19 Oktober 2013
Bila standar Renpra ini digunakan diRS maka logo dan kop RS dapat dicamtumkan pada kolom ini
Penyusun:
Ketua : La Ode Aswan
Anggota : Verawati Yusuf, Suwardha Yunus, Fransina Damiana, Zulviana Usman, Nirwana, Saban Rengifuryaan, Librek Luarmasse, Heidy,
Ramlawati, Samina Galai, Nirmala Amir, Sri Rahayu Amrullah.
Nama/Umur : No Rekam Medik :
Saran Penggunaan
Diagnosisi yang luas ini mencakup faktor risiko internal, seperti perubahan faktor pembekuan dan penurunan
hemoglobin. Penting untuk mengidentifikasi hanya pasien yang berisiko sangat tinggi mengalami masalah ini.
Setiap orang berisiko mengalami kecelakaan dan cedera, tetapi dignosisi ini harus digunakan hanya untuk
orang yang memerlukan intervensi keperawatan guna mencegah cedera.
CATATAN: akan sangat berguna untuk menggunakan diagnosisis Gangguan sensori persepsi sebagai etiologi
Risiko cedera.
Beberapa diagnisis menjebarkan cedera dengan lebih spesifik: Resiko Jatuh; Respons Alergi
terhadap lanteks; Risiko respon alergi terhadap lanteks; dan Risiko asfiksia, Keracunan, Trauma, dan
Sindrrom disuse. Apabila memungkinkan, gunakan diagnosis yang lebih spesifik ini, bukan Risiko cedera
karena dapat memberi petuntuk asuhan keperawatan yang lebih jelas. Diagnosisi-diagnosis ini tidak
memerlukan spesifikasi yang lebih lanjut, kecuali untuk Resiko trauma, yang meliputi luka, luka bakar, dan
fraktur serta resiko lainnya.
Beberapa perawat menggunakan diagnosis Risiko cedera menjelaskan kemungkinan terjadinya
kondisi , seperti hipertermi maligna. Diagnosis ini kadang-kadang digunakan juga sebagai penjelasan umum
untuk kemungkinan gawat janin yang terjadi selama persalinan. Kondisi tersebut lebih berguna bila di jelaskan
sebagai masalah kolaboratif; namun untuk perawat tidak menggunakan masalah kolaboratif, buku ini
membehas tujuan dan intervensi keperawatan untuk situasi tersebut.
Hasil NOC
1. Frekuensi terjatuh: Jumlah kejadian jatuh sebelumnya___________________(jelaskan dalam periode
waktu)
2. Status Janin: Intrapartum: Derajat tanda janin dalam rentang normal sejak awitan persalinan hingga
pelahiran
3. Status Maternal: Intrapartum: Derajat kesejateraan ibu dalam rentang normal sejak awitan persalinan
hingga pelahiran
4. Prilaku Keamanan Personal: Tindakan individu dewasa untuk mengendalikan prilaku yang
menyebabkan cedera fisik
5. Kepasrahan Cedera Fisik: Keparahan cedera akibat kecelakaan dan trauma
6. Pengendalian Risiko: Tindakan individu untuk mencegah, menghilangkan atau mengurangi ancaman
kesehatan yang dapat di modifikasi
7. Lingkungan Rumah yang Aman: Pengaturan fisik untuk meminimalkan faktor lingkungan yang dapat
menyebabkan bahaya atau cedera fisik di rumah
8. Status Fungsi Sensorik: Derajat persepsi individu yang sesuai terhadap stimulus kulit, suara,
propriopsi, rasa dan bau, serta citra visual.