3. Referensi
1.Permenkes No 9 Tahun 2017 tentang Klinik
4. Idikasi
Pasien rawat inap dengan indikasi resiko jatuh
5. Alat
1. Walker
pengaman
2. Tongkat (Cane)
3. Wedge (bantalan)
4. Dudukan toilet yang ditinggikan
5. Karpet / tikar anti-licin
6. Alarm tempat tidur
7. Lap buddy
8. Gait belt
9. Tempat tidur rendah / khusus
10. Gelang identifikasi resiko jatuh penggunaan walker/cane ditujukan pada
pasien yang memang telah menggunakannya sebelum dirawat atau
direkomendasikan oleh fisioterapis
6. Prosuder/ Prosedur Pencegahan Jatuh Untuk Semua Pasien
Langkah –
1. Lakukan orientasi kamar inap kepada pasien
langkah
2. Posisikan bel panggilan, pispot dan pegangan tempat tidur berada dalam
jangkauan
3. Jalur untuk pasien berjalan harus bebas obstruksi dan tidak licin
4. Jauhkan kabel-kabel dari jalur berjalan pasien
5. Posisikan tempat tidur rendah (tinggi tempat tidur sebaiknya ≤63,5 cm) dan
pastikan roda terkunci
6. Tentukan penggunaan paling aman untuk pegangan di sisitempat tidur.
Ingat bahwa menggunakan 4 sisi pegangan tempat tidur dianggap
membatasi gerak (mehanical restraint )
7. Menggunakan sandal anti licin
8. Pastikan pencahayaan adekuat
9. Benda-benda pribadi berada dalam jangkauan
10. Bantu pasien ke kamar mandi jika diperlukan
11. Evaluasi efektifitas obat-obatan yang meningkatkan.
predisposisi jatuh (sedasi, antihipertensi, diuretic, benzodiazepine, dan
sebagainya) konsultasikan dengan dokteratau petugas farmasi jika perlu
12. Konsultasikan dengan dokter mengenai kebutuhan fisioterapi pada pasien
dengan gangguan keseimbangan / gaya berjalan / penurunan fungsional
13. Nilai ulang status kemandirian pasien setiap hari
14. Pantau adanya hipertensi ortostatik jika pasien mengeluh pusing atau
vertigo dan ajari pasien untuk bangun dari tempattidur secara perlahan
15. Gunakan peninggi tempat dudukan toilet, jika diperlukan
16. Penggunaan alat bantu (tongkat, penopang), jika perlu
17. Berikan edukasi mengenai teknik pencegahan jatuh kepada pasien dan
keluarganya
B. Prosedur Pencegahan Jatuh pada Pasien Resiko Sedang danTinggi
1. Langsung diterapkan pada saat pasien memasuki ruang perawatan
1) Berikan tanda didepan kamar pasien untuk identifikasi pasien resiko jatuh
2) Lokasi kamar tidur berdekatan dengan pos perawat
3) Kunjungi pasien setiap jam oleh petugas medis dan lakukan pengawasan
ketat
4) Pastikan sepanjang waktu bahwa posisi tempat tidur rendah dan kedua
sisi pegangan tempat tidur terpasang dengan baik
5) Tawarkan bantuan ke kamar mandi setiap 2 jam
6) Batasi aktivitas pasien dan berikan tindakan pencegahan pada pasien dan
keluarga
7) Perawat mengingatkan keluarga untuk membawa alas kaki dan alat bantu
dari rumah (seperti tongkat, alat penopang)
8) Nilai kebutuhan akan fisioterapi
9) Nilai gaya berjalan pasien dan catat
10) Pastikan pasien menggunakan alat bantu yang sesuai
11) Kolaborasi dengan tim interdisiplin dalam merencakan program
pencegahan jatuh
12) Pastikan perangkat keselamatan pasien digunakan dan berfungsi dengan
baik
2.Berdasarkan kategori jatuh pasien, evaluasi penggunaan alat pengaman dengan
mengacu pada Pedoman Penggunaan AlatPengaman sesuai dengan kategori resiko
jatuh
C. Prosedur Penggunaan Tempat Tidur Rendah (Khusus)
1. Pada pasien dengan resiko tinggi, tempat tidur harus berada pada posisi
serendah mungkin. Tempat tidur hanya bolehditinggikan saat pemeriksaan
medis, penanganan keperawatan,dan atau saat mentransfer.
2. Bantalan diletakkan di sisi tempat tidur yang sering digunakan pasien
untuk turun dari tempat tidur. Pegangan di sisi tempat tidur harus
terpasang dengan baik. Catatan : panjang pegangan di sisi tempat tidur <12
panjang tempat tidur sehingga tidakdianggap sebagai pembatas gerak.
3.Pada pasien bukan resiko tinggi, pengaturan tinggi tempattidur tidak
boleh melebihi 63,5 cm.
D. Prosedur Mengecek
Bed Pad Alarm (Dengan MenggunakanTombol)
1. Hidupkan alarm
2. Cek dengan menekan tombol alarm
3. Alarm berbunyi -> dapat dipergunakan (berfungsi dengan baik)
4. Alarm tidak berbunyi -> segera ganti dengan alarm lainnya
5. Beritahukan kepada perawat yang bertugas
E. Prosedur Mengecek Pull String Alarm (MenggunakanPenarikan Tali)
1. Hidupkan Alarm
2. Tarik tali yang menggantung dari alarm
3. Alarm berbunyi -> dapat dipergunakan (berfungsi dengan baik
4. Alarm tidak berbunyi -> segera ganti dengan alarm lainnya
5. Beritahukan kepada perawat yang bertugas
Jalur untuk pasien berjalan harus bebas obstruksi dan tidak licin
Daftar Tilik
Sop Pemeliharaan dan Kalibrasi Peralatan Medis
TIDAK
NO KEGIATAN YA TIDAK
BERLAKU
Apakah Petugas Serah terima pasien dari perawat
ruangan dan perawat bedah dengan melengkapi Lembar
1
Check List Pra Operasi dan Lembar Catatan Keperawatan
Peri Operatif (Pra-Operasi)
Apakah Petugas Melakukan SIGN IN dan Pelaksanaan
SIGN IN dilakukan sebelum tindakan induksi dan tim di
2
nyatakan siap, dipimpin oleh dokter , minimal dihadiri
oleh perawat
Apakah Petugas Melakukan TIME OUT sebelum insisi
3
area operasi, dihadiri Tim Bedah (perawat, dokter,bidan)
Apakah Petugas Melakukan SIGN OUT sebelum
Jumlah
( ............................................. )