Anda di halaman 1dari 28

OSTEOSSARKOMA

Keperawatan Anak III

Kelompok 4
Dosen Pembimbing: Ns. Deswita, M.Kep., Sp.Kep. An
Defenisi Osteosarcoma
Osteosarcoma adalah merupakan tumor
primer tulang yang sifatnya paling ganas
pada anak dimana sel-sel tumornya adalah
osteoblas atau menghasilkan sel osteoblas
Anatomi
Secara garis besar tulang dapat di klasifikasikan berdasarkan
bentuknya yaitu :
1. Tulang panjang
2. Tulang pendek
3. Pipih
4. Tidak beraturan
5. Dan sesamoid

Tulang yang sedang terbentuk dan tulang dewasa memiliki


empat jenis sel, yaitu:
6. Sel osteoprogenitor
7. Osteoblast
8. Osteosit
9. Osteoklast
Etiologi / Faktor Resiko
Penyebab Oteosarkoma menurut Saferi Wijaya (2013),
yaitu :
a. Radiasi sinar radio aktif
b. Faktor keturunan (genetik)
c. Beberapakondisi tulang yang ada sebelumnya yang
disebabkan oleh penyakit
d. Pertumbuhan tulang yang terlalu cepat
e. Sering mengkonsumsi zat-zat toksik seperti :
makanan dengan zat pengawet, merokok dan lain-
lain.
Patofisiologi & WOC

Patofisiologi Osteosarkoma menurut Saferi Wijaya dan Mariza


Putri (2013), adanya tumor di tulang menyebabkan reaksi
tulang normal dengan respons osteolitik (destruksi tulang)
atau respons osteoblastik (pembentukan tulang).
Manifestasi Klinis
Menurut (Suriadi, 2010) manifestasi klinis dari osteosarcoma yaitu :
1. Nyeri yang intermittent (sebentar-sebentar)
2. Teraba massa
3. Daerah yang terkena terasa berat
4. Keterbatasan pergerakan
5. Fraktur patologi
6. Meningkatnya LDH (lactic, dehydrogenase)
Penatalaksanaan Medis
Menurut Saferi Wijaya dan Mariza Putri (2013), Pengobatan seringkali
merupakan kombinasi dari:
1. Kemoterapi
2. Terapi penyinaran tumor
3. Terapi pembedahan untuk mengangkat tumor
4. Pengangkatan tumor secarah bedah
Komplikasi
Menurut Brunner and Suddart (2008),
komplikasi dari Osteosarkoma yaitu :

01 Akibat langsung
03 Akibat pengobatan

Patah tulang Gangguan saraf tepi, penurunan kadar


sel darah, perubahan jenis kulit dan
kebotakan pada kemoterapi.

02 Akibat tidak langsung

Penurunan berat badan, anemia,


penurunan kekebalan tubuh dan
metastase paru.
Prognosis
Faktor penting yang mempengaruhi prognosis osteosarkoma adalah
tingkat penyakitnya. Kurang lebih 15% pasien osteosarkoma
ditemukan dengan metastasis pada paru-paru pada saat didiagnosis.
Selanjutnya pasien ini memiliki prognosis yang buruk dengan masa
survival sebesar 20%.
Pemeriksaan Penunjang
A. Pemeriksaan Laboratorium
1) Biopsi
2) Pemeriksaan darah
B. Pemeriksaan Radiologi
1) Foto polos
2) CT Scan dan MRI
Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dan dasar tahap keperawatan pengkajian
merupakan tahap yang paling menentukan bagi tahap berikutnya kemampuan
mengidentifikasi masalah keperawatan yang terjadi pada tahap ini akan
menentukan diagnosis keperawatan. Oleh karena itu pengkajian harus diteliti
secara cermat sehingga seluruh kebutuhan perawatan pada klien dapat di
identifikasi (Rohmah, 2008).
1.  Pengumpulan data a.  Identitas
Identitas merupakan langkah pertama dari proses keperawatan dengan
mengumpulkan data-data yang akurat dari klien sehingga akan diketahui
 berbagai permasalahan yang ada :
• Identitas klien : Nama, umur, jenis kelamin, agama,
pendidikan, pekerjaan, tanggal masuk RS, tanggal operasi,
tanggal pengkajian, nomor rekam medik, diagnosa medis,
alamat.
• Identitas penanggung jawab : Nama, umur, pendidikan,
pekerjaan, hubungan dengan klien, alamat.

