Anda di halaman 1dari 61

WHITE PAPER

PERAWAT KLINIS MEDIKAL BEDAH


RS. HARAPAN PEMATANGSIANTAR

I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Praktik Keperawatan adalah perwujudan profesi, dalam hal ini adalah
hubungan profesional antara perawat-klien yang didasarkan pada kebutuhan dasar
klien, intervensi keperawatan dilakukan pada dasarnya pemenuhan kebutuhan
dasar tersebut. Praktik keperawatan dilakukan atas dasar legal etis disertai
pendekatan yang humanistis yang bekerjasama dengan klien dengan atau tanpa
kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
Lingkup praktik keperawatan medikal bedah merupakan bentuk asuhan
keperawatan pada klien dewasa yang mengalami gangguan fisiologis baik nyata
atau prediksi karena adanya penyakit, trauma atau kecacatan, maka basis
intervensi keperawatan medical bedah adalah ketidakmampuan klien dewasa
untuk memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri. Kemampuan itu terjadi dapat saja
karena ketidakseimbangan, perubahan fisiologis, sehingga dibutuhkan
keterampilan berfikir logis-kritis, teknis dan legal-etis untuk menentukan
intervensi keperawatan yang sesuai dan perawat yang mengerjakan memiliki
kewenangan.
Tenaga keperawatan di Rumah Sakit merupakan jenis tenaga kesehatan
terbesar (jumlahnya antara50–60%), memiliki jam kerja 24 jam melalui
penugasan shift, serta merupakan tenaga kesehatan yang paling dekat dengan
pasien melalui hubungan profesional. Tenaga keperawatan memiliki tanggung
jawab dan tanggung gugat sesuai kewenangan dalam memberikan asuhan
keperawatan dan asuhan kebidanan kepada pasien /dan keluarganya
Diperlukan tenaga keperawatan yang kompeten, mampu berpikir kritis,
selalu berkembang serta memilki etika profesi sehingga pelayanan keperawatan
dan kebidanan dapat diberikan dengan baik, berkualitas dan aman bagi pasien dan
keluarganya.
Kelompok Perawat Klinis /Mitra Bestari / Peer group Perawat Medikal
Bedah adalah sekelompok perawat medikal bedah dengan reputasi dan
kompetensi yang baik untuk menelaah segala hal yang terkait dengan
keperawatan medikal bedah
Lingkup pelayanan keperawatan medikal bedah di rumah sakit Harapan
Pematangsiantar berada di rawat inap dan rawat jalan. Kelompok usia yang
dirawat di bagian keperawatan medikal bedah adalah usia > 18 tahun. Jenis
pelayanan keperawatan medikal bedah adalah infeksi, non infeksi, bedah dewasa,
hemodialisa, Kardiovaskuler dan keperawatan kritis.
Buku putih (white paper) perawat klinis medikal bedah ini merupakan
dokumen yang berisi syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh perawat klinis
medikal bedah yang digunakan untuk menentukan kewenangan klinisnya.
Perawat Klinik I masih termasuk perawat generalis dengan kompetensi perawatan
dasar, sedangkan Perawat Klinik II termasuk perawatan dasar dengan kompetensi
lanjutan yang merupakan dasar spesialistik sesuai lingkup area. Mulai Perawat
Klinik III termasuk perawat spesialistik dengan kompetensi meliputi : Perawat
medikal bedah
B. KUALIFIKASI PERAWAT MEDIKAL BEDAH
Kualifikasi Perawat Medikal Bedah
1. Perawat Pelaksana
Pendidikan : Minimal D 3 Keperawatan atau Ners
Memiliki STR (Surat Tanda Registrasi)
Pelatihan : RJP/BHD, PPI, K3RS, Keselamatan pasien,
Manajemen nyeri, PPGD, Pelatihan dasar keperawatan medikal bedah dan
pelatihan sesuai dengan CPD (Continuing Professional Development).
Pengalaman klinik : Minimal 2 tahun dilingkup keperawatan.
Kondisi fisik : Sehat jasmani dan rohani
2. Ketua Tim (Penanggung Jawab Shif)
Pendidikan : Minimal D 3 Keperawatan atau Ners
Memiliki STR (Surat Tanda Registrasi)
Pelatihan : RJP/BHD, PPI, K3RS, Keselamatan pasien,
Manajemen nyeri, PPGD, Pelatihan keperawatan
medikal bedah dan pelatihan sesuai dengan CPD
(Continuing Professional Development) PK 2
Pengalaman klinik : Minimal 5 tahun ruangan medikal bedah.
Kondisi fisik : Sehat jasmani dan rohani
3. Perawat kepala ruangan medikal bedah
Pendidikan : Minimal D 3 Keperawatan atau Ners
Memiliki STR (Surat Tanda Registrasi)
Pelatihan : RJP/BHD, PPI, K3RS, Keselamatan pasien,
code blue, Manajemen nyeri, Pelatihan
keperawatan medikal bedah, pelatihan
manajemen keperawatan / manajemen bangsal
dan pelatihan sesuai dengan CPD (Continuing
Professional Development) PK 3
Pengalaman klinik : Memiliki pengalaman sebagai ketua tim di
ruang medikal bedah minimal 3 Tahun atau
Memiliki pengalaman kerja minimal 6 tahun
Kondisi fisik : Sehat jasmani dan rohani
JENJANG KARIR KEPERAWATAN
1. Kompetensi Generalis (Pra – PK)

Adalah level perawat yang bekerja di RS. Harapan Pematangsiantar dibawah 1 tahun,
bisa sebagai karyawan baru atau pindahan baru masuk RS. Harapan Pematangsiantar
yang belum di kredential dan atau belum memiliki kewenangan klinis sebelumnya,
persyaratannya adalah:

a. Lulus pendidikan DIII Keperawatan atau Ners yang diakui pemerintah Indonesia

b. Memiliki surat tugas orientasi dari bidang keperawatan pada 4 ruangan utama RS.
Harapan Pematangsiantar yaitu : Internis, Bedah, Anak dan Kebidanan.

2. Kompetensi Generalis Perawat Klinik 1 (PK-1)

Perawat tersebut dapat melakukan asuhan keperawatan general di semua Unit


pelayanan keperawatan di RS. Harapan Pematangsiantar, persyaratannya adalah :

a. DIII Keperawatan/Ners setelah lulus masa orientasi 1 tahun


b. Memiliki sertifikat Orientasi Pra PK
3. Kompetensi Perawat Klinik II (PK-2)

Perawat tersebut dapat melakukan asuhan keperawatan komplek di Unit khusus


pelayanan keperawatan di RS. Harapan Pematangsiantar, persyaratannya adalah :

a. Memiliki sertifikat PK-1 Generalis


b. DIII Keperawatan dengan pengalaman kerja ≥ 4 tahun
c. Ners dengan pengalaman kerja ≥ 3 tahun
d. Mempunyai sertifikat PK I
e. Memiliki sertifikat pelatihan khusus di tempat/ unit khusus yang bersangkutan
ditempatkan
4. Kompetensi Perawat Klinik III (PK-3)

Perawat tersebut dapat melakukan asuhan keperawatan spesifik di Unit khusus dan
atau kekhususan pelayanan keperawatan di RS. Harapan Pematangsiantar,
persyaratannya adalah

a. D-III Keperawatan dengan pengalaman kerja ≥ 10 tahun


b. Ners dengan pengalaman kerja ≥ 7 tahun
c. Ners Spesialis I dengan pengalaman kerja 0 tahun
d. Memiliki sertifikat PK-2 di unit khusus
e. Memiliki sertifikat pelatihan khusus di tempat/ unit khusus yang bersangkutan
ditempatkan sesuai kebutuhan
f. Memiliki sertifikat kekhususan sesuai bidang keahlian (lebih dari 2 Bulan)
oleh badan terakreditasi.
5. Kompetensi Perawat Klinik IV (PK-4)

Perawat tersebut dapat melakukan asuhan keperawatan kompleks spesifik di Unit


khusus dan atau kekhususan pelayanan keperawatan di RS. Harapan Pematangsiantar,
persyaratannya adalah

a. Ners dengan pengalaman kerja ≥ 13 tahun


b. Ners Spesialis I dengan pengalaman kerja ≥ 2 tahun
c. Memiliki sertifikat PK-3 di unit khusus
d. Memiliki sertifikat pelatihan khusus di tempat/ unit khusus yang bersangkutan
ditempatkan sesuai kebutuhan
e. Memiliki sertifikat kekhususan sesuai bidang keahlian (lebih dari 2 Bulan)
oleh badan terakreditasi.
6. Kompetensi Perawat Klinik V (PK-5)

Perawat tersebut dapat melakukan asuhan keperawatan kompleks spesifik di Unit


khusus dan atau kekhususan pelayanan keperawatan di RS. Harapan Pematangsiantar
serta sebagai konsultan pada area spesifik dibidangnya, persyaratannya adalah
a. Ners Spesialis I dengan pengalaman kerja ≥ 4 tahun
b. Ners Spesialis II (Konsultan) dengan pengalaman kerja 0 tahun
c. Memiliki sertifikat PK-4 di unit khusus
d. Memiliki sertifikat pelatihan khusus di tempat/ unit khusus yang bersangkutan
ditempatkan sesuai kebutuhan
e. Memiliki sertifikat kekhususan sesuai bidang keahlian (lebih dari 2 Bulan)
oleh badan terakreditasi
f. Memiliki sertifikat kekhususan yang bisa dijadikan sebagai nara sumber untuk
pemecahan masalah kekhususan sesuai bidang kekhususan keahliannya

C. PERHIMPUNAN DAN PENDIDIKAN/AKADEMIK


PERHIMPUNAN
1. PPNI
2. Perhimpunan/Ikatan Perawat Medikal bedah
PENDIDIKAN/AKADEMIK
1. DIII Keperawatan / Kebidanan
2. DIV Keperawatan / Kebidanan
3. S1 Keperawatan + Ners
4. S2 Keperawatan Medikal bedah
BAB II
STANDAR PROFESI

Penetapan kompetensi perawat Indonesia mengacu pada ketentuan :


