Anda di halaman 1dari 54

INFEKSI SALURAN KEMIH

Indri Lestari Hazizah


201710401011016

Pembimbing:
dr. Aniek Hartiwi, Sp. A
Identitas
Nama : An. A
Umur : 6 tahun 5 bulan
BB : 20 kg
TB : 120 cm
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Panjang Jiwo
Ayah : Tn. A/ 42th/ SMP/Wiraswata
Ibu : Ny D/ 36 th/SMP /Penjahit
MRS : 04 Mei 2018, 02.42 WIB
Tgl Pemeriksaan : 05 Mei 2018,10.25 WIB
ANAMNESIS
Keluhan Utama : nyeri perut
RPS
• Pasien dibawa ke IGD RSU Haji pada tanggal 04-05-2018 pukul 02.42 WIB
dengan keluhan Nyeri perut sejak 2 hari SMRS.
• Nyeri perut dirasakan terus menerus di perut bagian bawah, pasien juga
mengeluhkan sakit saat buang air kecil, sering BAK (8-9 kali/hari ) namun
keluarnya sedikit-sedikit dan tersendat-sendat, BAK berwarna kuning keruh.
• Pasien juga mengeluhkan demam. Demam dirasakan terus-menerus dan
mendadak tinggi namun tidak sampai menggigil, saat di IGD suhu badannya
38,10c.
• Sebelumnya pasien sudah di bawa ke IGD RSU Haji pada tanggal 3-5-
2018 (2 hari SMRS) dengan keluhan yang sama, namun demamnya
hanya sumer-sumer (370c) lalu diberikan obat untuk demam dan nyerinya
dalam bentuk puyer. Kemudian pasien disarankan untuk ke poli anak
keesokan harinya.
• Saat di poli anak pasien diberi obat amoksilin tablet (untuk 10 hari) dan
paractamol. Setelah dari poli anak malam harinya mendadak pasien
demam tinggi kemudian dibawa lagi ke IGD RSU haji.
• Pasien tidak mengeluhkan nyeri kepala, kejang (-), nyeri telinga (-), sakit
tenggorokan (-), batuk (-), pilek (-), mimisan(-), mual (-), muntah (-), gusi
berdarah (-), perut kembung(-) , riwayat trauma pada perut (-), riwayat
berpergian keluar pulau jawa (-), napsu makan pasien menurun 2x sehari
(1/2 piring setiap kali makan), namum pasien tidak suka minum dari
sebelum sakit, dalam sehari minum air putih ± 1/2 botol aqua sedang (300
ml). BAB pasien normal 1 kali sehari.
R. Alergi
•Bersin-bersin pagi hari (-)
•Asma (-)
•Alergi makanan (-)
•Alergi debu atau paparan lainnya(-)
•Alergi obat (-)
1 2 3

RPD RPSos
RPK
sakit seperti ini • Tinggal serumah dengan ayah, ibu, kakek,
Di keluarga tidak ada
sebelumnya(-). nenek, kakak, pasien.
yang sakit seperti ini
MRS 1 tahun yng • rumahnya banyak tikus, terdapat selokan di
Riwayat alergi (+)
lalu karena sakit belakang rumah namun tertutup, merokok (-),
ibunya
demam berdarah pasien juga memelihara hewan pelihraan
biawak dan kadangnya jarang dibersihkan.
• Kebiasaan membersihkan kemaluan saat BAK
asal dibersihkan, terkadang jika BAK di luar
rumah saat main tidak dibersihkan, dan tidak
pernah cuci tangan sebelum membersihkan
kemaluannya
R.Kehamilan ibu R. Persalinan R. Imunisasi R. Gizi
• Tidak pernah Anak 2 dari 2 - Imunisasi wajib • ASI selama 6
sakit saat hamil, bersaudara, lengkap sesuai bulan, kemudian
• Rutin kontrol ke usia, dan dilanjutkan susu
bidan dan Natal : Anak kedua, booster formula hingga
puskesmas lahir normal tanpa diberi sekarang. Dalam
setiap bulan. obat kontraksi, usia 1 hari minum
• Riwayat obat- kehamilan 9 bulan, lahir susu 5 botol (1
obatan adalah di bidan, langsung botol 220cc)
vitamin yang menangis, bernafas • Pola makan 2 x
diberikan oleh spontan, gerak aktif, sehari  sayur,
bidan, riwayat BBL 3000 gr daging,
minum jamu (-) buah(jarang),
• Hewan Postnatal : sakit kuning lebih sering
peliharaan saat (-), kejang (-), riwayat makan telur.
hamil (-) perawatan di NICU(-)
R. Imunisasi
R. Tumbuh Kembang

