Anda di halaman 1dari 28

DISKUSI REFLEKSI

KASUS (DRK)
RSUBJ

CREATED BY :
Ns. Eka Latuconsina,S.Kep
EKA LATUCONSINA,S.Kep.,Ns
Lahir di Ambon , 29 Mei 1988, Berdomisili di Parung Panjang
– Kabupaten Bogor
RIWAYAT PENDIDIKAN
- D III KEPERAWATAN di AKPER Husada Karya Jaya Jakarta Utara (2006 )
- S1 Keperawatan STIKES Pertamedika (2018 )
- Ners /Profesi Stikes Pertamedika (2020)

RIWAYAT ORGANISASI
- Dewan Pengurus Pusat PPNI Jakarta Pusat ( (22018 s/d sekaang
- Dewan Pengurus Komisariat PPNI BMHS Jakarta Pusat ( 2018 –sekarang.
- Pengurus Komite Keperawatan RSU Bunda Jakarta - Sekarang
RIWAYAT PELATIHAN
- BTCLS - ICU KOMPREHENSIF
- ACLS - EMERGENCY NEONATUS
- EKG DASAR - KOMITE KEPERAWATAN
- TOT - EBN
- TPK
HASIL PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti materi ini ,


peserta mampu dan
memahami pembuatan
laporan kasus ( DRK) sesuai
standarisasi

GOALS
LATAR BELAKANG
Pelayanan keperawatan merupakan
pelayanan profesional, sebagai bagian integral
dari pelayanan kesehatan yang mempunyai
daya ungkit besar terhadap pembangunan
bidang kesehatan.

Kualitas pelayanan kesehatan ditentukan


salah satunya dari kualitas pelayanan
keperawatan yang diberikan oleh perawat
yang berkualitas.
REGULASI Berdasarkan Undang-Undang No. 38 tahun 2014

pasal 53 ayat 2 menyatakan bahwa pengembangan

praktik keperawatan bertujuan untuk

mempertahankan atau meningkatkan

01 profesionalisme perawat.

Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang

kesehatan pada pasal 63 ayat 4 yang menyatakan: 02


Pelaksanaan pengobatan dan/atau perawatan

berdasarkan ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan

hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang

mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu.


DISKUSI REFLEKSI KASUS
Diskusi Refleksi Kasus (DRK)
adalah merupakan suatu metode
pembelajaran dalam bentuk
kelompok diskusi untuk berbagi
pengalaman klinik tentang
kasus penyakit, insiden
keselamatan pasien atau
pengembangan ilmu yang
bertujuan meningkatkan
profesionalisme keperawatan.
TUJUAN DRK
TUJUAN UMUM
Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme
perawat sehingga mampu memberikan pelayanan
yang optimal khususnya dalam asuhan keperawatan

TUJUAN KHUSUS
1. Sebagai persyaratan re – kredensial perawat bidan
rsubj,
2. Sebagai bahan audit profesi keperawatan dan
kebidanan
3. Sebagai proses evaluasi pelayanan asuhan
keperawatan dan kebidanan,
4. Sebagai bahan diseminasi dan diskusi internal
keperawatan,
5. Sebagai pemenuhan persyaratan CPD keperawatan.
.
Sasaran dari Pelaksanaan Diskusi Refleksi Kasus (DRK) di

SASARAN
PT Bunda Medik :

• Perawat / bidan baru dalam masa orientasi yang akan


mengajukan proses kredensial.

• Perawat / bidan lama (yang sudah mempunyai


kewenangan klinis) yang akan mengajukan proses re-
kredensial.

• Perawat / bidan yang terlibat dalam Insiden


Keselamatan Pasien (IKP) dengan tujuan coaching atau
pengembangan kompetensi.

• Perawat / bidan setelah mengikuti kegiatan seminar dan


atau pelatihan berbasis kompetensi dan asuhan.
DRK dilaksanakan oleh seluruh unit rumah sakit maupun
klinik yang berada dibawah naungan PT Bunda Medik
yang memiliki tenaga kerja perawat dan bidan dengan
tujuan pengembangan kompetensi untuk optimalisasi
pelayanan khususnya keperawatan.
Adapun teknis pelaksanaan DRK diatur dalam panduan
DRK PT Bunda Medik.