 Standar Kompetensi Perawat Indonesia dari PPNI
 Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisan Medik Direktorat Jenderal
Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
Kompetensi jenjang terbagi dalam lima macam kompetensi :
1. Kompetensi Keperawatan Dasar Umum
2. Kompetensi Keperawatan Lanjutan atau Kompetensi Keperawatan Dasar Spesialistik
3. Kompetensi Keperawatan Spesialistik Umum
4. Kompetensi Keperawatan Spesialistik Khusus
5. Kompetensi Keperawatan Konsultan Spesialistik
Standar Kompetensi Perawat tiap jenjang :
1. Perawat Klinik I (Dasar Umum)
2. Perawat Klinik II (Dasar Khusus)
3. Perawat Klinik III (Lanjutan Khusus)
4. Perawat Klinik IV (Lanjutan Khusus)
5. Perawat Klinik V (Konsultan Spesialistik)
2.1 STANDAR KOMPETENSI
PERAWAT KLINIK I
A. Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional
a) Bertanggung gugat dan bertanggung jawab terhadap keputusan dan
tindakan professional (perawat dapat menjelaskan alasan secara ilmiah
pada setiap tindakan yang dilakukan).
b) Mengenal batas peran dan kompetensi diri (perawat mengetahui batas
kemampuannya sehingga tidak melakukan tindakan diluar batas
kemampuannya)
c) Merujuk atau mengkonsultasikan pada yang lebih ahli (merujuk kepada
perawat dengan kompetensi lebih tinggi / tingkat kepakarannya)
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia memperhatikan budaya
a) Menghormati hak privasi klien/pasien. Misalnya: memisahkan antara
pasien laki-laki dan perempuan
b) Menghormati hak klien/pasien untuk memperoleh informasi (perawat
dapat memberi penjelasan tentang hak-hak klien/pasien)
c) Menjamin kerahasiaan dan keamanan informasi tentang status kesehatan
klien/pasien(perawat tidak menyebarkan informasi tentang klien/pasien
kepada yang tidak berhak)
d) Mengembangkan praktik keperawatan untuk dapat memenuhi rasa aman
dan menghargai martabat klien/pasien.
e) Memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan budaya pasien
(perawat memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan adat
istiadat dan budaya klien/pasien)
3. Melaksanakan praktik secara legal
a) Melaksanakan praktik sesuai kebijakan lokal dan Nasional
b) Menunjukan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang berlaku terkait
praktik keperawatan / dan kode etik keperawatan
B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
1. Melakukan pengkajian data keperawatan dasar
2. Melakukan tindakan keperawatan dasar pada pasien minimal care dan
partial care dengan bimbingan PK II yang meliputi :
a) Memenuhi kebutuhan bernafas : Memberikan kebutuhan O2
dengan berbagai metode (melalui nasal dan binasal)
b) Memenuhi kebutuhan makan /minum seimbang: memberi makan
/minum melalui oral, personde, Monitoring intake-output
c) Memenuhi kebutuhan eliminasi urin
d) Memenuhi kebutuhan eliminasi fecal
e) Memenuhi kebutuhan mobilisasi dan mempertahankan posisi tubuh
: Merubah posisi pasien
f) Memenuhi kebutuhan Istirahat dan tidur
g) Memenuhi kebutuhan untuk mempertahankan suhu tubuh normal:
Mengukur dan mengobservasi vital sign
h) Memenuhi kebutuhan kebersihan tubuh dan penampilan tubuh :
(Memandikan, kebersihan mulut, mencuci rambut, perawatan kuku,
merapikan tempat tidur pada klien tirah baring)
i) Membantu menghindari bahaya dari lingkungan dan cidera
j) Melakukan komunikasi terapeutik
k) Memenuhi kebutuhan spiritual
l) Memenuhi kebutuhan untuk beraktifitas
m) Memenuhi kebutuhan rekreasi
n) Melakukan penyuluhan kesehatan /promosi kesehatan pada pasien
tanpa risiko
o) Melakukan pemberian obat sederhana (oral, topical, drop, sub
lingual, supositoria ,inhalasi, nebulizer (limpah wewenang), injeksi
sc/ic/im/iv (limpah wewenang)
p) Penanggulangan infeksi: Mempertahankan Teknik Bersih dan steril
q) Perawatan Luka
r) Terampil memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan
s) RJP
3. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan
4. Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan sebagai bukti tanggung
jawab dan tanggung gugat atas praktik
5. Menggunakan hubungan interpersonal dalam pelayanan keperawatan /
kesehatan
6. Kolaborasi dengan profesi kesehatan lain
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan: Menggunakan hasil riset dalam praktek keperawatan
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab
profesi
a. Mengevaluasi kinerja praktik diri sendiri
b. Melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan ilmiah keperawatan
PERAWAT KLINIK II
A. Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional kompetensi
PK I
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan Indonesia dan
memperhatikan budaya
a. Memiliki kompetensi PK I
b. Menjalankan peran advokasi untuk melindungi hak-hak manusia sebagaimana
yang diuraikan dalam kode etik keperawatan Indonesia (perawat mampu
melindungi klien/pasien dari tindakan yang dapat merugikan baik fisik
maupun material)
3. Melaksanakan praktik secara legal
a. Memiliki kompetensi PK I
b. Menunjukan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang berlaku terkait praktik
keperawatan / dan kode etik keperawatan
B. Pemberian Dan Manajemen Asuhan Keperawatan
1. Memahami konsep biomedik medikal bedah dasar
2. Melakukan pengkajian data keperawatan medikal bedah dasar tanpa
komplikasi
3. Melakukan analisa data, menetapkan diagnosa keperawatan, merumuskan
rencana asuhan keperawatan yang menggambarkan intervensi pada klien
medikal bedah dasar tanpa komplikasi
4. Melaksanakan tindakan keperawatan dasar pada 12 sistem tubuh meliputi:
1) Sistem immun
2) Sistem respirasi
3) Sistem kardiovaskuler
4) Sistem hematologi
5) Sistem sensori
6) Sistem neurologi
7) Sistem pencernaan
8) Sistem muskuloskeletal
9) Sistem urinaria
10) Sistem endokrin
11) Sistem integumen
12) Sistem reproduksi
Dengan kegiatan sbb:
a) Membantu klien memenuhi kebutuhan dasarnya (fisiologis)
b) Melakukan observasi
c) Memberikan pendidikan kesehatan
d) Melakukan persiapan pemeriksaan diagnostik
e) Melakukan tindakan keperawatan pada klien pre dan post operasi
kecil
f) Melakukan tindakan kolaborasi
g) Melakukan dokumentasi keperawatan
5. Menggunakan komunikasi terapetik
6. Membimbing PK 1
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatan
a. Kompetensi PK II
b. Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan professional
c. Memberikan kontribusi untuk pengembangan praktik keperawatan
professional
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesi
a. Kompetensi PK II
b. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK I
PERAWAT KLINIK III
A. Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional kompetensi
PK I, II dan III
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan Indonesia
dan memperhatikan budaya
a. Memiliki kompetensi PK II
b. Melibatkan diri secara aktif dalam pembuatan keputusan etik secara efektif
(perawat bertanggungjawab secara moral untuk mengambil keputusan yang
baik dan menolak keputusan yang buruk dari teman sejawat dan tenaga
kesehatan lain)
c. Mengambil keputusan etik dan menentukan prioritas dalam kondisi perang,
tindak kekerasan, konflik dan situasi bencana alam (perawat
bertanggungjawab secara moral untuk mengambil keputusan yang baik dan
menolak keputusan yang buruk dari teman sejawat dan tenaga kesehatan lain
dalam situasi gawat darurat)
3. Melaksanakan praktik secara legal pada level Kompetensi PK I, II dan III
B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
1. Memahami konsep biomedik medikal bedah lanjutan
2. Melakukan pengkajian keperawatan kepada klien medikal bedah dengan
risiko/komplikasi pada 12 sistem tubuh secara mandiri
3. Menganalisa data, menetapkan diagnosa keperawatan
4. Menyusun rencana asuhan keperawatan yang menggambarkan intervensi pada klien
medikal bedah dengan risiko/komplikasi pada 12 sistem tubuh
5. Melakukan tindakan keperawatan pada klien medikal bedah dengan komplikasi pada
12 sistem tubuh dengan kegiatan sbb:
a. Melakukan observasi
b. Melakukan pendidikan kesehatan
c. Melakukan persiapan pemeriksaan diagnostik
d. Mengelola askep perioperatif mencakup keperawatan pra bedah, intra bedah
dan pasca bedah sedang
e. Melakukan tindakan kolaborasi
f. Melakukan rujukan keperawatan
g. Memberikan konseling
h. Melakukan dokumentasi keperawatan
i. Menggunakan komunikasi terapeutik
j. Membimbing PKI, II dan peserta didik
k. Mengidentifikasi hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatan
a. Memiliki kompetensi PK II
b. Menggunakan bukti yang absah dalam mengevaluasi mutu praktik
keperawatan
c. Berpartisipasi dalam meningkatan mutu prosedur penjamin mutu
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesi
a. Kompetensi PK III
b. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK I, II dan III
c. Menunjukkan tanggung jawab untuk pembelajaran seumur hidup dan
mempertahankan kompetensi
d. Memberikan kontribusi pada pengembangan pendidikan dan profesional
peserta didik
e. Menunjukkan peran sebagai pembimbing/mentor yang efektif
PERAWAT KLINIK IV
A. Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
a. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional PKI, II
dan III
b. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan Indonesia
dan memperhatikan budaya pada kompetensi PK I, II dan III
c. Melaksanakan praktik secara legal sesuai level kompetensi PK III
B. Pemberian Dan Manajemen Asuhan Keperawatan
1. Memahami konsep biomedik medikal bedah spesifik
2. Dapat melakukan asuhan keperawatan medical bedah atau sub spesialisasi secara
mandiri pada salah satu system
a. Sistem imunisasi
b. Sistem respirasi
c. Sistem kardiovaskuler
d. Sistem hematology
e. Sistem sensori
f. Sistem neorologi
g. Sistem pencernaan
h. Sistem muskuloskletal
i. Sistem urinaria
j. Sistem endokrin
k. Sistem integument
l. Sistem reproduksi.
3. Bertindak sebagai pembimbing pada jenjang PK III sesuai dengan kekhususannya
4. Bertindak sebagai pendidik bagi pasien, keluarga, sesama teman dan peserta didik
5. Melakukan kolaborasi dengan profesi lain
6. Menggunakan komunikasi terapeutik
7. Mampu sebagai konselor dalam bidang medikal bedah khusus
8. Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan dan mampu mengidentifikasi hal-hal
yang perlu diteliti lebih lanjut
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatan
kompetensi PK IV
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesi
a. Kompetensi PK IV
b. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor bagi PK III
PERAWAT KLINIK V
A. Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
1) Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional
kompetensi PK IV
2) Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya pada level Kompetensi PK IV
3) Melaksanakan praktik secara legal
B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
1. Memberikan asuhan keperawatan khusus atau sub spesialisasi dalam lingkup
medikal bedah
2. Melakukan tindakan keperawatan khusus atau sub spesialisasi dengan keputusan
secara mandiri.
3. Melakukan bimbingan bagi PK IV
4. Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan
5. Melakukan kolaborasi dengan profesi lain
6. Melakukan konseling
7. Melakukan pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga
8. Menggunakan komunikasi terapeutik
9. Membimbing peserta didik keperawatan
10. Berperan sebagai konsultan dalam lingkup bidangnya
11. Berperan sebagai peneliti
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik keperawatan
kompetensi PK IV
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi
a. Memiliki kompetensi PK IV
b. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor bagi PK IV
2.2 PROGRAM CPD (Continuing Professional Development)/ Pelatihan Perawat Klinik
Medikal bedah :
Perawat Klinik Medikal Bedah I :
1. Paket kompetensi kunci keperawatan dasar-generalis (core competences):
1) Menerapkan prinsip etika profesi dalam keperawatan
2) Melakukan komunikasi interpersonal dalam Asuhan keperawatan
3) Mewujudkan dan memelihara lingkungan keperawatan yang aman melalui
jaminan kualitas dan manajemen risiko ( patient safety)
4) Menerapkan prinsip pengendalian dan pencegahan infeksi
5) Melakukan tindakan-tindakan untuk mencegah cedera pada pasien
6) Memfasilitasi kebutuhan oksigen
7) Memfasilitasi kebutuhan elektrolit dan cairan
8) Mengukur tanda-tanda vital
9) Menganalisis, menginterpertasikan dan mendomentasikan data secara akurat
10) Melakukan perawatan luka
11) Memberikan obat dengan aman dan benar
12) Mengelola pemberian darah dengan aman
2. Caring dalam pelayanan keperawatan
3. Komunikasi therapeutik
4. Caring
5. Team Building
6. Asuhan Keperawatan
7. Berfikir Kritis
8. Sosialisasi professional / Kode etik kaperawatan
9. Emergency Nursing dasar ( RJP/BHD/PPGD)
10. K3RS ( KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA RUMAH SAKIT)
11. Manajemen nyeri
12. Service Exelent / pelayanan prima
Perawat Klinik Medikal Bedah II :
1. Memiliki CPD Kompetensi PK I, meliputi :
a. Paket kompetensi kunci keperawatan dasar-generalis (core competences):
1) Menerapkan prinsip etika profesi dalam keperawatan
2) Melakukan komunikasi interpersonal dalam Asuhan keperawatan
3) Mewujudkan dan memelihara lingkungan keperawatan yang aman melalui
jaminan kualitas dan manajemen risiko ( patient safety)
4) Menerapkan prinsip pengendalian dan pencegahan infeksi
5) Melakukan tindakan-tindakan untuk mencegah cedera pada pasien
6) Memfasilitasi kebutuhan oksigen
7) Memfasilitasi kebutuhan elektrolit dan cairan
8) Mengukur tanda-tanda vital
9) Menganalisis, menginterpertasikan dan mendomentasikan data secara akurat
10) Melakukan perawatan luka
11) Memberikan obat dengan aman dan benar
12) Mengelola pemberian darah dengan aman
b. Caring dalam pelayanan keperawatan
c. Komunikasi therapeutik
d. Caring
e. Team Building
f. Asuhan Keperawatan
g. Berfikir Kritis
h. Sosialisasi professional / Kode etik kaperawatan
i. Emergency Nursing dasar( RJP/BHD/PPGD)
j. K3RS ( KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA RUMAH SAKIT)
k. Manajemen nyeri
l. Service Exelent / pelayanan prima

