“"O"”DENGAN INFEKSI
OPPORTUNISTIK (TB PARU)
DIRUANG NUSA INDAH
OLEH :
KELOMPOK VI
Pengertian
AIDS adalah sindroma yang menunjukkan
defisiensi imun seluler pada seseorang tanpa
adanya penyebab yang diketahui untuk dapat
menerangkan terjadinya defesiensi tersebut
seperti keganasan, obat-obatan supresi, imun,
penyakit infeksi yang sudah dikenal dan
sebagainya. (Brunner Dan Suddarth, 2000)
Tuberkulosis paru (TB) adalah penyakit infeksius
yang terutama menyerang parenkim paru.
Tuberkulosis dapat juga ditularkan kebagian tubuh
lainnya termasuk meningen ginjal dan tulang.
(Brunner Dan Suddarth, 2000)
Defesiensi immun
Akumulasi sekret pd jln nafas
hasil :
paracetamol 500 mg 3 x 1
B Complex 3 x 1
Eritromicyn 4 x 500 mg
Fluconazole 1 x 200 mg
Cotrimoxasole 2 x II
Bronhexin 3 x C I
Eupilin R 2 x 1
OAT kat I
NO HARI/TGL NDX JAM IMPLEMENTASI
1 2 3 4 5
2. Rabu I 10.00 1. Observasi TTV
10 Mei 2006 I 11.00 Hasil :
I 11.00 TD : 110/70 mmHg, N : 80 x/mnt, P : 28 x/mnt, S : 37 0
III 12.00 C
II 14.20 1. Membantu klien melakukan posisi fowler atau
III 14.30 semifowler.
I Hasil : Klienmasih tampak sesak.
1. Melatih klien untuk batuk efektif dan latihan nafas
dalam
Hasil : klien dapat mengikuti dengan baik.
1. Mengkaji pola tidur klien
Hasil : Klien masih sulit tidur nyenyak
2. Mengkaji kemampuan klien untuk menelan
Hasil : klien masih sulit menelan BB : 75 Kg
1. Membatasi pengunjung
Hasil : klien dapat beistirahat
1. Menciptakan lingkungan yang tenang
Hasil : klien dapat beristirahat dengan baik
1. Berdiskusi dengan klien tentang pentingnya pola
tidur
Hasil : klien banyak bertanya.
1. penatalaksanaan pemberian obat
hasil :
paracetamol 500 mg 3 x 1
B Complex 3 x 1
Eritromicyn 4 x 500 mg
Fluconazole 1 x 200 mg
Cotrimoxasole 2 x II
Bronhexin 3 x C I
Eupilin R 2 x 1
OAT kat I
CATATAN PERKEMBANGAN
NO HARI/TGL NDX JAM EVALUASI/SOAP
1 2 3 4 5
Selasa, I 16.00 S : klien mengatakan masih sesak
09 Mei 2006 O:
- Klien tampak sesak RR : 30 x/mnt
- Nampak terpasang O2 4 Ltr/mnt
- ada bunyi nafas tambahan, dan cuping
hidung.
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4.
1. Kaji tingkat fungsi pernafsan, bunyi
pernafasan dan kecepatan.
2. berikan posisi semi fowler atau fowler
tinggi, bantu pasien untuk nafas dalam
3. Beri HE pentingnya batuk secara efektif dan
efesien.
4. Kolaborasi tim medis dalam pemberian obat
antibiotik dan OAT
NO HARI/TGL NDX JAM EVALUASI/SOAP
1 2 3 4 5
II 16.10 S : - klien mengluh nyeri menelan
- klien mengatakan kurang nafsu makan dan
mual
O:
- porsi makan ½ dari porsi yang disediakan
- bibir nampak kering
- lidah kotor
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4
1. Kaji kemampuan mengunyah dan menelan.
2. Rencanakan diit dengan pasien dan orang
penting lainnya.
3. kolaborasi dengan tim gizi untuk diit melalui
TKTP
4. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian
cairan ifnus dextrose 5%
III 16.20 S : klien mengatakan susah tidur dan sering terbangun
O:
- klien nampak gelisah
- frekuensi tidur klien 5 jam / 24 jam
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4.
1. Kaji pola tidur pasien
2. Ciptakan lingkungan yang tenang
N HARI/TGL NDX JAM EVALUASI/SOAP
O
1 2 3 4 5
Rabu, I 13.00 S : klien mengatakan sesaknya berkurang
10 Mei 2006 O:
- Sesak klien tampak menurun RR 28 x/mnt
- nampak terpasang O2 4 Ltr/mnt
- ada bunyi nafas tambahan, dan cuping
hidung.
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4.
1. Kaji tingkat fungsi pernafsan, bunyi
pernafasan dan kecepatan.
2. berikan posisi semi fowler atau fowler
tinggi, bantu pasien untuk nafas dalam
3. Beri HE pentingnya batuk secara efektif
dan efesien.
4. Kolaborasi tim medis dalam pemberian obat
antibiotik dan OAT
No HARI/TGL NDX JAM EVALUASI/SOAP
1 2 3 4 5
II 13.20 S : klien mengatakan kurang nafsu makan
dan
mual
O:
- porsi makan ½ dari porsi yang disediakan
- bibir nampak kering
- lidah sedikit kotor
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4
1. Kaji kemampuan mengunyah dan menelan.
2. Rencanakan diit dengan pasien dan orang
penting lainnya.
3. kolaborasi dengan tim gizi untuk diit
melalui
TKTP
4. Kolaborasi dengan tim medis dalam
pemberian cairan ifnus dextrose 5%
S : klien mengatakan masih susah tidur dan
sering
terbangun
O:
- klien nampak lemah dan lesu
- frekuensi tidur klien 5 jam / 24 jam