Anda di halaman 1dari 12

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PROF.dr.H.M.

FARID
NOMOR : 015/SKP.04/DIR/RSIA-PF/V/2017
TANGGAL : 30/ Mei / 2017
TENTANG : PANDUAN MANAJEMEN RISIKO JATUH
BAB I

MANAJEMEN RESIKO PASIEN JATUH

1. Keselamatan / Safety
Keselamatan adalah Bebas dari bahaya atau risiko (hazard )
2. Hazard / bahaya
Adalah suatu “ Keadaan, Perubahan atau Tindakan” yang dapat
meningkatkan risiko pada pasien.
 Keadaan
Keadaan adalah setiap faktor yang berhubungan atau mempengaruhi
suatu “Peristiwa Keselamatan Pasien/ Patient safety event , Agent
atau Personal”
 Agent
Agent adalah substansi, obyek atau sistem yang menyebabkan
perubahan
3. Keselamatan Pasien / Patient Safety
Pasien bebas dari harm /cedera yang tidak seharusnya terjadi atau bebas
dari harm yang potensial akan terjadi (penyakit, cedera fisik / sosial /
psikologis, cacad, kematian dll), terkait dengan pelayanan kesehatan.
4. Keselamatan Pasien RS / Hospital Patient Safety
Suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman.
Hal ini termasuk: asesmen risiko; identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan risiko pasien; pelaporan dan analisis insiden;
kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem ini mencegah
SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP) 6
RSIA PROF.dr.H.M. FARID
1
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
5. Harm/ cedera
Dampak yang terjadi akibat gangguan struktur atau penurunan fungsi
tubuh dapat berupa fisik, sosial dan psikologis.Yang termasuk Harm
adalah : “Penyakit, Cedera, Penderitaan, Cacad, dan Kematian”.
 Penyakit / Disease : Disfungsi fisik atau psikis
 Cedera / Injury : Kerusakan jaringan yang diakibatkan agent /
keadaan
 Penderitaan / Suffering : Pengalaman / gejala yang tidak
menyenangkan termasuk nyeri, malaise, mual, muntah, depresi,
agitasi,dan ketakutan
 Cacat / Disability : Segala bentuk kerusakan struktur atau fungsi
tubuh, keterbatasan aktifitas dan atau restriksi dalam pergaulan sosial
yang berhubungan dengan harm yang terjadi sebelumnya atau saat
ini.
6. Insiden Keselamatan Pasien (IKP) / Patient safety incident
Setiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan harm / cedera yang tidak seharusnya terjadi.
7. Kejadian tidak diharapkan (KTD) / Adverse event
Suatu Insiden yang mengakibatkan harm / cedera pada pasien akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil, dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi
pasien. Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan
kesalahan medis yang tidak dapat dicegah.
8. Kejadian Nyaris cedera (KNC) / Near miss
Suatu Insiden yang tidak menyebabkan cedera pada pasien akibat
melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil (omission), dapat terjadi karena

SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP) 6


RSIA PROF.dr.H.M. FARID
2
“keberuntungan” (mis., pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi
tidak timbul reaksi obat), karena “pencegahan” (suatu obat dengan
overdosis lethal akan diberikan, tetapi staf lain mengetahui dan
membatalkannya sebelum obat diberikan), atau “peringanan” (suatu obat
dengan overdosis lethal diberikan, diketahui secara dini lalu diberikan
antidotumnya.
9. Risiko Jatuh
Peningkatan kemungkinan untuk jatuh yang dapat menyebabkan cedera
fisik.
10. Manajemen Risiko Jatuh
Manajemen resiko jatuh adalah melakukan pengkajian dan mencari
pemecahan masalah terhadap masalah yang dapat menyebabkan pasien
jatuh dan cedera sebelum masalah itu benar benar terjadi.
Jadi Manajemen risiko pasien di rumah sakit adalah Identifikasi &
pengelolaan hal-hal yang berhubungan dengan risiko pasien.

SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP) 6


RSIA PROF.dr.H.M. FARID
3
BAB II
RUANG LINGKUP
Semua pasien di unit rawat jalan, rawat inap , UGD, kamar bersalin, kamar
operasi, unit farmasi, gizi, laboratorium yang memiliki resiko pasien jatuh.

SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP) 6


RSIA PROF.dr.H.M. FARID
4
BAB III
TATA LAKSANA
Langkah-langkah dalam manajemen risiko pasien jatuh yaitu :
1. Membangun budaya keselamatan pasien
 Penjelasan/pemahaman tentang aktivitas organisasi yang berisiko
tinggi dan rentan kesalahan
 Lingkungan yang bebas menyalahkan, sehingga orang dapat melapor
kesalahan tanpa penghukuman
 Kerjasama sesama petugas untuk mencari solusi atas risiko jatuh
pada pasien
 Kemauan RSIA Prof.dr.H.M. Farid untuk mengarahkan sumber daya
untuk kepentingan keselamatan
2. Melakukan asesmen risiko pada pasien
3. Setelah diketahui risiko yang ada dari hasil asesmen, maka tindakan
yang dilakukan adalah :
 Nilai MFS < 45 (Risiko Rendah) implementasikan Universal Fall
Precaution
 Nilai MFS ≥ 45 (Risiko Tinggi) implementasikan Universal Fall
Precaution Plus

SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP) 6


RSIA PROF.dr.H.M. FARID
5
Tabel
Universal Fall Precaution

Universal Fall Precaution untuk Universal Fall Precaution Plus untuk nilai
nilai < 45 (Risiko Rendah) ≥ 45 (Risiko Tinggi)
1. Memberi edukasi kepada pasien. Memasang penanda warna kuning
12
2. Mengorientasikan pasien dan Mengorientasi dan mengedukasi ulang
keluarga terhadap kondisi sesering mungkin pasien dan keluarga
13
lingkungan tentang waktu, tempat, lingkungan,
dan petugas
3. Memastikan alas kaki pasien layak Jamin pengawasan dan bantuan saat
(tidak licin) 14 eliminasi, perpindahan dan aktivitas
berjalan
4. Mengatur tempat tidur pasien Menempatkan pasien di ruangan yang
dalam posisi rendah 15 dekat pos perawat (bila
memungkinkan)
5. Mengunci roda pada tempat tidur,
kursi roda, lemari pasien, dan
brankar 16 Diskusikan dengan dokter dan buat
6. Memasang pagar pengaman rencana perawatan untuk mencegah
tempat tidur pasien jatuh, dan bila perlu
7. Segera bersihkan tumpahan rekomendasi untuk dikonsultasikan
8. Memastikan penerangan yang sesuai problem pasien kepada :
cukup  Farmasi
9. Memastikan perlengkapan bel  Lain-lain
pada pasien di kamar ada dan
berfungsi
10. Menjaga ruangan tetap rapi

* Melakukan asesmen ulang bila diindikasikan perubahan kondisi atau


pengobatan

SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP) 6


RSIA PROF.dr.H.M. FARID
6
4. Perbaikan Faktor Lingkungan dan Sarana
Perbaikan lingkungan fisik yang dapat dilakukan untuk mengurangi
risiko pasien jatuh yaitu :
 Pencahayaan yang terang pada gang/koridor, tangga, kamar mandi,
dan jalan masuk. Cahaya jangan menyilaukan mata
 Mengurangi penghalang : keset, noda basah dilantai, kain yang kusut
disamping tempat tidur/meja, kabel listrik
 Kursi dan furniture yang digunakan untuk menopang pada saat
pasien duduk dan bangkit tidak terlalu rendah atau tinggi
 Pengontrolan bahaya yang mungkin terjadi yang terdapat di kamar
mandi seperti : pegangan yang mudah terlihat dan aman, lantai tidak
berlumut dan licin, letak toilet yang ditinggikan/toilet duduk
posisinya tidak rendah.
 Menyiapkan alas kaki yang layak (anti selip).
Kursi dan Kursi Roda
 Memasang sabuk pengaman pada saat duduk di kursi roda/kursi
 Menggunakan kursi khusus yaitu kursi geriatri untuk pasien geriatri
 Memasang latex agar pasien tidak tergelicir
 Menggunakan kursi dengan tinggi sandaran tangan yang tepat supaya
dapat digunakan untuk duduk dan berdiri

Tempat Tidur
 Memasang tempat tidur dalam posisi rendah
 Mengunci rem dengan baik
 Tempat tidur mempunyai pagar pengaman
 Pagar pengaman hendaknya memagari sebagian saja sebab bila pagar
tempat tidur penuh, memungkinkan pasien untuk loncat dari tempat
tidur
 Kasur, alas kasur, dan seprei tidak licin

SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP) 6


RSIA PROF.dr.H.M. FARID
7
 Kebutuhan pasien didekatkan dengan tempat tidur seperti meja
pasien, bel panggil
 Tanda identitas khusus pada tempat tidur untuk mengingatkan
petugas bahwa pasien tersebut mempunyai risiko jatuh
Berikut ini ukuran pagar pengaman tempat tidur :
H

Simbol Deskripsi Ukuran


A Jarak antara terali ≤ 12 cm
B Ketinggian kasur secara normal ditentukan oleh produsen
C Tinggi dari kasur dalam posisi ≥ 22 cm
tidak ditekan sampai ke atas pagar
D Jarak dari ujung tempat tidur ke bagian kepala ≤ 6 cm
ujung pagar bagian kaki ≥ 22 cm
F Jarak dari Bila D ≥ 25 cm maka F ≤ 6 cm
Bila D ≤ 6 cm maka F ≥ 12 cm
G Panjang pagar pengaman 2/3 panjang H
H Panjang tempat tidur tidak ditentukan

5. Pembuatan Standar Pengadaan dan Pemeriksaan Rutin Sarana

Tabel 1.1 Standar Persyaratan Alat-alat

Jenis Alat Komponen yang Persyaratan


Tersedia
Kursi Roda Rem Ada dan berfungsi

SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP) 6


RSIA PROF.dr.H.M. FARID
8
Lengan Kursi Mudah diangkat/diturunkan
Tempat Tungkai Mudah diatur
Pedal Kaki Mudah dilipat
Roda Tidak menekuk atau bengkok /
melengkung
Antislip Terpasang
Bed Pagar Pengaman Mudah dinaikkan dan diturunkan
Pagar setengah atau ¾ panjang bed
supaya ada tempat untuk pasien lewat
(tidak melompat)
Roda Berputar/berbelok dengan mudah
Mekanika Mudah ditinggi/rendahkan
Meja Bed Roda bisa dikunci
Tiang Infus Pole Mudah ditinggi/rendahkan
Roda Berputar/berbelok dengan mudah
Tiang Stabil, tidak mudah tergelincir
Bell Operasional Berbunyi di pos
Nomor kamar muncul dilayar
Ada panel bel kamar
Ada lampu di pintu menyala
Ada interkom
Lampu lampu ada di kamar mandi
Terjangkau dari tempat tidur pasien
Laci/Lemari Roda Berputar/berbelok dengan mudah
Rem Ada dan berfungsi

6. Edukasi
a. Edukasi Petugas
Sebelum melaksanakan program, petugas yang terlibat dengan upaya
pecegahan pasien jatuh terlebih dahulu diberikan pembekalan seluk
beluk, pengetahuan, dan keterampilan manajemen pasien jatuh,
dengan materi :
 Latar Belakang
 Tim yang terlibat dalam fall

SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP) 6


RSIA PROF.dr.H.M. FARID
9
 Tujuan
 Langkah-langkah pencegahan pasien fall
 Penatalaksanaan setelah fall
 Pengetahuan tentang fall
 Definisi fall
 Dampak fall
 Faktor Risiko pasien fall
 Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah pasien jatuh dalam
hubungannya dengan faktor intrinsik pasien
 Hal-hal yang bisa dilakukan dalam hubungannya dengan faktor
ekstrinsik pasien
 Pelaporan dan dokumentasi
 Pedoman investigasi KTD jatuh
 Cara mengukur keberhasilan usaha pencegahan jatuh
b. Edukasi Pasien dan Keluarga
Pasien ataupun keluarganya diberi penjelasan mengenai risiko jatuh
dan upaya prevensinya (penjelasan langsung) dan dipasang tanda
risiko jatuh pada bed pasien.
7. Penanganan Pasien Pascajatuh
Apabila dijumpai pasien mengalami jatuh, maka langkah-langkah yang
diterapkan untuk meminimalisasi cedera yaitu :
a. Tenangkan pasien
b. Asumsikan bahwa orang yang mengalami jatuh adalah orang dengan
kategori risiko tinggi lakukan penilaian awal yaitu tingkat kesadaran
dan tanda vital, tanda-tanda luka dan tingkat cedera seperti pada table
dibawah

SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP) 6


RSIA PROF.dr.H.M. FARID
10
Tingkat Cedera
0 Tidak cedera
1 Cedera Minor : memar, abrasi, laserasi minor yang membutuhkan jahitan
2 Cedera Mayor : fraktur, trauma kepala
3 Mati

c. Pindahkan pasien dari posisi jatuh


d. Bila pasien DM, cek BSS
e. Catat detil kejadian untuk pelaporan termasuk cerita dari pasien jatuh
atau keluarganya
f. Beritahu kepala bagian
g. Beritahu dokter untuk memeriksa pasien dan menginstruksikan
perawatan selanjutnya sesuai dengan kebutuhan pasien
h. Monitor pasien sesuai dengan instruksi dokter
i. Meneruskan pengamatan pasien karena beberapa luka kadang-
kadang tidak langsung terlihat setelah jatuh
j. Komunikasikan kepada seluruh petugas kesehatan dan keluarga
pasien bahwa pasien mengalami jatuh yang berisiko untuk jatuh lagi
k. Buat laporan KTD fall dalam 24 jam
l. Lakukan investigasi kejadian fall dengan menggunakan format
panduan investigasi fall yang ada.
m. Buat rencana pelayanan untuk mencegah KTD jatuh pada pasien
tersebut

SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP) 6


RSIA PROF.dr.H.M. FARID
11
BAB IV
DOKUMENTASI

1. Form asesmen pasien (Morse Fall Scale)


2. Form asesmen pasien (Humpty Dumpty Scale)
3. Formulir laporan insiden keselamatan pasien

SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP) 6


RSIA PROF.dr.H.M. FARID
12

Anda mungkin juga menyukai