TUJUAN PEMBELAJARAN
4.1.1 Siswa dapat menjelaskan berbagai teori evolusi.
4.1.2 Siswa dapat menjelaskan pokok-pokok pikiran
teori evolusi Darwin
4.1.3 Siswa dapat menemukan persamaan dan
perbedaan pandangan para ahli tentang evolusi.
4.1.4 Menilai kebenaran teori evolusi menurut
pandangan masyarakat.
4.1.5 Siswa dapat menemukan faktor-faktor dan
petunjuk-petunjuk pendukung
EVOLUSI
Perbandingan
embrio
vertebrata.
PERKEMBANGAN FOSIL KUDA
• Zaman EOSIN-Genus Eohippus
-Tubuh sebesar kucing
-Kaki depan berjari empat,kaki belakang berjari tiga
• Zaman OLIGOSEN-Genus Mesohippus
-Ukuran bertambah besar
-Kaki depan maupun belakang berjari tiga
• Zaman MIOSIN-Genus Meryhippus
-Bertambah besar lagi
-Kedua jari terluar dari ketiga jarinya memendek
• Zaman PLIOSIN-Genus Pliohippus
-Jari satu
Bab 7 Evolusi
Frekuensi genotip IAIA = p2 = 0,04 Golongan darah A (IAIA) = 0,04 1000 = 40 orang
Frekuensi genotip IBi = 2qr = 2(0,1 0,7) = 0,14 Golongan darah B (IBi) =
0,14 1000 = 140 orang
Bab 7 Evolusi
Misalnya:
Jumlah laki-laki penderita buta warna (c ) = 8%
Frekuensi alel c = q = 0,08
Frekuensi alel C = p = 1 q = 1 0,08 = 0,92
SPESIASI
Syarat Terjadinya Spesiasi
• Adanya perubahan lingkungan
• Adanya relung (niche) yang kosong
• Adanya keanekaragaman suatu kelompok organisme
Isolasi geografi
Proses
Spesiasi
Isolasi reproduksi
SPESIASI
Definisi Spesiasi
• Spesiasi adalah proses pembentukan spesies
baru dan hasil akhir dari proses mikroevolusi.
• Hal ini terjadi apabila dua varietas dari suatu
spesies tertentu menghuni dua tempat yang
sangat berbeda sehingga tidak dapat
mengadakan hubungan reproduksi, maka
varietas tersebut akan mengalami perubahan
dan akhirnya menjadi dua spesies yang
berlainan.
Syarat terjadinya spesiasi :
1. Adanya perubahan lingkungan
Adanya bencana alam, misalnya glasiasi, vulkanisme atau akibat
pergeseran benua, dan proses-proses lainnya menyebabkan
perubahan global yang menyebabkan timbulnya kepunahan masal
di muka bumi.
2. Adanya relung (Niche) yang kosong
Relung merupakan tempat hidup dan interaksi suatu organisme.
Suatu spesies selalu menempati relung tertentu. Suatu relung
umumnya hanya dapat ditempati oleh satu jenis saja. Apabila
relung tersebut kosong, berarti tempat tersebut tidak dihuni oleh
suatu organisme.
3. Adanya keanekaragaman suatu kelompok organisme
Selalu akan ada sejumlah organisme yang mencoba mengisi
relung yang kosong. Keberhasilan suatu organisme mengisi relung
ditentukan oleh berapa besar kecocokan organisasi tersebut
dibandingkan dengan persyaratan dari relung yang kosong.
Proses Spesiasi
• Proses spesiasi terjadi akibat adanya isolasi.
• Isolasi merupakan kunci terjadinya spesies
baru, karena isolasi mencegah terciptanya
kembali keseragaman antarspesies melalui
hibridisasi.
Pembagian Isolasi
• Isolasi terbagi menjadi :
1. Isolasi geografi (penghalang/barier pada
aspek geografis).
2. Isolasi reproduksi (penghalang pada segi
reproduktif).
I. Isolasi geograf
• Merupakan suatu batas alam.
• Terjadi ketika geografi atau alam menjadi
penghalang (barrier) terhadap penyebaran
suatu populasi. Apabila batas alam tidak dapat
dilewati, suatu populasi tidak akan pernah
bertemu dengan populasi lainnya.