2. CPD Kompetensi PK II, meliputi


1. Kepemimpinan dalam keperawatan
2. Manajemen asuhan pasien
3. Manajemen unit ruang rawat
4. Paket kompetensi klinik dasar sesuai bidang keahlian keperawatan, misalnya :
a. Therapy cairan
b. Manajemen luka : Luka bakar, luka post operasi (luka steril), luka
terbuka (luka kotor )
5. Paket kompetensi klinik lanjut sesuai bidang keahlian keperawatan, misalnya :
a. Advanced wound management :ostomy care, topical
b. Palliative care: pencegahan dekubitus,mencegah terjadi aspirasi
c. Basic Life Support/ kegawatdaruratan pada medikal bedah
6. Asuhan keperawatan dasar pada medikal bedah
7. EKG
8. Team Building 2
9. Leadership dan Manajemen Bangsal Dasar
10. Asuhan keperawatan- Renpra
11. Etika Profesi
12. Komunikasi Therapeutik
13. Caring
14. Pasient Safety
15. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
16. Pelayanan Prima
17. Manajemen Bangsal
18. Asuhan Keperawatan – Renpra, Indikator mutu keperawatan
19. Edukasi kesehatan/ pendidikan kesehatan
20. Penanggung jawab ship/ leader (Preceptorship)
21. Evidence base practice
22. Dasar Metodologi Riset( deskriptif dan survey)
Perawat Klinik Medikal Bedah III :
1. Memiliki CPD Kompetensi PK I, meliputi :
a. Paket kompetensi kunci keperawatan dasar-generalis (core competences):
1) Menerapkan prinsip etika profesi dalam keperawatan
2) Melakukan komunikasi interpersonal dalam Asuhan keperawatan
3) Mewujudkan dan memelihara lingkungan keperawatan yang aman melalui
jaminan kualitas dan manajemen risiko ( patient safety)
4) Menerapkan prinsip pengendalian dan pencegahan infeksi
5) Melakukan tindakan-tindakan untuk mencegah cedera pada pasien
6) Memfasilitasi kebutuhan oksigen
7) Memfasilitasi kebutuhan elektrolit dan cairan
8) Mengukur tanda-tanda vital
9) Menganalisis, menginterpertasikan dan mendomentasikan data secara akurat
10) Melakukan perawatan luka
11) Memberikan obat dengan aman dan benar
12) Mengelola pemberian darah dengan aman
b. Caring dalam pelayanan keperawatan
c. Komunikasi therapeutik
d. Caring
e. Team Building
f. Asuhan Keperawatan
g. Berfikir Kritis
h. Sosialisasi professional / Kode etik kaperawatan
i. Emergency Nursing dasar( RJP/BHD/PPGD)
j. K3RS ( KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA RUMAH SAKIT)
k. Manajemen nyeri
l. Service Exelent / pelayanan prima
2. Memiliki CPD kompetensi PK 2 meliputi:
1. Kepemimpinan dalam keperawatan
2. Manajemen asuhan pasien
3. Manajemen unit ruang rawat
4. Paket kompetensi klinik dasar sesuai bidang keahlian keperawatan, misalnya :
c. Therapy cairan
d. Manajemen luka : Luka bakar, luka post operasi (luka steril), luka
terbuka (luka kotor )
5. Paket kompetensi klinik lanjut sesuai bidang keahlian keperawatan, misalnya :
d. Advanced wound management :ostomy care, topical
e. Palliative care: pencegahan dekubitus,mencegah terjadi aspirasi
f. Basic Life Support/ kegawatdaruratan pada medikal bedah
6. Asuhan keperawatan dasar pada medikal bedah
7. EKG
8. Team Building 2
9. Leadership dan Manajemen Bangsal Dasar
10. Asuhan keperawatan- Renpra
11. Etika Profesi
12. Komunikasi Therapeutik
13. Caring
14. Pasient Safety
15. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
16. Pelayanan Prima
17. Manajemen Bangsal
18. Asuhan Keperawatan – Renpra, Indikator mutu keperawatan
19. Edukasi kesehatan/ pendidikan kesehatan
20. Penanggung jawab ship/ leader (Preceptorship)
21. Evidence base practice
22. Dasar Metodologi Riset( deskriptif dan survey)
3. CPD Kompetensi PK III, meliputi:
1) Manajemen pelayanan keperawatan pada organisasi terbatas
2) Evidence Based Nursing Practice (EBNP)
3) Metode penelitian
4) Paket kompetensi klinik lanjut sesuai bidang keahlian keperawatan, misalnya :
 Advanced wound management :ostomy care, topical
 Palliative care
 Haemodialisis
5) Kepimpinan/leadership :Supervisi klinik, preceptorship, mentorship
6) Kerja tim
7) Manajemen konflik/risiko
8) Advanced medical bedah Resusitation Care
9) Nurse edukator
10) Asuhan keperawatan Area Spesifik
11) Etika Profesi
12) Komunikasi therapeutic – Inter kolaborasi
13) Caring
14) Memecahkan masalah dengan cara RCA (Root cause analysis( RCA)/Problem
Solving Method)
15) Kolaborasi intra dan inter disiplin
16) Leadership dan manajemen ruang rawat (+ manajemen konflik dan audit
keperawatan)
17) Manajemen Mutu Keperawatan
18) Health Education (manajemen: merancang – evaluasi)
19) Responsi dan penilaian
20) Penanggung jawab ship/ leader (Preceptorship)
21) Evidence base practice
22) Metodologi researt ( analitik dan differensial)
Perawat Klinik Medikal Bedah IV
1. Memiliki CPD Kompetensi PK I, meliputi :
a. Paket kompetensi kunci keperawatan dasar-generalis (core competences):
1) Menerapkan prinsip etika profesi dalam keperawatan
2) Melakukan komunikasi interpersonal dalam Asuhan keperawatan
3) Mewujudkan dan memelihara lingkungan keperawatan yang aman melalui
jaminan kualitas dan manajemen risiko ( patient safety)
4) Menerapkan prinsip pengendalian dan pencegahan infeksi
5) Melakukan tindakan-tindakan untuk mencegah cedera pada pasien
6) Memfasilitasi kebutuhan oksigen
7) Memfasilitasi kebutuhan elektrolit dan cairan
8) Mengukur tanda-tanda vital
9) Menganalisis, menginterpertasikan dan mendomentasikan data secara akurat
10) Melakukan perawatan luka
11) Memberikan obat dengan aman dan benar
12) Mengelola pemberian darah dengan aman
b. Caring dalam pelayanan keperawatan
c. Komunikasi therapeutik
d. Caring
e. Team Building
f. Asuhan Keperawatan
g. Berfikir Kritis
h. Sosialisasi professional / Kode etik kaperawatan
i. Emergency Nursing dasar( RJP/BHD/PPGD)
j. K3RS ( KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA RUMAH SAKIT)
k. Manajemen nyeri
l. Service Exelent / pelayanan prima
2. Memiliki CPD kompetensi PK 2 meliputi:
1. Kepemimpinan dalam keperawatan
2. Manajemen asuhan pasien
3. Manajemen unit ruang rawat
4. Paket kompetensi klinik dasar sesuai bidang keahlian keperawatan, misalnya :
e. Therapy cairan
f. Manajemen luka : Luka bakar, luka post operasi (luka steril), luka
terbuka (luka kotor )
5. Paket kompetensi klinik lanjut sesuai bidang keahlian keperawatan, misalnya :
g. Advanced wound management :ostomy care, topical
h. Palliative care: pencegahan dekubitus,mencegah terjadi aspirasi
i. Basic Life Support/ kegawatdaruratan pada medikal bedah
6. Asuhan keperawatan dasar pada medikal bedah
7. EKG
8. Team Building 2
9. Leadership dan Manajemen Bangsal Dasar
10. Asuhan keperawatan- Renpra
11. Etika Profesi
12. Komunikasi Therapeutik
13. Caring
14. Pasient Safety
15. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
16. Pelayanan Prima
17. Manajemen Bangsal
18. Asuhan Keperawatan – Renpra, Indikator mutu keperawatan
19. Edukasi kesehatan/ pendidikan kesehatan
20. Penanggung jawab ship/ leader (Preceptorship)
21. Evidence base practice
22. Dasar Metodologi Riset ( deskriptif dan survey)
3. CPD Kompetensi PK III, meliputi:
1) Manajemen pelayanan keperawatan pada organisasi terbatas
2) Evidence Based Nursing Practice (EBNP)
3) Metode penelitian
4) Paket kompetensi klinik lanjut sesuai bidang keahlian keperawatan, misalnya :
 Advanced wound management :ostomy care, topical
 Palliative care
 Haemodialisis
5) Kepimpinan/leadership :Supervisi klinik, preceptorship, mentorship
6) Kerja tim
7) Manajemen konflik/risiko
8) Advanced Pediatric Resusitation Care
9) Nurse edukator
10) Asuhan keperawatan Area Spesifik
11) Etika Profesi
12) Komunikasi therapeutic – Inter kolaborasi
13) Caring
14) Memecahkan masalah dengan cara RCA (Root cause analysis( RCA)/Problem
Solving Method)
15) Kolaborasi intra dan inter disiplin
16) Leadership dan manajemen ruang rawat (+ manajemen konflik dan audit
keperawatan)
17) Manajemen Mutu Keperawatan
18) Health Education (manajemen: merancang – evaluasi)
19) Responsi dan penilaian
20) Penanggung jawab ship/ leader (Preceptorship)
21) Evidence base practice
22) Metodologi researt ( analitik dan differensial)
4. CPD Kompetensi PK IV, meliputi:
a. Manajemen pelayanan keperawatan pada organisasi luas
b. Evidence Based Nursing Practice (EBNP) lanjut
c. Laporan hasil penelitian dan menulis jurnal
d. Paket kompetensi klinik spesialis sesuai bidang keahlian Keperawatan

Perawat Klinik Medikal Bedah V :


