Anda di halaman 1dari 28

Oleh : ATIKA BUDIMAN (111 2017 2082)

Pembimbing : dr. Yulianty Mochtar, Sp.A, M.Kes

DIBAWAKAN DALAM RANGKA KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2018
Identitas Pasien

• Nama : An. ANZ

• Tanggal Lahir : 24 Desember 2011 (6 tahun 8 bulan)

• Alamat : BTN Graha Blok A No. 18, Kel. Lapadde

• Jenis kelamin : Perempuan

• No.RM : 081359

• Agama : Islam

• Status : Belum menikah

• Tgl.MRS : 28 Juli 2018 (11.30 WITA)


ANAMNESIS

• Keluhan utama: Sesak

• Anamnesis terpimpin (Alloanamnesis): Pasien datang dengan keluhan sesak napas yang
dialami sejak kurang lebih 2 hari SMRS, sesak dirasakan terus-menerus, menetap, dan
tidak mengalami perbaikan dengan perubahan posisi dan istirahat. Sesak tidak memberat
di malam hari. Aktivitas berat sebelum timbulnya sesak disangkal. Demam (+) sejak 2 hari
yang lalu. Batuk berlendir (+) timbul bersamaan dengan demam, lendir warna putih,
darah(-), nyeri menelan (+). Nyeri perut (-), mual (-), muntah (-), BAK normal, BAB biasa.
Riwayat keluhan yang sama dirasakan 3 bulan yang lalu. Riwayat asma pada keluarga (+)
yaitu saudara ayah pasien. Riwayat alergi terhadap bulu kucing (+). Pasien dapat
berkomunikasi dalam bentuk penggalan kalimat. Status neonatal: BCB/SMK. Status
tumbuh kembang: dalam batas normal. Status imunisasi: imunisasi dasar lengkap.
Objektif
• Pemeriksaan Fisik
– Keadaan Umum : Sakit sedang / Gizi kurang / Composmentis
– Tekanan Darah : 100/70 mmHg Nadi : 118 kali/menit
– Pernapasan : 38 kali/menit Suhu : 39,6 ’C

• Status Gizi
– BB : 19 kg
– TB : 121 cm
– Lingkar Kepala : 51 cm
– Lingkar dada : 65 cm
– Lingkar perut : 69 cm
– BB/TB : 19/23x100% = 82%
– Interpretasi : Gizi Kurang
• Kepala : Normocephal, Simetris kiri dan kanan,
•Paru-paru :
deformitas (-)

• Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut Inspeksi : Pengembangan simetris kiri dan

• Ubun-ubun: Sudah menutup, bentuk datar kanan, retraksi (+)


• Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterus (-/-),
Palpasi : Massa tumor tidak ada, nyeri
kornea jernih, pupil isokor 3mm ODS

• Telinga : Sekret (-), nyeri tekan di pros. mastoideus (-) tekan tidak ada, vocal fremitus
• Hidung : Epistaksis (-), sekret (-)
normal
• Mulut : Sianosis (-), Perdarahan gusi (-), Stomatitis (-)
Perkusi : Sonor
• Faring : Hiperemis (+)

• Tonsil : T2-T2, Hiperemis, tidak ada eksudat Auskultasi : Bunyi pernapasan vesicular.
• Leher : pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar
Bunyi tambahan rhonki (-/-),
tiroid (-), nyeri tekan (-)
wheezing (+/+)
• Jantung : • Abdomen :
– Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak Inspeksi : datar, ikut gerak
– Palpasi : Ictus cordis tidak teraba napas
– Perkusi : Pekak, batas jantung Auskultasi: Peristaltik kesan
kanan atas ICS II linea parasternalis normal
dextra, batas jantung kanan bawah ICS Palpasi : Tidak terdapat
IV linea parasternalis dextra, batas
nyeri tekan, massa tumor tidak
jantung kiri atas ICS II linea
ada. Hepar dan lien tidak teraba.
parasternalis sinistra, batas jantung kiri
bawah ICS IV linea mid clavicularis
Perkusi : Timpani.

sinistra

– Auskultasi : Bunyi jantung S1 dan S2


• Extremitas : akral hangat,

murni, reguler, edema tidak ada, sianosis tidak ada.


Tanda Lengan Tungkai
Laboratorium
Kanan Kiri Kanan Kiri
1. Darah Rutin (29/7/2018)
Gerakan Normal Normal Normal Normal
Tonus Normal Normal Normal Normal
• WBC : 10.5x103/L (3,7-10,1x103)
Trofi - - - -
Klonus - - - -
• EOS : 12,5% (6,0-7,3%)
Refleks fisiologis BPR (+) BPR (+) KPR (+) KPR (+)
TPR (+) TPR (+) TPR (+) APR (+) • RBC : 5,66x106/L (3,60-4,69x106)
Refleks patologis Hoffman Hoffman Babinsky (-) Babinsky (-)
tromner (-) tromner (-) Chaddok (-) Chaddok (-) • HGB : 15,1 g/dL (10,8-14,2)
Leri (-) Leri (-) Oppenheim (-) Oppenheim (-
Meyer (-) Meyer (-) ) 2. Foto thorax : tidak dilakukan

Sensibilitas Normal Normal Normal Normal 3.Pemeriksaan Fungsi Paru : tidak


Tanda meningeal - - - -
dilakukan
D. Assesment
• Tonsilofaringitis akut
• Asma Bronchial Intermitten Serangan Sedang

E. Planning
• O2 2 lpm via nasal kanul
• IVFD RL 16 tpm
• Inj. Ampicillin 450 mg/6j/iv (st)
• Inj. Gentamicin 47,5 mg/12j/iv
• Inj. Farmavon ½ amp/8j/iv

• Inj. Sanmol 20cc/8j/iv


Follow Up
4A
SKDI

International Consensus on Pediatric Asthma

mendefinisikan sebagai gangguan inflamasi


kronik yang berhubungan dengan obstruksi saluran
respiratori dan hiper-responsif bronkus yang secara
klinis ditandai dengan adanya wheezing, batuk, dan
sesak napas yang berulang
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
Di seluruh dunia diperkirakan
tahun 2013 angka kejadian asma pada anak
terdapat 300 juta orang yang
usia 0-14 tahun adalah 9,2%.
menderita asma

Pada anak, asma merupakan salah


satu dari 20 kondisi kronis teratas
untuk peringkat global yang
menyebabkan keterbatasan pada
anak-anak

Prevalensi kejadian asma


berdasarkan kelompok umur paling
tinggi di Indonesia yaitu usia 5-14
tahun.
Faktor
Genetik

Faktor
Lingkungan

Faktor Host
Derajat Beratnya
Serangan
Kekerapan
Timbulnya Gejala
Gejala respiratori asma berupa kombinasi dari
batuk, wheezing, sesak napas, rasa dada tertekan,
dan produksi sputum
Karakteristik yang mengarah ke asma adalah:
- Gejala episodik
- Ada faktor pencetus : iritan, alergen,
infeksi, aktivitas fisik
Riwayat alergi
Variabilitas
Reversibilitas
 Tanda vital dan derajat serangan, meliputi: derajat
kesadaran, suhu, frekuensi nadi, frekuensi napas, tekanan
darah, kemampuan bicara lengkap satu kalimat, retraksi
dinding dada dan wheezing

Tanda komplikasi atau penyakit penyerta)

Tanda dari kondisi lain yang dapat menjadi penyebab


distres

Gejala alergi lain


 Setelah dilakukan tatalaksana umum berupa penghindaran
pencetus, klasifikasi kekerapan asma dapat ditentukan dalam waktu
enam minggu.

Pada asma intermiten tidak dibutuhkan tata laksana asma jangka


panjang sesuai dengan jenjang 1

Pada asma persisten dilakukan tata laksana jangka panjang sesuai


dengan jenjang 2 sampai jenjang 4 kemudian dievaluasi secara

berkala
Kelainan sistem
Inflamasi Obstruksi mekanis Patologi bronkus
organ lain
• Rinitis,rinosinusitis • Laringomalasia, • Displasia • Penyakit refluks
• Chronic (upper trakeomalasia bronkopulmonal gastroesofagus
airway cough • Hipertrofitimus • Bronkiektasis (GERD)
syndrome) • Pembesaran kelenjar • Diskinesia silia • Penyakit jantung
• Infeksi respiratori getah bening primer bawaan
berulang • Aspirasi benda asing • Fibrosis kistik • Gangguan
• Bronkiolitis • Vascularring, neuromuskular
• Aspirasi berulang laryngeal web • Batuk psikogen
• Defisiensi imun • Disfungsi pita suara
• Tuberkulosis • Malformasi
kongenital saluran
respiratori
Karakteristik khas gejala asma

Hasil
Hasil Diagnosis
pemeriksaan Terapi
laboratorium asma
fisik

Anda mungkin juga menyukai