Anda di halaman 1dari 12

KARBOHIDRAT

KIMIA
Kelompok 7 :

A R Olan Ansari
Asnita
Egitia Setyawati Hilda
Jenis Puspitasari
Yoga Alfino
Pengertian Karbohidrat

Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari


bahasa Yunani, sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa
organik yang paling melimpah di bumi.
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup,
terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan
(misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi
pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur).
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh
makhluk hidup. Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrien utama
sel. Misalnya, pada vertebrata, glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga
tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan
mengambil tenaga yang tersimpan di dalam molekul tersebut pada proses
respirasi seluler untuk menjalankan sel-sel tubuh.
Penggolongan karbohidrat

Berdasarkan monomer yang menyusunnya,


Karbohidrat digolongkan menjadi tiga, yaitu :

Monosakarida Oligosakarida Polisakarida


A. Monosakarida
Monisakarida adalah karbohidrat paling sederhana. Molekul
monosakarida hanya terdiri atas beberapa atom karbon dan tidak dapat
dihidrolisis menjadi karbohidrat yang lebih sederhana. Monosakarida
digolongkan menjadi 2 yaitu :
• Aldosa, yaitu monosakarida yang mempunyai gugus karbonil aldehid
• Ketosa, yaitu monosakarida yang mempunyai gugus karbonil keton
Struktur Monosakarida

Pada rumus ini, rantai karbon


digambarkan secara vertival
(tegak) atau strukur alifarik
dengan gugus aldehid atau keton
berada di puncak rumus.
Pada rumus ini, rantai karbon
digambarkan dengan struktur
lingkar. Struktur lingkar terbentuk
karena adanya reaksi antara gugus
aldehid dengan gugus –OH yang
membentuk hemiasetal siklik atau
berbentuk cincin.
Monosakarida di Alam
1) Glukosa
Glukosa terdapat didalam gula merah, buah anggur, madu, serum darah binatang, dan
air seni penderita diabetes melitus. Glukosa mempunyai sifat dapat larut dalam air dan berasa
manis.
2) Fruktosa
Fruktosa bersifat memutar cahaya terpolarisasi kekiri. Fruktosa dalam bentuk
campurannya dengan glukosa banyak terdapat di dalam gula pasir (sukrosa), sari buah-buahan,
dan madu dan fuktosa mempunyai rasa paling manis dibandingkan semua jenis gula.
3) Galaktosa
Galaktosa tidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas. Galaktosa di hasilkan dari
proses hidrolisis gula dalam susu (laktosa). Galaktosa bersifat memutar bidang cahaya terpolarisasi
ke kanan. Galtosa mempunyai rasa kurang manus dan kurang larut dalam air dibanding glukosa.
4) Pentosa
Pentosa meliputi arabbino, xilosa, ribosa, dan 2-deoksiribosa. Senyawa- Senyawa
tersebut merupakan aldopentosa dan tidak terdapat di alam dalam keadaan bebeas.