1. Memiliki CPD Kompetensi PK I, meliputi :
a. Paket kompetensi kunci keperawatan dasar-generalis (core competences):
1) Menerapkan prinsip etika profesi dalam keperawatan
2) Melakukan komunikasi interpersonal dalam Asuhan keperawatan
3) Mewujudkan dan memelihara lingkungan keperawatan yang aman melalui
jaminan kualitas dan manajemen risiko ( patient safety)
4) Menerapkan prinsip pengendalian dan pencegahan infeksi
5) Melakukan tindakan-tindakan untuk mencegah cedera pada pasien
6) Memfasilitasi kebutuhan oksigen
7) Memfasilitasi kebutuhan elektrolit dan cairan
8) Mengukur tanda-tanda vital
9) Menganalisis, menginterpertasikan dan mendomentasikan data secara akurat
10) Melakukan perawatan luka
11) Memberikan obat dengan aman dan benar
12) Mengelola pemberian darah dengan aman
b. Caring dalam pelayanan keperawatan
c. Komunikasi therapeutik
d. Caring
e. Team Building
f. Asuhan Keperawatan
g. Berfikir Kritis
h. Sosialisasi professional / Kode etik kaperawatan
i. Emergency Nursing dasar( RJP/BHD/PPGD)
j. K3RS ( KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA RUMAH SAKIT)
k. Manajemen nyeri
l. Service Exelent / pelayanan prima
2. Memiliki CPD kompetensi PK 2 meliputi:
1) Kepemimpinan dalam keperawatan
2) Manajemen asuhan pasien
3) Manajemen unit ruang rawat
4) Paket kompetensi klinik dasar sesuai bidang keahlian keperawatan, misalnya :
a. Therapy cairan
b. Manajemen luka : Luka bakar, luka post operasi (luka steril), luka
terbuka (luka kotor )
5) Paket kompetensi klinik lanjut sesuai bidang keahlian keperawatan, misalnya :
a. Advanced wound management :ostomy care, topical
b. Palliative care: pencegahan dekubitus,mencegah terjadi aspirasi
c. Basic Life Support/ kegawatdaruratan pada medikal bedah
6) Asuhan keperawatan dasar pada medikal bedah
7) EKG
8) Team Building 2
9) Leadership dan Manajemen Bangsal Dasar
10) Asuhan keperawatan- Renpra
11) Etika Profesi
12) Komunikasi Therapeutik
13) Caring
14) Pasient Safety
15) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
16) Pelayanan Prima
17) Manajemen Bangsal
18) Asuhan Keperawatan – Renpra, Indikator mutu keperawatan
19) Edukasi kesehatan/ pendidikan kesehatan
20) Penanggung jawab ship/ leader (Preceptorship)
21) Evidence base practice
22) Dasar Metodologi Riset ( deskriptif dan survey)
3. CPD Kompetensi PK III, meliputi:
1) Manajemen pelayanan keperawatan pada organisasi terbatas
2) Evidence Based Nursing Practice (EBNP)
3) Metode penelitian
4) Paket kompetensi klinik lanjut sesuai bidang keahlian keperawatan, misalnya :
 Advanced wound management :ostomy care, topical
 Palliative care
 Haemodialisis
5) Kepimpinan/leadership :Supervisi klinik, preceptorship, mentorship
6) Kerja tim
7) Manajemen konflik/risiko
8) Advanced Pediatric Resusitation Care
9) Nurse edukator
10) Asuhan keperawatan Area Spesifik
11) Etika Profesi
12) Komunikasi therapeutic – Inter kolaborasi
13) Caring
14) Memecahkan masalah dengan cara RCA (Root cause analysis( RCA)/Problem
Solving Method)
15) Kolaborasi intra dan inter disiplin
16) Leadership dan manajemen ruang rawat (+ manajemen konflik dan audit
keperawatan)
17) Manajemen Mutu Keperawatan
18) Health Education (manajemen: merancang – evaluasi)
19) Responsi dan penilaian
20) Penanggung jawab ship/ leader (Preceptorship)
21) Evidence base practice
22) Metodologi researt ( analitik dan differensial)
4. CPD Kompetensi PK IV, meliputi:
1) Manajemen pelayanan keperawatan pada organisasi luas
2) Evidence Based Nursing Practice (EBNP) lanjut
3) Laporan hasil penelitian dan menulis jurnal
4) Paket kompetensi klinik spesialis sesuai bidang keahlian Keperawatan
5. CPD Kompetensi PK V, meliputi:
1) Metode konsultasi
2) Penelitian keperawatan terpadu
3) Paket kompetensi klinik spesialis dan subspesialis sesuai bidang keahlian
keperawatan
2.3 STANDAR MEMPERTAHANKAN DAN MENINGKATKAN KOMPETENSI
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kompetensi, maka perawat ruangan medikal
bedah harus mengikuti Program Pendidikan Berkelanjutan, pelatihan, seminar, kegiatan
ilmiah workshop yang berhubungan dengan perawatan anak yang diselenggarakan oleh
perhimpunan dan organisasi lain. Sertifikat harus diperbaharui (up date) sesuai dengan
perkembangan ilmu dan teknologi bidang keperawatan medikal bedah, serta dilakukan
monitor dan evaluasi yang berkesinambungan
2.4 STANDAR ETIK MEDIKOLEGAL
1. Memahami dan mampu menerapkan etika, disiplin dan hukum secara umum dalam
kegiatan sehari-hari.
2. Memahami janji/sumpah profesi Perawat, Kode Etik Keperawatan, perundang-
undangan tentang Kesehatan, dan peraturan Kemenkes
3. Beretika saat melakukan kegiatan anamneses,kerjasama interpersonal, pemeriksaan
fisik, memelihara rahasia jabatan dan catatan medik dan memelihara kesehatan sendiri
4. Mampu melakukan kemitraan kolaborasi dengan pasien atau keluarganya, disiplin
lain dan sesama perawat
BAB III
DAFTAR KEWENANGAN KLINIS PERAWAT
RS. HARAPAN PEMATANGSIANTAR

Kewenangan Klinis tenaga keperawatan adalah uraian intervensi keperawatan dan kebidanan
yang dilakukan oleh tenaga keperawatan berdasarkan area praktiknya. Dalam profesi tenaga
keperawatan dikenal tindakan yang bersifat mandiri dan tindakan yang bersifat delegasi.
Tindakan yang bersifat mandiri merupakan kompetensi utama dari profesi tenaga
keperawatan yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan. Tindakan yang bersifat
mandiri ini merupakan kewenangan yang melekat dan menjadi tanggung jawab penuh dari
tenaga keperawatan. Kewenangan tenaga keperawatan untuk melakukan tindakan medik
merupakan tindakan yang bersifat delegasi yang memerlukan Kewenangan Klinis tertentu
dan perlu dikredensial. Dengan demikian, tindakan medik yang bersifat delegasi, tetap
menjadi tanggung jawab tenaga medis yang memberikan delegasi.
A. Daftar kewenangan klinis dasar
Kewenangan klinis dasar ini merupakan daftar intervensi keperawatan dan kebidanan yang
sangat mendasar dan merupakan kompetensi yang harus dimiliki oleh semua perawat
pelaksana PK I sampai dengan PK V.adapun uraiannya adalah sebagai berikut :
Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
1. Safety Precautions (tindakan pengamanan)
Mencuci tangan biasa Mandiri
Mencuci tangan steril Mandiri
Memakai sarung tangan steril Mandiri
Memakai masker Mandiri
Memakai google ( kaca mata) Mandiri
Memakai apron Mandiri
Memasukan needle dengan tehnik one hand Mandiri
Mensterilkan alat-alat medis Mandiri

2. Proses asuhan keperawatan


Melakukan pengkajian keperawatan Mandiri
Menganalisa data Mandiri
Merumuskan diagnosa keperawatan Mandiri
Membuat intervensi keperawatan Mandiri
Melakukan implementasi keperawatan Mandiri
Melakukan evaluasi keperawatan Mandiri

3. Pemeriksaan fisik
Melakukan pemeriksaan kesadaran Mandiri
Melakukan pemeriksaan fisik head to toe Mandiri
Melakukan pemeriksaan fisik bayi dan anak Mandiri
Melakukan pemeriksaan fisik pada dewasa Mandiri

4. Pengukuran tanda-tanda vital


Mengukur tekanan darah Mandiri
Menghitung denyut nadi Mandiri
Menghitung frekuensi napas Mandiri
Mengukur suhu tubuh Mandiri

5. Pemeriksaan diagnostic
Menyiapkan specimen darah Mandiri
Menyiapkan specimen dahak Mandiri
Menyiapkan specimen urine Mandiri
Menyiapkan specimen feces Mandiri
Menyiapkan specimen cairan vagina Mandiri
Menyiapkan specimen pemeriksaan patologi anatomi Mandiri
Menyiapkan pemeriksaan radiologi Mandiri
Menyiapkan pemeriksaan CT scan Mandiri
Menyiapkan pemeriksaan USG Mandiri

6. Oksigenasi
Melatih pasien tehnik napas dalam dan batuk efektif Mandiri
Memberikan oksigen dengan nasal kanul Mandiri
Memberikan oksigen dengan simple mask Mandiri
Melakukan suction pada jalan napas atas Mandiri
Menilai saturasi oksigen dengan pulse oksimetri Mandiri
Melakukan pembebasan jalan napas tanpa alat Mandiri
Melakukan pembebasan jalan napas dengan OPA Mandiri
Melakukan pemeriksaan CRT Mandiri
7. Nutrisi
Memberikan makan dan minum kepada pasien Mandiri
Memberikan nutrisi enteral melalui NGT Mandiri
Menghitung berat badan ideal Mandiri

8. Eleminasi
Memasang urinal atau membantu pasien BAK Mandiri
Memasang pispot atau membantu pasien BAB Mandiri
Memasang foley kateter Mandiri
Memasang kondom kateter Mandiri
Melatih bladder training Mandiri
9. Cairan dan elektrolit

Mengukur intake dan out put Mandiri


Menghitung balance cairan Mandiri
Memasang iv cateter Delegasi

10. Personal hyegiene dan lingkungan


Menjaga kebersihan lingkungan pasien Mandiri
Memandikan pasien di tempat tidur Mandiri
Menyisir rambut Mandiri
Mencuci rambut Mandiri
Melakukan oral hygiene Mandiri
Melakukan genetalia hygiene Mandiri
Memotong kuku Mandiri
Mengganti pakaian pasien Mandiri
Mengganti alat tenun dengan pasien diatasnya Mandiri
Membersihkan dan merapihkan tempat tidur Mandiri

11. Keamanan dan kenyamanan


Memberikan kompres hangat dan dingin Mandiri
Melakukan kompres basah Mandiri
Melaksanan manajemen pencegahan dekubitus Mandiri
Melaksanakan protocol pencegahan pasien jatuh Mandiri
Melakukan pencegahan terhadap tumpahan barang berbahaya Mandiri
dan beracun
Melatih manajemen nyeri Mandiri
Melakukan massage punggung Mandiri
Manajemen istirahat dan tidur Mandiri

12. Ambulasi
Mengatur posisi tidur semi fowler Mandiri
Mengatur posisi tidur fowler Mandiri
Mengatur posisi tidur sim Mandiri
Mengatur posisi tidur trendelenburg Mandiri
Mengatur posisi tidur dorsal recumbent Mandiri
Mengatur posisi tidur genu pectoral ( knee chest) Mandiri
Mengatur posisi miring kanan, miring kiri, supinasi dan pronasi. Mandiri
Memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi roda atau Mandiri
sebaliknya
Memindahkan pasien dari tempat tidur ke brangkar atau Mandiri
sebaliknya.
Mengatur posisi head up 30˚ Mandiri
Melatih pasien berjalan menggunakan kruk Mandiri

13. Pencegahan infeksi nosokomial


Melakukan penanganan tumpahan cairan tubuh Mandiri
Melakukan pemilahan sampah Mandiri
Tidak memakai cincin, gelang , jam tangan atau asesoris lain Mandiri
yang dipakai di tangan
Memakai sepatu tertutup Mandiri

14. Memenuhi kebutuhan belajar dan komunikasi


Menerima pasien baru Mandiri
Melaksanakan orientasi ruangan dan mengenalkan diri Mandiri
Menyiapkan alat peraga penkes Mandiri
Memberikan penkes pada individu dan kelompok Mandiri

15. Sakaratul maut


Melakukan bimbingan talkin Mandiri
Memberikan inform concent kepada keluaga terkait kondisi Mandiri
pasien
Melakukan manajemen berduka Mandiri
B. Daftar Kewenangan klinis berdasarkan staf keperawatan fungsional
1. Daftar kewenangan klinis area medikal bedah (Skf Bedah, penyakit dalam, paru,
jantung, hemodialisa, dan neurologi).
Staf Keperawatan Fungsional Bedah
a) Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya
Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
1. Memahami konsep perawatan bedah Mandiri

2. Memahami isue etik dan hukum perawatan bedah Mandiri

3. Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik Mandiri


Mengelola pasien sesuai standar asuhan Mandiri
4.
keperawatan di RS. Harapan Pematangsiantar
Menghormati antar teman sejawat dan tim Mandiri
5.
kesehatan lainnya.
Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan Mandiri

6. keterampilan khusus serta diikuti oleh nilai etik dan


legal dalam memberikan asuhan keperawatan.

7. Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri


Menerapkan keterampilan komunikasi secara Mandiri
8.
efektif

9. Mendemontrasikan kemampuan keterampilan klinis Mandiri


Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk Mandiri
10.
pasien dan Keluarga.

11. Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri

12. Mampu menghadapi tantangan Mandiri

13. Mengembangkan pengetahuan dan penelitian. Mandiri

Daftar kewenangan klinis ruang perawatan bedah.

1. Pra Perawat Klinis, PK I dan II.


Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
Melakukan pengkajian pasien bedah dan
1. Mandiri
menganalisa data.

2. Mempertahankan bersihan jalan nafas Mandiri


Mempertahankan jalan nafas dengan menggunakan Mandiri
3.
OPA

4. Memberikan therapi inhalasi Delegasi

5. Melakukan tekhnik nafas dalam dan batuk efektif Mandiri

6. Mempersiapkan pasien pre operasi Mandiri

7. Melakukan monitoring hemodinamik pasien bedah Mandiri


Memberikan dan melakukan Resusitasi Jantung Mandiri
8.
Paru

9. Melakukan perekaman EKG Delegasi

10. Memberikan oksigen dengan berbagai metode Delegasi


Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi Delegasi
11.
parenteral

12. Melakukan pemasangan NGT dan OGT Delegasi

13. Memasang IV cateter. Delegasi

14. Memberikan injeksi IV,IM, IC dan SC Delegasi

15. Melakukan pemasangan foley catheter. Delegasi

16. Monitoring intake output. Mandiri

17. Melakukan Perawatan Luka Dasar. Mandiri

2. Perawat klinis III


Perawat klinis III mempunyai kewenangan Pra PK, I, II dan III ditambah dengan
kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini
Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
1. Melakukan fisioterapi dada Mandiri

2. Melakukan tindakan enema / huknah Delegasi

3. Melakukan manajemen nyeri Mandiri

4. Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral Delegasi

5. Mengetahui teknik dasar mobilisasi dan ambulasi Mandiri


Melakukan penanggulangan infeksi nosokomial diruang Mandiri
6.
perawatan bedah

7. Melakukan Balut Bidai. Mandiri

8. Melakukan Lavage Lambung Delegasi


9. Melakukan rendam duduk Delegasi

10. Melakukan Balut tekan perdarahan massif. Mandiri

11. Melakukan penjahitan luka Mandat

3. Perawat klinis IV
Perawat klinis IV mempunyai kewenangan Pra PK, I, II, dan III ditambah dengan
kewenangan yang tercantum dibawah ini :

Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
Melakukan perawatan luka (ganggren, post operasi dengan atau Delegasi
1.
tanpa drainase ).

2. Melakukan perawatan WSD / CTT. Delegasi


Melakukan pengangkatan selang WSD / CTT (Chest Thorax Delegasi
3.
Tube)

4. Melakukan perawatan Tracheostomy Delegasi

5. Melakukan perawatan Colostomy Delegasi


Melakukan perawatan pasien yang dilakukan pemasangan Delegasi
6.
traksi.

7. Melakukan pengangkatan Jahitan Luka Delegasi

8. Melakukan perawatan pasien yang dilakukan pemasangan Gips. Delegasi

9. Melakukan irigasi kandung kemih continue (spooling). Delegasi

4. Perawat klinis V
Perawat klinis V mempunyai kewenangan Pra PK, I, II, III dan IV ditambah dengan
kewenangan yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
1. Melakukan pengangkatan selang WSD Mandat

2. Melakukan nekrotomi Mandat

3. Melakukan wash out Delegasi

4. Melakukan interpretasi EKG patologis Delegasi

5. Melakukan blass pungsi Mandat


Kewenangan klinis SKF Penyakit Dalam

a) Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya

Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Memahami konsep perawatan penyakit dalam Mandiri
2 Memahami isue etik dan hukum perawatan penyakit dalam. Mandiri
3 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik Mandiri
Mengelola pasien sesuai standar asuhan keperawatan di RS. Mandiri
4
Harapan Pematangsiantar
5 Menghormati antar teman sejawat dan tim kesehatan lainnya. Mandiri
Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan keterampilan khusus Mandiri
6 serta diikuti oleh nilai etik dan legal dalam memberikan asuhan
keperawatan.
7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri
8 Menerapkan keterampilan komunikasi secara efektif Mandiri
9 Mendemontrasikan kemampuan keterampilan klinis Mandiri
10 Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk pasien dan Mandiri
Keluarga.
11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri
12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri
13 Mengembangkan pengetahuan dan penelitian. Mandiri

b) Daftar kewenangan klinis ruang perawatan penyakit dalam.


1. Pra PK , I dan II.
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan melakukannya untuk
Pra PK, I, dan II di ruang perawatan penyakit dalam, adalah sebagai berikut :

Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Melakukan pengkajian pasien penyakit dalam dan menganalisa

1. data, khususnya status hemodinamik, status pernafasan, status Mandiri


nutrisi, eliminasi, gangguan irama jantung, perfusi jaringan,
kesadaran dan GCS.

2. Mempertahankan bersihan jalan nafas Mandiri

3. Mempertahankan jalan nafas dengan menggunakan OPA Mandiri

4. Memberikan therapi inhalasi Delegasi

5. Melakukan interpretasi EKG dasar Mandiri

6. Mampu melakukan pemeriksaan fisik dasar Mandiri

7. Melakukan tehnik dasar mobilisasi, ambulasi dini Mandiri

8. Memberikan dan melakukan Resusitasi Jantung Paru Mandiri

9. Melakukan perekaman EKG Delegasi

10. Memberikan oksigen dengan berbagai metode Delegasi

11. Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral Delegasi

12. Melakukan pemasangan NGT dan OGT Delegasi

13. Memasang IV cateter. Delegasi

14. Memberikan injeksi IV, IM, IC dan SC Delegasi

15. Melakukan pemasangan foley catheter. Delegasi

16. Monitoring intake output. Mandiri

17. Melakukan suction Mandiri

2. Perawat klinis III


Perawat klinis III mempunyai kewenangan Pra PK, I, dan II ditambah dengan
kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :

Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1. Melakukan fisioterapi dada Mandiri

2. Melakukan interpretasi EKG Mandiri


Melakukan pengambilan sampel dan analisa pemeriksaan Mandiri
3.
elektrolit

4. Melakukan pengelolaan pasien dengan terapi cairan intravena Delegasi


Melakukan penanggulangan infeksi nosokomial di ruangan Mandiri
5.
Penyakit Dalam

6. Melakukan pengelolaan pasien dengan tranfusi Delegasi


3. Perawat klinis IV
Perawat klinis IV mempunyai kewenangan Pra PK, I, II dan III ditambah dengan
kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Melakukan penanggulangan pasien dengan penurunan
1. Mandiri
kesadaran

2. Melakukan perawatan luka gangren Mandiri

3. Melakukan manajemen nyeri Mandiri

4. Melakukan interpretasi hasil Laboratorium Mandiri

5. Mengetahui tanda - tanda Syok Mandiri

6. Menguasai prosedur persiapan pemeriksaan penunjang Mandiri

4. Perawat klinis V
Perawat klinis V mempunyai kewenangan Pra PK, I, II, III dan IV ditambah
dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :

Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Mandiri
Mengetahui koreksi terhadap analisa gas darah yang tidak Mandat
2.
normal

3. Melakukan koreksi terhadap hasil GDS yang tidak normal Mandat

4. Melakukan koreksi terhadap hasil elektrolit Mandat

5. Melakukan Tindakan pada pasien Syok Mandat

6. Mempersiapkan prosedur persiapan WSD Mandiri

7. Mampu mendampingi pemasangan WSD Kolaborasi

8. Mampu menilai penggunaan alat bantu pernafasan Kolaborasi

Kewenangan klinis SKF Paru

a) Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya


Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1. Memahami konsep perawatan penyakit paru Mandiri
2. Memahami isue etik dan hukum perawatan penyakit dalam Mandiri

3. Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik Mandiri


Mengelola pasien sesuai standar asuhan keperawatan di RS. Mandiri
4.
Harapan Pematangsiantar

5. Menghormati antar teman sejawat dan tim kesehatan lainnya. Mandiri


Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan keterampilan khusus Mandiri

6. serta diikuti oleh nilai etik dan legal dalam memberikan asuhan
keperawatan.

7. Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri

8. Menerapkan keterampilan komunikasi secara efektif Mandiri

9. Mendemontrasikan kemampuan keterampilan klinis Mandiri


Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk pasien dan Mandiri
10.
Keluarga.

11. Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri

12. Mampu menghadapi tantangan Mandiri

13. Mengembangkan pengetahuan dan penelitian. Mandiri

b) Daftar Kewenangan Klinis Ruang Perawatan Penyakit Paru.


1. Pra PK , I dan II.
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan melakukannya
untuk Pra PK, I, dan II di ruang perawatan penyakit paru, adalah sebagai berikut
:
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Melakukan pengkajian pasien paru dan menganalisa data.
khususnya status hemodinamik, status pernafasan, status
1. Mandiri
nutrisi, eliminasi, gangguan irama jantung, perfusi jaringan,
kesadaran dan GCS.

2. Mempertahankan bersihan jalan nafas Mandiri

3. Mempertahankan jalan nafas dengan menggunakan OPA Mandiri

4. Memberikan therapi inhalasi Delegasi

5. Melakukan interpretasi EKG dasar Mandiri

6. Mampu melakukan pemeriksaan fisik dasar Mandiri


7. Melakukan tehnik dasar mobilisasi, ambulasi dini Mandiri

8. Memberikan dan melakukan Resusitasi Jantung Paru Mandiri

9. Melakukan perekaman EKG Delegasi

10. Memberikan oksigen dengan berbagai metode Delegasi

11. Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral Delegasi

12. Melakukan pemasangan NGT dan OGT Delegasi

13. Memasang IV cateter. Delegasi

14. Memberikan injeksi IV,IM, IC dan SC Delegasi

15. Melakukan pemasangan foley catheter. Delegasi

16. Monitoring intake output. Mandiri

17. Melakukan suction Mandiri


Melakukan fisioterapi dada, postural drainase, claping dan Mandiri
18.
batuk efektif.

2. Perawat klinis III


Perawat klinis III mempunyai kewenangan Pra PK, I, dan II ditambah dengan
kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :

Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1. Melakukan interpretasi EKG Mandiri
Melakukan pengambilan sampel dan analisa pemeriksaan Mandiri
2.
elektrolit

3. Melakukan pengelolaan pasien dengn terapi cairan intravena Delegasi


Melakukan penanggulangan infeksi nosokomial di ruangan Mandiri
4.
Penyakit paru.

5. Melakukan pengelolaan pasien dengan tranfusi Delegasi

3. Perawat klinis IV
Perawat klinis IV mempunyai kewenangan Pra PK, I,II dan III ditambah dengan
kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Melakukan penanggulangan pasien dengan penurunan
1. Mandat
kesadaran

2. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Mandiri

3. Melakukan koreksi terhadap hasil GDS yang tidak normal Mandat

4. Melakukan interpretasi hasil Laboratorium Mandiri

5. Mengetahui tanda - tanda Syok Mandiri

6. Menguasai prosedur persiapan pemeriksaan penunjang Mandiri

4. Perawat klinis V
Perawat klinis V mempunyai kewenangan Pra PK, I, II, III dan IV ditambah
dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :

Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Mandiri
Melakukan koreksi terhadap analisa gas darah yang tidak Mandat
2.
normal

3. Melakukan koreksi terhadap hasil GDS yang tidak normal Mandat

4. Melakukan koreksi terhadap hasil elektrolit Mandat

5. Melakukan Tindakan pada pasien Syok Mandat

6. Mempersiapkan prosedur persiapan WSD Mandiri

7. Mampu mendampingi pemasangan WSD Delegasi

8. Mampu menilai penggunaan alat bantu pernafasan Delegasi

Kewenangan klinis SKF Jantung.


a) Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Memahami konsep perawatan penyakit jantung Mandiri
2 Memahami isue etik dan hukum perawatan penyakit jantung. Mandiri
3 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik Mandiri
4 Mengelola pasien sesuai standar asuhan keperawatan di RS. Mandiri
Harapan Pematangsiantar
5 Menghormati antar teman sejawat dan tim kesehatan lainnya. Mandiri
Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan keterampilan khusus Mandiri
6 serta diikuti oleh nilai etik dan legal dalam memberikan asuhan
keperawatan.
7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri
8 Menerapkan keterampilan komunikasi secara efektif Mandiri
9 Mendemontrasikan kemampuan keterampilan klinis Mandiri
10 Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk pasien dan Mandiri
Keluarga.
11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri
12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri
13 Mengembangkan pengetahuan dan penelitian. Mandiri

b) Daftar kewenangan klinis ruang perawatan penyakit jantung.


