Anda di halaman 1dari 2

SOP PELAYANAN PASIEN GAWAT DARURAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/D/370/XII/2017 01 1/2

Disahkan,
Tanggal Terbit Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak
Harapan Bunda
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Surti Patmini

PENGERTIAN Maksud dari pelayanan gawat darurat adalah bagian dari pelayanan
kedokteran yang dibutuhkan oleh penderita dalam waktu segera untuk
menyelamatkan kehidupannya. Unit kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan rawat darurat disebut dengan nama
Instalasi Gawat Darurat (IGD). Tergantung dari kemampuan yang
dimiliki, keberadaan IGD dapat beraneka macam. Namun yang lazim
ditemukan adalah yang tergabung dalam rumah sakit.
TUJUAN 1. Mencegah kematian dan kecacatan pada penderita gawat darurat
2. Menerima rujukan pasien atau mengirim pasien
3. Melakukan penanggulangan korban musibah masal dan bencana
yang terjadi dalam maupun diluar rumah sakit
4. Suatu IGD harus mampu memberikan pelayanan dengan kualitas
tinggi pada masyarakat dengan problem medis akut

KEBIJAKAN Berdasarkan Surat Keputusan Direktur No


011/SK/RSIAHB/VII/2015 tentang pelayanan pasien gawat darurat
PROSEDUR 1. Melakukan tindakan keperawatan mengacu pada standar prosedur
operasional yang telah ditentukan sesuai dengan tingkat kegawatan
pasien, berdasarkan prioritas tindakan :
a. Pelayanan keperawatan gawat darurat rumah sakit
1) Melakukan triase,
2) Melakukan tindakan penanganan masalah penyelamatan
jiwa dan pencegahan kecacatan
3) Melakukan tindakan sesuai dengan masalah keperawatan
yang muncul.
Contoh: Jalan nafas tidak efektif
Tindakan Mandiri Keperawatan
a) Monitor pernafasan: rate, irama, pengembangan dinding dada,
ratio inspirasi maupun ekspirasi
b) penggunaan otot tambahan pernafasan, bunyi nafas, bunyi
nafas abnormal dengan atau tanpa stetoskop,
c) Melakukan pemasangan pulse oksimetri,
d) Observasi produksi sputum, jumlah, warna, kekentalan,
e) Lakukan jaw thrust (khusus pasien dengan dugaan cedera
servikal ), chin lift, atau head tilt,
f) Berikan posisi semi fowler atau berikan posisi miring aman
g) Ajarkan pasien untuk nafas dalam dan batuk efektif,
h) Berikan air minum hangat sesuai kebutuhan,
i) Lakukan phisioterapi dada sesuai indikasi,
j) Lakukan suction bila perlu
k) Lakukan pemasangan Oro Pharingeal Airway (OPA),
Nasopharyngeal Airway (NPA), Laryngeal Mask
Airway (LMA)
Tindakan Kolaborasi
a) Beri obat sesuai indikasi: bronkodilator, mukolitik,
antibiotik, steroid,
b) Pemasangan EndoTracheal Tube (ETT)
2. Melakukan monitoring respon pasien terhadap tindakan
keperawatan,
3. Mengutamakan prinsip keselamatan pasien ( patient safety ), dan
privacy,
4. Menerapkan prinsip standar baku ( standar precaution ),
l) Mendokumentasikan tindakan keperawatan.
UNIT TERKAIT Unit Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai