• No.RM : 081359
• Agama : Islam
• Anamnesis terpimpin (Alloanamnesis): Pasien datang dengan keluhan sesak napas yang
dialami sejak kurang lebih 2 hari SMRS, sesak dirasakan terus-menerus, menetap, dan
tidak mengalami perbaikan dengan perubahan posisi dan istirahat. Sesak tidak memberat
di malam hari. Aktivitas berat sebelum timbulnya sesak disangkal. Demam (+) sejak 2 hari
yang lalu. Batuk berlendir (+) timbul bersamaan dengan demam, lendir warna putih,
darah(-), nyeri menelan (+). Nyeri perut (-), mual (-), muntah (-), BAK normal, BAB biasa.
Riwayat keluhan yang sama dirasakan 3 bulan yang lalu. Riwayat asma pada keluarga (+)
yaitu saudara ayah pasien. Riwayat alergi terhadap bulu kucing (+). Pasien dapat
berkomunikasi dalam bentuk penggalan kalimat. Status neonatal: BCB/SMK. Status
tumbuh kembang: dalam batas normal. Status imunisasi: imunisasi dasar lengkap.
Objektif
• Pemeriksaan Fisik
– Keadaan Umum : Sakit sedang / Gizi kurang / Composmentis
– Tekanan Darah : 100/70 mmHg Nadi : 118 kali/menit
– Pernapasan : 38 kali/menit Suhu : 39,6 ’C
• Status Gizi
– BB : 19 kg
– TB : 121 cm
– Lingkar Kepala : 51 cm
– Lingkar dada : 65 cm
– Lingkar perut : 69 cm
– BB/TB : 19/23x100% = 82%
– Interpretasi : Gizi Kurang
• Kepala : Normocephal, Simetris kiri dan kanan,
•Paru-paru :
deformitas (-)
• Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut Inspeksi : Pengembangan simetris kiri dan
• Telinga : Sekret (-), nyeri tekan di pros. mastoideus (-) tekan tidak ada, vocal fremitus
• Hidung : Epistaksis (-), sekret (-)
normal
• Mulut : Sianosis (-), Perdarahan gusi (-), Stomatitis (-)
Perkusi : Sonor
• Faring : Hiperemis (+)
• Tonsil : T2-T2, Hiperemis, tidak ada eksudat Auskultasi : Bunyi pernapasan vesicular.
• Leher : pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar
Bunyi tambahan rhonki (-/-),
tiroid (-), nyeri tekan (-)
wheezing (+/+)
• Jantung : • Abdomen :
– Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak Inspeksi : datar, ikut gerak
– Palpasi : Ictus cordis tidak teraba napas
– Perkusi : Pekak, batas jantung Auskultasi: Peristaltik kesan
kanan atas ICS II linea parasternalis normal
dextra, batas jantung kanan bawah ICS Palpasi : Tidak terdapat
IV linea parasternalis dextra, batas
nyeri tekan, massa tumor tidak
jantung kiri atas ICS II linea
ada. Hepar dan lien tidak teraba.
parasternalis sinistra, batas jantung kiri
bawah ICS IV linea mid clavicularis
Perkusi : Timpani.
sinistra
E. Planning
• O2 2 lpm via nasal kanul
• IVFD RL 16 tpm
• Inj. Ampicillin 450 mg/6j/iv (st)
• Inj. Gentamicin 47,5 mg/12j/iv
• Inj. Farmavon ½ amp/8j/iv
Faktor
Lingkungan
Faktor Host
Derajat Beratnya
Serangan
Kekerapan
Timbulnya Gejala
Gejala respiratori asma berupa kombinasi dari
batuk, wheezing, sesak napas, rasa dada tertekan,
dan produksi sputum
Karakteristik yang mengarah ke asma adalah:
- Gejala episodik
- Ada faktor pencetus : iritan, alergen,
infeksi, aktivitas fisik
Riwayat alergi
Variabilitas
Reversibilitas
Tanda vital dan derajat serangan, meliputi: derajat
kesadaran, suhu, frekuensi nadi, frekuensi napas, tekanan
darah, kemampuan bicara lengkap satu kalimat, retraksi
dinding dada dan wheezing
berkala
Kelainan sistem
Inflamasi Obstruksi mekanis Patologi bronkus
organ lain
• Rinitis,rinosinusitis • Laringomalasia, • Displasia • Penyakit refluks
• Chronic (upper trakeomalasia bronkopulmonal gastroesofagus
airway cough • Hipertrofitimus • Bronkiektasis (GERD)
syndrome) • Pembesaran kelenjar • Diskinesia silia • Penyakit jantung
• Infeksi respiratori getah bening primer bawaan
berulang • Aspirasi benda asing • Fibrosis kistik • Gangguan
• Bronkiolitis • Vascularring, neuromuskular
• Aspirasi berulang laryngeal web • Batuk psikogen
• Defisiensi imun • Disfungsi pita suara
• Tuberkulosis • Malformasi
kongenital saluran
respiratori
Karakteristik khas gejala asma
Hasil
Hasil Diagnosis
pemeriksaan Terapi
laboratorium asma
fisik