• Terbagi atas :
1 . Proses spesiasi Simpatri
2. Proses spesiasi tidak simpatri
1 . Proses spesiasi Simpatri
• Merupakan proses spesiasi
yang terjadi dalam area
geografi yang sama dari suatu
spesies yang paling berkerabat.
• Contohnya populasi Mus
musculus domesticus (mencit)
di Eropa Barat (terutama Swiss
dan Italia) memiliki sejumlah
populasi kecil yang tidak
interfertilisasi dengan populasi
di sebelahnya walaupun
penyebarannya sangat luas di
Eropa Barat.
2. Proses Spesiasi Tidak Simpatri
• Merupakan proses spesiasi yang terdapat
dalam area geografi yang berbeda
dibandingkan dengan area geografi suatu
spesies yang paling berkerabat.
• Terbagi atas :
- Spesiasi Alopatri
- Spesiasi Parapatri
- Spesiasi peripatri
A. Spesiasi Alopatri
• Merupakan suatu proses spesiasi yang terjadi di
daerah yang berjauhan atau berlainan dari suatu
spesies yang paling dekat hubungan
kekerabatannya.
• Sebagian dari populasi suatu spesies terpisah dan
hidup di daerah berlainan. Karena danya
pemisahan, keanekaragaman yang terbwa dari
populasi yang terpisah, berbeda dalam frekuensi
alelnya. Oleh karena kedua daerah mempunyadi
perbedaan dalam banyak hal, seleksi alam pada
daerah itu pun berbeda, hingga ketika kedua
populasi tersebut bertemu di kemudian hari akan
tidak ada lagi interaksi sosial diantara kedua
populasi tersebut.
• Contohnya : monyet Sulawesi, Macaca
brunnescens (yang hidup di Pulau Muna dan Pulau
Buton) dianggap jenis berbeda dari Macaca
ochreata (yang hidup di Sulawesi Tenggara) karena
terpisah secara geografi.
B. Spesiasi parapatri
• Merupakan spesiasi yang terjadi di daerah yang
bersebelahan dengan daerah dari suatu spesies yang
paling dekat hubungan kekerabatannya.
• Adanya perbedaan menyebabkan spesies tersebut
sebenarnya terbagi dalam populasi yang berbeda-beda
dengan persyaratan yang berbeda-beda. Dengan adanya
seleksi alam tiap populasi akan memiliki komposisi genetik
yang berbeda-beda, tetapi mungkin kurang terperhatikan
dari segi morfologi. Dengan berjalannya waktu,
terbentuklah suatu populasi yang tetap bersebelahary
tetapi kemampuan interfertilnya secara gradual :nenurun,
berbanding lurus dengan jarak antara dua populasi. Oleh
karena itu, pada suatu keadaan akan ada dua populasi
yang sudah tidak mampu berinteraksi interfertil, dan harus
dianggap sebagai spesies tersendiri.
• Contoh: Macaca maurus (yang hidup di Sulawesi Selatan)
hanya melakukan perkawinan terbatas dengan M.
Tonkeana (yang hidup di Sulawesi Tengah) dan dianggap
sebagai dua spesies berbeda. Demikian pula halnya dengan
M. nigra dan M.igrescens karena keduanya terpisah oleh
suatu zona hibrid di Sulawesi Utara.
C. Spesiasi peripatri
• Spesiasi peripatri adalah proses spesiasi yang terjadi di daerah
pinggir dari daerah suatu spesies yang paling dekat hubungan
kekerabatannya. Suatu organisme memiliki kisaran toleransi
tertentu. Akibatnya, jenis tersebut akan menempati daerah
tertentu. Lebih jauh dari daerah tersebut, persyaratan
hidupnya makin berbeda, sehingga diperlukan suatu
keanekaragaman yang khusus untuk dapat hidup dan
berkembang biak.
• Hal ini terjadi di daerah yang jauh dari pusat penyebaran suatu
jenis. Lebih jauh dari pusat penyebaran suatu jenis, makin
berbeda keadaan lingkungan. Dengan demikian anggota
spesies itu pun makin berbeda dengan yang ada di pusat
penyebaran.Di salah satu daerah di pinggir daerah penyebaran
akan ada perbedaan lingkungan yang menyeleksi populasi
tersebut secara ketat, sehingga komposisi keanekaragaman
genetiknya akan menjadi sangat lain. Dengan demikiary
interaksi antara populasi tersebut dengan populasi satu
spesiesnya menjadi sangat terbatas.