PELAKSANAAN DRK
TEKNIS PELAKSANAAN DRK;
4 • Peserta yang diharuskan
melakukan revisi dan melakukan 1. • Materi PPT dan makalah
konsultasi dengan tim adhoc dikirimkan ke komite
keperawatan dan mengumpulkan keperawatan masing-masing
hasil revisi ke preceptor atau atau yang sudah ditetapkan
koordinator CI di unitnya atau unit minimal 1 hari sebelum
yang sudah ditetapkan masing- waktu yg dijadwalkan.
masing paling lambat 7 hari
setelah presentasi.

5 • Bagi yang tidak melakukan proses


2 • Materi yang disiapkan oleh perawat /
tersebut maka dianggap tidak lulus bidan dikonsulkan ke PJ unit,
dan harus mengulang presentasi di preceptor atau CI sesuai dengan
kesempatan berikutnya dengan unit kerjanya masing-masing atau
kasus dan asuhan yang berbeda yang sudah ditetapkan.
dari yang sebelumnya (DRK re dan
kredensial).
JADWAL DRK
Jenis DRK Waktu Cara
pelaksanaan
DRK re dan Hari Selasa minggu ke 2 dan
Hybrid
kredensial ke 4 jam 13:00 – 15:00 WIB
(offline atau

DRK diseminasi Hari Selasa minggu ke 2 dan


online
pelatihan ke 4 jam 13:00 – 15:00 WIB

DRK Insiden Sesuai kebutuhan


Keselamatan
Pasien
PENILAIAN DRK

01
• Penilaian DRK hanya dilakukan untuk kepentingan re dan
kredensial saja. Untuk diseminasi pelatihan dan IKP tidak
dilakukan atau diberikan penilaian namun tetap
didokumentasikan untuk data cpd perawat bidan tersebut.

02
• Penilaian DRK perawat dan bidan dilakukan oleh kepala
bidang keperawatan, komite keperawatan, preceptor,
koordinator CI dan penanggung jawab / kepala ruangan
dengan menggunakan format penilaian yang telah ditetapkan.

03 • Format penilaian dibuat dan ditetapkan oleh tim adhoc


keperawatan yang terdiri dari kepala bidang keperawatan,
preceptor, koordinator CI dan komite keperawatan.
KOMPONEN PENILAIAN DRK
• Penyajian Kasus (waktu penyajian maksimal 30 menit,
kemampuan mempresentasikan materi, alat bantu),
Jumlah Nilai DRK :
Nilai masing-masing komponen

• Kesesuaian Kasus dengan Laporan berupa nominal angka 1-4, peserta


dianggap lulus jika mencapai
Pendahuluan,
batas nilai minimum 75% dari total
keseluruhan nilai. Bagi peserta
yang belum mencapai batas nilai
• Kemampuan mengelola asuhan
minimum dipersilahkan
keperawatan,
melakukan konsultasi dan
coaching dengan CI unit atau

Penguasaan materi preceptor untuk melengkapi


kekurangan nilai.
.
FORMAT
DRK
Diagnosa medis

Logo RSUBJ

Nama penyusu &


preceptor ?
ASUHAN KEPERAWATAN

Diberikan dalam bentuk

5 Tahap Proses
Keperawatan

Sumber,
Nursing Diagnosis (NDx): Complete Guide and List for 2019.
https://images.app.goo.gl/ly/ryEFH12PLVy5iUZb7
Pengkajian Primer (Lanjutan)

A irway
Sumbatan jalan napas, wheezing, stridor, gurgling

Sesak napas, takipnea, bradipnea, mengi,


B reathing sianosis, henti napas

Takikardia, nadi teraba lemah, akral


C irculation
dingin/hangat, pucat, CRT>2 detik,
hipotensi, henti jantung

D
isability
Konfusi, penurunan kesadaran
Sumber:
ATLS (2018), ENA (2013) DOTS (deformity, open
wound, tenderness,
Muhamad Adam Muhamad Adam E
xposure swelling)

Muhamad Adam II
TAMPLATE PPT
01 BAB I LATAR BELAKANG

02 BAB II TINJAUAN TEORI ( DEFINIS, ANFIS ,


FAKTOR RISIKO ,KOMPLIKASI , TATALAKSANA
PATHWAY /WOC , ASKEP .