Tumbuh kembang:
• Duduk sendiri : usia
5 bulan
• Berjalan usia : 1
tahun
• berbicara : dari usia
7 bulan sudah bisa
ngoceh pa…pa…

Status gizi
•Laki-laki, 6 th 5 bulan
• BB : 20 kg
• TB : 120 cm
• BB/U: percentil 50= n
• TB/U: > percentil
50=n
Status Gizi

= 20 x 100% = 90% = gizi baik  n = 80-90%, < =70-80%, > =90%


22
Pemeriksaan Fisik
Status Generalisata

• Keadaan Umum : Tampak sakit sedang


• Kesadaran : 4-5-6 Compos Mentis
• Tanda-tanda Vital :
Tek. Darah : 100/70 mmHg
Nadi : 100 kali permenit
Suhu : 38,0 C
RR : 20 kali/menit
Pemeriksaan Fisik
• Kepala : normochepali
• Mata : Refleks cahaya (+/+), pupil bulat isokor +/+
Conjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) Mata cowong (-/-)
cilliary injection (-).
• Telinga : Otore (-),
• Hidung : sekret (+), Pernafasan cuping hidung (-), deviasi septum (-
), rinore (-)
• Mulut : mukosa bibir kemera, gusi berdarah (-), stomatitis (-),
typhoid tongue (+), Faring hiperemi (-), Pembesaran Tonsil (-
• Leher : Dalam batas normal tidak terdapat pembesaran KGB,
struma (-),
Pemeriksaan Fisik

Thorax
Pulmo
• Inspeksi : normochest, retraksi (–), pelebaran ICS (-)
• Palpasi : ekspansi simetris, nyeri tekan (-), Krepitasi (-)
• Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru.
• Auskultasi : Suara nafas vesikuler, wheezing -/-,
rhonki -/-
.
Pemeriksaan Fisik
Thorax
• Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak
Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
Perkusi : Batas jantung kesan normal
Auskultasi: Bunyi jantung SI – SII regular, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan Fisik
• Abdomen
Inspeksi : Flat normal, massa (-), jejas (-), sekret pada umbilicus (-)
Auskultasi : Bising usus (+) Normal
Palpasi : Supel, hepar tidak teraba, Lien tidak teraba.
Nyeri tekan (+) di regio ingunal dextra dan hipogastric, nyeri
sudut CVA(+) dextra
Perkusi : Timpani, meteorismus (-) Genetalia :
• Extremitas I : Tampak penis belum disirkumsisi dan
terdapat smegma disekeliling gland
+ + penis, hiperemi (-), edema (-
AHKM ),hipospadia (-), epispadia (-)
+ + P : nyeri tekan (+), massa (-), hidrokel (-),
- - varikokel (-), fimosis (-), parafimosis (-),
CRT <2 detik, edema - - HIL &HIM( -)
Pemeriksaan Penunjang
01-05-2018

DL

Hemoglobin 10,6 (n) 10,7-14,7 g/dL

Hematokrit 32,7 (n) 33-45%


Leukosit 8.890 (n) 6000-17.500/mm3

Trombosit 276.000 (n) 180-550.000/mm3


01-05-2018

UL UL (sedimen)

Bj 1.005
Ery 5 – 10 plp 0–1 plp
Hematologi
pH 7.0 (n) 4,8-7,4
Leko 40 – 50 plp 0–1 plp

Nitrit Negatif Negatif


Cylind Negatif Negatif
Protein 25mg/dl(+1) Negatif
Serum Elektrolit0–1 plp
1 – 2 plp
Epitel
Glukosa Normal Normal
bacteri POSITIF(+) plp Negatif
Keton Negatif Negatif
Cryst Negatif Negatif
Urobilin Normal Normal