2. Riwayat Kesehatan
a.  Keluhan Utama
Keluhan utama adalah keluhan yang paling dirasakan klien
sehingga mendorong pasien untuk mencari pertolongan
medis. Keluhan utama pada pasien Osteosarkoma adalah
nyeri.
 b.  Riwayat Kesehatan sekarang
Riwayat penyakit apa saja adalah satu-satunya faktor yang
terpenting bagi petugas kesehatan dalam menegakan
diagnosis atau menentukan kebutuhan pasien dengan
menggunakan konsep PQRST
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Perlu dikaji apakah ada penyakit dahulu yang pernah
dialami klien yang memungkinkan akan berpengaruh pada r
kesehatan sekarang
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Perlu dikaji apakah anggota keluarga yang mempunyai
penyakit serupa dengan klien atau penyakit keturunan lain,
karena klien Osteosarkoma penyebabnya
 bisa dari riwayat keturunan (genetik). 
3. Keadaan umum
a. Penampilan
b. Kesadaran
c. BB dan TB
d. TTV

4. Pemeriksaan Fisik
e. Rambut
f. Wajah
g. Mata
h. Hidung
i. Telinga
j. Mulut
k. Leher
l. Dada
m. Kardiovaskuler
n. Abdomen
Pengkajian Gordon
a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
b. Pola nutrisi dan metabolisme
c. Pola eliminasi
d. Pola aktivitas dan latihan
e. Pola tidur dan istirahat
f. Pola persepsi dan kognitif
g. Pola persepsi diri dan konsep diri
h. Pola peran dan hubungan
i. Pola seksualitas dan reproduksi
j. Pola toleransi coping-stress
k. Pola tata nilai dan kepercayaan
5. Pemeriksaan Diagnostik
a. Rontgen tulang yang terkena
b. Pemeriksaan radiogram
c. CT Scan tuloang yang terkena
d. CT Scan dada
e. Biopsi
f. Skeening tulang
g. Labor pemeriksaan darah
B. Diagnosa
1. Gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan integritas struktur tulang, penurunan
kendali otot, penurunan kekuatan otot, malnutrisi, gangguan mukuloskletal.
2. Nyeri akut b.d kompresi/dekstrusi jaringan saraf,obstruksi atau saraf serta
berbagai efek samping berbagai agen saraf.
3. Defisit perawatan diri b.d gangguan muskuloskletal, kelemahan.
SDKI, SLKI, SIKI
Implementasi
Implementasi merupakan pelaksanaan perencanaan keperawatan oleh
perawat dan klien. Menurut Asmadi (2008), implementasi tindakan
keperawatan dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu independent,
interdependent dan dependent.
Tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang mengalami
osteosarcoma adalah sebagai berikut :
a. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktorpresipitasi
b. Memberikan analgesik untuk mengurangi nyeri
c. Memberikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikandengan
ahli gizi)
d. Memonitor adanya tanda dan gejala infeksi (kemerahan, panas)
e. Memberikan perawatan kulit pada bagian epidema
(menggantiperban)
f. Mendiskusikan bersama klien untuk membuat jadwal harian
Evaluasi
Evaluasi adalah penilaian terakhir dari proses keperawatan
berdasarkan tujun keperawatan yang ditetapkan. Penetapan
keberhasilan suatu asuhan keperawatan, didasarkan pada
perubahan perilaku dari kriteria hasil yang telah ditetapkan,
yaitu terjadinya adaptasi pada individu (Asmadi, 2008).Menurut
Asmadi (2008), evaluasi terdiri dari dua jenis, yaitu :
a. Evaluasi proses(formatif)
b. Evaluasi hasil(sumatif)
Referensi
Suriadi dan Rita Yuliani. 2010. Asuhan Keperawatan pada Anak. Jakarta : CV
Sagung Seto.
Wijaya Andra Saferi, Putri Yessie Mariza, 2013. Keperawatan Medikal Bedah 2.
Yogyakarta : Nuha Medika.
Price, S. (2012). Patofisiologi edisi 6. Jakarta : EGC.
Wong, L. Donna. (2009). Keperawatan Pediatrik Volume 2. Jakarta : EGC.
Brunner & Suddart. (2008). Keperawatan Medika Bedah Edisi 8. Jakarta : EGC
Sastrosudarmo, Wh. (2000). Kanker : The Silent Killeri. Garda Media.
THANKS^^
ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai