DALAM MANAJMEMEN
KEPERAWATAN
• RUMONDANG PANJAITAN
1
PENGERTIAN
Komunikasi efektif adalah
proses pengiriman pesan
dari pengirim pesan
kepada seseorang dengan
harapan terjadinya
pertukaran informasi
sesuai dengan apa yang
dimaksud oleh pengirim
pesan
2
TUJUAN KOMUNIKASI
1.Mempengaruhi orang lain
2. Mendapatkan informasi
Komunikasi efektif dalam keperawatan:
Memfasilitasi interaksi Perawat – Pasien
Komunikator efektif:
Membuat pesan sederhana,menghindari informasi yang
berlebihan & menyesuaikan informasi dgn kapasitas
penerima.
3
PROSES KOMUNIKASI
Sender Receiver
Sender Receiver
4
JENIS KOMUNIKASI
1. Komunikasi Verbal
2. Komunikasi non verbal
* Meta komunikasi
* Penampilan personal
* Intonasi :dampak besar terhadap pesan
* Ekspresi wajah
* Sikap tubuh dan langkah
* Sentuhan
3.Komunikasi tertulis
5
Komunikasi non verbal:
Penampilan personal
kesan pertama 20 detik sampai 4menit
pertama,80 % kesan terhadap
seseorang berdasarkan penampilannya
Intonasi: dampak besar terhadap pesan
Ekspresi wajah sering digunakan sebagai dasar
penting menentukan pendapat interpersonal
6
Komunikasi non verbal:
Kontak mata sangat penting dan perlu
dipertahankan.
Sikap tubuh & langkah:
menggambarkan sikap, emosi,konsep
diri & keadaan fisik
7
Komunikasi tertulis
Lebih memberikan kepastian
pada organisasi
Penerima pesan tidak mudah
menghindari tanggung jawab
karena hasil kerja yang tidak
memuaskan
Memberikan instruksi tugas
yang ruwet,rinci, urutan-
urutan dan kontinu untuk
mencegah salah pengertian
Dokumentasi askep,SOP
8
PRINSIP-PRINSIP
KOMUNIKASIEFEKTIF
1. Pesan yang diterima dipahami
sama dengan yg disampaikan
2.Sender bertanggung jawab untuk
kejelasan;fokus dalam berinter
aksi,ulangi kata-kata kunci
3. Sederhana,tepat & jelas
4.Feedback
5.Sender memiliki kredibilitas
6. Pengakuan terhadap orang lain
7. Saluran langsung komunikasi
adalah yg terbaik:tatap muka 9
HAMBATAN KOMUNIKASI EFEKTIF
1.Hambatan fisik
*Faktor lingkungan:
jarak,ruang,temperatur & ventilasi
*Perlengkapan:bising,metode tidak tepat
2. Psikososial:
* beda latar belakang, nilai-nilai,keyakin
an,persepsi,harapan,masalah individu&
keluarga,perasaan negatif & kurangnya
raasa percaya
3.Semantik:
pemahaman kurang jelas
10
KETERAMPILAN
KOMUNIKASI EFEKTIF
1. Mendengarkan secara efektif
11
MENDENGARKAN
SECARA EFEKTIF
• * Sadar kebiasaan diri dalam mendengarkan
• * Belajar menghadapi keheningan
• * Kontak mata & sedia mendengar
* Gunakan ungkapan verbal yg menguatkan
* Ulangi kata-kata terakhir dari pembicara
* Empati
* Ketahui kalau ada prasangka& lakukan koreksi
* Hindari penilaian yang terlalu dini
* Beri ringkasan untuk identifikasi kesalah
pahaman
* Konsentrasi dengan apa yang disampaikan 12
2.Komunikasi dalam tim
* Tingkatkan trust & ketulusan
* Komunikasi terbuka
* Mendengarkan efektif dan asertif
13
Pedoman memfasilitasi komunikasi
yang baik di antara tim
1.Mendengarkan aktif/efektif
2. Adanya minat & perhatian
3.Berikan informasi adekuat thd staf
4. Gunakan ide anggota tim utk rencana
tindakan
5. Maksimalkan perasaan menghormati diri
sendiri
6. Fokuskan kemampuan anggota tim utk
saling membantu 14
Pedoman memfasilitasi komunikasi
yang baik di antara tim
7.Tidak mengurangi nilai waktu untuk belajar
8.Berikan pujian thd penampilan yg kompeten
9. Nyatakan secara jelas harapan-harapan & hal-
hal yg penting
10. Rela untuk mencari alternatif bahwa orang lain
merasa penting
11. Tunjukkan penghargaan terhadap nilai-nilai
dan martabat semua anggota tim
12. Kurangi situasi yang secara potensial
menimbulkan konflik 15
PENGERTIAN
HUBUNGAN TERAPEUTIK
PERAWAT -PASIEN adalah
hubungan kerja sama yg
ditandai dengan tukar
menukar perilaku, perasaan,
pikiran & pengalaman
dalam membina hubungan
yang terapeutik (Stuart &
Sundeen,1987)
16
Tujuan Hubungan terapetik diarahkan
pada pertumbuhan pasien meliputi:
1. Realiasi diri, penerimaan diri & peningkatan
penghormatan terhadap diri
2. Rasa identitas personal yg jelas dan
peningkatan integritas diri
3. Kemampuan untuk membina hubungan
interpersonal yg intim & saling tergantung
dengan kapasitas untuk mencintai & dicintai
4. Peningkatan fungsi & kemampuan untuk
memuaskan kebutuhan serta mencapai tujuan
personal yg realistik 17
Karakteristik perawat untuk
mencapai hubungan terapeutik
1.Kesadaran diri terhadap nilai yg dianutnya; mampu
menjelaskan tentang diri, keyakinan & apa yg penting
dalam kehidupannya
Kemampuan untuk menganalisa perasaannya sendiri
Kemampuan menjadi role model
Altruistik; merasakan kepuasan karena mampu
menolong orang lain dgn cara manusiawi
Rasa tanggung jawab etik & moral
Tanggung jawab; tj thd tindakan sendiri & berbagi tj
dengan orang lain
18
TAHAPAN INTERAKSI
Berkomunikasi dengan orang lain
mempunyai proses atau tahapan Yaitu:
1.Pra Interaksi
2. Perkenalan & orientasi
3. Fase kerja
4. Fase terminasi
19
PRA INTERAKSI
Persiapan sebelum berhubungan dan
berkomunikasi dengan orang lain
Hal-hal yang perlu dilakukan:
a. Evaluasi diri terhadap kemampuan &
pengalaman
b. Penetapan tahapan interaksi; tujuan pertemuan,
tindakan yang akan dilakukan dan
bagaimana cara melakukan
c. Rencana interaksi; percakapan, teknik
komunikasi, dan observasi yang dilakukan, SOP
20
PERKENALAN & ORIENTASI
Perkenalan: kegiatan saat pertama
bertemu/kontak dengan pasien
* Memberi salam & perkenalan
* Evaluasi/validasi : apa yang ibu rasakan di
rumah ?
* Kontrak topik : bagaimana kalau saya periksa
ibu ?
* Waktu: kita bercakap-cakap kira-kira 10
menit
* Jika pasien tidak di tempat tidur sesuaikan
dengan situasi 21
PERKENALAN & ORIENTASI
Orientasi:
* Salam terapetik : selamat pagi ibu
* Evaluasi/validasi
- Bagaimana perasaan ibu pagi ini
- Bagaimana tidur ibu tadi malam
* Kontrak
- Topik; ibu masih ingat apa yang akan bicarakan
pagi ini ?
- Baik bu, pagi ini saya akan bantu ibu latihan
duduk
- Tempat & waktu disesuaikan dengan kondisi 22
FASE KERJA
Merupakan inti hubungan perawat-pasien
sesuai dengan pelaksanaan rencana tindakan
keperawatan untuk mencapai tujuan
24
FASE TERMINASI
Terminasi sementara & akhir
Terminasi sementara:
* Akhir dari setiap pertemuan. Misalnya dinas
pagi perawat melakukan 3 tindakan
jam 07.00 memandikan
jam 09.00 mengganti balutan/verban
jam 10.00 Memberi suntikan IV/memasang
infus
25
TERMINASI SEMENTARA
27
TERMINASI AKHIR
Tindak lanjut:
Coba ibu sebutkan apa saja yang perlu dilakukan
di rumah (…) Tambahkan jika ada
kekurangannya.
Kontrak
Topik, waktu, tempat
Ibu jangan lupa kontrol, 2 minggu lagi tanggal 28
April 2011 pukul 17.00 di praktek dr.X di URJ
RS Z, tetapi jika ada gejala yang dirasakan
membingungkan silahkan telepon atau konsultasi
dengan dr.X
28
STRATEGI KOMUNIKASI
1.Rencana strategi komunikasi Perawat-Pasien
* Kondisi pasien terkait dengan komunikasi
yang akan dilakukan tindakan keperawatan
* Pada kondisi awal umumnya terkait dengan
data keluhan utama.Misalnya mual, muntah,
anoreksia
* Diagnosa keperawatan :
Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mual, muntah, anoreksia
29
Tujuan keperawatan:
Nutrisi adekuat
Tindakan keperawatan yang akan dilakukan
(tindakan kolaborasi memasang infus
Dextrose 5 % 2 kolf/24 jam sesuai SOP)
30
Strategi komunikasi
Perkenalan:
* Selamat pagi ibu/siang/sore/malam
* Mengulurkan tangan untuk salaman (sesuaikan
dengan kondisi)
* Memperkenalkan diri, nama saya suster
Rumondang, saya senang dipanggil Mondang
* Saya yang akan merawat ibu pagi ini
* Nama bapak/ibu/saudara siapa ? Senangnya
dipanggil apa ?
31
Evaluasi/validasi
* Apa yang ibu rasakan di rumah
sampai ibu datang ke RS?
Kontrak
* Bagaimana kalau kita bercakap-cakap
kira-kira 10 menit (waktu)
* Bagaimana kalau saya periksa ibu
sebentar ?
* Jika pasien tidak di tempat tidur
sesuaikan dengan situasi (tempat)
32
Orientasi:
* Salam terapetik: selamat pagi ibu
* Evaluasi/validasi: Apa yang ibu rasakan,
apakah ibu masih merasa mual?
* Kontrak topik, waktu,tempat
- Ibu karena kondisi ibu lemah, masih
mual, muntah, nutrisi ibu kurang jadi perlu
tambahan cairan/nutrisi melalui infus.
Saya akan memasang infus di tangan
ibu, apakah ibu bersedia sekarang?
33
Kerja:
Mengkomunikasikan pemasangan infus sesuai
tindakan yang akan dilakukan mengacu pada
SOP
* Ibu saya akan usahakan tusuk vena ibu, di
daerah lengan kiri, terasa sakit, ketika saya
tusuk tolong ibu tidak menarik tangannya dan
tarik nafas dalam
* Ibu, saya tusuk ya,
34
* Sudah selesai bu. Sekarang boleh nafas
biasa
Terminasi:
* Evaluasi: bagaimana perasaan ibu diinfus?
* Tindak lanjut:
Ibu tangannya boleh digerakkan tetapi
jangan ditekuk, kalau tetesannya terlalu
cepat atau tidak jalan silahkan ibu panggil
saya, ini bell ada di samping ibu.
35
Kontrak : topik,tempat,waktu
!/2 jam lagi saya akan datang untuk
mengecek tetesan infus ibu, silahkan
istirahat.
36
2. RENCANA STRATEGI KOMUNIKASI
PERAWAT Katim -DOKTER
Topik
Kondisi, pemeriksaan pasien dan tindakan
kolaborasi
Strategi komunikasi
Orientasi:
* Selamat pagi/siang/sore/malam dokter
saya suster Susan yang merawat pasien
dokter
* Ibu …., pasien dokter kan?
37
*Kontrak: saya akan menyampaikan
- hasil pemeriksaan darah dan hasil
observasi ibu ……..
* Kerja
Menyampaikan hasil pemeriksaan atau
observasi
Hb = 9 g%, mual +, muntah 100 cc warna
kehitaman, BP 100/70 mmHg, BB 45 Kg
38
Terminasi:
* Apa saran dokter?
Tindak lanjut: apa yang akan dilakukan,
apakah perlu digastroskopi dokter?
Kontrak: tolong tuliskan program terapinya,
kapan dokter akan memeriksa pasien
kembali
39
3. RENCANA STRATEGI KOMUNIKASI
PERAWAT Ketua Tim – Perawat staf
Topik: asuhan keperawatan pasien dengan
ulkus peptikum
Strategi komunikasi:
Orientasi: selamat pagi/siang/sore/malam
suster
Kontrak: Saya ingin membicarakan askep
pasien ……
Kerja: mendiskusikan askep pasien dengan
ulkus peptikum terutama masalah pemberian
cairan/nutrisi IV 40
Terminasi:
Evaluasi: kesimpulan hasil diskusi
Tindak lanjut: Tindak lanjut yang akan
dilakukan sesuai hasil diskusi
Kontrak: saya akan coba lakukan terhadap
pasien jika mengalami kesulitan saya akan
tanyakan suster kembali.
41
THANK YOU
44
Con’t
5. PKR dengan Kabid perawatan
Identifikasi keadaan di ruang rawat terkait
dengan komplain pasien yang terjadi di
ruang rawat saudara terhadap pelayanan
perawatan. Pasien menyampaikan
keluhannya pada direktur medik,
komunikasikan dengan Kabid Perawatan
tentang kejadian yang sebenarnya dengan
menggunakan strategi komunikasi terapetik
45