Bilirubin Negatif negatif Lain-lain Negatif Negatif


20
Urinalisis

Feses Lengkap

21
Resume
• An.A, laki-laki, 6 tahun 5 bulan ,20 kg
• RPS : Nyeri perut bagian bawah 2 hari SMRS dirasakan terus-menerus, nyeri saat BAK
(+),sering BAK (8-9 kali/hari ) namun keluarnya sedikit-sedikit dan tersendat-sendat, BAK
kuning keruh, demam (+), napsu makan menurun (+)
•RPD :Demam berdarah (1 tahun yang lalu)
• RPK : alergi (ibu)
• RPS: Kebiasaan membersihkan kemaluan saat BAK asal dibersihkan, terkadang jika BAK
di luar rumah saat main tidak dibersihkan, tidak pernah cuci tangan sebelum membersihkan
kemaluannya, memelihara hewan peliharaan dengan kandang yang jarang dibersihkan.
• Pemeriksaan Fisik • Pemeriksaan Fisik

• KU: CM , GCS 456,


• DL : (04-05-2018) Hb : 9,7 g/dL, (05-05-
• TD : 100/70 mmHg, Nadi :100x/menit , Suhu :
2018) Hb : 9,3 g/dL
38,0 c, RR : 20 kali
• UL: (01-05-2018) Protein 25mg/dl,
• Abdomen : Nyeri tekan abdomen (+) di region
sedimen ery 5 – 10 plp, sedimen leko 40 –
ingunal dextra dan hipogastric, nyeri ketok
50 plp, sedimen epitel 1-2 plp, bakteri (+)
costovertebra angel (+) dextra.
• Genetalia : Tampak penis belum disirkumsisi dan

terdapat smegma disekeliling gland penis, nyeri tekan • Pemeriksaan Fisik


(+).
• Diet TKTP 1800 Kkal
Monitoring : TTV, Keluhan px, Input dan • Infus D5 ½ NS 1500/24 jam
output cairan, intake makanan, BAB, UL post • Ampisilin iv.3x700 mg/hari selama 5 hari
terapi, RFT • Parasetamol iv. 3x250 mg/hari
Daftar Masalah

Nyeri
. perut bagian bawah

Nyeri ketok CVA (+)

BAK: Disuria, frequency >,


terputus-putus, berwarna
kuning keruh

Demam 2 hari

Genitalia: smegma (+),


sirkumsisi(-)
Diagnosis Kerja :
Infeksi saluran kemih
Planning Diagnosis:
- USG
- Kultur urin

04
Penatalaksanaan

•Diet TKTP 1800 Kkal


•Infus D5 ½ NS 1500/24 jam
•Ampisilin iv.3x700 mg/hari selama 5 hari
•Parasetamol iv. 3x250 mg/hari (prn/ suhu > 37,5c)
Monitoring & Edukasi
Monitoring Edukasi
– Tanda vital • Menjelaskan kepada orang tua pasien mengenai

