus
dianggap sebagai spesies tersendiri.
• Contoh: Macaca maurus (yang hidup di Sulawesi Selatan)
hanya melakukan perkawinan terbatas dengan M.
Tonkeana (yang hidup di Sulawesi Tengah) dan dianggap
sebagai dua spesies berbeda. Demikian pula halnya dengan
M. nigra dan M.igrescens karena keduanya terpisah oleh
suatu zona hibrid di Sulawesi Utara.
C. Spesiasi peripatri
• Spesiasi peripatri adalah proses spesiasi yang terjadi di daerah
pinggir dari daerah suatu spesies yang paling dekat hubungan
kekerabatannya. Suatu organisme memiliki kisaran toleransi
tertentu. Akibatnya, jenis tersebut akan menempati daerah
tertentu. Lebih jauh dari daerah tersebut, persyaratan
hidupnya makin berbeda, sehingga diperlukan suatu
keanekaragaman yang khusus untuk dapat hidup dan
berkembang biak.
• Hal ini terjadi di daerah yang jauh dari pusat penyebaran suatu
jenis. Lebih jauh dari pusat penyebaran suatu jenis, makin
berbeda keadaan lingkungan. Dengan demikian anggota
spesies itu pun makin berbeda dengan yang ada di pusat
penyebaran.Di salah satu daerah di pinggir daerah penyebaran
akan ada perbedaan lingkungan yang menyeleksi populasi
tersebut secara ketat, sehingga komposisi keanekaragaman
genetiknya akan menjadi sangat lain. Dengan demikiary
interaksi antara populasi tersebut dengan populasi satu
spesiesnya menjadi sangat terbatas.
• Contohnya : ular tambak, Cerberus rynchops memiliki
penyebaran yang sangat luas mulai lari India, Indo-Cina, hingga
Maluku dan Nusa Tenggara. Hanya populasi paling timur di
Papua dianggap sebagai subspecies tersendiri, C. rynchops
novaeguineae. Demikian pula dengan populasi di Australia
dikenal sebagai C. Rynchops Australis.
II. Isolasi Reproduksi
• Isolasi reproduksi menghalangi terjadinya
pembuahan akibat susunan kimiawi dan
molekul yang berbeda antara dua sel gamet.
• Isolasi reproduksi dapat dibedakan atas dua
tipe, yaitu :
1.premating (prakawin)
2.postmating (pascakawin).
1. Tipe prakawin
• Mekanisme isolasi tipe prakawin disebabkan oleh beberapa
penghambat sehingga proses perkawinan tidak terjadi.
• Berikut ini mekanisme isolasi reproduksi tipe prakawin.

1) Isolasi habitat
Isolasi, habitat merupakan isolasi reproduksi yang
terjadi karena perbedaan habitat.
Contohnya : kehidupan ular yang secara alami menghuni
habitat air dan ular sejenis yang hidup pada habitat darat.
Perbedaan habitat menyebabkan kedua jenis ular tidak
pernah mengadakan perkawinan secara alami, meskipun
jika keduanya dikawinkan dapat menghasilkan keturunan
yang fertil.
2) Isolasi Temporal/Musim
Isolasi temporal merupakan isolasi reproduksi
yang terjadi karena perbedaan waktu
pembentukan dan pematangan sel kelamin. Jika
dua spesies hidup pada lokasi yang sama, tetapi
masing-masingnya mempunyai masa reproduksi
yang berbeda, maka kedua spesies tidak pernah
sukses untuk melakukan perkawinan.
Contohnya : Pinus radiata dan Pinus muricata
mempunyai masa pematangan sel kelamin yang
berbeda. Sel kelamin P. radiata matang Februari,
sedangkan P. muricata pada bulan April.
3) Isolasi Tingkah Laku
Isolasi tingkah Laku merupakan isolasi
reproduksi yang terjadi karena perbedaan tingkah
laku perkawinan dari dua spesies. Pada umumnya
kegiatan perkawinan pada hewan biasanya
diawali dengan tingkah laku tertentu yang
umumnya dilakukan oleh hewan jantan.
4) Isolasi mekanik
Isolasi mekanik merupakan isolasi reproduksi
yang terdapat perbedaan morfologi alat
reproduksi ataupun bagian tubuh yang lain
sehingga tidak dapat melakukan perkawinan.
5) Isolasi kromosomal
Perbedaan jumlah kromosom, bentuk
kromosom, atau urutan gen dapat
menyebabkan beberapa perubahan, baik dari
segi morfologi ataupun tingkat kesuburan.
6) Partogenesis
Partogenesis adalah perkembangan individu dari
gamet (sel telur) yang tidak dibuahi. Hal ini
mengakibatkan setiap individu akan identik
dengan induk yang menghasilkannya, namun
berbeda dengan individu yang dihasilkan dari
induk lainnya.
2. Tipe pascakawin
Isolasi reproduksi tipe pascakawin terjadi karena terdapat perbedaan
dalam halperkembangan atau fisologi di antara setelah terjadi perkawinan.
Berikut ini beberapa mekanisme tipe pascakawin.
1) Isolasi Gamet
Isolasi gamet merupakan isolasi reproduksi yang terjadi karena gamet
jantan tidak mempunyai daya hidup di dalam alat kelamin betina.
2) Isolasi Perkembangan
Isolasi, perkemb angan merupakan isolasi reproduksi, saat zigot hasil
fertilisasi tidak dapat berkembang menjadi idividu baru. HaI ini dapat
terjadi di antaranya karena perbedaan jumlah kromosom sel gamet.
3) Bastar mati Bujang (ketidakmampuan Hidup dari Hibrid)
Dua spesies berbeda secara alami dapat saja melakukan perkawinan
hingga menghasilkan keturunan. Akan tetapi, keturunan tersebut mati
sebelum mencapai usia reproduktif karena terdapat kelainan pada
tubuhnya.Salah satu penyebab munculnya kelainan karena
ketidaksesuaian susunan genetika pada kedua induknya.
4) Hibrid Steril
Terkadang dua spesies yang berbeda dapat
melangsungkan perkawinan dan menghasilkan
keturunan, tetapi keturunan tersebut bersifat steril.
Kasus seperti ini, misalnya terjadi pada perkawinan
antara kuda dengan keledai yang menghasilkan bagal
(mule).
5) Letalitas
Biasanya kejadian letal dari suatu perkawinan terjadi
akibat embrio yang dihasilkan tidak dapat mencapai
usia dewasa reproduksi.
6) Semi-Letal
Individu yang dihasilkan dari suatu perkawinan,
meskipunhidup normal dan dapat memiliki keturunan,
memiliki vitalitas yang sangat rendah.
SKEMA SPESIASI
Sekian~

