untuk mempelajari sesuatu kepada kelompok-kelompok belajar yang sudah ditentukan dalam rangka mencapai tujuan. 1. Ditinjau dari pedagogis; kegiatan kelompok akan mendapatkan kualitas kepribadian peserta didik seperti: adanya kerja sama, toleransi, berfikir kritis, disiplin dan sebagainya. 2. Ditinjau dari segi psikologo; timbul persaingan yang positif antara kelompok karena mereka bekerja pada masing-masing kelompok. 3. Ditinjau dari segi sosial; anak yang pandai dalam kelompok tersebut dapat membantu anak yang kurang pandai dalam menyelesaikan tugas. 4. Ditinjau dari segi ajaran islam; saling membantu sesama termasuk ibadah.. 1. Kadang-kadang dapat menimbulkan persaingan yang tidak sehat sesama peserta didik yang ada dalam kelompok 2. Tugas pendidik akan menjadi lebih banyak dan beragam. 3. Tugas-tugas yang diberikan kadang-kadang hanya dikerjakan oleh segelintir peserta didik yang cakap dan rajin, sedangkan peserta didik yang malas menyerahkan tugas-tugas kepada temannya dalam kelompok tersebut. 1. Menata acara belajar, menyiapkan materi, dan penyajian materi sesuai dengan bidangnya. 2. Menata situasi proses belajar. 3. Mengintensifkan kerjasama dan komunikasi antar anggota kelompok. 4. Mengarahkan acara belajar dan menilai bahan belajar sesuai dengan modul. 5. Mengadakan bimbingan pada diskusi kelompok, memberikan umpan balik/feedback kepada anggota kelompok. 6. Apabila dalam diskusi terdapat pembicaraan yang keluar jalur, Fasilitator juga bertugas sebagai mediator/penengah untuk mengembalikan topic pembicaraan ke jalur yang benar. 7. Merumuskan kegiatan2 dan hasil2 kegiatan peserta. 8. Mengadakan evaluasi terhadap peserta dan proses pelatihan. a. Membentuk Kelompok 1. Dibentuk kelompok dengan siswa yang heterogen menurut jenis kelamin, kecerdasan, etnis, budaya. 2. Kadang-kadang dibentuk kelompok menurut tingkat kecerdasan, agar ada kesempatan bagi siswa yang sama-sama cerdas bersaing (secara positif) untuk menunjukkan potensi mereka. b. Mengatur Tempat Duduk 1. Siswa anggota kelompok duduk membentuk lingkaran bulat (bukan lonjong). 2. Siswa duduk berdekatan. c. Memulai Kerjasama 1. Sebelum memulai kerjasama, siswa harus konsentrasi. Untuk itu siswa dipersilakan duduk tenang, kemudian hening sejenak dan berkonsentrasi. Konsentrasi dapat dibantu, misalnya dengan berdoa dalam batin menurut caranya sendiri-sendiri 2. Untuk menciptakan suasana santai dan akrab, sebelum berbicara siswa saling berjabat tangan. d. Melaksanakan Kerjasama 1. Semua siswa anggota kelompok harus mendapat atau diberi giliran/kesempatan untuk berbicara. 2. Selama ada yang berbicara, siswa lain mendengark kan dengan baik dan tidak ada yang boleh berbicara sendiri. Dengan sikap badan, siswa memperlihatkan bahwa mereka memberi perhatian penuh kepada yang sedang berbicara. 3. Tidak ada siswa yang boleh mend omninasi pembicaraa a,, menyuruh-nyuruh, atau menguasai kelompok. 4. Tidak boleh melecehkan siswa lain dengan perkataan, perbuatan, atau sikap badan. e. Mengakhiri Kerjasama 1. Saling berterima kasih. 2. Berkonsentrasi beberapa saat (berdoa). 3. Berjabat tangan. a. Metode simulasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok. Proses pembelajaran yang menggunakan metode simulasi cenderung objeknya bukan benda atau kegiatan yang sebenarnya, melainkan kegiatan mengajar yang bersifat pura-pura. b. Tujuan Metode Simulasi Tujuan metode simulasi yaitu membantu peserta didik mempraktekan keterampilan dalam membuat keputusan dan penyelesaian masalah, mengembakan kemampuan interaksi antarmanusia dan memberikan kesempatan peserta didik untuk menerapkan berbagai prinsip,teori serta untuk meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. c. Prinsip – prinsip metode simulasi Agar Pemakaian simulasi dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka dalam pelaksanaanya memperhatikan prinsi-prinsip sebagai berikut: 1. Simulasi itu dilakukan oleh kelompok peserta didik dan setiap kelompok mendapat kesempatan untuk melaksanakan simulasi yang sama maupun berbeda. 2. Semua peserta didik harus dilibatkan sesuai peranannya. 3. Penentuan topik dapat dibicarakan bersama. 4. Petunjuk simulasi terlebih dahulu disiapkan secara terperinci atau secara garis besarnya, tergantung pada bentuk dan tujuan simulasi. 5. Dalam kegiatan simulasi hendaknya mencakup semua ranah pembelajaran baik kognitif,afektif maupun psikomotorik. 6. Simulasi adalah latihan keterampilan agar dapat menghadapi kenyataan dengan baik. 7. Simulasi harus menggambarkan situasi yang lengkap dan proses yang berurutan yang diperkiran terjadi dalam situasi yang sesungguhnya, dan 8. Hendaknya dapat diusahakan terintegrasinya beberapa ilmu , terjadinya proses sebab akibat d. TEKNIK SIMULASI Tahapan simulasi 1. Memahami sistem yang akan disimulasikan 2. Mengembangkan model matematika dari sistem 3. Mengembangkan model matematika untuk simulasi 4. Membuat program (software) komputer 5. Menguji, memverifikasi, dan memvalidasi keluaran komputer 6. Mengeksekusi program simulasi untuk tujuan tertentu e. Kelebihan simulasi 1. Dapat dipadukan dengan model numerik untuk menganalisa sistem yang lebih kompleks. 2. Didukung data yang berhubungan langsung dengan angka acak, dengan tipe data probabilistik. 3. Mudah beradaptasi dan mudah digunakan untuk berbagai masalah. f. Kekurangan simulasi 1. Model simulasi masih bisa menyita waktu 2. Waktu eksekusi simulasi bisa sangat besar 3. Simulasi secara esensial adalah suatu proses eksperimen yang memerlukan perencanaan yang hati-hati g. Langkah-langkah pelaksanaan simulasi Persiapan simulasi 1. Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai oleh simulasi. 2. Guru memberikan masalah dalam simulasi yang akan disimulasikan. 3. Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi, peranan yang harus dimainkan oleh para pemeran, serta waktu yang disediakan. 4. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya khususnya pada siswa yang terlibat dalam pemeranan simulasi.