BY.
Hayatullah B. Thalib
Ca++ +
1
K+ - - - Na
+ + +
C K+ Fase Repolarisasi
K+ Na+
+ - Ca++ + Parsial
+ + +
- - -
Ca++ Na+
K+
-
+
-
+
-
+
2
PLATEAU
D - + K+ Ca++ Na+
+ -
+ + +
- - -
K+
+ + +
- -
-
E + -
K+ Ca++ Na+ - + Repolarisasi
Cepat
-
+
-
+
-
3
K+
Seperti sel2 eksitasi lain, maka pd membran sel2 otot jantung tdpt
beribu-ribu kanal ion yg mrp jln utama bagi ion2 untuk berdifusi.
Kanal2 tsb bersifat relatif spesifik thdp ion2 tertentu.
Misalnya :
Kanal Kalsium terutama dilalui Ca++, kanal kaliun terutama dilalui K+,
kanal natrium terutama dilalui Na+, dst.
Selain itu, kanal2 ion dikontrol o/ suatu mekanisme “Pintu Gerbang”
shg dpt membuka & menutup tergantung pada kondisi
transmembran.
Potensial Aksi
• Hasil perpindahan ion antar mrpkn suatu perbedaan
listrik melewati membran sel.
• Potensial aksi yg mgbrkn muatan llistrik bagian dalam
sel dlm hubungannya dgn muatan listrik bagian luar sel
disebut POTENSIAL TRANSMEMBRAN.
• Perpindahan ion digbrkn sbg fase 0 – fase 4.
• Dua tipe utama potensial aksi utama potensial aksi yg
mrpkn potensial aksi respon cepat dan potensial aksi
respon lambat.
• 2 tipe ini diklasifikasikan menurut penyebab
depolarisasi primer, yi/ : saluran Na+ cepat dan saluran
Ca++ lambat.
Potensial Transmembran Sel Jantung
Jantung dibentuk oleh 3 jenis sel eksitasi, yi/:
Sel-sel pacemaker; sbg sumber bioelektrik
jantung. Pada keadaan normal, sel pace
maker dominan berada di Nodus SA.
Sel-sel konduksi (jaringan neuromuskular
yg membentuk tractus inernodal atrium,
berkas HIS atau serabut purkinje); sebagai
kawat penghantar arus bioelektrik. Dan
Sel-sel otot jantung (miokardium);
berfungsi untuk kontraksi.
• Pada waktu sel tidak aktif (Resting Potensial), tingkat
permeabilitas membran sel jantung thdp berbagai elektrolit
juga berbeda.
• Membran sel jantung sgt permeable thd K+ dan Cl-, sedikit
permeable thd Na+ dan tidak permeable thd anion organik.
• u/ mempertahankan gradien t3 agar ion dpt kontinu
berdifusi mllui kanal ion, pada membran sel tdpt suatu
Carrier Transport System (Na+, K+, ATP-ase) yg dikenal sbg
SODIUM PUMP.
• Sodium pump berfungsi; memompa Na+ keluar dan K+
masuk kedlm sel. Jika,
sel dlm keadaan tdk aktif maka tjdlah distribusi yg tdk
seimbang dari ion2 dimana ion Na+ dan Cl- lbh byk
berkumpul diluar sedangkan K+ dan anion organik lebih byk
berkumpul didalm membran sel.
• Krn ion2 yg sejenis cenderung membentuk
persamaan elektron didalam dan diluar sel shg tjd
suatu gaya tarik menarik antara ion2, dimana ion
negative (terutama anion organik) berkumpul
dipermukaan dalam, sedangkan ion positive
(terutama Na+) berkumpul dipermukaan luar
membran sel. Keadaan ini disebut Stadium
Polarisasi.
• Ion2 memiliki muatan listrik, maka pd waktu sel tdk
aktif, tdpt perbedaan potensial (resting membrane
potential) antara permukaan dalam dan luar
membran sel sebesar kira2 95 mV.
jika muatan intrasel lebih negative dibanding
muatan ekstraselular, maka penulisannya -95 mV.
Apabila……..
• Sel2 otot jantung dirangsang oleh listrik, tekanan,
suhu panas, K+ atau obat2an yg menghambat
pompa sodium, maka muatan (-) dipermukaan dlm
membran sel2 jantung dpt berkurang (menuju ke
nilai yg lebih positif) disebut Proses depolarisasi.
• perpindahan muatan (+) yg tiba2 mask dr luar ke
dlm sel, mengakibatkan potensial membran scr
mendadak pula berubah dari nilai (-) mjd (+)
disebut Aksi Potensial
• Setelah fase depolarisasi berlalu, membran sel akan
mengalami proses repolarisasi yi/ suatu proses
redistribusi ion2 kembali ke stadium istrahat.