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

MAKASI XD
Bab 7 Evolusi

ASAL USUL KEHIDUPAN

Teori Abiogenesis

Percobaan Redi
Teori Biogenesis
Percobaan Spallanzani

Percobaan Pasteur
Teori Kosmozoa

Evolusi Kimia

Evolusi Biologi
Bab 7 Evolusi

Percobaan Redi

Percobaan
Spallanzani

Percobaan
Pasteur
TEORI COSMOZOIC
• Mengatakan bahwa asal mula mahluk hidup
bumi berasal dari spora kehidupan yang
berasal dari luar angkasa.Teori ini tidak dapat
diterima oleh banyak ilmuwan.
• TEORI penciptaan khusus
(kreatinisme)
Bahwa segala sesuatu diciptakan
oleh Tuhan.
TEORI EVOLUSI KIMIA
• Tokohnya Harold Uray
• Mengatakan bahwa asal usul kehidupan
diawali dengan adanya senyawa organik
diatmosfir yang berupa: metana(CH4),
Hidrogen(H2), uap air(H2O), amonia(NH3)
yang bereaksi dengan bantuan energi dari
sinar kosmis dan kilatan listrik halilintar
terbentuk asam amino.
• Pendapat ini didukung oleh Stanley Miller
dengan percobaan dilaboratorium.
Bab 7 Evolusi

Evolusi Kimia

Model perangkat
percobaan Miller dan
Urey untuk sintesis
molekul organik secara
abiotik.
EVOLUSI BIOLOGI
• Tokohnya Oparin.
• Mengatakan bahwa asam amino yang
merupakan bahan dasar penyusun makhluk
hidup padamulanya terakumulasi dilautan.
Bab 7 Evolusi

ASAL USUL PROKARIOT


H2O, Polimer Sel
Monomer Protobion Progenot
H2, organik prokariot
organik (sel purba)
CH4, (protenoid) purba
NH3

ASAL USUL EUKARIOT


Bab 7 Evolusi

Evolusi Tumbuhan
Alga Tumbuhan lumut Tumbuhan paku Tumbuhan berpembuluh

Evolusi Hewan
PANDANGAN BARU TENTANG
EVOLUSI
• Kritikan tentang evolusi Darwin dikenal
dengan neoDarwinisme.
• Pandangan ini menjelaskan bahwa seleksi
alam sesungguhnya tidaklah cukup sempurna
untuk menjelaskan evolusioner dari seluruh
ciri dan struktur.Atau seleksi alam bukan
penyebab utama evolusi organik.
• Usaha para evolusionis untuk menjelaskan asalusul kehidupan
dengan menggunakan konsep kebetulan dibantah oleh ilmu
pengetahuan abad 20.Dan abad 21 oleh Harun Yahya.
Bab 7 Evolusi

FENOMENA EVOLUSI
Evolusi  mempelajari sejarah asal usul makhluk hidup dan
keterkaitan genetik antara makhluk hidup satu dengan yang lain

Adaptasi pada kaktus dan belalang. Seleksi alam terhadap Biston betularia.
Bab 7 Evolusi

TEORI EVOLUSI
Teori Evolusi Sebelum Darwin  Teori skala alami dan teologi
alam
Teori Evolusi Darwin

Iguana laut dan variasi burung


Finch yang ditemukan Darwin di
kepulauan Galapagos.
Bab 7 Evolusi

Perubahan Perbandingan Frekuensi Gen (Genotip) pada Populasi


• Hanyutan genetik
• Arus gen
• Mutasi
• Perkawinan tidak acak
• Seleksi alam
Bab 7 Evolusi

PETUNJUK EVOLUSI
Proses fisika
Fosil laba-laba yang
Fosil terperangkap dalam
Proses kimia getah pohon.

Perbandingan Morfologi
Divergensi morfologi dan struktur homolog

Konvergensi morfologi dan struktur homolog

Perbandingan Biokimia
Perbandingan asam nukleat

Perbandingan Embriologi
Bab 7 Evolusi

Isolasi geografi

Proses Proses Proses Proses


Spesiasi Spesiasi Spesiasi Spesiasi
Simpatri Alopatri Parapatri Peripatri
Bab 7 Evolusi

Isolasi reproduksi
Soal-soal

Anda mungkin juga menyukai