1. Pra PK , I dan II.
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan melakukannya untuk
Pra PK, I,dan II di ruang perawatan penyakit jantung, adalah sebagai berikut :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Melakukan pengkajian pasien jantung dan menganalisa data.
khususnya status hemodinamik, status pernafasan, status
1 Mandiri
nutrisi, eliminasi, gangguan irama jantung, perfusi jaringan,
kesadaran dan GCS.
2 Mempertahankan bersihan jalan nafas Mandiri
3 Mempertahankan jalan nafas dengan menggunakan OPA Mandiri
4 Memberikan therapi inhalasi Delegasi
5 Melakukan interpretasi EKG dasar Mandiri
6 Mampu melakukan pemeriksaan fisik dasar Mandiri
7 Melakukan tehnik dasar mobilisasi, ambulasi dini Mandiri
8 Memberikan dan melakukan Resusitasi Jantung Paru Mandiri
9 Melakukan perekaman EKG Delegasi
10 Memberikan oksigen dengan berbagai metode Delegasi
11 Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral Delegasi
12 Melakukan pemasangan NGT dan OGT Delegasi
13 Memasang IV cateter. Delegasi
14 Memberikan injeksi IV,IM, IC dan SC Delegasi
15 Melakukan pemasangan foley catheter. Delegasi
16 Monitoring intake output. Mandiri
17 Melakukan suction Mandiri
18 Melakukan fisioterapi dada, postural drainase, claping dan Mandiri
batuk efektif.
19 Melakukan penilaian CRT (Capillary Refill Time) Mandiri

2. Perawat klinis III


Perawat klinis III mempunyai kewenangan Pra PK, I, dan II ditambah dengan
kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan interpretasi EKG patologis Mandiri
Melakukan pengambilan sampel dan analisa pemeriksaan Mandiri
2
elektrolit
3 Melakukan pengelolaan pasien dengn terapi cairan intravena Delegasi
Melakukan penanggulangan infeksi nosokomial di ruangan Mandiri
4
Penyakit jantung.
5 Melakukan pengelolaan pasien dengan tranfusi. Delegasi

3. Perawat klinis IV
Perawat klinis IV mempunyai kewenangan Pra PK, I, II dan III ditambah dengan
kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Melakukan penanggulangan pasien dengan penurunan
1 Mandat
kesadaran
2 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Mandiri
3 Melakukan koreksi terhadap hasil GDS yang tidak normal Mandat
4 Melakukan interpretasi hasil Laboratorium Mandiri
5 Mengetahui tanda - tanda Syok Mandiri
6 Menguasai prosedur persiapan pemeriksaan penunjang Mandiri
Melakukan pengelolaaan pasien dengan pemasangan syringe Mandat
7
pump

4. Perawat klinis V
Perawat klinis V mempunyai kewenangan Pra PK, I,II, III dan IV ditambah
dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Mandiri
Melakukan koreksi terhadap analisa gas darah yang tidak Mandat
2
normal
3 Melakukan koreksi terhadap hasil GDS yang tidak normal Mandat
4 Melakukan koreksi terhadap hasil elektrolit Mandat
5 Melakukan Tindakan pada pasien Syok Mandat
6 Mampu menilai penggunaan alat bantu pernafasan Delegasi
7 Mampu menangani pasien dengan EKG abnormal Delegasi
8 Mampu melakukan advance cardiac live support Delegasi

Kewenangan klinis SKF Haemodialisa.


a) Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya
Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
1 Memahami konsep perawatan ruang haemodialisa. Mandiri
2 Memahami isue etik dan hukum perawatan haemodialisa. Mandiri
3 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik Mandiri
Mengelola pasien sesuai standar asuhan keperawatan di RS. Mandiri
4
Harapan Pematangsiantar
5 Menghormati antar teman sejawat dan tim kesehatan lainnya. Mandiri
Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan keterampilan khusus Mandiri
6 serta diikuti oleh nilai etik dan legal dalam memberikan asuhan
keperawatan.
7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri
8 Menerapkan keterampilan komunikasi secara efektif Mandiri
9 Mendemontrasikan kemampuan keterampilan klinis Mandiri
10 Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk pasien dan Mandiri
Keluarga.
11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri
12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri
13 Mengembangkan pengetahuan dan penelitian. Mandiri
14 Responsif terhadap kondisi pasien Mandiri

b) Daftar kewenangan klinis ruang perawatan haemodialisa.


1. Pra PK , I dan II.
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan melakukannya untuk
Pra PK, I,dan II di ruang haemodialisa, adalah sebagai berikut :
Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
Melakukan pengkajian pasien haemodialisa dan menganalisa
data. khususnya status hemodinamik, status pernafasan, status
1 Mandiri
nutrisi, eliminasi, gangguan irama jantung, perfusi jaringan,
kesadaran dan GCS.
2 Mempertahankan bersihan jalan nafas Mandiri
3 Mengerti dan mampu mengoperasionalkan mesin haemodialisa Mandiri
4 Memberikan therapi inhalasi Delegasi
5 Melakukan interpretasi EKG dasar Mandiri
6 Mampu melakukan pemeriksaan fisik dasar Mandiri
7 Melakukan tehnik dasar mobilisasi, ambulasi dini Mandiri
8 Memberikan dan melakukan Resusitasi Jantung Paru Mandiri
9 Melakukan perekaman EKG Delegasi
10 Memberikan oksigen dengan berbagai metode Delegasi
11 Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral Delegasi
12 Mampu menjadi suport sistem di komunitas pasien Delegasi
hemodialisa
13 Memasang IV cateter. Delegasi
14 Memberikan injeksi IV, IM, IC dan SC Delegasi
15 Melakukan pemasangan foley catheter. Delegasi
16 Monitoring intake output. Mandiri
17 Melakukan suction Mandiri
18 Mengukur saturasi oksigen dengan menggunakan pulse Mandiri
oksimetri
19 Melakukan penilaian CRT Mandiri

2. Perawat klinis III


Perawat klinis III mempunyai kewenangan Pra PK, I, dan II ditambah dengan
kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan interpretasi EKG patologis Mandiri
Melakukan pengambilan sampel dan analisa pemeriksaan Mandiri
2
elektrolit, AGD.
3 Melakukan pengelolaan pasien dengn terapi cairan intravena Delegasi
Melakukan penanggulangan infeksi nosokomial di ruangan Mandiri
4
haemodialisa..
5 Melakukan pengelolaan pasien dengan tranfusi. Delegasi
Melakukan penanganan komplikasi pada haemodialisa Mandat
6 seperti, hipotensi, kramp, hipertensi, menggigil dan nyeri
dada.

3. Perawat klinis IV
Perawat klinis IV mempunyai kewenangan Pra PK, I,II dan III ditambah dengan
kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Melakukan penanggulangan pasien dengan penurunan
1 Mandat
kesadaran
2 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Mandiri
3 Melakukan koreksi terhadap hasil GDS yang tidak normal Mandat
Melakukan interpretasi hasil Laboratorium AGD, elektrolit, Mandiri
4
GDS, ureum dan kreatinin.
5 Mengetahui tanda - tanda Syok Mandiri
6 Menguasai prosedur persiapan pemeriksaan penunjang Mandiri
Melakukan pengelolaaan pasien dengan pemasangan syringe Mandat
7
pump

4. Perawat klinis V
Perawat klinis V mempunyai kewenangan Pra PK, I,II, III dan IV ditambah
dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Mandiri
Melakukan koreksi terhadap analisa gas darah yang tidak Mandat
2
normal
3 Melakukan koreksi terhadap hasil GDS yang tidak normal Mandat
4 Melakukan koreksi terhadap hasil elektrolit Mandat
5 Melakukan Tindakan pada pasien Syok Mandat
6 Melakukan persiapan alat dan mesin Hemodialisa Mandiri
Melakukan pengelolaan pasien yang menggunakan terapi anti Mandat
7
koagulan.
8 Melakukan pengelolaan pasien dengan double lumen Mandat
9 Melakukan pengelolaan pasien dengan AV Shunt Mandat
10 Melakukan tindakan Hemodialisa dengan akses femoral Delegasi
11 Menginterpretasikan fungsi AV. Shunt Mandat

Kewenangan klinis SKF Neurologi.


a) Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Memahami konsep perawatan neurologi. Mandiri
2 Memahami isue etik dan hukum perawatan pasien neurologi. Mandiri
3 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik Mandiri
Mengelola pasien sesuai standar asuhan keperawatan di RS. Mandiri
4
Harapan Pematangsiantar
5 Menghormati antar teman sejawat dan tim kesehatan lainnya. Mandiri
Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan keterampilan khusus Mandiri
6 serta diikuti oleh nilai etik dan legal dalam memberikan asuhan
keperawatan.
7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri
8 Menerapkan keterampilan komunikasi secara efektif Mandiri
9 Mendemontrasikan kemampuan keterampilan klinis Mandiri
10 Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk pasien dan Mandiri
Keluarga.
11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri
12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri
13 Mengembangkan pengetahuan dan penelitian. Mandiri
14 Responsif terhadap kondisi pasien Mandiri

b) Daftar Kewenangan Klinis Ruang Perawatan Neurologi.


1. Pra PK , I dan II.
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan melakukannya untuk
Pra PK, I,dan II di ruang perawatan neurologi, adalah sebagai berikut :

Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Melakukan pengkajian pasien neurologi dan menganalisa data.
khususnya status hemodinamik, status pernafasan, status
1 Mandiri
nutrisi, eliminasi, gangguan irama jantung, perfusi jaringan,
kesadaran dan GCS.
2 Mempertahankan bersihan jalan nafas Mandiri
Mempertahankan potensi jalan nafas dengan menggunakan Mandiri
3
OPA
4 Memberikan therapi inhalasi Delegasi
5 Melakukan fisioterapi dada Mandiri
6 Melakukan interpretasi EKG dasar Mandiri
7 Mampu melakukan pemeriksaan fisik dasar Mandiri
8 Melakukan tehnik dasar mobilisasi, ambulasi dini Mandiri
9 Memberikan dan melakukan Resusitasi Jantung Paru Mandiri
10 Melakukan perekaman EKG Delegasi
11 Memberikan oksigen dengan berbagai metode Delegasi
12 Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral Delegasi
13 Mengukur saturasi oksigen dengan menggunakan pulse Mandiri
oksimetri
14 Memasang IV cateter. Delegasi
15 Memberikan injeksi IV, IM, IC dan SC Delegasi
16 Melakukan pemasangan foley catheter. Delegasi
17 Monitoring intake output. Mandiri
18 Melakukan suction Mandiri
19 Melakukan penilaian CRT Mandiri

2. Perawat klinis III


Perawat klinis III mempunyai kewenangan Pra PK, I, dan II ditambah dengan
kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan interpretasi EKG patologis Mandiri
Melakukan pengambilan sampel dan analisa pemeriksaan Mandiri
2
elektrolit, AGD.
3 Melakukan pengelolaan pasien dengn terapi cairan intravena Delegasi
Melakukan penanggulangan infeksi nosokomial di ruangan Mandiri
4
neurologi.
5 Melakukan pengelolaan pasien dengan tranfusi. Delegasi
6 Mempersiapkan pemeriksaan lumbal fungsi Mandiri

3. Perawat klinis IV
Perawat klinis IV mempunyai kewenangan Pra PK, I,II dan III ditambah dengan
kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Melakukan penanggulangan pasien dengan penurunan
1 Mandat
kesadaran
2 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Mandiri
3 Melakukan koreksi terhadap hasil GDS yang tidak normal Mandat
Melakukan interpretasi hasil Laboratorium AGD, elektrolit, Mandiri
4
GDS, ureum dan kreatinin.
5 Mengetahui tanda - tanda Syok Mandiri
6 Menguasai prosedur persiapan pemeriksaan penunjang Mandiri
Melakukan pengelolaaan pasien dengan pemasangan syringe Mandat
7
pump dan infuse pump.