– Keluhan pasien penyakit pasien, rencana terapi dan rencana

– Input dan outp pemeriksaan yang akan dilakukan

ut cairan • Menjelaskan kepada orangtua pasien prognosis


serta komplikasi penyakit pasien
– intake makanan
• Mengedukasikan cara membersihkan tangan dan
– BAB dan BAK
genitalia yang benar dan edukasi mengenai
– UL post terapi, kebersihan lingkungan rumah untuk mencegah
RFT berulangnya ISK
Prognosis
Dubia et bonam • Dianjurkan untuk segera sirkumsisi.
Tanggal S O A P
06-05-2018 • Nyeri perut di bawah • GCS : 456, KU:CM ISK • Diet TKTP 1800
(hari ke 3) • BAK : nyeri , terputus-putus, • TD: 105/70 mmHg Kkal
sering (6-7x), kuning keruh • N : 96x/mnt • Infus D5 ½ NS
(+) • S : 37,0 C 1500/24 jam
• Demam • RR : 20x/menit • Inj. Ampisilin
• (-) • Nyeri tekan abdomen iv.3x700 mg/hari
• Mual muntah (-) regio inguinal dextra selama 5 hari
• Sakit kepala (-) dan hipocondrium • P.O Parasetamol
• Makan : 3x/hari (1/2 piring • nyeri ketok CVA (-) syr. 3x250
setiap kali makan mg/har1(prn :
• Minum 1 botol aqua suhu > 37,5)
sedang/ hari (600ml)
• BAB : -
07-05-2018 • Nyeri perut di bawah • GCS : 456, KU:CM ISK • Diet TKTP 1800
(hari ke 4) (berkurang) • TD: 110/70 mmHg Kkal
• BAK : nyeri (berkurang), • N : 90x/mnt • Infus D5 ½ NS
terputus-putus (-), sering (-) • S : 36,5,0 C 1500/24 jam
4-5x kuning keruh • RR : 18x/menit • Inj. Ampisilin
(berkurang) • Nyeri tekan abdomen iv.3x700 mg/hari
• Demam regio inguinal dextra selama 5 hari
• (-) dan hipocondrium (-) • P.O Parasetamol
• Mual muntah (-) • nyeri ketok CVA (-) syr. 3x250
• Sakit kepala (-) mg/har1(prn :
• Makan : 3x/hari (1 piring suhu > 37,5)
setiap kali makan
• Minum 1 botol aqua
sedang/ hari (600ml)
• BAB : normal seperti biasa
1x/hari
Tanggal S O A P
08-05-2018 • Nyeri perut di bawah GCS : 456, KU: ISK • Diet TKTP 1800
(hari ke 5) • BAK : nyeri (-), terputus- composmentis Kkal
putus (-),sering (-) 4x/hari, TD: 100/60 mmHg • Infus D5 ½ NS
kuning jernih N : 120 1500/24 jam
• Demam S : 36,0 C • Inj. Ampisilin
• (-) RR : 18x/menit iv.3x700 mg/hari
• Mual muntah (-) • Nyeri tekan abdomen selama 5 hari
• Sakit kepala (-) regio inguinal dextra • P.O Parasetamol
• Makan : 3x/hari (1piring dan hipocondrium (-) syr. 3x250
setiap kali makan • nyeri ketok CVA (-) mg/har1(prn :
• Minum 1,5 botol aqua suhu > 37,5)
sedang/ hari (900ml)
• BAB : normal seperti biasa
1x/hari
PEMBAHASAN
BUKTI KLINIS PASIEN TEORI

GEJALA 1. BAK : nyeri (disuria), lebih sering, • Gejala klinis infeksi saluran kemih bagian bawah secara klasik:
terputus-putus, nyeri bila buang air kecil (dysuria), sering buang air kecil
(frequency), dan ngompol.
2. nyeri perut bagian bawah, nyeri
pinggang • Gejala infeksi saluran kemih bagian atas biasanya panas tinggi,
gejala-gejala sistemik, nyeri perut bagian bawah, nyeri di daerah
3. Panas
pinggang belakang, namun demikian sulit membedakan infeksi
saluran kemih bagian atas dan bagian bawah berdasarkan klinis
saja.

• Untuk usia 1 bulan – 2 tahun:

Panas/hipotermi, gejala sistemik, nyeriperut/pinggang, nafsu


makan berkurang,muntah, diare, perut kembung.
PEMERIKSAA Didapatkan hasil pemeriksaan  Nyeri ketok sudut kostovertebral
N FISIK fisik yang spesifik untuk ISK:  Nyeri tekan suprasimfisis
• Nyeri tekan abdomen region  Kelainan genitalia eksterna : fimosis, sinekia
inguinal dextra dan vulva, hipospadia, epispadia, spina bifida
hipogastric, nyeri ketok
CVA (+) dextra.
• Genitalia: Tampak penis
belum disirkumsisi dan
terdapat smegma
disekeliling gland penis,
nyeri tekan (+).
PEMERIKSAAN Urinalisis Urinalisis
PENUNJANG
• Protein uri 25mg/dL (+), • Dapat ditemukan proteinuria, leukositoria (leukosit >5/LPB), hematuria
(eritrosit >5/LPB) (ppm).
• Sedimen eri 5 – 10 plp, leko 40 – 50 plp, epitel 1-2
plp, bakteri (+). Pada pasien, pemeriksaan • Leukosituria biasanya ditemukan pada anak dengan ISK (80-90%) pada
urinalisis dilakukan sebelum pemberian antibiotik setiap episode ISK simtomatik. Tetapi tidak adanya leukosituria tidak
Ampisilin 3x700 mg, menyingkirkan ISK.

