Kelompok 8:
Adinda Tri Kurnia Putri (2011313001)
Figo Renzio Rizal (2011311003)
Marita Wahyuni (2011312025)
SPINA BIFIDA
01. 02. 03. 04.
Defenisi Etiologi Klasifikasi Manifestasi
08. 09.
Komplikasi Askep
Defenisi
Spina bifida adalah defek pada penutupan kolumna
vertebralis dengan aatau tanpa tingkatan protusi jaringan
melalui celah tulang (Donna L, Wong,2003). Spina bifida
(sumbing tulang belakang) adalah suatu celah pada tulang
belakang (vertebra) yang terjadi karena bagian dari satu
atau beberapa vertebra gagal menutup atau gagal terbentuk
secara utuh.
Etiologi
Fontanella menonjol
Spina yang paling ringan, satu atau beberapa a). Meningokel: kantung berisi cairan cerebro-
vertebra tidak terbentuk secara normal, tulang belakang (cairan yang mengelilingi otak
gejala: dan sumsum tulang belakang) dan meninges,
• Lekukan rambut pada daerah sakral tidak ada keterlibatan saraf. b).
• Lekukan pada daerah sakrum Myelomeningokel: terdapat syaraf yang
mempersyarafi otot atau extremitas, maka
fungsinya dapat terganggu, kolon dan ginjal bisa
juga terpengaruh.
Manifestasi Klinis
Penonjolan seperti kantung di punggung tengah sampai bawah pada bayi baru
lahir.
o Pembedahan mielomeningokel
o pembedahan pada lesi spinal dan pirau CSS
o Pencangkokan pada kulit diperlukan bila lesinya besar.
Obat – obat yang diberikan:
Antibiotic digunakan sebagai profilaktik untuk mencegah infeksi saluran
kemih (seleksi tergantung hasil kultur dan sensitifitas).
Antikolinergik digunakan untuk meningkatkan tonus kandung kemih.
Pelunak feces dan laksatif digunakan untuk melatih usus dan pengeluaran
feces.
Komplikasi
Dx5: Inkontinensia Tujuan: setelah dilakukan 1.Kaji pola berkemih dan tingkat inkontinensia urin.
urinarius refleks tindakan keperawatan Rasional: sebagai data dasar untuk intervensi
berhubungan selama 3x24 jam selanjutnya
dengan gangguan diharapkan integritas kulit 2.Berikan perawatan pada kulit klien yang basah karena
neurologis dekat kelamin tetap baik urin (dilap dengan aitr hangat kemudian dilap kering dan
Kriteria hasil: diberi bedak). Rasional: perawatan yang baik dapat
1)Tidak mengalami mencegah iritasi
kerusakan kulit karena pada kulit klien.
selalu basah terkena 3.Ajarkan keluarga perawatan kulit klien. Rasional:agar
urine. keluarga dapat berpartisipasi dalam
perawatan klien.
4.Beri terapi antibakteri, sesuai program dokter.
Rasional: mencegah terjadinya infeksi
Dx 6: Risiko Tujuan: Setelah dilakukan 1. Monitor adanya kemerahan pada kulit. Rasional:
kerusakan tindakan keperawatan melihat adanaya tanda-tanda kerusakan integritas.
integritas kulit selama 3x24 jam 2. Gunakan kasur penurun tekanan. Rasional:
berhubungan diharapkan kerusakan
mengurangi tekanan kulitjaringan.
dengan imobilisasi integritas kulit tidak terjadi.
fisik Kriteria hasil: 3. Ubah posisi pasien setiap dua jam sekali. Rasional:
1. Pasien akan memiliki mengubah posisi dapat mengurangi lama penekanan
warna kulit normal. jaringan yg dapat menyebabkan dekubitus dan dapat
2. Tidak ada ulkus meningkatkan sirkulasi darah.
dekubitus
4. Pertahankan tempat tidur bersih, kering dan bebas
kerutan. Rasional: mencegah ulkus dekubitus.
THANKS!
DO YOU HAVE ANY QUESTIONS?