4. Perawat klinis V
Perawat klinis V mempunyai kewenangan Pra PK, I,II, III dan IV ditambah
dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Mandiri
Melakukan koreksi terhadap analisa gas darah yang tidak Mandat
2
normal
3 Melakukan koreksi terhadap hasil GDS yang tidak normal Mandat
4 Melakukan koreksi terhadap hasil elektrolit Mandat
5 Melakukan Tindakan pada pasien Syok Mandat
6 Melakukan pemeriksaan peningkatan tekanan intra kranial Mandat
Melakukan pengelolaan pasien yang menggunakan terapi Mandat
7
trombolitik.

Kewenangan klinis SKF Gawat Darurat .


a) Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Memahami konsep perawatan gawat darurat. Mandiri
Memahami isue etik dan hukum perawatan pasien gawat Mandiri
2
darurat.
3 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik Mandiri
Mengelola pasien sesuai standar asuhan keperawatan di RS. Mandiri
4
Harapan Pematangsiantar
5 Menghormati antar teman sejawat dan tim kesehatan lainnya. Mandiri
Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan keterampilan khusus Mandiri
6
serta diikuti oleh nilai etik dan legal dalam memberikan asuhan
keperawatan.
7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri
8 Menerapkan keterampilan komunikasi secara efektif Mandiri
9 Mendemontrasikan kemampuan keterampilan klinis Mandiri
10 Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk pasien dan Mandiri
Keluarga.
11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri
12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri
13 Mengembangkan pengetahuan dan penelitian. Mandiri
14 Responsif terhadap kondisi pasien Mandiri

b) Daftar Kewenangan Klinis Ruang Perawatan Gawat Darurat.


1. Pra PK , I dan II.
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan melakukannya untuk
Pra PK, I,dan II di ruang perawatan gawat darurat, adalah sebagai berikut:
Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
Melakukan pengkajian pasien gawat darurat dan menganalisa
data. khususnya status hemodinamik, status pernafasan, status
1 Mandiri
nutrisi, eliminasi, gangguan irama jantung, perfusi jaringan,
kesadaran dan GCS.
2 Melakukan Initial Assesment. Mandiri
3 Melakukan triage. Mandiri
4 Membuka jalan nafas dengan tanpa alat. Mandiri
5 Mengidentifikasi henti napas henti jantung. Mandiri
6 Mempertahankan bersihan jalan nafas. Mandiri
Mempertahankan potensi jalan nafas dengan menggunakan Mandiri
7
OPA.
Memberikan bantuan penafasan mengunakan BVM ( Bag Mandiri
8
Valve Mask) atau ambu bag .
9 Mengukur CRT (Cavilery refill time ). Mandiri
10 Melakukan mobilisasi pasien dengan baik dan benar. Mandiri
11 Melakukan resusitasi jantung paru (RJP). Mandiri
12 Melakukan perekaman EKG. Delegasi
13 Memberikan theraphy injeksi melaui IV, IC, SC,IM. Delegasi
14 Melakukan pemasangan Dower Catheter. Mandiri
15 Melakukan Suctioning. Mandiri
16 Mengatur posisi pasien sesuai dengan indikasi penyakit. Mandiri
17 Melatih klien relaksasi napas dalam. Mandiri
18 Melakukan pemberian cairan intra vena. Delegasi
19 Memonitor status pernapasan dan oksigenasi. Mandiri
20 Memberikan oksigen dengan berbagai metode. Mandiri

2. Perawat klinis III


Perawat klinis III mempunyai kewenangan Pra PK, I, dan II ditambah dengan
kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
1 Menangani pasien Trauma psikis. Delegasi
2 Mengidentifikasi tanda-tanda perdarahan. Delegasi
3 Mengidentifikasi tanda-tanda syok. Delegasi
4 Memberikan resusitasi cairan dan terapi cairan. Mandat
Mengukur saturasi oksigen dengan menggunakan pulse Mandiri
5
oksimetri.
6 Melakukan balut Bidai. Mandiri
7 Melakukan monitoring hemodinamik non invasive. Delegasi
8 Melakukan interpretasi EKG dasar. Mandiri
9 Melakukan pemasangan NGT dan OGT. Delegasi
10 Melakukan penanganan semua jenis luka. Mandat
11 Melakukan penanggulangan infeksi nosokomial. Mandiri

3. Perawat klinis IV
Perawat klinis IV mempunyai kewenangan Pra PK, I,II dan III ditambah dengan
kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan penanganan syok. Mandat
2 Memberikan terapi melalui syringe pump. Mandat
3 Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral. Delegasi
4 Melakukan pengelolaan pasien dengan terapi cairan intravena. Delegasi
5 Melakukan interpretasi EKG patologis. Delegasi
6 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Delegasi
Melakukan koreksi terhadap analisa gas darah yang tidak Mandat
7
normal.
Melakukan penanggulangan pasien dengan sindrom koroner Mandat
8
akut
Mampu melakukan identifikasi peningkatan tekanan intra Mandiri
9
cranial
Melakukan pengelolaan pasien yang menggunakan terapi Mandat
10
trombolitik
11 Melakukan asistensi Chest Tube Mandat
12 Mengatasi sumbatan jalan nafas bagian atas Mandiri
13 Mengidentifikasi adanya trauma servikal Mandiri

4. Perawat klinis V
Perawat klinis V mempunyai kewenangan Pra PK, I,II, III dan IV ditambah
dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan Vena sectie Mandat
2 Menghentikan perdarahan arteri dan vena besar Mandat
3 Melakukan tindakan reposisi fraktur dan sendi kecil Mandat
4 Melakukan Blass Pungsi Mandat
5 Melakukan Prosedur penggunaan DC Shock Mandat
6 Menguasai penggunaan obat-obat life saving. Mandat
7 Mengidentifikasi perdarahan internal Delegasi
8 Mengidentifikasi korban proyustisia ( visum ) Mandat
9 Mampu dan mengerti penggunaan ventilator. Delegasi
10 Melakukan tindakan ETT (Endo Tracheal Tube). Mandat

Kewenangan klinis SKF Ruang Intensive .


a) Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Memahami konsep perawatan intensive. Mandiri
Memahami isue etik dan hukum perawatan pasien intensive care Mandiri
2
unit.
3 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik. Mandiri
Mengelola pasien sesuai standar asuhan keperawatan di RS. Mandiri
4
Harapan Pematangsiantar.
5 Menghormati antar teman sejawat dan tim kesehatan lainnya. Mandiri
Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan keterampilan khusus Mandiri
6 serta diikuti oleh nilai etik dan legal dalam memberikan asuhan
keperawatan.
7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri
8 Menerapkan keterampilan komunikasi secara efektif Mandiri
9 Mendemontrasikan kemampuan keterampilan klinis Mandiri
10 Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk pasien dan Mandiri
Keluarga.
11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri
12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri
13 Mengembangkan pengetahuan dan penelitian. Mandiri
14 Responsif terhadap kondisi pasien Mandiri

b) Daftar kewenangan klinis ruang perawatan ruang intensive.


1. Pra PK , I dan II.
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan melakukannya untuk
Pra PK, I, dan II di ruang perawatan ruang intensive, adalah sebagai berikut:
Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
Melakukan pengkajian dan menganalisa data yang didapat, Mandiri
1 khususnya mengenai : henti nafas dan jantung, status
pernafasan, gangguan irama jantung, status hemodinamik, dan
status neurologi
Mempertahankan bersihan jalan nafas pada pasien yang Mandiri
2 terpasang alat bantu nafas (orofaringeal, nasofaringeal,
endotrakeal tube)
Mempertahankan potensi jalan nafas dengan menggunakan alat Mandiri
3
bantu nafas (orofaringeal, nasofaringeal)
4 Melakukan Rentang Pergerakan Sendi, fisioterapi dada Mandiri
5 Memberikan terapi inhalasi . Delegasi
Mengukur saturasi oksigen dengan menggunakan pulse Mandiri
6
oksimetri .
7 Memberikan oksigen dengan berbagai metode Delegasi
8 Melakukan monitoring hemodinamik non invasive Mandiri
9 Memberikan BLS dan ALS Mandiri
10 Melakukan perekaman EKG Mandiri
11 Mengambil sampel darah AGD Delegasi
12 Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral Delegasi
13 Melakukan pengelolaan pasien dengan terapi cairan intravena Delegasi
Melakukan tindakan preventif terjadinya infeksi nosokomial Mandiri
14
dengan menerapkan standard dan universal precaution.

2. Perawat klinis III


Perawat klinis III mempunyai kewenangan Pra PK, I, dan II ditambah dengan
kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Menangani pasien Trauma psikis. Mandat
2 Mengidentifikasi tanda-tanda perdarahan. Mandiri
3 Mengidentifikasi tanda-tanda syok. Mandiri
4 Memberikan resusitasi cairan dan terapi cairan. Mandat
5 Melakukan persiapan pemasangan WSD Mandiri
6 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD. Mandiri
7 Melakukan monitoring hemodinamik non invasive. Delegasi
8 Melakukan interpretasi EKG dasar. Mandiri
9 Melakukan pemasangan NGT dan OGT. Delegasi
Mempersiapkan pemberian terapi melalui syringe pump dan Delegasi
10
infus pump
11 Melakukan penanggulangan infeksi nosokomial. Mandiri

3. Perawat klinis IV
Perawat klinis IV mempunyai kewenangan Pra PK, I, II dan III ditambah dengan
kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan penanganan syok. Mandat
2 Melakukan interpretasi hasil foto thorax Delegasi
3 Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral. Delegasi
4 Melakukan pengelolaan pasien dengan terapi cairan intravena. Delegasi
5 Melakukan interpretasi EKG patologis. Delegasi
6 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Delegasi
Melakukan koreksi terhadap analisa gas darah yang tidak Mandat
7
normal.
Melakukan penanggulangan pasien dengan sindrom koroner Mandat
8
akut
Mampu melakukan identifikasi peningkatan tekanan intra Mandiri
9
cranial
Melakukan pengelolaan pasien yang menggunakan terapi Mandat
10
trombolitik
11 Melakukan asistensi WSD Delegasi
12 Mengatasi sumbatan jalan nafas bagian atas Mandiri
Melakukan pengambilan sampel dan analisa pemeriksaan Mandiri
13
elektrolit.

4. Perawat klinis V
Perawat klinis V mempunyai kewenangan Pra PK, I, II, III dan IV ditambah
dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
1. Mengelola pasien yang menggunakan ventilasi mekanik Mandat
2. Mempersiapkan pemasangan Kateter Arteri Delegasi
3. Mempersiapkan pemasangan kateter vena sentral Delegasi
4. Mempersiapkan pemasangan kateter arteri pulmonal Delegasi
5. Melakukan pengukuran curah jantung . Delegasi
6. Melakukan pengukuran tekanan vena sentral Delegasi
Melakukan persiapan pemasangan Intra Aortic Baloon Pump Mandat
7.
(IABP)
8. Melakukan asuhan pasien yang terpasang IABP Delegasi
Melakukan persiapan pemasangan alat hemodialisis, Mandiri
9.
hemofiltrasi
10. Melakukan pengukuran tekanan intrakranial Mandiri
11. Melakukan pengelolaan pasien yang terpasang kateter invasive Delegasi
Melakukan pengelolaan pasien yang menggunakan terapi Mandat
12.
trombolitik
Melakukan pengaturan PET CO2 (Konsentrasi CO2 pada akhir Mandat
13.
respirasi)
14. Melakukan analisa hasil monitoring hemodinamik non invasive Mandiri

Kewenangan klinis SKF Ruang OK .


a) Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Memahami konsep perawatan ruangan OK. Mandiri
2 Memahami isue etik dan hukum perawatan pasien ruang OK. Mandiri
3 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik. Mandiri
Mengelola pasien sesuai standar asuhan keperawatan di RS. Mandiri
4
Harapan Pematangsiantar.
5 Menghormati antar teman sejawat dan tim kesehatan lainnya. Mandiri
Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan keterampilan khusus Mandiri
6 serta diikuti oleh nilai etik dan legal dalam memberikan asuhan
keperawatan.
7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri
8 Menerapkan keterampilan komunikasi secara efektif Mandiri
9 Mendemontrasikan kemampuan keterampilan klinis Mandiri
10 Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk pasien dan Mandiri
Keluarga.
11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri
12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri
13 Mengembangkan pengetahuan dan penelitian. Mandiri
14 Responsif terhadap kondisi pasien. Mandiri

b) Daftar kewenangan klinis ruang perawatan ruang OK.