03 BAB III .LAPORAN KASUS (5 TAHAPAN


ASKEP SESUAI KASUS, WOC KASUS )

04 BAB IV PEMBAHASAN KASUS

05 BAB V KESIMPULAN DAN PENUTUP


- DAFTAR ISI
EVALUASI1.Gangguan ventilasi spontan
05/6/2023 (07.00) 06/06/20223 (07.00) 07/06/2023 (07.00)
DS : Pasien Terintubasi DS : Pasien Terintubasi DS : Pasien Terintubasi

DO : DO : DO :
1. Airway :Pasien terpasang ETT no.7 BB 23cm, Reflek batuk ada, 1. Airway :Pasien terpasang ETT no.7 BB 23cm, Reflek batuk 1. Airway :Pasien terpasang ETT no.7 BB 23cm, Reflek batuk
sputum ada dengan konsistensi kental, warna sputum kuning kehijauan ada, sputum ada dengan konsistensi kental, warna sputum ada, sputum ada dengan konsistensi kental, warna sputum
, produksi -+20cc kuning kehijauan , produksi -+20cc kuning kehijauan , produksi -+20cc
2. Breating : Pernafasan dengan Ventilasi mode PCV , Peep 8,PS 16 Fio2 2. Breating : Pernafasan dengan Ventilasi mode PCV , Peep 2. Breating : Pernafasan dengan Ventilasi mode PSIMV , Peep
70% , RR 18x/mnt. 8,PS 16 Fio2 65% , RR 12x/mnt. 8,PS 15 Fio2 50%, RR 12x/mnt.

3. Suara nafaps ves dikedua paru +/+ , WOB tidak ada, ronkhi ada +/+ , 3. Suara nafaps ves dikedua paru +/+ , WOB tidak ada, ronkhi 3. Suara nafaps ves dikedua paru +/+ , WOB tidak ada, ronkhi
weezing tidak ada. ada +/+ , weezing tidak ada. ada +/+ , weezing tidak ada.

4. Circulation : TD 135/78mmHg, MAP 88mmHg, HR 155x/mnt, 4. Circulation : TD 125/68mmHg dengan nepi 0.15mikro. MAP 4. Circulation : TD 135/86mmHg dengan nepi 0.15mikro. MAP
RR15x/mnt,Spo2 100% 78mmHg, HR 105x/mnt, RR19x/mnt,Spo2 100% 78mmHg, HR 105-120x/mnt, RR19x/mnt,Spo2 100%

5. Gambaran EKG SVT 5. Gambaran EKG SVT 5. Gambaran EKG SVT

6. Hasil AGD tgl 5/7/23 Asidosis Respiratorik 6. Hasil AGD tgl 6/7/23 respiratori terkompensasi penuh 6. Hasil AGD tgl 7/7/23 Alkalosis respiratori terkompensasi
sebagian
PH 7.28 PH : 7.43
PCO2 57.3 PCO2: 45.7 PH : 7.49
PO2 84.0 PO2: 156.8 PCO2: 39.5
HCO3 27.1 HCO3: 30.7 PO2: 127.8
BE -0.3 BE : 6.3 HCO3: 30.8
SAT O2 94.4 SAT O2 : 94.4 BE : 7.7
Analisa : D.0004 Gangguan ventilasi spontan SAT O2 : 94.5
Analisa : D.0004 Gangguan ventilasi spontan
Planning : Analisa : D.0004 Gangguan ventilasi spontan
Planning :
1. Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas Planning :
2. Monitor pola napas (seperti bradypnea, takipnea, hiperventilasi, 1. Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas
kussmaul, Cheyne-stokes, biot, ataksik) 2. Monitor pola napas (seperti bradypnea, takipnea, 1. Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas
3. Monitor adanya produksi sputum hiperventilasi, kussmaul, Cheyne-stokes, biot, ataksik) 2. Monitor pola napas (seperti bradypnea, takipnea,
4. Monitor adanya sumbatan jalan napas 3. Monitor adanya produksi sputum hiperventilasi, kussmaul, Cheyne-stokes, biot, ataksik)
5. Palpasi kesimetrisan ekspansi paru 4. Monitor adanya sumbatan jalan napas 3. Monitor adanya produksi sputum
6. Auskultasi bunyi napas 5. Palpasi kesimetrisan ekspansi paru 4. Monitor adanya sumbatan jalan napas
7. Monitor saturasi oksigen 6. Auskultasi bunyi napas 5. Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
8. Monitor nilai analisa gas darah 7. Monitor saturasi oksigen 6. Auskultasi bunyi napas
9. Monitor hasil x-ray thoraks 8. Monitor nilai analisa gas darah 7. Monitor saturasi oksigen
10. Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien 9. Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien 8. Monitor nilai analisa gas darah
11. Dokumentasikan hasil pemantauan 10. Dokumentasikan hasil pemantauan 9. Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
“LIFE is like riding a
bicycle.To keep your
balance you must keep
moving”.
by Albert Einsten
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai