Anda di halaman 1dari 3

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN KEAMANAN

DAN PROTEKSI : RISIKO CEDERA

A. PENGKAJIAN
1. Pengertian
Beresiko mengalami bahaya atau kerusakan fisik yang menyebabkan seseorang tidak lagi
sepenuhnya sehat atau dalam kondisi baik

2. Faktor Risiko
Eksternal
 Terpapar pathogen
 Terpapar zat kimia toksik
 Terpapar agen nosokomial
 Ketidakamanan transportasi

Internal
 Ketidaknormalan profil darah
 Perubahan orientasi afektif
 Perubahan sensasi
 Disfungsi autoimun
 Disfungsi biokimia
 Kegagalan mekanisme pertahanan tubuh
 Malnutrisi
 Perubahan fungsi psikomotor
 Perubahan fungsi kognitif

3. Tanda dan Gejala

Gejala dan Tanda Mayor :


Data subjektif : -
Data obyektif : -

Gejala dan Tanda Minor


Data subjektif : -
Data obyektif : -

B. TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Manajemen Keselamatan Lingkungan
Defenisi :
Mengidentifikasi dan mengelola lingkungan fisik untuk meningkatkan keselamatan
Tindakan :
Observasi :
 Identifikasi kebutuhan keselamatan (mis. Kondisi fisik, fungsi kognitif dan riwayat
prilaku)
 Monitor perubahan status keselamatan lingkungan
Teraupetik
 Hilangkan bahaya keselamatan lingkungan (mis. Fisik, biologi dan kimia), jika
memungkinkan
 Modifikasi lingkungan untuk meminimalkan bahaya dan risiko
 Sediakan alat bantu keamanan lingkungan (mis. Pegangan tangan)
 Gunakan perangkat pelindung (mis. Pengekangan fisik, rel samping, pintu terkunci,
pagar)
 Hubungi pihak berwenang sesuai masalah komunitas (mis. Polisi, security )
 Fasilitasi relokasi ke lingkungan yang aman
Edukasi
 Ajarkan individu, keluarga dan kelompok risiko tinggi bahaya lingkungan
2. Pencegahan Cedera
Defenisi
Mengidentifikasi dan menurunkan risiko mengalami bahaya atau kerusakan fisik
Tindakan
Observasi
 Identifikasi area lingkungan yang berpotensi menyebabkan cedera
 Identifikasi obat yang berpotensi menyebabjan cedera
 Identifikasi kesesuaian alas kaki atau stoking elastic pada ekstremitas bawah
Terapeutik
 Sediakan pencahayaan yang memadai
 Gunakan lampu tidur selama jam tidur
 Sosialisasikan pasien dan keluarga dengan lingkungan ruang rawat (mis. tempat tidur,
penerangan ruangan dan lokasi maker mandi)
 Gunakan alas lantai jika berisiko mengalami cedera serius
 Sediakan als kaki antislip
 Sediakan pispot atau urinal untuk eliminasi di temapt tidur, jika perlu
 Pastikan bel panggilan mudah dijangkau
 Pertahankan posisi temapt tidur diposisi terendah saat digunakan
 Pastikan roda tempat tidur atau kursi roda dalam kondisi terkunci
 Gunakan pengaman tempat tidur
 Diskusikan mengenai latihan dan terapi fisik yang diperlukan
 Diskusikan mengenai alat bantu mobilitas yang sesuai (mis. Tongkat atau alat bantu
jalan)
 Diskusikan bersama anggota keluarga yang mendampingi pasien
Tingkatkan frekuensi observasi dan pengawasan pasien, sesuai kebutuhan
Edukasi
Jelaskan alasan intervensi pencegahan jatuk ke pasien dan keluarga
Ajarkan berganti posisi secara perlahan dan duduk selama beberapa menit sebelum
berdiri
C. EVALUASI

Anda mungkin juga menyukai