• Hasil nitrit (-) tidak menyingkirkan tidak adanya • Bakteriuria dapat juga terjadi tanpa leukosituria.Sebagian besar kuman
ISK pada pasien, Gram negatif dan beberapa kuman Gram positif dapat mengubah nitrat
menjadi nitrit, sehingga jika uji nitrit positif berarti terdapat kuman dalam
• Hasil urinalisis masih mendukung diagnosis ISK
urin. Urin dengan berat jenis yang tinggi menurunkan sensitivitas uji nitrit.
pada pasien karena didapatkan hasil leukosituria
>5 plp dan didapatkan sedimen epitel >1 plp yang • Hematuria kadang-kadang dapat menyertai infeksi saluran kemih, tetapi
menunjukkan lokasi ISK adalah ISK atas. tidak dipakai sebagai indikator diagnostik.
Peningkatan sedimen epitel dapat terjadi akibat
• Sel epitel tubulus ginjal berbentuk bulat atau oval, lebih besar dari
kerusakan sel epitel ginjal karena infeksi yang
leukosit, mengandung inti bulat atau oval besar, bergranula dan biasanya
terbawa dalam urin.
terbawa ke urin dalam jumlah kecil. Dalam kondisi infeksi,
pembengkakan, dan keganasan, dapat terjadi peningkatan jumlah sel epitel.
PLANNING  Kultur Urin •Diagnosis pasti dengan ditemukannya bakteria
DIAGNOSIS  USG bermakna pada kultur urin, yang jumlahnya
tergantung dari metode pengambilan sampel
urine.

•Pemeriksaan penunjang lain; Ultrasonografi,


foto polos abdomen, dan bila perlu dilanjutkan
miksio-sisto-uretrogram dan pielografi intravena
untuk menilai ginjal secara fungsional maupun
struktural.
INFEKSI SALURAN
KEMIH
Pendahuluan

• Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi yang terjadi pada ginjal dan saluran kemih, salah satu penyakit
infeksi yang sering terjadi pada anak

• ISK merupakan penyakit yang sering menyebabkan gagal ginjal pada anak yang mengakibatkan anak
memerlukan tindakan cuci darah (dialisis) dan cangkok ginjal (transplantasi ginjal). 1,6

• Selain itu, ISK dapat menyebabkan komplikasi sistemik, seperti demam, nyeri pinggang, nyeri ketika berkemih,
hipertensi (tekanan darah tinggi), dan infeksi di seluruh tubuh (sepsis) yang menyebabkan kematian.1,6

• Data statistik : 20-30% perempuan ISK berulang, laki-laki sering pada usia 50 tahun keatas 2,7.
• Pada masa neonatus, ISK sering pada bayi laki-laki (2,7%) yang tidak disirkumsisi, bayi perempuan (0,7%),
• Pada masa anak-anak terbalik dengan ditemukannya 3% pada anak perempuan dan1% pada anak laki-laki.
• Insiden infeksi saluran kemih ini pada usia remaja anak perempuan meningkat 3,3% sampai 5,8% 2,8

Sudung.O Pardede, 2015. ISK (IDAI).


Definisi
Infeksi Saluran Kemih adalah infeksi yang
terjadi pada saluran kemih, mulai dari uretra,
buli-buli, ureter, piala ginjal, sampai jaringan
ginjal. Infeksi ini dapat berupa :
 Pielonefritis akut
 Pielonefritis kronis
 Infeksi saluran kemih berulang
 Bakteriuria bermakna
 Bakteriuria asimptomatis
38
Sudung.O Pardede, 2015. ISK (IDAI).
Klasifikasi

Gejala klinis (ISK asimtomatik dan simtomatik)

Lokasi infeksi (ISK atas dan bawah)

Kelainan saluran kemih


(ISK simpleks dan ISK kompleks)

NICE (ISK atipikal dan ISK berulang)

39
Sudung.O Pardede, 2015. ISK (IDAI).
Etiologi

40
Sudung.O Pardede, 2015. ISK (IDAI).
Patogenesis

41
Sudung.O Pardede, 2015. ISK (IDAI).
Anamnesis
0-1 bulan : panas/hipotermi, gejala sistemik,
icterus (sepsis), apatis, BB tidak naik,
muntah, mencret, anoreksia, susah minum,
sianosis.