1. Perawat Klinis I
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan melakukannya untuk PK I di
ruang perawatan ruang OK adalah berperan sebagai perawat sirkuler dan asisten II dokter
bedah , adalah sebagai berikut:
Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
A Pre operasi
1 Menyiapkan ruangan operasi dalam keadaan siap pakai Mandiri
2 Memposisikan pasien Mandiri
Menyiapkan cairan antiseptic dan bahan-bahan sesuai Mandiri
3
keperluan pembedahan.
Menerima pasien baru dan melakukan serah terima dengan perawat
4
ruangan
B Intra operasi
Memperingatkan “ tim bedah steril “ jika terjadi penyimpangan Mandiri
1
prosedur aseptic.
Membantu mengenakan jas steril dan sarung tangan untuk Mandiri
2
dokter bedah dan asisten.
3 Melakukan Time Out
4 Memberikan cairan antiseptic kulit daerah yang akan di insisi. Mandiri
5
6
7
8 Mandiri
9 Mandiri
10 Mandiri
11 Mandiri
12 Mandiri
13 Mandiri
14 Mandiri
15 Mandiri
Menyiapkan bahan untuk specimen laboratorium/patologi jika Delegasi
16
ada.
C Post operasi
1 Memfiksasi drain dan kateter Mandiri
Membersihkan dan memeriksa adanya kerusakan kulit pada Mandiri
2
daerah yang dipasang electrode.
Mengganti alat tenun, baju pasien dan penutup serta Mandiri
3
memindahkan pasien dari meja operasi ke brangkar.
Membersihkan kamar operasi setelah tindakan pembedahan Mandiri
4
selesai agar siap pakai.
5 Menghitung kassa yang dipakai
6 Menginformasikan Sign Out kepada operator
7 Membersihkan instrument bekas pakai.(CSSD) Mandiri
Membungkus instrument sesuai jenis macam,bahan,kegunaan Mandiri
8
dan ukuran.(CSSD)
Memasang indicator autoclave dan membuat label nama alat- Mandiri
9 alat (set) pada setiap bungkusan instrument dan selanjutnya siap
untuk disterilkan sesuai prosedur yang berlaku.(CSSD)

1) Perawat Klinis II
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan melakukannya untuk
PK II di ruang perawatan ruang OK adalah berperan sebagai Scrub Nurse dokter
spesialis bedah , adalah sebagai berikut:
Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
1 Menyediakan visualisasi dari situs operasi Mandat
2 Melakukan teknik yang tepat untuk membantu hemostasis Mandat
Melakukan teknik yang tepat untuk membantu proses Mandat
3
penutupan luka operasi
4 Melakukan wound dressing luka operasi . Mandiri
5 Menyiapkan set instrument steril sesuai jenis pembedahan Mandiri
Menata instrument steril di meja mayo sesuai dengan urutan Mandiri
6
prosedur pembedahan.
7 Memberikan laken steril untuk prosedur draping. Mandiri
Memberikan instrument kepada ahli bedah sesuai urutan Mandiri
8 prosedur dan kebutuhan tindakan pembedahan secara tepat dan
benar.
Memberikan duk steril kepada operator, dan mengambil kain Mandiri
9
kasa yang telah digunakan dengan memakai alat.
Menyiapkan benang jahitan sesuai kebutuhan, dalam keadaan Mandiri
10
siap pakai.
Mempertahankan instrument selama pembedahan dalam Mandiri
11 keadaan tersusun secara sistematis untuk memudahkan dalam
bekerja.
Membersihkan instrument dari darah pada saat pembedahan Mandiri
12
untuk memepertahankan sterilisasi alat dari meja mayo.
13 Menghitung kain kasa, jarum dan instrument. Mandiri
Memberitahukan hasil perhitungan jumlah alat, kain kasa dan Mandiri
14 jarum pada ahli bedah sebelum operasi dimulai dan sebelum
luka ditutup.
15 Menyiapkan cairan untuk mencuci luka. Mandiri
Memeriksa dan menghitung semua instrument sebelum Mandiri
16
dikeluarkan dari kamar operasi.

2) Perawat Klinis III


Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan melakukannya untuk
PK III di ruang perawatan ruang OK adalah berperan sebagai asisten I dokter
spesialis bedah , adalah sebagai berikut:
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Melakukan ronde/visite keperawatan sehari sebelum pasien Mandiri
1
dioperasi.
2 Mendiskusikan hasil visite keperawatan dalam preconference Mandiri
Menyusun dan memimpin rencana asuhan keperawatan pre op, Mandiri
3
intra op dan post op.
Melakukan koordinasi dengan ahli bedah dan ahli anestesi Delegasi
4
terkait pelaksanaan operasi.
Menentukan jadwal dan waktu operasi setelah koordinasi Delegasi
5
dengan pihak terkait.
Memberikan informasi tentang pelaksanaan operasi kepada Mandiri
6
pasien/ keluarga.
Mendiskusikan evaluasi pelaksanaan operasi dalam post Mandiri
7
conference.
Menunda atau membatalkan operasi bila sumber daya tidak Delegasi
8
memungkinkan untuk dilaksanakannya operasi.
9 Membersihkan kulit sekitar luka setelah luka dijahit.
10 Menutup luka dengan kain kassa steril.
11 Melakukan pendidikan kesehatan pasien dan keluarga . Mandiri
12 Menjadi mentor kepada PK I dan PK II Mandiri
Memeriksa ulang catatan dan dokumentasi pembedahan dalam Mandiri
13
keadaan lengkap.

Kewenangan klinis SKF Anastesi


a) Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Memahami konsep perawatan anastesi. Mandiri
2 Memahami isue etik dan hukum perawatan anastesi. Mandiri
3 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik. Mandiri
Mengelola pasien sesuai standar asuhan keperawatan di RS. Mandiri
4
Harapan Pematangsiantar.
5 Menghormati antar teman sejawat dan tim kesehatan lainnya. Mandiri
Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan keterampilan khusus Mandiri
6 serta diikuti oleh nilai etik dan legal dalam memberikan asuhan
keperawatan.
7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri
8 Menerapkan keterampilan komunikasi secara efektif Mandiri
9 Mendemontrasikan kemampuan keterampilan klinis Mandiri
10 Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk pasien dan Mandiri
Keluarga.
11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri
12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri
13 Mengembangkan pengetahuan dan penelitian. Mandiri
14 Responsif terhadap kondisi pasien. Mandiri

b) Daftar kewenangan klinis keperawatan anastesi.


1) Pra Anastesi
Pelayanan pra-anestesia adalah penilaian untuk menentukan status medis pra anestesia
dan pemberian informasi serta persetujuan bagi pasien yang memperoleh tindakan anestesia.
Daftar kewenangan klinis perawat pada saat pra anastesi adalah:

Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan pengkajian keperawatan anastesi Mandiri
2 Melakukan pemeriksaan dan penilaian status fisik pasien Mandiri
3 Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital. Mandiri
4 Melakukan persiapan administrasi pasien Mandiri
5 Menganalisis hasil pengkajian dan merumuskan masalah pasien. Mandiri
Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pra-anestesia secara Mandiri
6
mandiri maupun kolaboratif
7 Melakukan dokumentasi hasil anamnesis/pengkajian. Mandiri
8 Menyiapkan mesin anestesia secara menyeluruh setiap kali akan Mandiri
digunakan dan memastikan bahwa mesin dan monitor dalam
keadaan baik dan siap pakai.
9 Melakukan kontrol persediaan obat-obatan dan cairan setiap hari Mandiri
untuk memastikan bahwa semua obat-obatan baik obat anestesia
maupun obat emergensi tersedia sesuai standar rumah sakit.
10 Memastikan tersedianya sarana prasarana anestesia Mandiri
berdasarkan jadwal, waktu dan jenis operasi tersebut.

2) Intra Anastesi
Pelayanan intra anestesia adalah pelayanan anestesia yang dilakukan selama tindakan
anestesia meliputi pemantauan fungsi vital pasien secara kontinu. Adapun kewenangan klinis
perawat pada saat intra anastesi adalah :

Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Menyiapkan peralatan dan obat-obatan sesuai dengan
1 Mandiri
perencanaan teknik anesthesia
Melakukan asistensi pelaksanaan anestesia sesuai dengan sesuai Delegasi
2
instruksi dokter spesialis anestesi.
Melakukan asistensi dalam pemasangan alat monitoring non Delegasi
3
invasive.
Melakukan asistensi dalam melakukan pemasangan alat Delegasi
4
monitoring invasive.
5 Melakukan pemberian obat anestesi. Mandat
6 Mengatasi penyulit yang timbul. Mandat
7 Melakukan pemeliharaan kepatenan jalan napas. Delegasi
8 Melakukan pemasangan alat ventilasi mekanik. Mandat
9 Melakukan pemasangan alat nebulisasi. Mandat
10 Melakukan pengakhiran tindakan anesthesia. Mandat
Melakukan pendokumentasian semua tindakan yang dilakukan Mandiri
11
agar seluruh tindakan tercatat baik dan benar.

3) Pasca Anastesi
Pelayanan pasca-anestesia adalah pelayanan pada pasien pasca anestesia sampai
pasien pulih dari tindakan anestesia. Adapun kewenangan klinis perawat pada saat pasca
anastesi adalah :
Kategori
No Intervensi
intervensi
Merencanakan tindakan keperawatan pasca tindakan
1 Mandiri
anestesia
2 Melakukan pelaksanaan tindakan dalam manajemen nyeri Mandiri
Melakukan pemantauan kondisi pasien pasca pemasangan Mandat
3
kateterepidural dan pemberian obat anestetisia regional.
Melakukan evaluasi hasil pemasangan kateter epidural dan Mandiri
4
pengobatan anestesia regional.
Melakukan pelaksanaan tindakan dalam mengatasi kondisi Mandat
5
gawat darurat.
Melakukan pendokumentasian pemakaian obat-obatan dan alat Mandiri
6
kesehatan yang dipakai.
7 Melakukan pemeliharaan peralatan agar siap untuk dipakai pada Mandiri
tindakan anestesia selanjutnya.
BAB IV
PENUTUP

Pengembangan penyusunan white paper ini dalam konteks sistem jenjang karir dan

daftar kewenangan klinis disusun sebagai pedoman pelaksanaan kredensialing keperawatan

dan diperlukan dalam penataan Keperawatan RS. Harapan Pematangsiantar. Untuk

meningkatkan motivasi dan karir professional perawat dan untuk memperjelas kewenangan

klinis masing-masing jenjang. disamping pada akhirnya adalah untuk meningkatkan mutu

pelayanan keperawatan yang sebagai ujung tombak citra pelayanan Rumah sakit secara

keseluruhan.

Dengan adanya white paper ini diharapkan seluruh perawat RS. Harapan

Pematangsiantar dapat mengembangkan karirnya tanpa kebuntuan seiring dengan

peningkatan pendidikan dan kompetensi yang ia miliki dan ia peroleh.


Dengan rancangan ini diharapkan pihak manajemen rumah sakit dan tim sub komite

kredensial dapat menggunakan acuan ini dengan sebaik-baiknya sehingga tujuan akhir dari

program kredensialing keperawatan dapat dicapai dengan efektif dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai