Anda di halaman 1dari 7

PENCEGAHAN PASIEN CEDERA KARENA JATUH

No. Dokumen : 800/29/SOP-KPB/I/2023


No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 02 Januari 2023
Halaman : 1/5
Ttd
Klinik Permata
Rohmawati,S.Tr.Keb
Bunda
1. Pengertian  Jatuh adalah suatu peristiwa di mana seorang mengalami jatuh dengan atau
tanpa disaksikan oleh orang lain, tak disengaja / tak direncanakan,dengan
arah jatuh ke lantai, dengan atau tanpa mencederai dirinya.Penyebab jatuh
dapat meliputi faktor fisiologis (pingsan) ataulingkungan (lantai yang licin)
(Yohanto, 2014).Standar operasional prosedur pencegahan cedera pada
pasien dengan resiko jatuh adalah prosedur kegiatan untuk menilai dan
mengevaluasi ulang serta mengambil tindakan pada pasien yang
mempunyai resiko jatuh di bangsal rawat inap
1. Tujuan Untuk meminimalisasi kejadian cedera akibat pasien jatuh di bangsal rawat inap
Rumah Sakit
2. Kebijakan SK Kepala Klinik Permata Bunda Nomor: SK/ 09/KPB/I/2023 tentang
Pelaksanaan Surgical safety checklist di Klinik Permata Bunda

3. Referensi
1.Permenkes No 9 Tahun 2017 tentang Klinik

4. Idikasi
Pasien rawat inap dengan indikasi resiko jatuh

5. Alat
1. Walker
pengaman
2. Tongkat (Cane)
3. Wedge (bantalan)
4. Dudukan toilet yang ditinggikan
5. Karpet / tikar anti-licin
6. Alarm tempat tidur
7. Lap buddy
8. Gait belt
9. Tempat tidur rendah / khusus
10. Gelang identifikasi resiko jatuh penggunaan walker/cane ditujukan pada
pasien yang memang telah menggunakannya sebelum dirawat atau
direkomendasikan oleh fisioterapis
6. Prosuder/  Prosedur Pencegahan Jatuh Untuk Semua Pasien
Langkah –
1. Lakukan orientasi kamar inap kepada pasien
langkah
2. Posisikan bel panggilan, pispot dan pegangan tempat tidur berada dalam
jangkauan
3. Jalur untuk pasien berjalan harus bebas obstruksi dan tidak licin
4. Jauhkan kabel-kabel dari jalur berjalan pasien
5. Posisikan tempat tidur rendah (tinggi tempat tidur sebaiknya ≤63,5 cm) dan
pastikan roda terkunci
6. Tentukan penggunaan paling aman untuk pegangan di sisitempat tidur.
Ingat bahwa menggunakan 4 sisi pegangan tempat tidur dianggap
membatasi gerak (mehanical restraint )
7. Menggunakan sandal anti licin
8. Pastikan pencahayaan adekuat
9. Benda-benda pribadi berada dalam jangkauan
10. Bantu pasien ke kamar mandi jika diperlukan
11. Evaluasi efektifitas obat-obatan yang meningkatkan.
predisposisi jatuh (sedasi, antihipertensi, diuretic, benzodiazepine, dan
sebagainya) konsultasikan dengan dokteratau petugas farmasi jika perlu
12. Konsultasikan dengan dokter mengenai kebutuhan fisioterapi pada pasien
dengan gangguan keseimbangan / gaya berjalan / penurunan fungsional
13. Nilai ulang status kemandirian pasien setiap hari
14. Pantau adanya hipertensi ortostatik jika pasien mengeluh pusing atau
vertigo dan ajari pasien untuk bangun dari tempattidur secara perlahan
15. Gunakan peninggi tempat dudukan toilet, jika diperlukan
16. Penggunaan alat bantu (tongkat, penopang), jika perlu
17. Berikan edukasi mengenai teknik pencegahan jatuh kepada pasien dan
keluarganya
B. Prosedur Pencegahan Jatuh pada Pasien Resiko Sedang danTinggi
1. Langsung diterapkan pada saat pasien memasuki ruang perawatan
1) Berikan tanda didepan kamar pasien untuk identifikasi pasien resiko jatuh
2) Lokasi kamar tidur berdekatan dengan pos perawat
3) Kunjungi pasien setiap jam oleh petugas medis dan lakukan pengawasan
ketat
4) Pastikan sepanjang waktu bahwa posisi tempat tidur rendah dan kedua
sisi pegangan tempat tidur terpasang dengan baik
5) Tawarkan bantuan ke kamar mandi setiap 2 jam
6) Batasi aktivitas pasien dan berikan tindakan pencegahan pada pasien dan
keluarga
7) Perawat mengingatkan keluarga untuk membawa alas kaki dan alat bantu
dari rumah (seperti tongkat, alat penopang)
8) Nilai kebutuhan akan fisioterapi
9) Nilai gaya berjalan pasien dan catat
10) Pastikan pasien menggunakan alat bantu yang sesuai
11) Kolaborasi dengan tim interdisiplin dalam merencakan program
pencegahan jatuh
12) Pastikan perangkat keselamatan pasien digunakan dan berfungsi dengan
baik
2.Berdasarkan kategori jatuh pasien, evaluasi penggunaan alat pengaman dengan
mengacu pada Pedoman Penggunaan AlatPengaman sesuai dengan kategori resiko
jatuh
C. Prosedur Penggunaan Tempat Tidur Rendah (Khusus)
1. Pada pasien dengan resiko tinggi, tempat tidur harus berada pada posisi
serendah mungkin. Tempat tidur hanya bolehditinggikan saat pemeriksaan
medis, penanganan keperawatan,dan atau saat mentransfer.
2. Bantalan diletakkan di sisi tempat tidur yang sering digunakan pasien
untuk turun dari tempat tidur. Pegangan di sisi tempat tidur harus
terpasang dengan baik. Catatan : panjang pegangan di sisi tempat tidur <12
panjang tempat tidur sehingga tidakdianggap sebagai pembatas gerak.
3.Pada pasien bukan resiko tinggi, pengaturan tinggi tempattidur tidak
boleh melebihi 63,5 cm.
D. Prosedur Mengecek
Bed Pad Alarm (Dengan MenggunakanTombol)
1. Hidupkan alarm
2. Cek dengan menekan tombol alarm
3. Alarm berbunyi -> dapat dipergunakan (berfungsi dengan baik)
4. Alarm tidak berbunyi -> segera ganti dengan alarm lainnya
5. Beritahukan kepada perawat yang bertugas
E. Prosedur Mengecek Pull String Alarm (MenggunakanPenarikan Tali)
1. Hidupkan Alarm
2. Tarik tali yang menggantung dari alarm
3. Alarm berbunyi -> dapat dipergunakan (berfungsi dengan baik
4. Alarm tidak berbunyi -> segera ganti dengan alarm lainnya
5. Beritahukan kepada perawat yang bertugas

18. Hal – hal


yang perlu
1. Pencatatan dilakukan pada setiap pasien dengan menggunakanAsesmen
diperhatikan
Resiko Jatuh
2. Semua pasien dengan kategori risiko sedang dan tinggi akan
dilakukan pencatatan status jatuh pada bagian “RencanaPerawatan Interdisiplin” di
sub bagian ”Proteksi”.
19. Bagan Alir Lakukan orientasi kamar inap kepada pasien

Posisikan bel panggilan, pispot dan pegangan tempat tidur


berada dalam jangkauan

Jalur untuk pasien berjalan harus bebas obstruksi dan tidak licin

Batasi aktivitas pasien dan berikan tindakan pencegahan pada pasien


dan keluarga

Perawat mengingatkan keluarga untuk membawa alas kaki dan alat


bantu dari rumah (seperti tongkat, alat penopang)

Nilai kebutuhan akan fisioterapi

Nilai gaya berjalan pasien dan catat

Pastikan pasien menggunakan alat bantu yang sesuai

20. Unit Terkait


1. UGD
2. Ruang Tindakan

21. Rekaman Tgl mulai


historis No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
perubahan

Daftar Tilik
Sop Pemeliharaan dan Kalibrasi Peralatan Medis
TIDAK
NO KEGIATAN YA TIDAK
BERLAKU
Apakah Petugas Serah terima pasien dari perawat
ruangan dan perawat bedah dengan melengkapi Lembar
1
Check List Pra Operasi dan Lembar Catatan Keperawatan
Peri Operatif (Pra-Operasi)
Apakah Petugas Melakukan SIGN IN dan Pelaksanaan
SIGN IN dilakukan sebelum tindakan induksi dan tim di
2
nyatakan siap, dipimpin oleh dokter , minimal dihadiri
oleh perawat
Apakah Petugas Melakukan TIME OUT sebelum insisi
3
area operasi, dihadiri Tim Bedah (perawat, dokter,bidan)
Apakah Petugas Melakukan SIGN OUT sebelum

4 tindakan penutupan luka operasi dan meninggalkan


kamar operasi,dihadiri oleh tim bedah.
Apakah Petugas Melakukan serah terima pasien oleh
perawat bedah dengan perawat ruangan melengkapi

5 Lembar Catatan Keperawatan Peri Operatif (Intra dan


Pasca Operasi) dan Format Serah Terima Pasien Dari
Ruang Pulih Sadar ke Rawat Inap

Jumlah

Compliance rate (CR) : …………………………… %


Pelaksana / Auditor

( ............................................. )

Anda mungkin juga menyukai