Oleh
Ni Komang Putri Laraswati
H1A 013 045
Pembimbing:
dr. Dian W. Vietara, Sp.KJ (K)
IDENTITAS JURNAL
◦ Judul : Depression and Anxiety in People with Epilepsy
◦ Penulis : Oh-Young Kwon dan Sung-Pa Park
◦ Penerbit : Journal of Clinical Neurologi
◦ Tahun terbit : 2014
◦ Nomor :3
◦ Volume : 10
◦ Halaman : 175-188
◦ Jenis jurnal : Journal Review
Pendahuluan
kedua gangguan ini
dapat timbul dalam
satu pasien
komorbid
Gangguan depresi
30 PWE 43% Depresi dan kecemasan
memenuhi kriteria
untuk diagnosa & komorbiditas psikiatri
>> pada dewasa &
gangguan depresi Epilepsi anak dengan
epilepsi
Menimbulkan
masalah akibat
rumitnya
penanganan
prevalensi depresi Efek sambping & Depresi &
dan kecemasan respon pengotana kecemasan
pada PWE >> tidak yg buruk, tindakan keinginan &
menderita epilepsi. bedah epilepsi tindakan bunuh diri,
stigmatisasi QoL
Kelainan Jalur
Struktur Monoamin
hypothalamic
Metabolisme
pituitary
glukosa adrenal (HPA)
serebral axis
interleukin-
1b
Kelainan
Struktur
◦ Penelitian pada pasien depresi mengggunakan MRI otak
dengan resolusi tinggi pengurangan volume area otak
(frontal, temporal, dan daerah limbik).
◦ Volume dari bagian hipokampus kiri dan kanan secara
signifikan lebih kecil pada subjek dengan riwayat depresi berat
dibandingkan dengan subjek dengan kondisi normal, dan
tingkat pengurangan volume berkorelasi dengan total durasi
depresi berat yang diderita.
◦ Hubungan yang kuat antara depresi dan TLE yang ditemukan
pada penelitian lain + temuan mengenai pengurangan
volume hipokampus depresi dan epilepsi mencerminkan
kelainan struktural yang umum.
Jalur
Monoamin
◦ serotonin, norepinefrin, dan dopamin, mengalami penurunan
dalam kasus depresi dan epilepsi
◦ Sepanjang jalur monoamin proses patogenik melibatkan
serotonin
◦ Potensi pengikatan reseptor serotonin berkurang di beberapa
area otak (frontal, mesial temporal, korteks limbik, raphe otak
tengah, hipokampus, amigdala, girus singulata anterior, insula
dan talamus) ipsilateral terhadap fokus kejang
◦ Tingkat ekspresi mRNA reseptor serotonin pada hipokampus
mengalami penurunan
Metabolisme
glukosa
serebral
• berkurang pada bagian prefrontal dorsolateral kanan, insular
bilateral, dan area temporal superior pada penelitian PET
dengan subjek depresi
• meningkat pada bagian korteks prefrontal dorsolateral kiri
setelah 6 minggu berhasil menjalani terapi paroxetine
• Riwayat depresi pra operatif dan perkembangan depresi post
operatif berkaitan dengan hipermetabolisme glukosa pada
cortex bitofrontal ipsilateral terhadap fokus kejang pada pasien
TLE
hypothalamic
pituitary
adrenal (HPA)
axis
• Luasnya HPA axis yang terlalu aktif tidak bergantung pada
kejang berulang, namun memiliki hubungan positif dengan
beratnya perasaan depresi.
interleukin-
1b
• Epilepsi kronis mengaktifkan sinyal interleukin-1b
overaktivitas HPA-axis dan regulasi lanjutan dari autoreceptors
serotonin pada raphe otak tengah transmisi serotonergik
raphe-hippocampal berkurang defisit serotonergik yang
menyertai dapat menghasilkan gejala depresi pada TLE.
Mekanisme Patogenik Cemas pada PWE
• Pentylenetetrazole
• Amigdala ihibisi reseptor
• Hipokampus GABA
• Korteks • Penelitian pada
PD <<
orbitofrontal Inhibisi pengikatan
• Insula Struktur
GABA reseptor GABA
hubungan ≠ hubungan
temporal dengan temporal dengan
kejang kejang
Preictal MDD
Postictal gangguan distimik
gangguan bipolar
ictal gangguan siklotimik
• Mood disforik muncul antara beberapa jam dan beberapa
hari sebelum kejang lebih parah selama 24 jam sebelum
Depresi terjadinya kejang
preictal
• tidak selalu muncul pada hari yang sama dengan kejang, dan
mungkin muncul hingga 5 hari setelah kejang
• durasi gejala selama 24 jam toleransi yang buruk terhadap frustasi,
Depresi kehilangan minat atau kepuasan, ketidakberdayaan, mudah
postictal tersinggung, perasaan menyalahkan diri sendiri, perasaan bersalah,
menangis, dan putus asa
hubungan ≠ hubungan
temporal dengan temporal dengan
kejang kejang
Suicidality Stigmatization