• Digram yg menunjukkan
perubahan potensial
membran akibat
perpindahan ion
(mdet=milli detik)
ion masuk kedlm sel
Ion keluar dari sel
A. Potensial otot ventrikel
jantung;
B. Potensial aksi nodus
SA
0,1,2,3,4 = fase.
• Potensial aksi
transmembran dari
sistem konduksi
jantung yg diplot
pada aksis ventrikel
yg sama membentuk
sebuah kompleks
EKG.
Ilustrasi sebuah aksi potensial yang dicatat oleh
sebuah mikroelektroda intraseluler
Fase 0 : adlh fase penanjakan pertama dari potensial
istrahat (resting potential) sbg akibat masuknya Na+
scr mendadak kedlm sel.
Fase 1 : adlh fase repolarisasi singkat yg tjd sesaat
setelah fase 0.
fase ini disbbkn o/ tertutupnya kanal natrium scr
mendadak dan keluarnya kalium dari dalam sel.
Fase 2 (fase Plateau dari aksi potensial) : fase ini tjd
scr perlahan-lahan sbg akibat masuknya Ca++ mllui
kanal kalsium kedlm sel.
fase ini adlh fase penting untuk mengatur kontraksi
jantung, yg disebabkan 2 hal yi/ :
Next….
a. Ca++ extraseluler yg masuk kedlm sel akan merangsang
pelepasan Ca++ dari sarcoplamic reticulum, yg kedua-duanya
dibutuhkan dlm proses kontraksi.
b. Fase ini memperpanjang stadium depolarisasi. Jd scr tdk
langsung mempertahankan masa refrakter agar sel dpt
berkontraksi sempurna sebelum datangnya rangsang baru.
Fase 3 : adlh repolarisasi lebih lanjut setelah fase 2. fase ini tjd akibat
tertutupnya kanal kalsium dan keluarnya K+ dari dalam sel.
pada fase ini, pompa sodium akan berfungsi scr maximal u/
mengembalikan muatan negatif didlm sel.
apabila sel berepolarisasi sampai -30mV sebagian kanal kalsium telah
siap untuk menerima rangsangan baru;
pada -70 mV sebagian kanal natrium juga telah siap u/ menerima
rangsangan baru.
Fase 4 : adlh fase diantara kedua potensial aksi. Pada fase ini tjd
redistribusi ion2 kemabali ke keadaan sel tdk aktif (istrahat).
Next….
Perlu diketahui bahwa gambaran aksi
potensial sel2 otot jantung berbeda
tergantung pada jenis sel.
Seperti pada sel pacemaker;
setelah fase 4, membrane sel akan
mengadakan depolarisasi scr spontan (slow
diastolic depolarization) sbg akibat masuknya
Na+ kedlm sel.
Proses ini selanjutnya mencetuskan potensial
aksi yg baru stlh mencapai ambang potensial.
Siklus ini berlangsung scr terus menerus.
• Pada depolarisasi dan repolarisasi berlgsg scr terus
menerus agar jantung ttp berdenyut.
• Kedua proses ini saling bergantung satu sama lain.
depolarisasi hanya dpt timbul stlh sel dlm keadaan
repolarisasi dan sebaliknya.
• Pada fase repolarisasi tdpt suatu masa yg dikenal
sbg suatu masa refrakter (tdk akan mengadakan
depolarisasi walaupun ada rangsangan).
jadi, masa refrakter berfungsi at/ berperan dlm
mempertahankan irama jantung yg reguler;
memberikan waktu yg cukup pada jantung untuk
kontraksi dan relaksasi agar jantung dpt
mempertahankan fungsi hemodinamiknya yg
efektif.
Apabila rangsangan tiba pada waktu proses repolarisasi
belum sempurna, maka akan terjadi 4 kemungkinan,
• Rangsangan tiba pd permulaan
fase repolarisasi (MRA)
• Rangsangan tiba sesudah MRA (
MRR)
• Rangsangan tiba pd bagian awal
MRR (MRE)
• Rangsangan tiba sesudah MRR
(PSN)
Sel Pacemaker
Konfigurasi potensial aksi :
A. Respon cepat; B. Respon lambat (Modificate: Berne RM, Levi MN, 1993
Potensial Aksi Cepat
• Terdpt dlm sel2 otot atrium dan ventrikel, jga diserabut
purkinje.
• Potensial transmembran dlm sel ini saat istrahat ad/ -
90 mV. Potensial transmembran saat istrahat disebut
RP.
• Rangsangan yg meningkatkan poensial transmembran
menjadi -65 mV disebut sbg Potensial ambang (TP) yg
berperan dlm memulai depolarisasi.
• u/ mengaktivasi saluran Na+ cepat, diperlukan
transmembran potensial -65 mV.
• Perubahan positif cepat dlm potensial transmembran
b/d depolarisasi (fase 0 potensial aksi).
Next……
• Stlah depolarisasi, terjadi repolarisasi awal membran
sel (fase 1, potensial aksi). Dmn fase 1 memperlihatkan
kembalinya negativitas sbg perpindahan K+ keluar
sesuai dgn perbedaan listrik dan kimiawi.
• Selama fase 2 tjd suatu plateau dlm potensial
transmembran krn Ca++ berpindah kedlm sel &
menetralkan scr listrik perpindhan K+ keluar sel.
bgtu sluran Ca++ menutup, K+ trus berpindah keluar sel.
• Aksi ini mybbkn kmbalinya negativitas potensial
transmembran (fase 3) yg disebut repolarisasi akhir.
• Potensial transmembran akan terus menurun hgga
tercapai potensial saat istrahat (-90 mV) fase 4.
Fase Refrakter……
• Sejak awitan fase 0 hgga pertengahan fase 3 (sel
jantung tdk dpt distimulasi ulang). Periode ini disebut
periode refrakter absolut /efektif.
pd periode ini, saluran Na+ cepat diinaktivasi dan tdk
dpt diaktifkan ulang wlwpun diberi stimulus kuat.
• Me7 pertenghan fase 3 & tepat sebelum fase 4,
stimulus yg lebih kuat drpd stimulus normal akan
mybbkan tebntuknya potensial aksi (krn saluran Na+
cepat mulai pulih dari inaktivasi. Periode ini disebut
Periode refrakter relatif.
• Setelah tercapai fase 4, setiap stimulus yg mampu
mencapai ambang dpt menghasilkan suatu potensial
aksi (All or Nothing Phenomenom).
Potensial Aksi Respon
Lambat
• Nodus SA maupun AV memperlihatkan potensial aksi
repon lambat (krn sel2 ini memiliki lebih sedikit saluran
K+ dan lebih bocor thd Na+). Oki potensial
transmembran saat istrahat tidak begitu negatif (-60
mV).
• Fase potensial aksi respon lambat berbeda dari
potensial aksi respon cepat, krn depolarisasi (fase 0) tjd
> lmbt pd sel2 yg berespon lmbt. Dimana, tdk tjd fase 1.
fase 2 tdk tdk jauh dari fase 3. fase 3 timbul segera stlh
fase 0 krn saluran Ca++ lmbt mjd tdk teraktivasi.
• Pd wktu bersamaan, sejumlah besar K+ berpindah
keluar sel, mybbkn potensial membran saat istrahat
mjd -55 mV hgga -60 mV (fase 4).
Sel pacemaker
Katub AV membuka
Katub SL membuka Katub SL menutup
Katub AV menutup
S1 S2
Memiliki
jembatan
penghubung
• Kontraksi otot tjd bila t4 aktif pd filamen aktin berikatan dgn jembatan
penghubung miosin, mybbkn filammen aktin tertarik kepusat filamen miosin
dan tjd pemendekan sarkomer.
• Yg berperan penting dlm ikatan aktin-miosin ad/ Kalsium. Jika tdk tdpt
kalsium, tropomisin & troponin melindungi t4 aktif pd filamen aktin, shgg
mencegah ikatan dgn miosin, kejadian ini menghasilkan relaksasi otot
jantung.
• Energi yg dibutuhkan untuk proses kontraksi berasal dari degradasi ATP mnjd
ADP.
• Tdpt keterkaitan antara peristiwa listrik
jantung dan peristiwa mekanik jantung
(eksitasi-korelasi).
• Peristiwa listrik dalam jantung tjd sebelum
dan mengawali peristiwa mekanik.
• Korelasi peristiwa listrik dgn peristiwa mekanis
mengakibatkan terjadinya siklus jantung.
• Siklus jantung & ikatan antara peristiwa listrik
& mekanisme dlm jantung ad/ u/ memahami
akibat penykit t3 dan keuntungan terapi medis
t3.
Contoh :………..
• Kontraksi LV pd katub mitral inkompeten, mybbkn
pemompaan darah kedlm aorta & kedlm atrium kiri.
• AF, mybbkn hilangnya kontraksi atrium, yg kemudian
mybbkn penurunan pengisian ventrikel kiri sebyk 20 –
30 % yg mengakibatkan memburuknya curah jantung
& akan tjd IMA.
kegagalan jantung berat dpt diatasi dgn Intra Aortic
Balloon Pump /IABP (pompa balon intra aorta) yg dpt
mengurangi tek.akhir-diastolik aorta. Tetapi,…. Th/
inimengakibatkan menurunnya tek.intraventrikel
(diperlukan u/ membuka katub aorta selama kontraksi
isovolumik, shgg menurunkan kerja jantung.
Korelasi peristiwa Listrik dgn peristiwa mekanis dlm jantung
Peristiwa Listrik Bentuk Gelombang Fase Siklus Jantung
Sistem Hantaran EKG
BYE-BYE