• Contohnya : ular tambak, Cerberus rynchops memiliki
penyebaran yang sangat luas mulai lari India, Indo-Cina, hingga
Maluku dan Nusa Tenggara. Hanya populasi paling timur di
Papua dianggap sebagai subspecies tersendiri, C. rynchops
novaeguineae. Demikian pula dengan populasi di Australia
dikenal sebagai C. Rynchops Australis.
II. Isolasi Reproduksi
• Isolasi reproduksi menghalangi terjadinya
pembuahan akibat susunan kimiawi dan
molekul yang berbeda antara dua sel gamet.
• Isolasi reproduksi dapat dibedakan atas dua
tipe, yaitu :
1.premating (prakawin)
2.postmating (pascakawin).
1. Tipe prakawin
• Mekanisme isolasi tipe prakawin disebabkan oleh beberapa
penghambat sehingga proses perkawinan tidak terjadi.
• Berikut ini mekanisme isolasi reproduksi tipe prakawin.
1) Isolasi habitat
Isolasi, habitat merupakan isolasi reproduksi yang
terjadi karena perbedaan habitat.
Contohnya : kehidupan ular yang secara alami menghuni
habitat air dan ular sejenis yang hidup pada habitat darat.
Perbedaan habitat menyebabkan kedua jenis ular tidak
pernah mengadakan perkawinan secara alami, meskipun
jika keduanya dikawinkan dapat menghasilkan keturunan
yang fertil.
2) Isolasi Temporal/Musim
Isolasi temporal merupakan isolasi reproduksi
yang terjadi karena perbedaan waktu
pembentukan dan pematangan sel kelamin. Jika
dua spesies hidup pada lokasi yang sama, tetapi
masing-masingnya mempunyai masa reproduksi
yang berbeda, maka kedua spesies tidak pernah
sukses untuk melakukan perkawinan.
Contohnya : Pinus radiata dan Pinus muricata
mempunyai masa pematangan sel kelamin yang
berbeda. Sel kelamin P. radiata matang Februari,
sedangkan P. muricata pada bulan April.
3) Isolasi Tingkah Laku
Isolasi tingkah Laku merupakan isolasi
reproduksi yang terjadi karena perbedaan tingkah
laku perkawinan dari dua spesies. Pada umumnya
kegiatan perkawinan pada hewan biasanya
diawali dengan tingkah laku tertentu yang
umumnya dilakukan oleh hewan jantan.
4) Isolasi mekanik
Isolasi mekanik merupakan isolasi reproduksi
yang terdapat perbedaan morfologi alat
reproduksi ataupun bagian tubuh yang lain
sehingga tidak dapat melakukan perkawinan.
5) Isolasi kromosomal
Perbedaan jumlah kromosom, bentuk
kromosom, atau urutan gen dapat
menyebabkan beberapa perubahan, baik dari
segi morfologi ataupun tingkat kesuburan.
6) Partogenesis
Partogenesis adalah perkembangan individu dari
gamet (sel telur) yang tidak dibuahi. Hal ini
mengakibatkan setiap individu akan identik
dengan induk yang menghasilkannya, namun
berbeda dengan individu yang dihasilkan dari
induk lainnya.
2. Tipe pascakawin
Isolasi reproduksi tipe pascakawin terjadi karena terdapat perbedaan
dalam halperkembangan atau fisologi di antara setelah terjadi perkawinan.
Berikut ini beberapa mekanisme tipe pascakawin.
1) Isolasi Gamet
Isolasi gamet merupakan isolasi reproduksi yang terjadi karena gamet
jantan tidak mempunyai daya hidup di dalam alat kelamin betina.
2) Isolasi Perkembangan
Isolasi, perkemb angan merupakan isolasi reproduksi, saat zigot hasil
fertilisasi tidak dapat berkembang menjadi idividu baru. HaI ini dapat
terjadi di antaranya karena perbedaan jumlah kromosom sel gamet.
3) Bastar mati Bujang (ketidakmampuan Hidup dari Hibrid)
Dua spesies berbeda secara alami dapat saja melakukan perkawinan
hingga menghasilkan keturunan. Akan tetapi, keturunan tersebut mati
sebelum mencapai usia reproduktif karena terdapat kelainan pada
tubuhnya.Salah satu penyebab munculnya kelainan karena
ketidaksesuaian susunan genetika pada kedua induknya.
4) Hibrid Steril
Terkadang dua spesies yang berbeda dapat
melangsungkan perkawinan dan menghasilkan
keturunan, tetapi keturunan tersebut bersifat steril.
Kasus seperti ini, misalnya terjadi pada perkawinan
antara kuda dengan keledai yang menghasilkan bagal
(mule).
5) Letalitas
Biasanya kejadian letal dari suatu perkawinan terjadi
akibat embrio yang dihasilkan tidak dapat mencapai
usia dewasa reproduksi.
6) Semi-Letal
Individu yang dihasilkan dari suatu perkawinan,
meskipunhidup normal dan dapat memiliki keturunan,
memiliki vitalitas yang sangat rendah.
SKEMA SPESIASI
Sekian~
MAKASI XD
Bab 7 Evolusi
Teori Abiogenesis
Percobaan Redi
Teori Biogenesis
Percobaan Spallanzani
Percobaan Pasteur
Teori Kosmozoa
Evolusi Kimia
Evolusi Biologi
Bab 7 Evolusi
Percobaan Redi
Percobaan
Spallanzani
Percobaan
Pasteur
TEORI COSMOZOIC
• Mengatakan bahwa asal mula mahluk hidup
bumi berasal dari spora kehidupan yang
berasal dari luar angkasa.Teori ini tidak dapat
diterima oleh banyak ilmuwan.
• TEORI penciptaan khusus
(kreatinisme)
Bahwa segala sesuatu diciptakan
oleh Tuhan.
TEORI EVOLUSI KIMIA
• Tokohnya Harold Uray
• Mengatakan bahwa asal usul kehidupan
diawali dengan adanya senyawa organik
diatmosfir yang berupa: metana(CH4),
Hidrogen(H2), uap air(H2O), amonia(NH3)
yang bereaksi dengan bantuan energi dari
sinar kosmis dan kilatan listrik halilintar
terbentuk asam amino.
• Pendapat ini didukung oleh Stanley Miller
dengan percobaan dilaboratorium.
Bab 7 Evolusi
Evolusi Kimia
Model perangkat
percobaan Miller dan
Urey untuk sintesis
molekul organik secara
abiotik.
EVOLUSI BIOLOGI
• Tokohnya Oparin.
• Mengatakan bahwa asam amino yang
merupakan bahan dasar penyusun makhluk
hidup padamulanya terakumulasi dilautan.
Bab 7 Evolusi
Evolusi Tumbuhan
Alga Tumbuhan lumut Tumbuhan paku Tumbuhan berpembuluh
Evolusi Hewan
PANDANGAN BARU TENTANG
EVOLUSI
• Kritikan tentang evolusi Darwin dikenal
dengan neoDarwinisme.
• Pandangan ini menjelaskan bahwa seleksi
alam sesungguhnya tidaklah cukup sempurna
untuk menjelaskan evolusioner dari seluruh
ciri dan struktur.Atau seleksi alam bukan
penyebab utama evolusi organik.
• Usaha para evolusionis untuk menjelaskan asalusul kehidupan
dengan menggunakan konsep kebetulan dibantah oleh ilmu
pengetahuan abad 20.Dan abad 21 oleh Harun Yahya.
Bab 7 Evolusi
FENOMENA EVOLUSI
Evolusi mempelajari sejarah asal usul makhluk hidup dan
keterkaitan genetik antara makhluk hidup satu dengan yang lain
Adaptasi pada kaktus dan belalang. Seleksi alam terhadap Biston betularia.
Bab 7 Evolusi
TEORI EVOLUSI
Teori Evolusi Sebelum Darwin Teori skala alami dan teologi
alam
Teori Evolusi Darwin
PETUNJUK EVOLUSI
Proses fisika
Fosil laba-laba yang
Fosil terperangkap dalam
Proses kimia getah pohon.
Perbandingan Morfologi
Divergensi morfologi dan struktur homolog
Perbandingan Biokimia
Perbandingan asam nukleat
Perbandingan Embriologi
Bab 7 Evolusi
Isolasi geografi
Isolasi reproduksi
Soal-soal