Reaksi Monosakarida Mutarotasi, yaitu perubahan rotasi atau putaran


1) Oksidasi
2) Reduksi
3) Pembentukan ester
4) Pembentukan glikosida
B. Oligosakarida
Oligosakarida adalah senyawa yang dua sampai sepuluh
monosakarida yang saling berikatan. Oligasakarida yang banyak terdapat di
alam yaitu disakarida. Disakarida dibagi menjadi :
1. Sukrosa, terdapat pada didalam gula eren, gula kelapa, madu
2. Maltosa, terdapat secara alami di dalam tepung terigu dan gandum
3. Laktosa, terdapat dalam susu sapi dan ASI
4. Refinosa, terdapat di dalam bit dan tepung biji kapas
5. Stakiosa, terdapat pada kacang hijau, kedelai, dan kacang-kacang
lainnya
C. Polisakarida
Polisakarida merupakan polimer alam yang dibagun oleh unit-unit
monosakarida yang tergabungkan menjadi rantai panjang melalui oksigen.
Polisakarida dibentuk melalui polimerisasi kondesasi. Kondensasi
terjadi antara gugus –OH pada posisi 1 suatu monosakaria dengan gugus –
OH molekul lain pada posisi 4 sehingga membentuk ikatan 1,4-α.
Kondensasi juga dapat terjadi pada posisi 1,6α, sehingga antarmonosakarida
diikat dengan gugus –O– atau alkoksi.
Polisakarida mempunyai rumus molekul (C6H10O5)n, dengan harga n
yang besar. Ada dua golongan, yaitu homopolisakarida dan
heteropolisakarida.
a. Peti (Zat Tepung atau Amilum)
Sifat-Sifat pati sebagai berikut :
• Sedikit larutan dalam air dingin. Namun, jika dipanaskan dengan air, butir-butir
zat pati tersebut berkembang menjadi sebuah gel (kanji). Jika pemanasan
dilanjutkan dengan disertai cukup air akan menghasilkan koloid yang bersifat
optis aktif memutar kekanan
• Daya reduksinya sangat kecil
• Mudah dihidrolisas dengan asam-asam encer maupun enzim-enzim maupun
amilase menghasilkan glukosa. Pada reaksi hidrolisis zat antara yang berupa
dekstrin (zat koloid.
Zat pati → Dekstrin → Glukosa
• Jadi diuji dengan larutan iodin akan memberikan warna biru.
Amilum + I2 → iodamilum (Biru)
Warna biru tersebut akan hilang pada pemanasan 70ºC dan akan kembali
apabila didinginkan.
b. Glikogen
Sifat-sifat glikogen sebagai berikut :
• Mudah larut dalam air panas
• Larutannya dapat mereduksi larutan Fehling
• Bersifat optis aktif di kanan
• Hidrolisis dengan asam-asam encer menghasilkan glukosa
• Hidrolisis dengan amilosa menghasilkan maltosa
c. Selulosa
Sifat-sifat Selulosa sebagai berikut :
• Tidak dapat larut dalam air
• Dapat larut dalam pelarut Schweitzer (Larutan kuprioksida amonia)
• Tidak dapat dicerna oleh manusia, tetapi dicerna oleh hewan memamah biak
seperti sapi dengan bantuan bakteri
• Tidak dapat dihidrolisis di dalam tubuh manusia
• Bersifat liat (padat dan kuat)
• Berbentuk serabut (serat)
• Tidak peka terhadap larutan iodin
• Terdiri atas molekul-molekuk b-D-glukosa
a) Sifat Fisik Karbohidrat sebagai berikut :
• Pada suhu kamar berupa zat padat
• Berupa hablur tidak berwarna, contoh sukrosa dan glukosa
• Berupa zat padat amorf, contoh pati
• Berupa serat bersifat basa, contoh selulosa
• Sebagian besar karbohidrat mempunyai sifat dapat memutar bidang
polarisasi cahaya.
b) Sifat kimia karbohidrat sebagai berikut :
• Jumlah isomer ruang suatu karbohidrat yaitu 2n, dengan n
menyatakan jumlah atom C asietri
• Semua karbohidrat bersifat optis aktif
• Monosakarida dan disakarida berasa manis dan larut dalam air,
sedangkan polisakarida berasa tawar dan tidak larut dalam air
• Beberapa raksi karbohidrat sebagai berikut :
i. Hidrolisis : Polisakarida → Disakarida → Monosakarida
ii. Fermentasi : Glukosa → Etanol + CO2 (Proses peragian)
iii. Dehidrasi : Karbohidrat → Karbon + H2O
iv. Oksidasi : Karbohidrat menghasilkan asam
v. Karbohidrat dapat mereduksi hidroksida-hidroksida logam.
Dalam reaksi ini karbohidrat mengalami oksidasi.
a) Uji Molisch
Uji ini digunakan sebagai pengujian umum adanya kandungan karbohidrat. Uji
Molisch dilakukan dengan cara mencampurkan sampel dengan pereaksi Molisch. Uji positif
jika terbentuk cicin warna ungu pada bagian bawah tabung.
b) Uji Polisakarida
Polisakarida yang terdapat dalam suatu sempel dapat diuji menggunakan larutan
iodin (I2). Uji ini positif jika terbentuk warna tertentu pada sampel yang diuji. Amilum
menghasilkan warna biru, sedangkan glikogen memberikan warna coklat.
c) Uji Gula Pereduksi
Gula pereduksi meliputi semua monosakarida, maltosa, dan laktosa. Sementara
itu, gula bukan pereduksi meliputi sukrosa dan smua polisakarida. Adanya gula pereduksi
diuji menggunakan pereaksi Fehling (CuO) dan pereaksi Tollens (AG2O). Penguji dengan
peraksi Fehling membrikan hasil positif jika terbentuk endapan merah bata. Sementara itu
pengujian dengan pereaksi Tollens memberikan hasil positif jika terbentuk endapan
berbentuk cermin perak di dalam larutan.
d) Uji Fruktosa
Adanya fruktosa dapat diuji menggunakan pereaksi Seliwanoff. Uji ini
memberikan hasilkan positif jika warna campuran berubah menjadi merah
e) Penbetukan Osazon
Osazon terbentuk saat karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid atau keten
bebas dicampur fenilhidrazin berlebihan lalu dipanaskan. Pembentukan Osazon juga dapat
digunakan ssuntuk membedakan beberapa monosakarida.

Anda mungkin juga menyukai