1 bulan – 2 tahun :
panas/hipotermi,gejala sistemik,
nyeri perut/pinggang, nafsu makan
berkurang, muntah, diare, perut
kembung
Pardede, Sudung O., et al. 2011. 42
Konsensus ISK pada anak
Anamnesis
2-6 tahun : panas, gejala sistemik, tidak
dapat menahan kencing, polakisuria,
dysuria, mengompol

6-18 tahun : nyeri perut/pinggang, panas,


tidak dapat menahan kencing, dysuria,
mengompol, polakisuria.

Pyelonephritis (ISK atas) : sakit


pinggang, demam, menggigil, sakit pada
sudut kostovertebral
Pardede, Sudung O., et al. 2011. 43
Konsensus ISK pada anak
Pemeriksaa
Nyeri ketok sudut
kostovertebral

n Fisik Nyeri tekan suprasimfisis

Kelainan genitalia eksterna :


fimosis, sinekia vulva, hipospadia,
epispadia, spina bifida

Pardede, Sudung O., et al. 2011. 44


Konsensus ISK pada anak
Pemeriksaan penunjang

Urinalisis
(leukosituria,
nitrit, leukosit Pemeriksaa
esterase, Kultur urine
n darah
protein dan
darah)

Pardede, Sudung O., et al. 2011. 45


Konsensus ISK pada anak
Gold standart  kultur urine

Pardede, Sudung O., et al. 2011. Konsensus ISK 46


& IDAI pada anak
PENATALAKSANAAN

47
Algoritma penanggulangan dan pencitraan anak dengan ISK
Pardede, Sudung O., et al. 2011. Konsensus 48
ISK & IDAI pada anak
Medikamentosa

 Sebelum ada hasil biakan urin dan uji kepekaan antibiotic, eradikasi
infeksi akut diberikan antibiotik secara empiris selama 7-10 hari
 Tujuan eradikasi infeksi akut adalah mengatasi keadaan akut, mencegah
terjadinya urosepsis dan kerusakan parenkhim ginjal.

Pardede, Sudung O., et al. 2011. Konsensus ISK 49


& IDAI pada anak
Antibiotik oral

Pardede, Sudung O., et al. 2011. Konsensus ISK 50


& IDAI pada anak
Antibiotik parenteral

Pardede, Sudung O., et al. 2011. Konsensus ISK 51


& IDAI pada anak
Komplikasi

 Gangguan ginjal akut


 Bakteremia
 Sepsis
 Penyakit ginjal kronis

Pardede, Sudung O., et al. 2011. Konsensus ISK 52


& IDAI pada anak
DAFTAR PUSTAKA

• Noer, M. Sjaifullah., Soemiarso, Niniek. 2008. Infeksi Saluran Kemih. In : Pedoman


Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr. Soetomo Surabaya. 2nd ed. Surabaya
: FK Universitas Airlangga. Pp : 122-126
• Pardede, Sudung O., et al. 2011. Konsensus Infeksi Saluran Kemih pada anak. Jakarta.
• Rusdidjas, Rafita Ramayati. 2002. Infeksi Saluran Kemih. In : Buku Ajar Nefrologi Anak.
Jakarta : Balai Penerbit FKUI. Pp : 142-157
• Rusdidjas, et al. 2009. Infeksi Saluran Kemih. In : Pedoman Pelayanan Medis Ikatan
Dokter Anak
• Miesien, Tambunan T., Munasir, Zakiudin. 2006. Profil Klinis Infeksi Saluran Kemih pada
anak di RS Cipto Mangunkusumo. In : Jurnal Sari Pediatri. Vol. 7. No. 4. Pp : 200
• Sudung.O Pardede, 2015. ISK. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
• Kayser, 2005. Medical microbiology. 15th ed. London : Mosby 7-20.
• Purnomo B.2009. Dasar-dasar Urologi. Edisi 2. Jakarta: Sagung Seto.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai